(Minghui.org) Tanggal 28 Desember 2008, praktisi Falun Dafa di Kabupaten Badung, Bali, berkumpul di Monumen Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai untuk melakukan jalan bersama Falun Dafa. Tepat pukul 08.30 waktu setempat, Sekda Badung, Bapak I Wayan Subawa S.H. berkenan hadir memberi sambutan sekaligus melepas kegiatan yang digagas oleh praktisi Falun Dafa di Carangsari. Bapak Sekda Badung yang sekaligus sebagai ketua Koni Kabupaten Badung sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh praktisi Falun Dafa. Beliau mengatakan, melalui olah raga yang dipadukan dengan kesenian akan menghasilkan kesehatan jiwa dan raga yang menyeluruh. Beliau meminta kegiatan positif seperti yang diselenggarakan oleh Falun Dafa agar dilakukan lebih banyak lagi ke daerah-daerah lainnya. Selain itu, Bapak Sekda juga mengakui medan positif dari Falun Dafa akan memberi dampak yang positif bagi daerah setempat.

Pelepasan barisan Falun Dafa oleh Bapak Sekda Badung, Bapak I Wayan Subawa S.H.

Monumen yang menjadi tempat start, mempunyai sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Jalan bersama Falun Dafa menyusuri jalan-jalan di daerah kelahiran pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Melewati 7 dusun sepanjang 5 km di desa Carangsari. Setiap dusun yang dilewati memberikan respon yang positif tentang metode latihan Falun Dafa. Di masyarakat Carangsari ada rumor yang berkembang turun temurun yaitu setiap kegiatan yang didatangkan dari luar daerah Carangsari tidak mungkin dapat berkembang lebih dari 1 tahun. Namun ketika Falun Dafa mulai dikenalkan tahun 2001 di desa Carangsari, latihan Falun Dafa mampu eksis hingga sekarang. Hal ini membuat salut masyarakat setempat karena rumor yang mereka percayai tidak berlaku untuk Falun Dafa.

Barisan Falun Dafa

Murid-murid Minghui School Bali mempersembahkan beberapa lagu

Pasukan genderang pinggang memimpin di barisan depan dalam pawai dan diikuti oleh para praktisi yang menyebarkan brosur untuk mengenalkan Falun Dafa kepada masyarakat setempat. Seusai berjalan menyusuri perkampungan, anak-anak minghui school menyiapkan berbagai atraksi di Wantilan Desa Carangsari. Lagu Falun Dafa Hao, Shifu Xie Xie Nin, Awakening From the Dream, Wei Ni Er Lai dan lagu-lagu yang digubah ke dalam bahasa Indonesia dinyanyikan secara bergantian. Mereka juga menampilkan tari lotus dan tari selendang.