Taiwan: Para Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Keagungan Sejati-Baik-Sabar
(Minghui.org) Banyak
orang, termasuk para siswa sekolah dasar, baru-baru ini datang
untuk menyaksikan Pameran Seni Internasional Sejati-Baik-Sabar yang
diselenggarakan di Shilin, Taipei, Taiwan.
Pihak penyelenggara memperpanjang waktu pameran dari jam 9:00 pagi hingga 9:00 malam, termasuk pada hari-hari libur, agar lebih banyak orang dapat menyaksikan pameran lukisan itu. Beberapa siswa sekolah dasar datang dengan orang tua mereka, dan beberapa datang dengan gurunya. Yang lainnya berkunjung setelah pulang sekolah dan tertarik dengan kerumunan orang-orang yang sedang mengamati karya-karya lukisan yang dipamerkan.
Pihak penyelenggara memperpanjang waktu pameran dari jam 9:00 pagi hingga 9:00 malam, termasuk pada hari-hari libur, agar lebih banyak orang dapat menyaksikan pameran lukisan itu. Beberapa siswa sekolah dasar datang dengan orang tua mereka, dan beberapa datang dengan gurunya. Yang lainnya berkunjung setelah pulang sekolah dan tertarik dengan kerumunan orang-orang yang sedang mengamati karya-karya lukisan yang dipamerkan.
Anak-anak sekolah mengamati lukisan dengan
penuh perhatian
Anak-anak menuliskan komentar
mereka
Para siswa dengan nama keluarga Lin dan Liu
dari Sekolah Dasar Jiantan melengkapi formulir survei setelah
melihat-lihat lukisan. Mereka berkata, "Lukisan-lukisan ini
menceritakan kepada kami untuk bersikap jujur dan berkelakuan baik.
Melihat lukisan-lukisan yang melukiskan penganiayaan membuat saya
menangis."
Para siswa dari Sekolah Dasar Shilin mengunjungi pameran setelah pulang dari sekolah dan tertarik dengan kerumunan orang-orang di dalam ruang pameran. Mereka memutuskan masuk untuk melihat-lihat apa yang menarik kerumunan orang.
Ketika pemandu menerangkan lukisan "Sang Buddha" karya Prof. Zhang Kunlun, kerumunan siswa yang ribut menjadi terdiam dan dengan penuh perhatian melihat ke arah gambar Sang Buddha yang besar. Anak-anak juga menyukai banyak lukisan lainnya, termasuk "Seruan Tidak Bersalah," "Putraku," "Tangisan Anak Yatim Piatu," "Tabuhan Genderang," "Ketabahan," "Janji," dan “Tugas Mulia."
Meskipun mereka masih muda, para siswa mengangguk secara positif ketika pemandu bertanya apakah mereka telah mengerti. Ketika melihat lukisan-lukisan yang mengungkap penganiayaan, mereka berkata bahwa Partai Komunis China (PKC) semestinya tidak menganiaya orang-orang baik seperti itu. Siswa Kao berkata, "Guru mengajarkan kami agar bersikap baik kepada orang lain. PKC tidak berbuat baik kepada orang-orang."
Para siswa dari Sekolah Dasar Shilin mengunjungi pameran setelah pulang dari sekolah dan tertarik dengan kerumunan orang-orang di dalam ruang pameran. Mereka memutuskan masuk untuk melihat-lihat apa yang menarik kerumunan orang.
Ketika pemandu menerangkan lukisan "Sang Buddha" karya Prof. Zhang Kunlun, kerumunan siswa yang ribut menjadi terdiam dan dengan penuh perhatian melihat ke arah gambar Sang Buddha yang besar. Anak-anak juga menyukai banyak lukisan lainnya, termasuk "Seruan Tidak Bersalah," "Putraku," "Tangisan Anak Yatim Piatu," "Tabuhan Genderang," "Ketabahan," "Janji," dan “Tugas Mulia."
Meskipun mereka masih muda, para siswa mengangguk secara positif ketika pemandu bertanya apakah mereka telah mengerti. Ketika melihat lukisan-lukisan yang mengungkap penganiayaan, mereka berkata bahwa Partai Komunis China (PKC) semestinya tidak menganiaya orang-orang baik seperti itu. Siswa Kao berkata, "Guru mengajarkan kami agar bersikap baik kepada orang lain. PKC tidak berbuat baik kepada orang-orang."
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/11/22/190305.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/23/102478.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org