(Minghui.org) Pergantian tahun oleh masyarakat Tabanan adalah hal yang sangat dinanti-nantikan. Mereka merayakannya dengan harapan tahun yang baru akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada umumnya masyarakat merayakan dengan mengadakan kegiatan di luar rumah. Praktisi Tabanan, Bali, menggunakan kesempatan tutup tahun 2008 dengan menyelenggarakan pawai tunggal di kota Tabanan. Pawai menyusuri pertokoan-pertokoan Chinese Town di sepanjang jalan Gajah Mada menuju pusat pemerintahan dalam kota Tabanan.

Barisan pawai Falun Dafa

Pawai sepanjang 3 km ini menampilkan hentakan genderang pinggang dari seluruh praktisi Bali, tari-tarian tradisional China, diantaranya tari pita, tari lotus, tari selendang dan tari kipas. Panji-panji dan spanduk-spanduk beriringan sangat megah ditengah macetnya lalu lintas. Peragaan metode latihan Gong mengiringi barisan pada bagian belakang. Sekitar 300 praktisi Bali berpartisipasi untuk menunjukkan keindahan dan keagungan Dafa pada masyarakat Tabanan.

Pawai mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. Kepala lingkungan adat Sakenan Blodan Tabanan, sangat mendukung pawai keindahan Falun Dafa dalam mengakhiri tahun 2008. Beliau ikut mengorganisir menyediakan tempat untuk parkir, berkumpul dan berhias bagi para praktisi.

Awalnya pihak keamanan menyarankan untuk tidak melakukan pawai saat tutup tahun 2008, namun pada kenyataannya di lapangan, aparat keamanan sangat mendukung kegiatan pawai Falun Dafa. Polisi lalu lintas yang sedang bertugas terlibat secara aktif dalam mengamankan rute pawai. Masyarakat yang menonton sangat antusias menyaksikan keindahan dan kemegahan Falun Dafa. Mereka dapat menyaksikan sebuah atraksi yang sangat asing bagi mereka. Dari pawai tersebut, masyarakat lebih mengenal Falun Dafa.