Menyingkirkan Rasa Takut di Jalur Kultivasi
Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui Internet
Kelima bagi Para Praktisi di China
Oleh: praktisi Falun Dafa Provinsi
Henan
(Minghui.org) Pertama-tama, izinkan saya
untuk menyampaikan salam kepada Guru yang agung dan belas kasih,
juga kepada rekan-rekan praktisi!
Saya mulai berkultivasi pada awal musim semi 1998. Saya mengalami banyak hal selama sembilan tahun ini dalam upaya saya untuk mengakhiri penganiayaan, menyingkirkan kesalahpahaman terhadap Falun Gong, membantu membebaskan pikiran orang-orang dari racun propaganda Komunis, dan membuktikan kebenaran Dafa. Khususnya, saya ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana saya menyingkirkan rasa takut.
Saya mulai berkultivasi pada awal musim semi 1998. Saya mengalami banyak hal selama sembilan tahun ini dalam upaya saya untuk mengakhiri penganiayaan, menyingkirkan kesalahpahaman terhadap Falun Gong, membantu membebaskan pikiran orang-orang dari racun propaganda Komunis, dan membuktikan kebenaran Dafa. Khususnya, saya ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana saya menyingkirkan rasa takut.
Guru berkata,
“Karena sekali Anda ketakutan, berarti ada perasaan takut, bukankah itu merupakan keterikatan hati? Dengan timbulnya keterikatan hati Anda, bukankah keterikatan hati Anda itu harus disingkirkan? Makin ketakutan akan makin menyerupai penyakit, tidak boleh tidak, keterikatan hati Anda ini harus disingkirkan, agar Anda menimba pelajaran kali ini, dengan demikian perasaan takut tersingkir dan Anda meningkat naik.” (Ceramah VI, Zhuan Falun).
Saya berpikir saya adalah orang yang paling mudah ketakutan di dunia! Baik, ini adalah sebuah topik berat dan sebuah cerita yang panjang, jadi biarlah saya memulai dari masa kanak-kanak.
Saya selalu mudah ketakutan. Ketika masih kecil, ayah saya yang pemarah berteriak pada saya, dan seketika saya mulai gemetaran dari kepala sampai kaki dan tidak bisa bergerak. Beberapa hari setelah ini, saya tidak bisa pulih dari rasa ketakutan dan bertingkah laku seperti jiwa yang telah meninggalkan badan. Karena fisik saya sangat lemah, ayah tidak pernah memukuli saya.
Beruntung sekali, setelah saya mulai berkultivasi di tahun 1998, saya sangat gembira ketika menyadari bahwa ketakutan telah berkurang. Saya bisa melakukan latihan sendiri di taman pada pukul 4 pagi. Saya merasa Guru menarik saya ke atas. Saya membuang semua obat-obatan. Saya penuh dengan energi dan berjalan seperti ada angin di punggung saya. Falun Dafa sangat luar biasa. Saya memutuskan, "Karena saya cukup beruntung belajar latihan yang mengagumkan ini dan mempunyai Guru yang luar biasa, saya akan belajar Fa dengan baik dan berkultivasi sampai akhir."
Timbul Keberanian yang Sesungguhnya
Penganiayaan brutal dimulai pada 20 Juli 1999. Beberapa orang di tempat kerja saya memfitnah Falun Gong di depan saya. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan dengan sikap yang terkendali, tetapi dengan tenang menanyai mereka, "Apakah Anda benar-benar memahami Falun Gong? Pernahkah Anda melihat orang berlatih Falun Gong? Mereka adalah orang-orang baik yang hanya sedang berusaha menjaga kesehatan, apakah mereka terlihat seperti tentara pengacau?" Mereka tidak bisa menjawab dan berjalan pergi. Saya terkejut atas ketenangan dan tanpa rasa takut untuk mengungkap fakta. Beberapa praktisi, termasuk diri saya, pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Di Lapangan Tiananmen, kami membentangkan spanduk "Sejati-Baik-Sabar." Ketika saya berdiri di sana, saya merasa di dalam tubuh saya membesar, disertai dengan bunyi guntur. Saya merasa sama sekali tidak takut untuk pertama kali di dalam hidup saya.
Saya masih ketinggalan jauh dari praktisi yang gigih. Begitu saya kembali dari Beijing, polisi menangkap saya dan mengirim saya ke pusat penahanan. Saya melihat lima praktisi lain di dalam sel dan membesarkan hati saya. Saya berkata kepada mereka, "Saya sangat gembira berjumpa dengan kalian! Saya pikir tidak akan bertemu dengan kerabat di sini. Saya hanya berani ketika bersama dengan praktisi lain dan menjadi penakut jika sendiri."
Petugas memberi tugas yang melelahkan. Saya tidur tiga sampai empat jam sehari. Beruntung, beberapa diantara kami tinggal bersama, dan praktisi lain satu per satu meninggalkan sel. Akhirnya, tinggal saya sendirian di sel.
Para tahanan, termasuk pelacur, pecandu obat-obatan dan pelanggar kejahatan, adalah sangat pendendam, dan tempat yang mengerikan. Suami saya membawa saya pulang setelah satu bulan. Untuk pertama kalinya, saya tinggal sendirian di tempat yang mengerikan. Untuk waktu yang lama, kilas balik dan mimpi-mimpi buruk menakutkan saya sampai terbangun di malam hari.
Menyingkirkan Ketakutan di Tengah-tengah Penderitaan - Lagi
Di atas adalah semata-mata ujian awal dalam menyingkirkan rasa takut. Saya menjalaninya di bawah pengaturan kekuatan lama. Sebenarnya, ketakutan itu tidak hilang sama sekali; saya memberi alasan kepada kekuatan lama untuk meningkatkan penganiayaan dan kesengsaraan.
Suatu hari di awal Juli 2001, seseorang mengetuk pintu, putri saya berlari dan membukanya. Delapan polisi mengentakkan kaki di dalam rumah, dan anak-anak saya diam sampai ketakutan. Polisi mendorong keluarga saya ke dalam ruangan dan mulai menggeledah rumah kami. Hati saya dihantamkan di dada, dan putri saya menangis histeris. Polisi mengambil recorder dan kaset audio, mereka memaksa suami dan saya masuk ke dalam mobil polisi serta membawa kami ke sebuah pusat penahanan.
Karena saya tidak belajar dan memahami Fa secara keseluruhan, terbenam dalam rasa ketakutan dan emosi, segala sesuatu tidak berjalan dengan baik. Selagi berada di dalam sel, dua alternatif skenario muncul di benak saya: rumah saya yang telah dirampok dan berantakan, dan tangisan anak-anak. Yang lebih mencemaskan saya adalah kesehatan suami yang buruk. Seorang praktisi bertanya padaa saya, "Di sel mana suami Anda ditahan?" Saya beritahu dia, dan dia berkata bahwa di situ terkenal dengan "kekejamannya." "Beberapa hari yang lalu, seorang praktisi pria yang kuat terluka serius setelah seorang tahanan di unit itu memukulinya." Praktisi lain juga mencemaskan suami saya. Saya sering mendengar suara pukulan di luar sel saya; bahkan penjahat kawakan mengatakan, "Apa yang sedang terjadi di hari-hari ini? Mengapa mereka memukul orang setiap hari?"
Hati saya meringis bilamana mendengar teriakan penjaga, dan tangis kesakitan seseorang. Saya bahkan tidak bisa menyebut atau memikirkan suami saya tanpa meneteskan air mata. Suatu hari, seorang praktisi mengomeli saya, "Bukankah Anda berbicara dengan saya. Anda tidak bisa melepaskan emosi manusia! Anda bukan murid Dafa." Orang lain di dalam sel mencap dia berdarah dingin, tetapi saya mengatakan, "Dia benar! Saya tidak melakukannya dengan baik." Kata-kata kasarnya membantu menenangkan saya, dan saya berhenti memikirkan masalah itu selama beberapa hari dan melafalkan Hong Yin di dalam hati.
Suatu hari, polisi menginterogasi saya dan juga membawa anak-anak saya ke kantor polisi. Putri saya menangis dan berkata pada saya, "Ibu, seseorang mengatakan ibu dan ayah berlatih Falun Gong, dan mereka melempar benda-benda kita ke gudang dan menendang kita ke luar." Saya tetap tenang sambil mengingat kata-kata Guru,
“Tiap rintangan harus diterobos,
Di mana-mana semua ada iblis.”
(“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin I)
Saya menyadari bahwa penderitaan bertambah besar karena tidak menyingkirkan rasa takut dan perasaan cinta. Saya mendesak diri sendiri, "Cepat, lepaskan semuanya, akan semakin sulit jika saya menggenggamnya. Saya adalah seorang kultivator!" Guru berkata, "Xulian perlu menghapus karma, menghapus karma berarti menderita, mana ada yang secara enak-enakan tumbuh Gong! Bila tidak demikian bagaimana menyingkirkan keterikatan hati Anda?" (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
Saya dengan tenang memberi tahu putri saya apa yang harus dilakukan dan akhirnya dengan sederhana menyampaikan kepadanya, "Cukup menggenggam tumpukan CD dan kamu tidak usah mencemaskan apapun." Dia pergi sambil menangis. Kemudian di dalam kepala saya sama sekali tidak ada rasa takut dan gelisah. Saya terus melafalkan,
Singkirkan ketenaran, kepentingan dan perasaan (Qing) melalui kultivasi,
Mencapai Kesempurnaan naik ke Cakrawala,
Dengan belas kasih melihat dunia,
Hanya bisa terbangun dari ilusi.
("Mencapai Kesempurnaan dan Keberhasilan Gong," Hong Yin I)
Setelah diinterogasi, saya merasa lebih enteng dan berhenti berpikir tentang hal-hal yang mengganggu saya. Pada hari-hari berikutnya, saya menemukan bahwa semua praktisi yang ditahan di dalam sel yang sama telah kultivasi lebih baik daripada saya. Ketika penjaga bertanya pada seorang praktisi tua dari mana mendapatkan artikel Falun Gong, praktisi lain berkata kepadanya, "Beritahu saja bahwa saya memberikan padamu." Mereka melihat kejahatan bukanlah apa-apa, dan saya benar-benar bertindak buruk dibandingkan dengan mereka. Saya terlalu terikat pada emosi dan rasa takut, membuat pelaku kejahatan menganiaya saya. Saya menyadari bahwa saya adalah seorang kultivator, dan pikiran saya menjadi terbuka. Hidup di pusat penahanan menjadi lebih mudah. Saya pulang ke rumah pada pagi hari setelah 37 hari ditahan. Saya pulang rumah sendirian; semuanya baik-baik saja, dan tidak ada apapun yang dibuang ke dalam gudang.
Kemudian, saya mengetahui bahwa polisi berusaha mengirim suami saya ke kamp kerja paksa. Saya pikir, "Apa yang mereka katakan tidak berlaku, apa yang Guru katakan barulah berlaku! Apa yang kami lakukan tidaklah salah, sebab Guru meminta kita melakukannya. Apa yang perlu saya takutkan dengan ada Guru dan Fa di sini!" Saya telah belajar bagaimana memancarkan pikiran lurus pada waktu ini, dan suami saya juga pulang rumah. Ia mengatakan bahwa ia melafalkan kata-kata Guru, "Saat sulit bertahan Ren, Anda coba pertahankan Ren. Saat terlihat tidak ada harapan, dikatakan sulit untuk dilakukan, maka Anda boleh coba lihat akhirnya dapat atau tidak., (“Ceramah IX,” Zhuan Falun).
Ia berpikir, "Guru memberitahu saya untuk melakukan hal ini, dan itu adalah sakral. Apa yang bisa kejahatan lakukan pada saya?" serta pikiran lurus lainnya. Ia berkata penjaga memukulnya, tetapi tidak satupun tahanan memukulnya, meskipun ditahan di unit yang kejam, terkenal bagi tahanan kejahatan.
Melepaskan Keterikatan Hidup dan Mati
Polisi menangkap saya lagi dan membawa saya ke kantor polisi pada bulan Juni 2003, tetapi saya sedikit pun tidak takut kali ini. Saya berpikir, "Polisi-polisi ini sangat jahat; mereka sepenuhnya kehilangan pikiran selagi dikendalikan oleh kekuatan lama; jadi, tentu saja saya tidak akan bekerja sama dengan mereka." Saya memutuskan untuk tidak berbicara dengan mereka di kantor polisi itu. Saya menolak untuk menjawab pertanyaan apapun, dan menolak makan atau minum; Saya memancarkan pikiran lurus untuk memberantas kejahatan yang ada di belakang mereka. Tetapi, sebenarnya, pikiran saya tidak teguh dan pikiran lurus saya tidak kuat. Polisi membawa saya ke pusat penahanan.
Selagi ditahan di sana saya melafalkan "Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus" dari Hong Yin II, dan saya merasakan perlindungan Guru setiap saat. Saya tidak pernah merasa haus atau lapar selama mogok makan. Penjaga memaksa saya makan. Cuaca panas dan penjaga meneteskan keringat, tetapi saya tidak meneteskan keringat sedikit pun, dan ajaib bibir saya masih basah. Penjaga mencoba memberi larutan garam. Saya merasa sesuatu berputar pada salah satu telapak tangan ketika mereka membuat persiapan. Berhenti sesaat kemudian, dan sesuatu mulai berputar pada telapak tangan yang lain. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Ketika mereka telah siap, mereka menyeret saya ke dalam ruangan yang lain, mengikat saya tidur terlentang di papan kayu, dan empat penjaga memegang lengan saya ke bawah.
Saya berpikir, "Rencana kalian akan gagal." Pertama, mereka menancapkan sebuah jarum di tangan kanan saya. Tiba-tiba saya menarik tangan, dan sebaliknya jarum itu menusuk tangan penjaga. Ia menjerit, dan penjaga di samping kirinya berkata, "Kamu tidak berguna! Bahkan tidak bisa menahan perempuan yang tidak makan berhari-hari? Lihat, bagaimana saya melakukannya!" Kedua penjaga di sisi kiri menjepit lengan kiri saya. Saya berpikir, "Tidak, kamu juga tidak bisa melakukannya." Mereka meletakkan jarum di sebuah barik, dan sekali lagi saya menarik tangan saya. Mereka bingung dan diam. Kemudian saya mendengar seorang penjaga berkata, "Orang Falun Gong luar biasa!" Akhirnya, saya menyadari mengapa merasakan sesuatu berputar di telapak tangan saya -- Guru telah melindungi saya! Saya sangat berterima kasih kepada Guru yang terhormat! Saya tahu betul Guru telah menanggung segalanya untuk saya. Selama di dalam sel, saya menyingkap kebohongan dan penindasan yang dilakukan oleh partai. Saya berhasil bebas setelah sembilan hari kemudian dengan bantuan Guru.
Menyingkirkan ketakutan dengan mendirikan tempat produksi materi di rumah dan sekali lagi berhadapan dengan rasa ketakutan. Banyak praktisi berpikir bahwa itu terlalu berbahaya untuk memproduksi materi Falun Gong di rumah. Kami mengandalkan brosur dari orang lain dan relatif sedikit materi pada beberapa tahun pertama. Empat belas orang berbagi bersama satu salinan "Mingguan Minghui," yang selalu terlambat. Dengan bantuan dari koordinator, bagaimanapun, suami dan saya berhasil memulai untuk memproduksi materi di akhir 2006.
Saya menghadapi permasalahan produksi seperti banyak praktisi lainnya karena baru mengenal komputer. Bahkan lebih buruk, ketakutan semakin membuntuti saya. Ketika kami baru membawa peralatan ke rumah, jantung saya hampir copot. Saya sangat ketakutan hingga tidak tahu bagaimana untuk menghancurkan kardus pembungkus komputer. Setiap kali sebelum menyalakan komputer, saya akan keluar dan melihat sekeliling supaya yakin tak seorangpun melihat atau mendengar. Semakin saya ketakutan, kekuatan lama semakin menciptakan ilusi. Seperti Guru mengatakan, “Bila Anda tidak berlatih Gong suasana lingkungan masih sangat baik, sekali Anda berlatih Gong akan jadi begini." (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
Sirene polisi menyebar di udara, dan kadang-kadang sebuah mobil polisi parkir di luar apartemen kami selama berjam-jam. Kami memancarkan pikiran lurus, dan saya berpikir, "Kami sedang melakukan hal yang paling lurus di dunia; tak seorangpun dapat menganiaya kami, karena tak seorangpun pantas melakukannya." Setelah memancarkan pikiran lurus, kami melanjutkan produksi materi. Ketika kami melihat keluar, mobil polisi telah pergi.
Dalam upaya untuk tidak memberi alasan apapun kepada kekuatan lama untuk menganiaya kami, kami menghabiskan dua tahun ini dengan melafal Fa, melakukan latihan, menjelaskan apa itu Falun Gong kepada orang-orang dan memproduksi materi. Tempat kami berjalan lancar di bawah bimbingan Guru. Kami menghadapi beberapa gangguan selama Olimpiade dan beberapa lokasi mengalami kesulitan produksi materi, jadi kita mengambil tanggung jawab untuk mencetak dan mengirim lebih banyak materi, yang mana tidak terbayangkan tiga tahun yang lalu.
Akar dari Ketakutan Saya
Seorang praktisi memberikan penjelasan yang sangat bagus tentang kata takut dan berkata karakter "takut" terdiri dari "hati" dan "sia-sia." Bagaimanapun, Guru telah merubah tujuan kita menjadi jalur kultivasi. Guru berkata, "Siapapun tidak dapat meramal dengan benar. Karena jalan hidup itu sudah berubah, adalah jalan hidup Xulian." (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
"Di dalam Xiulian Dafa, Pelurusan Fa dan pembuktian kebenaran Fa dari kalian, mana ada hal yang secara kebetulan?” ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York 2008").
Hal-Hal yang tidak ada hubungan dengan kultivasi kita tidak akan eksis, seperti yang Guru beritahu kita; segala sesuatu yang terjadi ditujukan pada keterikatan tertentu. Saya menyadari bahwa hal-hal yang berhubungan dengan kultivasi saya ditujukan pada saya untuk menyingkirkan ketakutan. Ada tiga alasan ketakutan yang mengganggu saya: keterikatan pada diri sendiri dan ego, tidak sepenuhnya menyangkal pengaturan kekuatan lama, dan kurang teguh percaya pada Guru dan Dafa.
Terus terang, saya tidak memperlakukan diri sebagai seorang praktisi Falun Gong. Di dalam kasus itu, apa yang bisa Guru lakukan terhadap hal ini? Bagaimana kehidupan dewata memandangnya? Kita mengikuti Guru pada jalur kultivasi untuk menjadi Buddha dan dewa! Akankah seorang Dewa merasa takut? Akankah seorang Dewa ketakutan seperti apa yang dikatakan manusia biasa? Akankah seorang sang sadar tergoda hal-hal di dunia ini? Saya pikir Guru telah memberi kita benda yang berharga - mencari ke dalam - sehingga kita dapat mengenali konsep-konsep manusia kita dan menyingkirkannya, sehingga akhirnya benar-benar menjadi Dewa.
Saya harus melepaskan ketakutan, yang mana tidak semestinya dimiliki oleh seorang kultivator. Saya harus memperbaiki setiap perbuatan dan pikiran melalui Fa, memandang segala sesuatu sesuai dengan sifat-sifat Dewa, dan mengenali setiap alasan ketakutan saya. Ketika kita sungguh-sungguh mengatasi ketakutan, kita akan memasuki kondisi Xiulian yang lain .
Saya berpikir bahwa selama sembilan tahun ini, ada banyak hal yang bisa saya beritahukan kepada Guru, maka saya menekankan pada masalah ketakutan. Sulit bagi saya untuk menulisnya sampai hari ini jika bukan karena perlindungan belas kasih Guru.
Terima kasih Guru! Heshi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/11/8/188531.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/23/102466.html
“Karena sekali Anda ketakutan, berarti ada perasaan takut, bukankah itu merupakan keterikatan hati? Dengan timbulnya keterikatan hati Anda, bukankah keterikatan hati Anda itu harus disingkirkan? Makin ketakutan akan makin menyerupai penyakit, tidak boleh tidak, keterikatan hati Anda ini harus disingkirkan, agar Anda menimba pelajaran kali ini, dengan demikian perasaan takut tersingkir dan Anda meningkat naik.” (Ceramah VI, Zhuan Falun).
Saya berpikir saya adalah orang yang paling mudah ketakutan di dunia! Baik, ini adalah sebuah topik berat dan sebuah cerita yang panjang, jadi biarlah saya memulai dari masa kanak-kanak.
Saya selalu mudah ketakutan. Ketika masih kecil, ayah saya yang pemarah berteriak pada saya, dan seketika saya mulai gemetaran dari kepala sampai kaki dan tidak bisa bergerak. Beberapa hari setelah ini, saya tidak bisa pulih dari rasa ketakutan dan bertingkah laku seperti jiwa yang telah meninggalkan badan. Karena fisik saya sangat lemah, ayah tidak pernah memukuli saya.
Beruntung sekali, setelah saya mulai berkultivasi di tahun 1998, saya sangat gembira ketika menyadari bahwa ketakutan telah berkurang. Saya bisa melakukan latihan sendiri di taman pada pukul 4 pagi. Saya merasa Guru menarik saya ke atas. Saya membuang semua obat-obatan. Saya penuh dengan energi dan berjalan seperti ada angin di punggung saya. Falun Dafa sangat luar biasa. Saya memutuskan, "Karena saya cukup beruntung belajar latihan yang mengagumkan ini dan mempunyai Guru yang luar biasa, saya akan belajar Fa dengan baik dan berkultivasi sampai akhir."
Timbul Keberanian yang Sesungguhnya
Penganiayaan brutal dimulai pada 20 Juli 1999. Beberapa orang di tempat kerja saya memfitnah Falun Gong di depan saya. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan dengan sikap yang terkendali, tetapi dengan tenang menanyai mereka, "Apakah Anda benar-benar memahami Falun Gong? Pernahkah Anda melihat orang berlatih Falun Gong? Mereka adalah orang-orang baik yang hanya sedang berusaha menjaga kesehatan, apakah mereka terlihat seperti tentara pengacau?" Mereka tidak bisa menjawab dan berjalan pergi. Saya terkejut atas ketenangan dan tanpa rasa takut untuk mengungkap fakta. Beberapa praktisi, termasuk diri saya, pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Di Lapangan Tiananmen, kami membentangkan spanduk "Sejati-Baik-Sabar." Ketika saya berdiri di sana, saya merasa di dalam tubuh saya membesar, disertai dengan bunyi guntur. Saya merasa sama sekali tidak takut untuk pertama kali di dalam hidup saya.
Saya masih ketinggalan jauh dari praktisi yang gigih. Begitu saya kembali dari Beijing, polisi menangkap saya dan mengirim saya ke pusat penahanan. Saya melihat lima praktisi lain di dalam sel dan membesarkan hati saya. Saya berkata kepada mereka, "Saya sangat gembira berjumpa dengan kalian! Saya pikir tidak akan bertemu dengan kerabat di sini. Saya hanya berani ketika bersama dengan praktisi lain dan menjadi penakut jika sendiri."
Petugas memberi tugas yang melelahkan. Saya tidur tiga sampai empat jam sehari. Beruntung, beberapa diantara kami tinggal bersama, dan praktisi lain satu per satu meninggalkan sel. Akhirnya, tinggal saya sendirian di sel.
Para tahanan, termasuk pelacur, pecandu obat-obatan dan pelanggar kejahatan, adalah sangat pendendam, dan tempat yang mengerikan. Suami saya membawa saya pulang setelah satu bulan. Untuk pertama kalinya, saya tinggal sendirian di tempat yang mengerikan. Untuk waktu yang lama, kilas balik dan mimpi-mimpi buruk menakutkan saya sampai terbangun di malam hari.
Menyingkirkan Ketakutan di Tengah-tengah Penderitaan - Lagi
Di atas adalah semata-mata ujian awal dalam menyingkirkan rasa takut. Saya menjalaninya di bawah pengaturan kekuatan lama. Sebenarnya, ketakutan itu tidak hilang sama sekali; saya memberi alasan kepada kekuatan lama untuk meningkatkan penganiayaan dan kesengsaraan.
Suatu hari di awal Juli 2001, seseorang mengetuk pintu, putri saya berlari dan membukanya. Delapan polisi mengentakkan kaki di dalam rumah, dan anak-anak saya diam sampai ketakutan. Polisi mendorong keluarga saya ke dalam ruangan dan mulai menggeledah rumah kami. Hati saya dihantamkan di dada, dan putri saya menangis histeris. Polisi mengambil recorder dan kaset audio, mereka memaksa suami dan saya masuk ke dalam mobil polisi serta membawa kami ke sebuah pusat penahanan.
Karena saya tidak belajar dan memahami Fa secara keseluruhan, terbenam dalam rasa ketakutan dan emosi, segala sesuatu tidak berjalan dengan baik. Selagi berada di dalam sel, dua alternatif skenario muncul di benak saya: rumah saya yang telah dirampok dan berantakan, dan tangisan anak-anak. Yang lebih mencemaskan saya adalah kesehatan suami yang buruk. Seorang praktisi bertanya padaa saya, "Di sel mana suami Anda ditahan?" Saya beritahu dia, dan dia berkata bahwa di situ terkenal dengan "kekejamannya." "Beberapa hari yang lalu, seorang praktisi pria yang kuat terluka serius setelah seorang tahanan di unit itu memukulinya." Praktisi lain juga mencemaskan suami saya. Saya sering mendengar suara pukulan di luar sel saya; bahkan penjahat kawakan mengatakan, "Apa yang sedang terjadi di hari-hari ini? Mengapa mereka memukul orang setiap hari?"
Hati saya meringis bilamana mendengar teriakan penjaga, dan tangis kesakitan seseorang. Saya bahkan tidak bisa menyebut atau memikirkan suami saya tanpa meneteskan air mata. Suatu hari, seorang praktisi mengomeli saya, "Bukankah Anda berbicara dengan saya. Anda tidak bisa melepaskan emosi manusia! Anda bukan murid Dafa." Orang lain di dalam sel mencap dia berdarah dingin, tetapi saya mengatakan, "Dia benar! Saya tidak melakukannya dengan baik." Kata-kata kasarnya membantu menenangkan saya, dan saya berhenti memikirkan masalah itu selama beberapa hari dan melafalkan Hong Yin di dalam hati.
Suatu hari, polisi menginterogasi saya dan juga membawa anak-anak saya ke kantor polisi. Putri saya menangis dan berkata pada saya, "Ibu, seseorang mengatakan ibu dan ayah berlatih Falun Gong, dan mereka melempar benda-benda kita ke gudang dan menendang kita ke luar." Saya tetap tenang sambil mengingat kata-kata Guru,
“Tiap rintangan harus diterobos,
Di mana-mana semua ada iblis.”
(“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin I)
Saya menyadari bahwa penderitaan bertambah besar karena tidak menyingkirkan rasa takut dan perasaan cinta. Saya mendesak diri sendiri, "Cepat, lepaskan semuanya, akan semakin sulit jika saya menggenggamnya. Saya adalah seorang kultivator!" Guru berkata, "Xulian perlu menghapus karma, menghapus karma berarti menderita, mana ada yang secara enak-enakan tumbuh Gong! Bila tidak demikian bagaimana menyingkirkan keterikatan hati Anda?" (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
Saya dengan tenang memberi tahu putri saya apa yang harus dilakukan dan akhirnya dengan sederhana menyampaikan kepadanya, "Cukup menggenggam tumpukan CD dan kamu tidak usah mencemaskan apapun." Dia pergi sambil menangis. Kemudian di dalam kepala saya sama sekali tidak ada rasa takut dan gelisah. Saya terus melafalkan,
Singkirkan ketenaran, kepentingan dan perasaan (Qing) melalui kultivasi,
Mencapai Kesempurnaan naik ke Cakrawala,
Dengan belas kasih melihat dunia,
Hanya bisa terbangun dari ilusi.
("Mencapai Kesempurnaan dan Keberhasilan Gong," Hong Yin I)
Setelah diinterogasi, saya merasa lebih enteng dan berhenti berpikir tentang hal-hal yang mengganggu saya. Pada hari-hari berikutnya, saya menemukan bahwa semua praktisi yang ditahan di dalam sel yang sama telah kultivasi lebih baik daripada saya. Ketika penjaga bertanya pada seorang praktisi tua dari mana mendapatkan artikel Falun Gong, praktisi lain berkata kepadanya, "Beritahu saja bahwa saya memberikan padamu." Mereka melihat kejahatan bukanlah apa-apa, dan saya benar-benar bertindak buruk dibandingkan dengan mereka. Saya terlalu terikat pada emosi dan rasa takut, membuat pelaku kejahatan menganiaya saya. Saya menyadari bahwa saya adalah seorang kultivator, dan pikiran saya menjadi terbuka. Hidup di pusat penahanan menjadi lebih mudah. Saya pulang ke rumah pada pagi hari setelah 37 hari ditahan. Saya pulang rumah sendirian; semuanya baik-baik saja, dan tidak ada apapun yang dibuang ke dalam gudang.
Kemudian, saya mengetahui bahwa polisi berusaha mengirim suami saya ke kamp kerja paksa. Saya pikir, "Apa yang mereka katakan tidak berlaku, apa yang Guru katakan barulah berlaku! Apa yang kami lakukan tidaklah salah, sebab Guru meminta kita melakukannya. Apa yang perlu saya takutkan dengan ada Guru dan Fa di sini!" Saya telah belajar bagaimana memancarkan pikiran lurus pada waktu ini, dan suami saya juga pulang rumah. Ia mengatakan bahwa ia melafalkan kata-kata Guru, "Saat sulit bertahan Ren, Anda coba pertahankan Ren. Saat terlihat tidak ada harapan, dikatakan sulit untuk dilakukan, maka Anda boleh coba lihat akhirnya dapat atau tidak., (“Ceramah IX,” Zhuan Falun).
Ia berpikir, "Guru memberitahu saya untuk melakukan hal ini, dan itu adalah sakral. Apa yang bisa kejahatan lakukan pada saya?" serta pikiran lurus lainnya. Ia berkata penjaga memukulnya, tetapi tidak satupun tahanan memukulnya, meskipun ditahan di unit yang kejam, terkenal bagi tahanan kejahatan.
Melepaskan Keterikatan Hidup dan Mati
Polisi menangkap saya lagi dan membawa saya ke kantor polisi pada bulan Juni 2003, tetapi saya sedikit pun tidak takut kali ini. Saya berpikir, "Polisi-polisi ini sangat jahat; mereka sepenuhnya kehilangan pikiran selagi dikendalikan oleh kekuatan lama; jadi, tentu saja saya tidak akan bekerja sama dengan mereka." Saya memutuskan untuk tidak berbicara dengan mereka di kantor polisi itu. Saya menolak untuk menjawab pertanyaan apapun, dan menolak makan atau minum; Saya memancarkan pikiran lurus untuk memberantas kejahatan yang ada di belakang mereka. Tetapi, sebenarnya, pikiran saya tidak teguh dan pikiran lurus saya tidak kuat. Polisi membawa saya ke pusat penahanan.
Selagi ditahan di sana saya melafalkan "Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus" dari Hong Yin II, dan saya merasakan perlindungan Guru setiap saat. Saya tidak pernah merasa haus atau lapar selama mogok makan. Penjaga memaksa saya makan. Cuaca panas dan penjaga meneteskan keringat, tetapi saya tidak meneteskan keringat sedikit pun, dan ajaib bibir saya masih basah. Penjaga mencoba memberi larutan garam. Saya merasa sesuatu berputar pada salah satu telapak tangan ketika mereka membuat persiapan. Berhenti sesaat kemudian, dan sesuatu mulai berputar pada telapak tangan yang lain. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Ketika mereka telah siap, mereka menyeret saya ke dalam ruangan yang lain, mengikat saya tidur terlentang di papan kayu, dan empat penjaga memegang lengan saya ke bawah.
Saya berpikir, "Rencana kalian akan gagal." Pertama, mereka menancapkan sebuah jarum di tangan kanan saya. Tiba-tiba saya menarik tangan, dan sebaliknya jarum itu menusuk tangan penjaga. Ia menjerit, dan penjaga di samping kirinya berkata, "Kamu tidak berguna! Bahkan tidak bisa menahan perempuan yang tidak makan berhari-hari? Lihat, bagaimana saya melakukannya!" Kedua penjaga di sisi kiri menjepit lengan kiri saya. Saya berpikir, "Tidak, kamu juga tidak bisa melakukannya." Mereka meletakkan jarum di sebuah barik, dan sekali lagi saya menarik tangan saya. Mereka bingung dan diam. Kemudian saya mendengar seorang penjaga berkata, "Orang Falun Gong luar biasa!" Akhirnya, saya menyadari mengapa merasakan sesuatu berputar di telapak tangan saya -- Guru telah melindungi saya! Saya sangat berterima kasih kepada Guru yang terhormat! Saya tahu betul Guru telah menanggung segalanya untuk saya. Selama di dalam sel, saya menyingkap kebohongan dan penindasan yang dilakukan oleh partai. Saya berhasil bebas setelah sembilan hari kemudian dengan bantuan Guru.
Menyingkirkan ketakutan dengan mendirikan tempat produksi materi di rumah dan sekali lagi berhadapan dengan rasa ketakutan. Banyak praktisi berpikir bahwa itu terlalu berbahaya untuk memproduksi materi Falun Gong di rumah. Kami mengandalkan brosur dari orang lain dan relatif sedikit materi pada beberapa tahun pertama. Empat belas orang berbagi bersama satu salinan "Mingguan Minghui," yang selalu terlambat. Dengan bantuan dari koordinator, bagaimanapun, suami dan saya berhasil memulai untuk memproduksi materi di akhir 2006.
Saya menghadapi permasalahan produksi seperti banyak praktisi lainnya karena baru mengenal komputer. Bahkan lebih buruk, ketakutan semakin membuntuti saya. Ketika kami baru membawa peralatan ke rumah, jantung saya hampir copot. Saya sangat ketakutan hingga tidak tahu bagaimana untuk menghancurkan kardus pembungkus komputer. Setiap kali sebelum menyalakan komputer, saya akan keluar dan melihat sekeliling supaya yakin tak seorangpun melihat atau mendengar. Semakin saya ketakutan, kekuatan lama semakin menciptakan ilusi. Seperti Guru mengatakan, “Bila Anda tidak berlatih Gong suasana lingkungan masih sangat baik, sekali Anda berlatih Gong akan jadi begini." (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
Sirene polisi menyebar di udara, dan kadang-kadang sebuah mobil polisi parkir di luar apartemen kami selama berjam-jam. Kami memancarkan pikiran lurus, dan saya berpikir, "Kami sedang melakukan hal yang paling lurus di dunia; tak seorangpun dapat menganiaya kami, karena tak seorangpun pantas melakukannya." Setelah memancarkan pikiran lurus, kami melanjutkan produksi materi. Ketika kami melihat keluar, mobil polisi telah pergi.
Dalam upaya untuk tidak memberi alasan apapun kepada kekuatan lama untuk menganiaya kami, kami menghabiskan dua tahun ini dengan melafal Fa, melakukan latihan, menjelaskan apa itu Falun Gong kepada orang-orang dan memproduksi materi. Tempat kami berjalan lancar di bawah bimbingan Guru. Kami menghadapi beberapa gangguan selama Olimpiade dan beberapa lokasi mengalami kesulitan produksi materi, jadi kita mengambil tanggung jawab untuk mencetak dan mengirim lebih banyak materi, yang mana tidak terbayangkan tiga tahun yang lalu.
Akar dari Ketakutan Saya
Seorang praktisi memberikan penjelasan yang sangat bagus tentang kata takut dan berkata karakter "takut" terdiri dari "hati" dan "sia-sia." Bagaimanapun, Guru telah merubah tujuan kita menjadi jalur kultivasi. Guru berkata, "Siapapun tidak dapat meramal dengan benar. Karena jalan hidup itu sudah berubah, adalah jalan hidup Xulian." (“Ceramah VI,” Zhuan Falun).
"Di dalam Xiulian Dafa, Pelurusan Fa dan pembuktian kebenaran Fa dari kalian, mana ada hal yang secara kebetulan?” ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York 2008").
Hal-Hal yang tidak ada hubungan dengan kultivasi kita tidak akan eksis, seperti yang Guru beritahu kita; segala sesuatu yang terjadi ditujukan pada keterikatan tertentu. Saya menyadari bahwa hal-hal yang berhubungan dengan kultivasi saya ditujukan pada saya untuk menyingkirkan ketakutan. Ada tiga alasan ketakutan yang mengganggu saya: keterikatan pada diri sendiri dan ego, tidak sepenuhnya menyangkal pengaturan kekuatan lama, dan kurang teguh percaya pada Guru dan Dafa.
Terus terang, saya tidak memperlakukan diri sebagai seorang praktisi Falun Gong. Di dalam kasus itu, apa yang bisa Guru lakukan terhadap hal ini? Bagaimana kehidupan dewata memandangnya? Kita mengikuti Guru pada jalur kultivasi untuk menjadi Buddha dan dewa! Akankah seorang Dewa merasa takut? Akankah seorang Dewa ketakutan seperti apa yang dikatakan manusia biasa? Akankah seorang sang sadar tergoda hal-hal di dunia ini? Saya pikir Guru telah memberi kita benda yang berharga - mencari ke dalam - sehingga kita dapat mengenali konsep-konsep manusia kita dan menyingkirkannya, sehingga akhirnya benar-benar menjadi Dewa.
Saya harus melepaskan ketakutan, yang mana tidak semestinya dimiliki oleh seorang kultivator. Saya harus memperbaiki setiap perbuatan dan pikiran melalui Fa, memandang segala sesuatu sesuai dengan sifat-sifat Dewa, dan mengenali setiap alasan ketakutan saya. Ketika kita sungguh-sungguh mengatasi ketakutan, kita akan memasuki kondisi Xiulian yang lain .
Saya berpikir bahwa selama sembilan tahun ini, ada banyak hal yang bisa saya beritahukan kepada Guru, maka saya menekankan pada masalah ketakutan. Sulit bagi saya untuk menulisnya sampai hari ini jika bukan karena perlindungan belas kasih Guru.
Terima kasih Guru! Heshi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/11/8/188531.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/23/102466.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org