10 Praktisi Dilaporkan Meninggal pada bulan Maret 2008

(Minghui.org) Pada bulan Maret 2008, 10 praktisi dilaporkan meninggal dunia sebagai akibat langsung dari penyiksaan. Diantara mereka, lima orang adalah wanita, dan empat diantaranya berusia lebih dari 50 tahun. Sejauh ini, sebanyak 3.145 praktisi telah dikonfirmasikan meninggal sebagai akibat dari penyiksaan brutal di China.

Dari sepuluh kasus pada bulan Maret, terjadi di Provinisi Sichuan dan masing-masing satu terjadi di Heilongjiang, Liaoning, Jilin, Shandong, dan Henan dan kota-kota otonomi di Beijing, Shanghai, dan Chongqing. Lima kematian baru-baru ini ditangkap dalam rangka usaha penangkapan besar-besaran oleh PKC untuk “menyambut Olimpiade”. Lima orang ini disiksa hingga meninggal dalam beberapa hari. Yang lainnya meninggal di penjara.

Pada tanggal 29 Februari 2008, Komite Judisial dan Politik Pusat PKC menerbitkan dokumen rahasia, mengharuskan para penerimanya “mencegah dengan ketat dan menyerang dengan brutal” terhadap Falun Gong mulai bulan Maret hingga September 2008. PKC menawarkan keuntungan finansial bagi mereka yang menuruti perintah. Seorang pejabat di Kota Shanguang, Provinsi Shandong mengatakan pada sebuah pertemuan baru-baru ini, “Mari kita gunakan metode Beijing: menangkap satu Falun Gong mendapatkan jasa tingkat tiga, menangkap dua praktisi menerima jasa tingkat dua, tiga menerima jasa tingkat pertama.” Pada tanggal 20 Maret 2008, seluruh kepala polisi diharuskan untuk hadir pada sebuah pertemuan yang diadakan di Departemen Kepolisian Kota Shenyang. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan perintah dari atasan mereka, melakukan monitor yang ketat terhadap semua orang yang melakukan latihan Falun Gong, dan mengijinkan para polisi untuk memukul siapapun praktisi atau siapa saja yang memohon sebelum Olimpiade, bahkan pada tingkatan luka serius atau yang meninmbulkan cacat, semuanya tanpa akibat. Jika perintah ini tidak dilaksanakan dengan cepat, dan orang-orang yang berlatih Falun Gng atau siapa saja yang mungkin memohon pada saat Olimpiade tidah dihukum, kepala polisi yang bertanggung jawab dengan segera akan dipecat.

Dari akhir tahun 2007 hingga tanggal 31 Maret 2008, statistik dari 1.878 kasus penangkapan menunjukkan bahwa mereka tersebar lebih dari 29 provinsi, kota dan daerah otonomi. Dari kasus 1.878, 1.062 terjadi antara 12 Maret hingga 31 Maret 2008. Banyak terjadi penangkapan setelah dokumen yang dikeluarkan oleh PKC pada 29 Februari dilaksanakan.

Beberapa Kasus Kematian pada bulan Maret
Enam dari sepuluh praktisi disiksa hingga meninggal baru-baru ini ditangkap dan sesudah itu meninggal dalam beberapa hari atau minggu.

Wang Guiming

Wang Guiming, 38, seorang praktisi dari Kota Tonghua, Provinsi Jilin, ditangkap dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou di Kota Chaoyanggou pada tanggal 13 Februari 2008, oleh para petugas dari Kantor Polisi Xinshan di Kota Tonghua, pada tanggal 29 Februari 2008 dia meninggal karena siksaan brutal di kamp kerja paksa.

Para administrator kamp menyatakan bahwa penyebab dari kematiannya adalah dia menabrakkan pada alat pemanas dengan sangat keras untuk bunuh diri. Dia meninggal di tengah jalan menuju Rumah Sakit Universitas Medis Changchun. Sampai tanggal 3 Maret 2008, para petugas kamp kerja paksa mengijinkan keluarga Wang untuk melihat jasadnya, tetapi mereka menekankan bahwa mereka tidak boleh mangambil gambar. Mereka juga menugaskan sebuah kendaraan penuh dengan para petugas untuk menemani keluarga ini. Keluarganya melihat banyak sekali memar warna ungu pada dirinya. Terdapat dua luka lebih dari 10 sentimeter di kepalanya. Luka ini tidak dijahit, dan tidak ada bengkak atau darah. Mereka mengatakan bahwa luka itu akibat dari menabrakan diri ke arah alat pemanas.

Keluarganya ingin mengambil jasadnya, dan mereka bahkan membayar biaya medis senilai 1800 yuan, tetapi administrator kamp menolak permintaan mereka. Keluarganya meminta untuk bertemu dengan para penjaga yang bertugas dan melihat kejadian ketika ia meninggal, tetapi mereka tidak pernah menerima jawaban atas permintaan mereka.

Keluarga ini kemudian mengajukan permohonan kepada Procuratorate (seorang pejabat umum yang pekerjaannya adalah menentukan apakah seseorang diduga melakukan kejahatan harus dibawa ke pengadilan) Distrik Chengjiao di Kota Chengchun, Provinisi Jilin. Mereka pergi ke Procuratorate dua kali dalam dua hari, tetapi petugas Procuratorate berkata, “Katakan pada kamp kerja paksa untuk memberi mereka delapan hingga sepuluh ribu yuan dan semuanya beres.” Hingga sekarang istri Wang Guiming, Han Fengxian, diancam oleh anggota PKC dan dia takut pulang. Kami meminta bantuan dari Koalisi Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong dan organisasi-organisasi hukum lainnya.

Menurut sumber yang dapat dipercaya, saat Wang Guiming melakukan aksi mogok makan, dia dipaksa makan oleh dokter kamp Jiang Hongjie. Sekitar lima orang narapidana mengikat tangannya di Kursi Besi. Beberapa orang menarik telinganya, sementara yang lain menarik rambutnya. Makan paksa ini berlangsung dengan brutal dan primitif. Dia meninggal setelah disetrum dengan tongkat listrik berulangkali.


Yu Zhou

“Ikatan Cinta” adalah sebuah lagu pop klasik yang sering mengundang kenangan indah diantara banyak orang di Daratan China. Iramanya yang mudah dicerna dan lirik yang lembut membuatnya menjadi populer – itulah mengapa penyanyi berusia 42 tahun yang telah meninggal dan pemain perkusi Yu Zhou memberi kejutan yang besar. Namanya sering dihubungkan dengan lagu ini. Petugas polisi Beijing menemukan ia terbunuh setelah 11 hari dia dan istrinya ditangkap pada tanggal 26 Januari 2008, dalam perjalanan pulang dari konser.

Anggota keluarganya menerima pemberitahuan pada tanggal 6 Februari 2008. Ketika mereka tiba di Pusat Emergensi Qinghe, tubuhnya ditutupi dengan kain putih. Dia memakai masker oksigen, dan kaki sedingin es. Yu Zhou, yang menjadi sehat karena berlatih Falun Gong, meninggal dunia.

Yu Zhou lulus dari Fakultas Bahasa Perancis Universitas Beijing, dan bisa menggunakan beberapa bahasa dengan lancar. Istrinya, Xu Na, lulusan dari Universitas Komunikasi China di Beijing. Dia dikenal sebagai seorang penyair dan pelukis. Yu Zhou mengetahui Falun Gong dari seorang temannya pada tahun 1995, dia dan istrinya segera mulai berlatih.

Pasangan ini ditangkap dan ditahan selama 15 hari pada bulan Agustus 1999 karena bertemu dengan praktisi lain di Fangshan, Beijing. Mereka disiksa, namun mereka tidak pernah mengkhianati praktisi lain.

Xu Na ditangkap pada bulan Juli 2001 dan dihukum selama lima tahun di penjara karena membawa seorang praktisi yang datang ke Beijing untuk memohon. Ia dikurung terisolasi dan “diikat dengan tali” dalam waktu yang lama. Pelaku menyiksanya dengan mengurangi jatah tidurnya dan banyak metode penyiksaan lainnya di Penjara Wanita Beijing, namun dia tetap teguh kepercayaannya dan terus-menerus memberitahu kepada orang-orang tentang penyiksaan terhadap Falun Gong. Banyak narapidana dan penjaga tersentuh oleh kebaikan hati dan ketabahannya.

Dia dibebaskan pada tahun 2006 dan bertemu kembali dengan suaminya. Berkat bakatnya yang luar biasa, dia segera mendapat kelulusan -- ujian normal biasanya ditentukan oleh Departmen Seni Lukis Minyak -- di Central Academy of Fine Arts. Kehidupan dan karir pasangan ini terlihat berada di jalan yang benar dan dipenuhi dengan harapan-harapan.

Namun, begitu Olimpiade semakin dekat, rejim Komunis telah mengumumkan penangkapan besar-besaran. Yu Zhou dan istrinya ditangkap pada 26 Januari 2008, dalam perjalanan mereka dari konser. Polisi membawa mereka ke Pusat Penahanan Distrik Tongzhou.

Menghadapi penyelidikan anggota keluarga, pada awalnya dokter mengatakan Yu meninggal karena mogok makan. Kemudian dia berkata Yu mengidap diabetes. Polisi memaksa keluarga ini untuk setuju mengkremasi jasadnyd dan mengancam akan menangkap mereka jika menolak kerja sama. Keluarga ini dengan keras menolak dan menuntut diotopsi. Pada saat itu, para petugas pusat penahanan setuju membiarkan Xu Na mengurus pemakaman suaminya dan urusan sesudah pemakaman, tetapi kemudian mereka merubah pikiran mereka. Sebaliknya, mereka memanggil Divisi No. 7 Departemen Kepolisian Beijing dan membawanya ke Pusat Penahanan Beijing. Jenazah Yu Zhou masih berada di Pusat Emergensi Qinghe.

Polisi memblokir informasi dan mengunci rumah orangtua Yu Zhou dan Xu Na. Mereka tidak akan membiarkan siapapun mendekati keluarga ini. Baru-baru ini, rumah orangtua Yu Zhou dan Xu Na dikosongkan dengan tiba-tiba. Teman-temannya kehilangan kontak dengan orangtua mereka.


Chen Baofeng

Chen Baofeng, 43, tinggal di Kota Liujiazi, Chaoyang, Provinsi Liaoning. Tanggal 24 Februari 2008, praktisi Li Yaxuan (wanita) mendengar bahwa suaminya Gao Yaling disiksa dengan kejam di Kamp Kerja Paksa Masanjia dan menjalani perawatan darurat di rumah sakit. Dia menyewa taksi Chen untuk membawa beberapa teman dan keluarga, termasuk Li Yingxuan (wanita), Zhe Xiumei (wanita), Yu Huijuan (wanita), dan Jing Fei (wanita) untuk menjenguk suaminya di Kota Shenyang. Sebuah kendaraan polisi dari Departmen Kepolisian Distrik Qianjin menghentikan taksi tersebut dan menangkap semua orang yang ada di dalamnya. Polisi membawa mereka kembali Kota Chaoyang pada malam yang sama dan menahan keenam praktisi ini di Pusat Penahanan Shijiazi.

Wakil Direktur Departmen Kepolisian Chaoyang, Zhang Minghua mengatakan bahwa departemen kepolisian provinsi memberi perintah untuk menggunakan kekerasan untuk menginterogasi keenam praktisi ini. Ketika keluarga mereka datang menjenguk, seorang petugas berkata, “Jika mereka menolak bekerja sama, kami akan melakukan makan paksa hingga mereka mati.”

Ketika Chen Baofeng meninggal di tahanan polisi, Departemen Kepolisian Chaoyang tidak memberitahu keluarganya. Setelah Zhang Minghua bertemu dengan personel dari Kantor Keamanan Politik dan pusat penahanan, mereka mengatakan bahwa Chen meninggal karena serangan jantung yang tiba-tiba.

Keluarga Chen mengatakan bahwa Chen tidak pernah punya masalah dengan jantung dan sangat sehat. Bagaimana mungkin dia bisa meninggal setelah delapan hari ditangkap jika bukan karena kebrutalan polisi? Jika dia meninggal karena penyakit, mengapa mereka tidak memberi tahu keluarganya ketika ia sakit?

Polisi akhirnya mengijinkan keluarganya untuk melihat jasadnya pada tanggal 5 Maret 2008. Mereka melihat jasadnya diletakkan secara sembarangan di lantai. Mereka melihat memar besar di punggung dan dadanya. Darah mengalir dari mulutnya ketika mereka memindahkan jasadnya.

Zhang Minghua dan Kepala Divisi Keamanan Domestik, Wang Jinglong adalah orang yang paling bertanggung jawab.


Gu Jianmin

Gu Jianmin, 53, tinggal di Apartemen Gedung No. 13, 400 Lane, Yangguangxincun, Jalan Qishan, Distrik Pudong New. Pada tanggal 1 Maret 2008, dia ditangkap oleh petugas Kantor Polisi Yangjing di Distrik Pudong New, dan mereka menyiksanya hingga meninggal pada 13 Maret 2008, hanya 12 hari setelah tertangkap.

Pada 13 Maret 2008, seorang agen dari Kantor 610 Distrik Pudong New memanggil suami Gu, menyatakan bahwa istrinya merasa tidak enak badan, dan dia harus datang dan mengurus pembebasan bersyarat untuk pengobatan. Mereka bahkan bertanya di rumah sakit yang mana dia akan membawa istrinya, dan mereka berbohong pada suami Gu untuk pergi ke Departmen Kepolisian District Pudong New dan Administrasi Lingkungan untuk memproses surat pembebasan bersyarat medis. Proses inii berlangsung hingga pukul 3 pagi. Beberapa orang tak dikenal memaksanya menandatangani surat penangkapan selama periode waktu tersebut. Ketika sampai di rumah sakit, pertama-tama mereka kembali memaksanya menandatangani surat penangkapan. Ketia dia melihat Gu di ruang pencucian perut, matanya melotot dengan pupil membesar, dan darah keluar mulutnya, namun tidak ada yang merawatnya. Suaminya berlutut di hadapan dokter dan memohon untuk menyelamatkan istrinya. Para dokter melakukan pengecekan yang agak cepat untuk perawatan darurat dan menyatakan bahwa dia sudah meninggal.

Ada lebih dari 30 agen dari Kantor 610 yang hadir, dan beberapa diantara mereka tidak berseragam. Para penjaga keamanan rumah sakit menunggu di ruang rumah sakit dan membawa jasad Gu ke kamar mayat sementara yang lain mengepung suaminya untuk mengendalikannya Suami Gu sangat marah. Dengan keras dia menyatakan bahwa dia akan mencari siapa pembunuhnya. Semua agen cepat-cepat mengambil langkah seribu, dan hanya beberapa petugas berpakaian preman bersembunyi di tengah-tengah kerumunan. Suami Gu tidak bisa menemukan agen satupun. Para dokter mengatakan bahwa Gu sudah sekarat ketika tiba di rumah sakit. Rumah sakit menerbitkan dokumen kondisi kematian, yang harus segera ditandatangani oleh keluarga, tetapi telah ditandatangani oleh orang tak dikenal.

Xu Huibi, wanita, 63, adalah seorang pensiunan guru senior Southwest Aluminum Limited Corp. Elementary School. Pada tanggal 1 September 2003, agen Keamanan Domestik Distrik Jiulongpo, Chen Gang (pria) dan petugas lain dari Kantor Polisi Xipeng dan Departemen Kepolisian Distrik menangkap Xu di rumahnya dan membawanya untuk diinterogasi di Kantor Polisi Kota. Karena dia tidak memberi mereka informasi apapun atau melepaskan Dafa, mereka menahannya di Pusat Penahanan Distrik Huayan. Xu tetap tekun melakukan latihan Falun Dafa sementara ditahan di pusat penahanan dan oleh karena itu disiksa dengan makan paksa yang brutal. Siksaan ini merusak mental dan kesehatan fisiknya, namun polisi masih menjatuhkan hukuman empat tahun penjara dan membawanya ke Penjara Wanita Yongchuan Kota Chongqing.

Di dalam penjara, Xu ditempatkan di kamp kerja paksa dengan pohon gas beracun. Sangat sulit untuk bernafas, dan dia dipaksa untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan setiap hari. Xu disiksa secara brutal hingga menjadi sangat lemah, dan kakinya sakit sekali sehingga tidak bisa berjalan. Meskipun dalam kondisi seperti ini, dokter penjara masih menolak mngijinkannya untuk beristirahat, mengatakan bahwa dia baik-baik saja untuk bekerja. Dua orang narapidana lain menarik lengannya ke tanaman itu setiap hari. Dia menjadi semakin kurus, tidak bisa berjalan atau makan, dan merasa kesulitan bernafas. Gas beracun menyebabkan disfungsi paru-paru yang parah dan juga merusak organ lainnya. Pada 31 Agustus 2007, administrasi polisi akhirnya memerintahkan keluarganya untuk datang dan menjemputnya. Saat itu, Xu tidak bisa mengurus dirinya sendiri lagi dan tidak ada lagi harapan untuk sembuh. Dia kemudian meninggal setelah dibebaskan, pada 7 Maret 2008.


Sun Guanzhou

Sun Guanzhou, 62, seorang praktisi Falun Gong, tinggal di Kota Yuzhou, Provinsi Henan. Tanggal 3 Maret 2008, tiga orang agen kemanan domestik dan tiga orang agen lainnya menerobos rumahnya, menyatakan bahwa mereka memeriksa virus di komputer. Mereka malah menangkapnya dan membawanya ke pusat penahanan kota. Enam hari kemudian, dia meninggal dunia.

Sun adalah seorang profesor di Kampus Pendidikan Kota Yuzhou. Ketika ia mulai berkultivasi Falun Gong bulan Juni 1998, semua penyakit kronisnya lenyap, dan ini merupakan mukjizat hidup bagi mereka yang mengetahui penyakitnya sebelumnya.

Sekitar pukul 9 pagi, tanggal 3 Maret 2008, Sun sedang makan di rumahnya ketika agen Keamanan Domestik, Xia Yuxiao, Geng Sontao, Zhao Naicheng dan tiga agen lainnya (semuanya pria) menerobos rumahnya, mengatakan bahwa mereka akan memeriksa virus di komputer, dan menangkapnya. Mereka tidak membawa surat penangkapan. Mereka membawanya ke pusat penahanan pada malam yang sama.

Pagi hari tanggal 6 Maret 2008, gejala penyakit lama Sun Guanzhou tiba-tiba kambuh, dan polisi memberi tahu istrinya. Mereka dan istrinya membawanya ke Rumah Sakit Beiguan. Dokter mengatakan bahwa ia menderita asma dan tekanan darah tinggi, kondisinya tidak cocok untuk tetap tinggal di penahanan. Istrinya meminta agar suaminya diterima di rumah sakit, tetapi para agen itu tidak mengijinkannya.

Sekitar pukul 8 malam, 9 Maret 2008, istri Sun menerima telepon untuk kembali ke rumah sakit. Ketika tiba, dia melihat tubuh suaminya sudah dingin.

Pada sore hari 10 Maret 2008, istri Sun pergi ke rumah sakit lagi untuk melihat jasadnya, tetapi para agen tidak mengijinkannya. Mereka kembali memaksanya untuk menandatangani surat kremasi. Istri Sun mencoba mencari bantuan tetapi tidak seorang pun yang berani menerima kasus ini.

Jia Yan
Jia Yan, wanita, tinggal di daerah Kabupaten Mulan, Proivnsi Heilongjiang. Tanggal 6 Desember 2007 dia ditangkap oleh polisiJiang Shuchen dan orang lain dari Kantor Linya bersama dengan Meng Xianyu (pria), Sui Ximin (pria), dan Luo Yanxia (wanita). Keempat praktisi ini sedang menyebarkan Sembilan Komentar mengenai Partai komunis di Desa Xitun, Kota Dongxiang, Kabupaten Mulan, pada saat mereka ditangkap. Mereka ditahan Pusat Penahanan Kota Tieli (dibawah Departemen Kehutanan Polisi). keluarga Jia menerima telepon tiga bulan kemudian yang menyatakan bahwa Jia Yan telah meninggal.

Sekitar pukul 9.30 pagi, 17 Maret 2008, teman-teman dan keluarga Jia pergi ke Departemen Kehutanan Polisi. Ketika mereka tiba, lebih dari 30 petugas sedang menunggu mereka. Direktur Yu (pria, nama asli tidak diketahui) bertemu dengan mereka dan mengatakan bahwa ia menggantung diri dengan menggunakan plastik yang biasa untuk menutupi jendela.

Keluarga Jia meminta untuk melihat tempat menggantung diri tetapi tidak diijinkan. Mereka juga ingin melihat rekaman kamera, tetapi permintaan yang ini juga ditolak. Dokter forensik Shi Xiaoqian (tidak diketahui jenis kelaminnya) dari Deperatemen Kepolisian Kota Yichun untuk melakukan otopsi. Keluarga Jia menuntut agar mereka diijinkan untuk menyaksikan otopsi. Mereka hanya diijinkan melihat dari kejauhan.

Tubuh Jia diletakkan satu mil jauhnya di tempat yang tidak diketahui. Tubuhnya sangat kurus dan nyaris tidak dikenali. Ada irisan di lehernya, dan otot-ototnya menonjol dari lukanya. Kedua telinganya biru keunguan, giginya tertutup rapat, dan satu matanya terbuka dan satu mata yang lain tertutup.

Kejahatan PKC Ini Membantu Orang Meihat Lebih Jelas Watak Sebenarnya
Tahun 2007, Wakil Presiden Parlemen Eropa, Edward McMillan-Scott mengirim surat kepada Juru Bicara Parlemen Eropa Hans-Gert Poettering

“Tanggal 23 September, saya bertemu dengan Manfred Nowak, seorang penyelidik khusus dari PBB, laporannya tentang China (bisa dilihat di http://www.ohchr.org/english/bodies/chr/docs/62chr/ecn4-2006-6-Add6.doc) menyimpulkan bahwa dua pertiga dari ‘detensi administratif’ adalah tahanan Falun Gong. Gao Zhisheng juga bertemu dengan Nowak, percaya bahwa ada 250.000 praktisi Falun Gong berada di dalam kamp-kamp tersebut.”

Para praktisi Falun Gong yang ditahan ini dipekerjakan secara tidak manusiawi, tubuhnya disiksa dan pikirannya dirusak. PKC saat ini sedang melancarkan penangkapan besar-besaran lagi dengan alasan melindungi Olimpiade, yang mengakibatkan lebih banyak lagi praktisi Falun Gong ditangkap dan disiksa sampai cacat atau bahkan mati.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/4/7/175990.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/4/11/96357.html