Beberapa Pemikiran Mengenai Sikap
(Kebiakanjernih.net) Selama
proses kultivasi, secara perlahan-lahan saya memahami prinsip Fa
pada tingkat-tingkat yang berbeda. Selama berdiskusi dengan
praktisi-praktisi lain, saya menyampaikan banyak pemahaman pribadi,
dan para praktisi yang berada di sekeliling saya menganggap saya
mempunyai pemahaman Fa yang demikian baik. Para praktisi merasa
senang berbagi pemahaman dengan saya ketika mereka mempunyai
sesuatu yang ingin mereka ketahui. Ketika mencari ke dalam, saya
menemukan keterikatan hati saya akan perasaan lebih unggul atas
rekan prakitisi lainnya. Kadangkala ketika para praktisi berbagi
pemahaman tentang prinsip Fa tertentu, saya akan
berpikir dalam hati bahwa saya telah dapat memahami esensi
pemahaman mereka jauh sebelumnya dan merasa heran mengapa mereka
baru dapat memahaminya sekarang. Dengan demikian saya mengambil
kesimpulan bahwa kultivasi mereka tidak sebaik kultivasi saya. Saya
berpikir bahwa saya memahami prinsip Fa lebih baik daripada mereka.
Kemudian saya mulai membaca artikel pada website
Minghui/Clearwisdom saja, kemudian masih memilih-milih dan membaca
artikel-artikel tertentu saja yang saya pandang bagus. Saya semakin
jauh dari sifat rendah hati dibanding sebelumnya. Saya mulai
mengomentari artikel-artikel rekan praktisi dan merasa mampu
menulis lebih baik daripada mereka. Pada masa lalu, saya
benar-benar berbeda. Sebelumnya saya selalu melihat hal positif
dari artikel praktisi lain dan segera mencari ke dalam untuk
mempertimbangkan aspek mana yang seharusnya saya tingkatkan. Tetapi
sekarang ketika saya melihat sisi baik mereka, saya merasa menjadi
sangat tidak seimbang.
Saya menyadari bahwa sikap saya tidaklah benar. Suatu hari seorang praktisi meminta saya untuk menghadiri kegiatan berbagi pemahaman bersama rekan-rekan praktisi. Saya berpikir, “Apa perlunya berbagi pemahaman bersama mereka? Mereka tidak sebaik saya.” Tetapi karena merasa bangga, saya pun pergi. Di sana ada lima orang praktisi. Seorang praktisi pria menyampaikan pengalaman kultivasinya. Ketika mendengarkannya, saya pikir saya telah mengetahuinya. Karena praktisi lain mendengarkan dengan seksama, saya pun harus mendengarkannya juga, kemudian saya merasa apa yang praktisi itu sampaikan sangat masuk akal. Kemudian saya mulai merubah sikap saya. Saya berpikir bahwa pokok permasalahan yang praktisi itu utarakan jauh lebih jelas daripada apa yang saya katakan, meskipun saya mempunyai pemahaman yang lebih baik dalam aspek lainnya. Ketika saya memperhatikan bahwa semua praktisi mendengarkan dengan seksama, saya pun berpura–pura mendengarkan dengan seksama pula. Kemudian saya menemukan bahwa pemahaman praktisi itu sangat baik, lagi pula saya menyadari bahwa dia telah melakukan lebih banyak upaya dibandingkan saya untuk melewati ujian dan cobaan demi untuk menaikkan tingkatan xinxing-nya (watak, kwalitas moral). Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa saya mempunyai toleransi yang sangat besar dan mencari ke dalam dengan sangat serius. Setelah mendengarkan pemahaman dan pengalamannya, saya menyadari bahwa diri saya penuh keakuan dan berpandangan picik. Saya mulai merubah sikap saya. Saya berdiskusi bersama rekan-rekan lain dalam suasana saling memberikan kritik yang membangun, dan sejak itu saya menemukan bahwa saya telah meningkat secara sungguh-sungguh.
Sejak itu, saya telah berpartisipasi dalam beberapa kegiatan berbagi pengalaman kultivasi bersama praktisi-praktisi lain, yang saya rasa sangat bermanfaat. Sebagai contoh, seorang praktisi terlihat biasa-biasa saja, tidak banyak bicara selama kegiatan bersama ini. Dia seorang ibu rumah tangga yang tidak berpendidikan tinggi. Sebelumnya, saya selalu berpikir bahwa kultivasinya biasa-biasa saja, tetapi kemudian saya dengar dia telah pergi ke Beijing menghimbau hak untuk berlatih Falun Gong. Dia memiliki pikiran lurus yang sangat kuat saat di kantor polisi. Dia mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong kepada para polisi, mengajukan protes atas penganiayaan Falun Gong dan dia segera dibebaskan. Para praktisi berkomentar tentang dia dan mengatakan dia mempunyai pikiran lurus yang sangat kuat pada saat kritis sekalipun. Ketika saya mendengar tentang hal ini, saya benar-benar merasa malu dengan diri sendiri. Praktisi yang lain mempunyai kesadaran utama yang sangat kuat dan tidak dapat digoyahkan oleh orang lain dalam kondisi apa pun. Sisi baik para praktisi biasanya tersembunyi, dan saya cenderung berfokus pada kekurangan yang mereka miliki. Itulah mengapa saya senantiasa melihat pada keterikatan mereka di masa lalu. Pada kenyataannya, mereka telah menyingkirkan banyak sekali keterikatan hati mereka, dan saya tidak tahu betapa agung sisi dewa mereka itu. Shifu juga telah mengutarakan hal ini. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti tingkat seorang praktisi melalui penampilan luar mereka. Kita hanya bisa melihat apakah praktisi itu gigih maju atau tidak. Akan tetapi saya telah menilai rekan-rekan lain dengan berfokus pada kekurangan mereka, yang mengarahkan saya pada kesimpulan yang menyimpang.
Kemudian selama berhubungan dengan rekan praktisi lain, ada kata-kata dari seorang rekan praktisi meninggalkan kesan yang mendalam pada diri saya. Dia mengatakan bahwa tidak menjadi soal betapa baik pemahaman seseorang, tentu masih ada keterbatasannya. Kita seharusnya berbagi pemahaman dengan lebih banyak rekan praktisi. Dia juga mengatakan bahwa setiap praktisi mempunyai sisi baik dan sisi baik ini sangat sulit diraih. Saya juga sangat mengetahui hal ini. Sebagai contohnya, saya tahu bahwa ada beberapa praktisi yang sangat toleran. Mereka selalu tersenyum ketika disakiti atau dicaci maki. Akan tetapi, terasa benar-benar sulit bagi saya untuk mewujudkan kondisi “dipukul tidak membalas, dicaci juga tidak membalas.” Ada beberapa praktisi mempunyai kemampuan besar untuk bersabar. Mereka teguh untuk melakukan pemancaran pikiran lurus setiap tengah malam dan melakukan latihan Gong secara teratur. Ada beberapa praktisi berupaya keras untuk membantu orang-orang agar mundur dari PKC. Beberapa orang praktisi melakukan tiga hal dengan baik dan tidak pernah berpamer diri. Dan ada beberapa praktisi mengerjakan tugas kewajiban mereka dengan baik dan menunjukkan keindahan Dafa kepada orang-orang. Dibandingkan dengan mereka, saya benar-benar tidak berarti. Sesungguhnya, mungkin saya telah berkultivasi mengikuti jalan yang salah. Karena saya berketerikatan merasa lebih unggul, maka gangguan iblis oleh pikiran sendiri mengakibatkan penyimpangan pada pikiran saya. Bersyukur, Shifu telah menyadarkan saya. . .
Setelah saya memahami hal ini, saya merasakan hati saya menjadi lebih lapang dan damai.
Demikianlah pemahaman pribadi saya, mohon tunjukkan jika ada yang kurang sesuai.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/10/15/210393.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/24/111805.html
Saya menyadari bahwa sikap saya tidaklah benar. Suatu hari seorang praktisi meminta saya untuk menghadiri kegiatan berbagi pemahaman bersama rekan-rekan praktisi. Saya berpikir, “Apa perlunya berbagi pemahaman bersama mereka? Mereka tidak sebaik saya.” Tetapi karena merasa bangga, saya pun pergi. Di sana ada lima orang praktisi. Seorang praktisi pria menyampaikan pengalaman kultivasinya. Ketika mendengarkannya, saya pikir saya telah mengetahuinya. Karena praktisi lain mendengarkan dengan seksama, saya pun harus mendengarkannya juga, kemudian saya merasa apa yang praktisi itu sampaikan sangat masuk akal. Kemudian saya mulai merubah sikap saya. Saya berpikir bahwa pokok permasalahan yang praktisi itu utarakan jauh lebih jelas daripada apa yang saya katakan, meskipun saya mempunyai pemahaman yang lebih baik dalam aspek lainnya. Ketika saya memperhatikan bahwa semua praktisi mendengarkan dengan seksama, saya pun berpura–pura mendengarkan dengan seksama pula. Kemudian saya menemukan bahwa pemahaman praktisi itu sangat baik, lagi pula saya menyadari bahwa dia telah melakukan lebih banyak upaya dibandingkan saya untuk melewati ujian dan cobaan demi untuk menaikkan tingkatan xinxing-nya (watak, kwalitas moral). Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa saya mempunyai toleransi yang sangat besar dan mencari ke dalam dengan sangat serius. Setelah mendengarkan pemahaman dan pengalamannya, saya menyadari bahwa diri saya penuh keakuan dan berpandangan picik. Saya mulai merubah sikap saya. Saya berdiskusi bersama rekan-rekan lain dalam suasana saling memberikan kritik yang membangun, dan sejak itu saya menemukan bahwa saya telah meningkat secara sungguh-sungguh.
Sejak itu, saya telah berpartisipasi dalam beberapa kegiatan berbagi pengalaman kultivasi bersama praktisi-praktisi lain, yang saya rasa sangat bermanfaat. Sebagai contoh, seorang praktisi terlihat biasa-biasa saja, tidak banyak bicara selama kegiatan bersama ini. Dia seorang ibu rumah tangga yang tidak berpendidikan tinggi. Sebelumnya, saya selalu berpikir bahwa kultivasinya biasa-biasa saja, tetapi kemudian saya dengar dia telah pergi ke Beijing menghimbau hak untuk berlatih Falun Gong. Dia memiliki pikiran lurus yang sangat kuat saat di kantor polisi. Dia mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong kepada para polisi, mengajukan protes atas penganiayaan Falun Gong dan dia segera dibebaskan. Para praktisi berkomentar tentang dia dan mengatakan dia mempunyai pikiran lurus yang sangat kuat pada saat kritis sekalipun. Ketika saya mendengar tentang hal ini, saya benar-benar merasa malu dengan diri sendiri. Praktisi yang lain mempunyai kesadaran utama yang sangat kuat dan tidak dapat digoyahkan oleh orang lain dalam kondisi apa pun. Sisi baik para praktisi biasanya tersembunyi, dan saya cenderung berfokus pada kekurangan yang mereka miliki. Itulah mengapa saya senantiasa melihat pada keterikatan mereka di masa lalu. Pada kenyataannya, mereka telah menyingkirkan banyak sekali keterikatan hati mereka, dan saya tidak tahu betapa agung sisi dewa mereka itu. Shifu juga telah mengutarakan hal ini. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti tingkat seorang praktisi melalui penampilan luar mereka. Kita hanya bisa melihat apakah praktisi itu gigih maju atau tidak. Akan tetapi saya telah menilai rekan-rekan lain dengan berfokus pada kekurangan mereka, yang mengarahkan saya pada kesimpulan yang menyimpang.
Kemudian selama berhubungan dengan rekan praktisi lain, ada kata-kata dari seorang rekan praktisi meninggalkan kesan yang mendalam pada diri saya. Dia mengatakan bahwa tidak menjadi soal betapa baik pemahaman seseorang, tentu masih ada keterbatasannya. Kita seharusnya berbagi pemahaman dengan lebih banyak rekan praktisi. Dia juga mengatakan bahwa setiap praktisi mempunyai sisi baik dan sisi baik ini sangat sulit diraih. Saya juga sangat mengetahui hal ini. Sebagai contohnya, saya tahu bahwa ada beberapa praktisi yang sangat toleran. Mereka selalu tersenyum ketika disakiti atau dicaci maki. Akan tetapi, terasa benar-benar sulit bagi saya untuk mewujudkan kondisi “dipukul tidak membalas, dicaci juga tidak membalas.” Ada beberapa praktisi mempunyai kemampuan besar untuk bersabar. Mereka teguh untuk melakukan pemancaran pikiran lurus setiap tengah malam dan melakukan latihan Gong secara teratur. Ada beberapa praktisi berupaya keras untuk membantu orang-orang agar mundur dari PKC. Beberapa orang praktisi melakukan tiga hal dengan baik dan tidak pernah berpamer diri. Dan ada beberapa praktisi mengerjakan tugas kewajiban mereka dengan baik dan menunjukkan keindahan Dafa kepada orang-orang. Dibandingkan dengan mereka, saya benar-benar tidak berarti. Sesungguhnya, mungkin saya telah berkultivasi mengikuti jalan yang salah. Karena saya berketerikatan merasa lebih unggul, maka gangguan iblis oleh pikiran sendiri mengakibatkan penyimpangan pada pikiran saya. Bersyukur, Shifu telah menyadarkan saya. . .
Setelah saya memahami hal ini, saya merasakan hati saya menjadi lebih lapang dan damai.
Demikianlah pemahaman pribadi saya, mohon tunjukkan jika ada yang kurang sesuai.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/10/15/210393.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/24/111805.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org