SSnet: Tolak bisnis organ tubuh manusia di China, sekitar 10 orang praktisi Falun Gong menggelar aksi damai di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.

Dalam aksinya mereka menggelar spanduk, papan berisi foto-foto kekejaman pengambilan organ tubuh di China. Selain itu, praktisi Falun Gong juga membagikan brosur tentang Falun Gong.

MILIANDA TANTRI korlap aksi damai pada suarasurabaya.net, Rabu (19/04), menjelaskan, aksi damai ini sehubungan dengan kunjungan HU JIANTAO Presiden China ke Amerika Serikat untuk menemui GEORGE W BUSH Presiden Amerika Serikat.

Harapannya, untuk menyampaikan aspirasi agar segera dilakukan investigasi ke China menyelidiki bisnis organ tubuh di China. Selain penyampaian aspirasi, kata MILIANDA, juga menginformasikan ke masyarakat Surabaya tentang keberadaan Falun Gong yang sebenarnya. MILIANDA menambahkan selama ini Falun Gong difitnah oleh Pemerintah China. Akibatnya, nama Falun Gong di kalangan masyarakat etnis China sendiri menjadi tercemar.

Dicontohkan PAULUS satu diantara praktisi, fitnahan itu diantaranya dengan menggembar-gemborkan bahwa Falun Gong merupakan aliran yang suka membunuh orang bahkan anggota keluarga pengikut Falun Gong sendiri.

Menurut Pemerintah China, pembunuhan itu demi mendapatkan kesempurnaan ilmu dalam aliran tersebut. PAULUS menjelaskan bahwa fitnahan itu tidak benar karena justru dalam Falun Gong sendiri, membunuh kehidupan dalam bentuk apapun itu dilarang.

Sementara itu, dalam bisnis organ tubuh di China diketahui bahwa pengambilan organ tubuh yang akan dijual itu dilakukan di kamp-kamp konsentrasi di China. Dari penjelasan MILIANDA, organ-organ tubuh itu diambil dalam keadaan hidup-hidup. Kemudian dijual dengan kisaran harga sekitar US$ 30 ribu lebih.

Satu diantara yang terungkap, yaitu bisnis organ tubuh manusia di Kamp Konsentrasi Sujiatun, Shenyang, Propinsi Liaoning yang melibatkan sekitar 6 ribu praktisi Falun Gong yang ditangkap secara paksa oleh Partai Komunis China.

Pengungkapan ini berdasarkan keterangan mantan karyawan yang pernah bekerja disana. Diperkirakan kamp konsentrasi di Sujiatun ini hanya satu diantara 36 kamp konsentrasi di China yang diduga juga melakukan bisnis organ tubuh dengan menjadikan praktisi Falun Gong sebagai donornya.