Melepaskan Keterikatan Hati
Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa di Benelux 2007

Salam Shifu!
Salam, rekan-rekan praktisi!
Saya telah berlatih Falun Dafa lebih dari dua setengah tahun. Pada awalnya, saya mempunyai keterikatan yang sangat kuat terhadap penyembuhan dan kesehatan. Saya menderita penyakit paru-paru dan hati. Ahli paru-paru mengatakan bahwa saya akan sembuh dalam setengah tahun dan saya harus minum banyak obat setiap hari. Dokter lever mengatakan bahwa saya hampir tidak ada harapan untuk sembuh. Saya sudah putus asa untuk hidup.

Beruntunglah, saya bertemu dengan seorang praktisi Falun Dafa. Dia (wanita) menceritakan kepada saya tentang banyak kebenaran yang sembuh dari penyakit dan sehat melalui kultivasi Falun Dafa. Dia berkata, “Ini hanya satu-satunya cara untuk membuat saya terlepas dari penyakit.” Walaupun saya tidak begitu percaya akan kemampuan supernormal Falun Gong, saya putuskan untuk mencoba. Dengan bantuannya, saya berlatih lima perangkat gerakan. Dia mengatakan kepada saya harus serius belajar Fa dan tidak akan bermanfaat bila hanya latihan saja tanpa menaruh perhatian pada belajar Fa. Karena saya tidak gigih dalam belajar Fa, saya tidak memahami bahwa belajar Fa adalah lebih penting dari pada melakukan latihan. Saya seringkali berpikir kesembuhan dan kesehatan yang bisa diperoleh dengan hanya melakukan latihan. Bagaimana belajar Fa bisa mencapai tujuan ini? Apakah ini betul? Sejujurnya, saya belum benar-benar percaya kepada Guru dan Fa.

Oleh karena itu, saya memegang erat konsep lama saya dan melakukan latihan setiap hari, tetapi untuk belajar Fa, saya hanya membacanya sedikit. Pikiran saya tidak tenang saat membaca. Tidak sadar, saya menganggap belajar Fa adalah tugas yang saya harus selesaikan setiap hari; bila tidak, saya merasa bersalah. Selama waktu itu, saya tidak berpikir mendalam mengapa saya berkultivasi. Saya tidak pernah memikirkan akan mengikuti Guru dan kembali pulang ke rumah. Setiap hari, saya mengkultivasikan diri sendiri dengan hati yang tidak tulus hanya mengharap kesembuhan dan kesehatan. Saya terus melakukan latihan dan minum obat. Setelah empat atau lima bulan kemudian, rutinitas ini tidak memberi dampak yang besar pada saya. Saya tidak mencari ke dalam, tetapi mulai ragu-ragu apakah Guru menganggap saya sebagai pengikutnya dan penasaran mengapa saya masih menderita penyakit.

Setelah saya membicarakannya dengan praktisi lain, dia (wanita) berkata, ”Betapa besarnya keterikatanmu! Bukankah Guru meminta kita untuk melepaskan keterikatan hati kita?” Sebenarnya, saya tahu prinsipnya, jadi saya memutuskan untuk mengubah konsep lama saya. Tetapi, bilamana saya mengalami rasa sakit pada lever dan paru-paru saya, saya lupa semua tentang kultivasi.

Tahun 2005, saya menghadiri Konferensi Fa di New York. Bagi saya, ini adalah titik balik yang penting bagi jalur kultivasi saya. Artikel-artikel berbagi pengalaman didalam konferensi ini memperlihatkann kepada saya betapa percayanya praktisi-praktisi itu kepada Guru dan Fa. Saya merasa malu pada diri sendiri. Saya putuskan untuk merubah total konsep lama saya. Setelah saya kembali ke Belgia, saya mulai tekun belajar Fa. Lebih banyak saya baca, lebih mendalam saya memahami mengapa kita berada di dunia ini dan mengapa saya menderita begitu banyak. Saya memutuskan untuk mengikuti Guru dan sungguh-sungguh mengkultivasi diri sendiri. Saya menghentikan minum obat-obatan dan tidak mengunjungi dokter. Akhirnya, saya sembuh sangat cepat. Saya mulai mengikuti kegiatan Falun Dafa yang lain. Mengikuti kegiatan, saya tidak merasa lelah, meskipun saya tidak makan sepanjang hari. Ini tidak pernah terjadi pada saya sebelum berkultivasi. Saya memahami lebih lanjut apa yang Guru tulis di Zhuan Falun, Ceramah Enam, “Tergila-gila:”

“Dia harus benar-benar Xiulian, mengutamakan Xinxing, sungguh-sungguh Xiulian baru dapat menghalau penyakit. Karena berlatih Gong bukan merupakan olah raga, melainkan hal yang melampaui manusia biasa, maka harus ada prinsip dan kriteria lebih tinggi yang dikenakan pada praktisi Gong, harus berhasil melaksanakan baru dapat mencapai tujuan. Namun banyak orang tidak melakukan seperti ini, dia masih tetap seorang manusia biasa, oleh karena itu pada saatnya dia masih harus menderita sakit”.

Beberapa kalimat ini benar-benar menunjukkan masalah saya. Pada awal berkultivasi, saya hanya berlatih gerakan tanpa mengkultivasi Xinxing (watak, kualitas moral) saya.

Setelah menyadari, saya mengalami berbagai ujian. Misalnya, mata saya cedera dan tidak dapat melihat apapun. Kaki saya terluka bakar dengan serius. Saya terjatuh dari tangga, dan sebagainya. Jelas sekali, semua ini adalah cobaan. Dengan teguh percaya pada Fa, saya bisa melewati rintangan ini.

Ketika saya mulai mengikuti kegiatan-kegiatan Dafa, perasaan takut saya sangat kuat. Saya bahkan tidak berani latihan di tempat umum karena khawatir orang lain akan menilai saya. Semakin saya belajar Fa lebih dalam, saya menyadari tujuan saya datang ke dunia ini. Saya tahu betapa pentingnya menyelamatkan makhluk hidup. Saya berkata pada diri sendiri, ”Saya harus menghargai setiap kesempatan yang saya miliki. Mengikuti kegiatan Dafa dengan perasaan takut tidak dapat menyelamatkan manusia. Kekuatan lama akan mengambil keuntungan atas rasa takut saya untuk mengganggu.” Dengan berpiikir ini, saya menjadi lebih yakin untuk berpartisipasi dalam kegiatan Dafa.

Saya takut akan dingin. Ketika mengikuti peragaan penganiayaan, cuaca sangat dingin. Saya tidak sanggup menahannya. Tiba-tiba, sebuah sajak Guru muncul di benak saya:

Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus
Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan Pelurusan Fa

Li Hongzhi
29 Mei 2002 (Hong Ying II).

Saya melafal sajak ini dari waktu ke waktu. Segera saya tidak merasa kedinginan. Saya mengalami kekuataan besar Fa. Karena saya mempunyai keterikatan takut dingin, saya selalu mengalami ujian ini. Ketika saya kurang belajar Fa dan pikiran saya tidak lurus, saya tidak bisa mengatasi dingin.

Pada bulan Februari 2007, saya berada di Kota New York untuk mempromosikan tiket pertunjukan. Saya mengenakan kostum bidadari dan membagikan selebaran di jalan. Cuaca sangat dingin. Benar-benar ujian besar buat saya. Kira-kira jam 4 sore, saya tidak mampu lagi meneruskan. Leher dan kaki saya mulai sakit. Semua konsep lama saya muncul. Saya pikir, “Saya keluar pagi-pagi jam 6.30. Saya harus pulang untuk menghangatkan badan.” Namun segera saya mengubah pikiran saya. “Apa tujuan saya datang ke mari? Bukankah saya menggunakan kesempatan ini untuk menyelamatkan manusia? Mengapa saya mempunyai pikiran ini untuk mendapatkan kenyamanan? Tak ada yang dapat menghalangi saya.” Hanya dengan pikiran begini banyak membantu saya.

Tubuh saya terasa sangat ringan. Saya tidak merasa kedinginan lagi. Saya menceritakan hal ini kepada seorang praktisi yang bersama saya. Dia bilang, “Guru hanya melihat hati kita. Selama pikiran kita cukup lurus, iblis tidak berani mengganggu kita.” Itu sangat janggal pada hari itu. Saya seringkali merasa Guru mempertemukan kita dengan orang-orang yang mempunyai takdir pertemuan di New York. Oleh karena itu, saya menunggu. Setelah beberapa saat, seorang pria datang. Saya pikir dia mungkin tertarik dengan Gala. Saya berbicara dengannya. Saya yakin Guru telah membantu saya pada waktu itu.. Biasanya, saya sangat susah menjelaskan dengan baik dalam bahasa Inggris. Mengejutkan, saya fasih menjelaskan topik yang membuatnya tertarik pada acara Gala kita. Akhirnya dia memutuskan untuk menonton pertunjukan. Kemudian, seorang lagi datang minta informasi tiket dan mengatakan, “Saya menonton pertunjukannya tahun lalu. Karena kamu bilang pertunjukan tahun ini lebih meriah, saya akan pergi membeli tiket.” Sepasang suami istri dari Perancis juga datang untuk meminta informasi dan mengatakan bahwa mereka akan memikirkannya untuk menonton pertunjukan ini. Saya sangat gembira bagi mereka karena mempunyai kesempatan diselamatkan.

Menyelamatkan seseorang tidak dapat mengandalkan pada penampilan luarnya. Ketika mempromosikan tiket di New York pada suatu pagi, saya sedang berjalan kaki. Saya melihat seorang pria berjalan menuju ke arah saya. Saya pikir, “Dari penampilannya, sepertinya ia tidak tertarik dengan Gala.” Saya tidak bicara detil tentang Gala kepadanya. Saya hanya memberinya selebaran. Tiba-tiba, sebuah kekuatan di dalam tubuh saya mendorong saya berbicara dengannya. Dia mendengar saya dengan seksama, dan akhirnya dia pergi ke kantor terdekat untuk membeli tiket Gala. Pengalaman ini menyadarkan saya bahwa saya benar-benar kurang berbelas kasih. Apabila saya terus menjaga belas kasih didalam hati saya, maka saya akan memperlakukan sama semua orang dan saya akan memberi semua orang sebuah kesempatan untuk mengetahui Fa. Guru memberi kesempatan kepada semua orang. Guru menyelamatkan siapa saja tanpa melihat penampilan mereka.

Pengucapan bahasaIingris saya tidak terlalu bagus. Ini menyebabkan orang-orang sulit mengerti penjelasan saya. Maka itu, saya sering merasa rendah diri. Ini menjadi halangan dalam belajar dan klarifikasi kebenaran. Sedikit demi sedikit, rasa takut muncul dalam hati saya. Ketika berbicara dengan orang lain, saya sering merasa khawatir apakah mereka dapat memahami saya. Saya juga tidak menyeimbangkan antara kerja dan kultivasi. Saya selalu merasa dosen saya memberi tugas terlalu banyak. Dengan berpikir seperti ini benar-benar membuat saya dibebani tugas yang banyak. Saya terkadang merasa bersalah karena kurang meluangkan waktu untuk menyelamatkan makhluk hidup dan saya tidak melakukan “tiga hal”dengan baik. Semakin saya berpikir begini, semakin saya merasa tertekanan, dan saya tahu keadaan ini tidak baik. Kenyataannya, kekuatan lama mengendalikan dosen saya agar memberi banyak tugas kepada saya sehingga menghalangi saya melakukan pekerjaan Dafa, dan sering saya menggunakan pikiran manusia biasa bukannya dengan pikiran lurus menyikapi masalah ini. Sekarang saya menyadari selama saya melakukan tiga hal dengan baik, Fa akan memberikan saya kebijaksanaan. Bahasa Inggris dan pekerjaan seharusnya tidak membawa masalah bagi saya.
Pada “Konferensi Fa di New York, 2007,“ Guru mengatakan:

“Saya beri tahu anda sekalian, segala sesuatu dari manusia di masa kini, termasuk segalanya dalam sejarah dan munculnya Triloka, semua eksis demi Pelurusan Fa kali ini, dapat juga dikatakan, segalanya juga diciptakan demi Pelurusan Fa kali ini, segalanya juga datang demi Pelurusan Fa kali ini, di dalam proses tersebut segalanya juga diciptakan demi Pelurusan Fa kali ini.”

Bukankah semua kemampuan manusia adalah diberikan oleh Fa? Pelurusan Fa bergulir sangat cepat. Jika saya tidak menggunakan kesempatan untuk menyelamatkan makhluk hidup dan bila saya selalu dikuasai oleh kesengsaraan diri sendiri, apakah saya adalah pengikut Dafa? Pada Konferensi Fa di New York, 2007, Guru mengatakan:

“Sebagai pengikut Dafa, jika anda sekalian tidak dapat menyelesaikan hal ini, tidak dapat membuat makhluk hidup memperoleh penyelamatan, berarti anda sendiri belum menunaikan sumpah janji yang anda ikrarkan sendiri, bersamaan juga akan mendatangkan bencana bagi segenap Pelurusan Fa, alam semesta dan makhluk hidup.”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa diNew York 2007”).

Saya harus ingat apa yang Guru katakan, gigih berkultivasi, lepaskan semua keterikatan hati dan terus mengikuti proses Pelurusan Fa.

Diatas adalah pemahaman pribadi. Mohon tunjukkan kalau ada tidak tepat.
Terima kasih Guru!

Heshi
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2007/6/2/156083.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/7/3/87313.html