Kisah-kisah Ajaib dari Rekan-rekan Praktisi
(Minghui.org) Para praktisi Falun Dafa
sangat menghargai Guru kita yang belas kasih atas penyelamatan
murid-muridnya dari neraka dan membersihkan kotoran yang telah kita
kumpulkan dalam ribuan tahun reinkarnasi kita, dengan Dafa agung
dan mendalam dimana hanya datang sekali dalam jutaan tahun. Dengan
perhatian dan perlindungan Guru yang sabar, murid-murid akan dapat
pulang kembali ke rumah mereka yang sakral dan indah. Para praktisi
telah teguh berkultivasi di jalan agung dan khidmat ini, serta
banyak terjadi keajaiban selama kultivasi mereka. Hampir setiap
praktisi mengalami beberapa macam bentuk keajaiban, dan beberapa
diantara disebutkan di bawah ini.
Menyaksikan Dewa-dewa
Meneteskan Air Mata
Praktisi Nona Chen tinggal di Kota Chengdu. Beberapa tahun yang lalu dia sedang merawat ibunya dan suaminya yang lumpuh, serta putrinya yang mengalami keterbelakangan mental. Dia juga harus berjuang untuk mendapatkan penghasilan. Setiap hari dia kelelahan dan frustrasi, dia kesulitan mendapatkan waktu untuk belajar Fa. Kadang-kadang dia tidak bisa menahan kesengsaraan hidup dan berpikir untuk melepaskan kultivasi.
Suatu malam di dalam sebuah mimpi, Guru memperlihatkan kepadanya gunung-gunung dan air di dunianya. Dia juga melihat beberapa laki-laki dan perempuan berpakaian kuno yang sedang duduk di tepi sawah. Dia berpikir, “Mungkin mereka adalah makhluk hidup saya.” Dia kemudian menatap ke atas dan melihat Buddha besar mengenakan jubah Buddha emas, bercahaya, dan bersinar di angkasa. Dia terkejut melihat Buddha begitu besar. Ketika Buddha besar menatap padanya, Sang Buddha memejamkan mata dengan perlahan, dan air mata belas kasih mengalir dari mata-Nya. Dia membuka mata dan menatap gadis itu, dan gadis itu diam membatu. Buddha besar sekali lagi memejamkan mata-Nya, dan sekali lagi air mata mengalir di wajah-Nya. Dia menghilang setelah membuka mata-Nya. Gadis itu merasa seakan-akan Buddha memberitahunya, ”Anakku, kamu harus pulang ke rumah sekarang.” Pemandangan tersebut menyentuh hatinya dalam waktu lama sekali. Dia berkata bahwa dia tidak akan pernah melupakan pemandangan yang sakral itu.
Setelah itu, tiga anggota keluarganya meninggal dunia, satu demi satu, dia menangis dan menderita. Bagaimanapun, dia tidak pernah lupa apa yang diperlihatkan Guru di dalam mimpinya, Buddha yang meneteskan air mata. Dia berpikir bahwa makhluk hidupnya pasti berharap dia akan menyelamatkan mereka setelah sukses menyelesaikan kultivasinya. Dia memutuskan keterikatan kepada keluarganya dan teguh melangkah di atas jalan dewa. Dia tahu bahwa para Sang Sadar di dalam sejarah tidak pernah terperosok oleh keterikatan keluarga, dan semuanya berada di atas sentimental manusia dengan pemahaman bahwa segala sesuatu di dunia manusia akan pergi dalam sekejap mata. Dia sekarang berada di jalan kedewaan dan dengan mantap melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi Dafa.
Memancarkan Pikiran Lurus untuk Memutuskan Tali
Praktisi Falun Dafa Chen Hua tinggal di Wenjiang, dan belum menikah. Dia (wanita) sebelumnya memiliki bermacam penyakit, termasuk radang tenggorokan berat, tetapi penyakitnya hilang setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, dan merasa sangat ringan ketika berjalan. Setelah rezim partai komunis mulai menganiaya praktisi Falun Dafa pada 20 Juli 1999, dia disiksa dan ditangkap beberapa kali.
Suatu hari di musim panas, polisi mengikatnya dan membelitnya dengan dua selimut tebal dan hanya kepalanya yang kelihatan. Polisi tersebut berkata, “Bukankah kamu mengidap radang tenggorokan? Saya akan membungkusmu dengan dua selimut sehingga kamu tidak akan kena flu.” Polisi itu juga menyumbatnya, untuk menambah penyiksaan.
Dia begitu kepanasan sehingga dia hampir tercekik. Polisi tersebut kelelahan dan pergi untuk sementara. Dia kemudian teringat ajaran Guru bahwa pikiran lurus para praktisi Dafa adalah berkekuatan besar, dan tidaklah salah para praktisi membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Segera setelah pikiran ini muncul di pikirannya, dengan segera tali tersebut terputus menjadi berapa bagian dan dia terbebaskan dari selimut-selimut tersebut.
Bungkuk Wanita Tua Hilang setelah Berlatih Falun Dafa
Praktisi Nn. Tao Niang beruntung menghadiri kelas ceramah sembilan hari Guru sebanyak dua kali, dimana dia sangat bahagia karenanya, dan dia merasa sangat bertanggung jawab untuk membantu Guru di dunia manusia. Setelah memperoleh Fa, dia sering pergi ke segala tempat dengan rekan-rekan praktisi untuk menyebarkan Fa.
Suatu kali dia dan beberapa praktisi pergi ke Ganzi untuk menyebarkan Fa. Ketika mobil mereka melalui sepanjang jurang, mereka melihat ke bawah ke sebuah sungai besar dan benar-benar mereka merasa seperti mengapung di udara, layaknya mobil berjalan di dimensi lain. Terasa sangat luar biasa.
Lain waktunya mereka pergi ke Gunung Mei untuk menyebarkan Fa. Banyak penduduk lokal pergi ke tempat latihan untuk melihat praktisi berlatih, dan beberapa ingin belajar. Seorang lanjut usia, wanita bungkuk belajar dengan sangat serius dari Nn. Tao. Ketika dia berlatih gerakan ke empat, Gong Guru bereaksi, dan mungkin karena dia memiliki bawaan dasar yang baik, bungkuknya perlahan disembuhkan. Setiap orang di tempat itu terkejut, dan banyak orang bergabung untuk belajar latihan.
Nyonya tua itu sangat senang, dan tidak bisa berbicara apa-apa. Air mata mengalir di wajahnya. Bungkuk lamanya telah disembuhkan, dan dia tampak lebih tinggi. Falun Dafa begitu ajaib. Dia berkata bahwa dia akan selalu berlatih Falun Dafa, dan dia akan selamanya mengingat kemurahan hati Guru.
Wanita Berumur 70-an Melompati Dua Tembok
Praktisi Ny. Xiaowen, berumur 70-an, adalah penduduk Kota Chengdu. Ketika dia pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Dafa, dia menolak untuk menulis surat pernyataan. Akibatnya, dia ditahan secara ilegal sebanyak empat kali, dan rumahnya dirampok. Setelah ditahan beberapa kali, dia tersadarkan bahwa dia tidak seharusnya bekerja sama dengan pengaturan kejahatan. Suatu hari pada bulan Juli 2007, beberapa orang dari unit kerjanya tiba-tiba mengunjunginya di rumah, mengatakan bahwa dia perlu menghadiri kelas belajar beberapa hari. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka melanggar hak asasinya, dan bersamaan dia memancarkan pikiran lurus. Dia memgeluarkan tas tangan, dan orang-orang berpikir bahwa dia setuju untuk menghadiri sesi pencucian otak. Mereka mengambil tas tangannya dan berjalan keluar dari rumahnya. Dia keluar dari kamar mandi dan melihat mereka semua sedang menunggunya di luar. Dia segera menutup pintu dan duduk dengan kaki menyilang. Dia menegakkan telapak tangannya dan memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk memusnahkan kejahatan yang berusaha menganiaya praktisi Dafa, dan meminta Guru yang mulia untuk memperkuat pikiran lurusnya.
Pada waktu itu, orang-orang mulai mengetuk pintu dan berteriak, tetapi dia duduk diam dan tetap tidak terganggu. Ini berlangsung selama lebih dari empat jam, dan mereka semua pergi mencari udara segar. Dia tidak merasa takut, karena Dafa telah menganugerahinya kebijaksanaan. Dia kemudian melompati dua dinding yang tingginya dua meter di sudut lain dari apartemennya, dan dia tidak terluka ketika mendarat di tanah. Dia pergi melalui pintu unit kecil yang lain dan berjalan cepat keluar dari pintu besar dari halaman yang luas. Beberapa orang tersebut sedang menjaga pintu tersebut, tetapi mereka tidak melihatnya sama sekali. Segera setelah dia berjalan keluar dari pintu itu, dia melihat sebuah taksi di luar, sepertinya sedang menunggunya. Dia benar-benar merasa bahwa Dafa sungguh ajaib dan pengaturan Guru yang luar biasa. Dia dipaksa untuk meninggalkan rumahnya pada saat itu dan harus berpindah dari satu lokasi ke yang lainnya untuk menghindari penganiayaan lebih jauh.
Para praktisi ini semuanya menjadi lebih gigih. Tidak peduli betapa sibuknya mereka, mereka belajar Fa ataupun menglafal Fa. Beberapa telah menglafalnya tiga sampai lima kali. Mereka berkata bahwa mereka ingin berkultivasi untuk membuang cara berpikir manusiawi mereka dan pemikiran-pemikiran manusia mereka, berada diatas sentimental manusia dengan menggunakan pemikiran dewa untuk menyelesaikan masalah, serta secara perlahan-lahan mencapai kondisi dewa. Mereka dengan mantap melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi.
Praktisi Nona Chen tinggal di Kota Chengdu. Beberapa tahun yang lalu dia sedang merawat ibunya dan suaminya yang lumpuh, serta putrinya yang mengalami keterbelakangan mental. Dia juga harus berjuang untuk mendapatkan penghasilan. Setiap hari dia kelelahan dan frustrasi, dia kesulitan mendapatkan waktu untuk belajar Fa. Kadang-kadang dia tidak bisa menahan kesengsaraan hidup dan berpikir untuk melepaskan kultivasi.
Suatu malam di dalam sebuah mimpi, Guru memperlihatkan kepadanya gunung-gunung dan air di dunianya. Dia juga melihat beberapa laki-laki dan perempuan berpakaian kuno yang sedang duduk di tepi sawah. Dia berpikir, “Mungkin mereka adalah makhluk hidup saya.” Dia kemudian menatap ke atas dan melihat Buddha besar mengenakan jubah Buddha emas, bercahaya, dan bersinar di angkasa. Dia terkejut melihat Buddha begitu besar. Ketika Buddha besar menatap padanya, Sang Buddha memejamkan mata dengan perlahan, dan air mata belas kasih mengalir dari mata-Nya. Dia membuka mata dan menatap gadis itu, dan gadis itu diam membatu. Buddha besar sekali lagi memejamkan mata-Nya, dan sekali lagi air mata mengalir di wajah-Nya. Dia menghilang setelah membuka mata-Nya. Gadis itu merasa seakan-akan Buddha memberitahunya, ”Anakku, kamu harus pulang ke rumah sekarang.” Pemandangan tersebut menyentuh hatinya dalam waktu lama sekali. Dia berkata bahwa dia tidak akan pernah melupakan pemandangan yang sakral itu.
Setelah itu, tiga anggota keluarganya meninggal dunia, satu demi satu, dia menangis dan menderita. Bagaimanapun, dia tidak pernah lupa apa yang diperlihatkan Guru di dalam mimpinya, Buddha yang meneteskan air mata. Dia berpikir bahwa makhluk hidupnya pasti berharap dia akan menyelamatkan mereka setelah sukses menyelesaikan kultivasinya. Dia memutuskan keterikatan kepada keluarganya dan teguh melangkah di atas jalan dewa. Dia tahu bahwa para Sang Sadar di dalam sejarah tidak pernah terperosok oleh keterikatan keluarga, dan semuanya berada di atas sentimental manusia dengan pemahaman bahwa segala sesuatu di dunia manusia akan pergi dalam sekejap mata. Dia sekarang berada di jalan kedewaan dan dengan mantap melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi Dafa.
Memancarkan Pikiran Lurus untuk Memutuskan Tali
Praktisi Falun Dafa Chen Hua tinggal di Wenjiang, dan belum menikah. Dia (wanita) sebelumnya memiliki bermacam penyakit, termasuk radang tenggorokan berat, tetapi penyakitnya hilang setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, dan merasa sangat ringan ketika berjalan. Setelah rezim partai komunis mulai menganiaya praktisi Falun Dafa pada 20 Juli 1999, dia disiksa dan ditangkap beberapa kali.
Suatu hari di musim panas, polisi mengikatnya dan membelitnya dengan dua selimut tebal dan hanya kepalanya yang kelihatan. Polisi tersebut berkata, “Bukankah kamu mengidap radang tenggorokan? Saya akan membungkusmu dengan dua selimut sehingga kamu tidak akan kena flu.” Polisi itu juga menyumbatnya, untuk menambah penyiksaan.
Dia begitu kepanasan sehingga dia hampir tercekik. Polisi tersebut kelelahan dan pergi untuk sementara. Dia kemudian teringat ajaran Guru bahwa pikiran lurus para praktisi Dafa adalah berkekuatan besar, dan tidaklah salah para praktisi membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Segera setelah pikiran ini muncul di pikirannya, dengan segera tali tersebut terputus menjadi berapa bagian dan dia terbebaskan dari selimut-selimut tersebut.
Bungkuk Wanita Tua Hilang setelah Berlatih Falun Dafa
Praktisi Nn. Tao Niang beruntung menghadiri kelas ceramah sembilan hari Guru sebanyak dua kali, dimana dia sangat bahagia karenanya, dan dia merasa sangat bertanggung jawab untuk membantu Guru di dunia manusia. Setelah memperoleh Fa, dia sering pergi ke segala tempat dengan rekan-rekan praktisi untuk menyebarkan Fa.
Suatu kali dia dan beberapa praktisi pergi ke Ganzi untuk menyebarkan Fa. Ketika mobil mereka melalui sepanjang jurang, mereka melihat ke bawah ke sebuah sungai besar dan benar-benar mereka merasa seperti mengapung di udara, layaknya mobil berjalan di dimensi lain. Terasa sangat luar biasa.
Lain waktunya mereka pergi ke Gunung Mei untuk menyebarkan Fa. Banyak penduduk lokal pergi ke tempat latihan untuk melihat praktisi berlatih, dan beberapa ingin belajar. Seorang lanjut usia, wanita bungkuk belajar dengan sangat serius dari Nn. Tao. Ketika dia berlatih gerakan ke empat, Gong Guru bereaksi, dan mungkin karena dia memiliki bawaan dasar yang baik, bungkuknya perlahan disembuhkan. Setiap orang di tempat itu terkejut, dan banyak orang bergabung untuk belajar latihan.
Nyonya tua itu sangat senang, dan tidak bisa berbicara apa-apa. Air mata mengalir di wajahnya. Bungkuk lamanya telah disembuhkan, dan dia tampak lebih tinggi. Falun Dafa begitu ajaib. Dia berkata bahwa dia akan selalu berlatih Falun Dafa, dan dia akan selamanya mengingat kemurahan hati Guru.
Wanita Berumur 70-an Melompati Dua Tembok
Praktisi Ny. Xiaowen, berumur 70-an, adalah penduduk Kota Chengdu. Ketika dia pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Dafa, dia menolak untuk menulis surat pernyataan. Akibatnya, dia ditahan secara ilegal sebanyak empat kali, dan rumahnya dirampok. Setelah ditahan beberapa kali, dia tersadarkan bahwa dia tidak seharusnya bekerja sama dengan pengaturan kejahatan. Suatu hari pada bulan Juli 2007, beberapa orang dari unit kerjanya tiba-tiba mengunjunginya di rumah, mengatakan bahwa dia perlu menghadiri kelas belajar beberapa hari. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka melanggar hak asasinya, dan bersamaan dia memancarkan pikiran lurus. Dia memgeluarkan tas tangan, dan orang-orang berpikir bahwa dia setuju untuk menghadiri sesi pencucian otak. Mereka mengambil tas tangannya dan berjalan keluar dari rumahnya. Dia keluar dari kamar mandi dan melihat mereka semua sedang menunggunya di luar. Dia segera menutup pintu dan duduk dengan kaki menyilang. Dia menegakkan telapak tangannya dan memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk memusnahkan kejahatan yang berusaha menganiaya praktisi Dafa, dan meminta Guru yang mulia untuk memperkuat pikiran lurusnya.
Pada waktu itu, orang-orang mulai mengetuk pintu dan berteriak, tetapi dia duduk diam dan tetap tidak terganggu. Ini berlangsung selama lebih dari empat jam, dan mereka semua pergi mencari udara segar. Dia tidak merasa takut, karena Dafa telah menganugerahinya kebijaksanaan. Dia kemudian melompati dua dinding yang tingginya dua meter di sudut lain dari apartemennya, dan dia tidak terluka ketika mendarat di tanah. Dia pergi melalui pintu unit kecil yang lain dan berjalan cepat keluar dari pintu besar dari halaman yang luas. Beberapa orang tersebut sedang menjaga pintu tersebut, tetapi mereka tidak melihatnya sama sekali. Segera setelah dia berjalan keluar dari pintu itu, dia melihat sebuah taksi di luar, sepertinya sedang menunggunya. Dia benar-benar merasa bahwa Dafa sungguh ajaib dan pengaturan Guru yang luar biasa. Dia dipaksa untuk meninggalkan rumahnya pada saat itu dan harus berpindah dari satu lokasi ke yang lainnya untuk menghindari penganiayaan lebih jauh.
Para praktisi ini semuanya menjadi lebih gigih. Tidak peduli betapa sibuknya mereka, mereka belajar Fa ataupun menglafal Fa. Beberapa telah menglafalnya tiga sampai lima kali. Mereka berkata bahwa mereka ingin berkultivasi untuk membuang cara berpikir manusiawi mereka dan pemikiran-pemikiran manusia mereka, berada diatas sentimental manusia dengan menggunakan pemikiran dewa untuk menyelesaikan masalah, serta secara perlahan-lahan mencapai kondisi dewa. Mereka dengan mantap melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2008/10/15/187757.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/10/28/101817.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org