Qu Mingjun Mengalami Penyiksaan Kejam dan Sakit Serius Namun Penahanannya Diperpanjang di Kamp Kerja Paksa Benxi, Province Liaoning
Nama: Qu Mingjun (瞿明军)
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur: 50
Alamat: Kotapraja Sanjiangkou, Kabupaten Changtu, Kota Tieling, Provinsi Liaoning
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal penangkapan terakhir: 4 Oktober 2009
Tempat penahanan terakhir: Kamp Kerja paksa Kota Benxi (本溪市劳教所))
Kota: Benxi
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang dialami: Pemukulan, tidak mengizinkan tidur, dan pencucian otak
Pelaku penganiaya: Kamp Kerja Paksa Tieling (铁岭市劳教所): Wang Jianhua (王建华), Wang Zhibin (王志斌); Kamp Kerja Paksa Kota Benxi (本溪市劳教所): Liu Shaoshi (刘绍实)
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur: 50
Alamat: Kotapraja Sanjiangkou, Kabupaten Changtu, Kota Tieling, Provinsi Liaoning
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal penangkapan terakhir: 4 Oktober 2009
Tempat penahanan terakhir: Kamp Kerja paksa Kota Benxi (本溪市劳教所))
Kota: Benxi
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang dialami: Pemukulan, tidak mengizinkan tidur, dan pencucian otak
Pelaku penganiaya: Kamp Kerja Paksa Tieling (铁岭市劳教所): Wang Jianhua (王建华), Wang Zhibin (王志斌); Kamp Kerja Paksa Kota Benxi (本溪市劳教所): Liu Shaoshi (刘绍实)
(Minghui.org)
(Koresponden dari Provinsi Liaoning) Setelah Qu Mingjun (praktisi
Falun Gong dari Provinsi Liaoning) ditahan di Kamp Kerja Paksa
Benxi, Provinsi Liaoning selama tiga tahun, seharusnya dia
dibebaskan dari tahanan pada September 2009. Pada 4 Oktober, istri
Qu pergi ke kamp kerja paksa untuk menjemputnya pulang tetapi PKC
menolak untuk membebaskannya, dan ditahan selama 45 hari karena
tidak mau melepaskan latihan Falun Gong. Mereka juga tidak
membolehkan dia untuk mengunjungi suaminya
Qu berusia lima puluhan dan mengalami penyiksaan kejam di kamp kerja paksa selama tiga tahun, kondisi kesehatannya memburuk. Dia menderita banyak penyakit serius, termasuk pneumonia (radang paru-paru), radang selaput dada, penyakit jantung, dan badannya menjadi kurus
Selama sepuluh tahun ini, Qu telah dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC) karena berlatih Falun Gong.
Pada tahun 2002, Qu dijatuhi hukuman kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Tieling, Provinsi Liaoning karena berlatih Falun Gong. Di kamp kerja paksa tersebut, penjaga penjara yang dipimpin oleh Wang Jianhua dan Wang Zhibin, menyiksanya dengan kejam. Pada waktu dipenjara, Kamp Kerja Paksa Tieling menahan lebih dari 40 praktisi Falun Gong. Untuk memudahkan penganiayaan terhadap praktisi ini, pejabat PKC di kamp kerja paksa membentuk kelompok khusus yang bernama Kelompok Falun Gong. Kepala kelompok adalah Wang Zhibin, wakil kepala Wang Jianhua dan Cao Yang. Penjaga penjara, termasuk Li Bing, Chen Zhanyuan dan Zhang Yanjie, menyiksa praktisi dengan tidak manusiawi, menggunakan borgol, dibelenggu, tongkat listrik dan pentungan.
Pada tanggal 14 Maret 2002, Wang Zhibing memerintahkan penjaga penjara untuk membelenggu para praktisi selama satu bulan lebih. Para korban adalah Qiu Jiyao, dari KotaTiefa, Zhang Guojing dan Tang Guoxiang dari Kota Changtu, Zhang Wencheng dan Han Haidong dari Kabupaten Yinzhou, Kota Tieling, Liu Qingyu dari Kabupaten Qinghe, Kota Tieling dan Yang Guoquan dari Kota Xifeng. Setelah penyiksaan ini, mereka dipindahkan ke kelompok tahanan biasa. Pada 15 Maret 2002, beberapa praktisi melakukan mogok makan untuk memprotes perlakuan buruk mereka. Sebagai pembalasan kepala kamp kerja paksa, Wang Tiemin, memerintahkan penjaga penjara, termasuk Wang Zhinbin, Wang Jianhua, Cao Yang, Li Bing dan Chen Zhangyuan, dengan kejam memukuli mereka dengan berbagai macam alat penyiksaan termasuk pemukulan dengan tongkat plastik dan tongkat listrik. Para korban termasuk Yang Guizhi dari Kabupaten Yinzhou, Kota Tieling, Guan Yunzhi dari Kabupaten Qinghe, Kota Tieling, Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan, Li Xinji dari Kota Tiefa, Liu Haichen dan Qu Mingjun dari Kota Changtu. Setelah pemukulan, wajah dan tubuh para praktisi dipenuhi oleh memar dan luka-luka yang mengerikan.
Bulan April dan Mei 2002, Wang Zhibing dan penjaga penjara lainnya menganiaya para praktisi yang teguh keyakinannya. Para korban adalah Wei Guojun dari Kota Tieling, Wang Huaxuan dari Kota Kaiyuan, Wang Quan dari Kota Changtu, Meng Fanwei dari Kabupaten Yinzhou, Zhang Bo dari Kota Tieling, Yang Guizhi dari Kabupaten Yinzhou, Guan Yunzhi dari Kabupaten Qinghe, Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan, Li Xinji dari Kota Tiefa, Liu Haicheng dan Qu Mingjun dari Kota Changtu. Mereka dibelenggu, diborgol dan dipukul dengan tongkat listrik dan pentongan. Setiap pemukulan berlangsung selama dua sampai tiga jam dan jeritan para korban sangat menyayat hati.
Pada 27 September 2002, Qu dan lima praktis liannya berhasil melarikan diri dari Kamp Kerja Paksa Tieling. Sebagai hukuman atas keteledoran mereka, beberapa penjaga penjara dipindahkan dari pos-nya dan bonus mereka dicabut. Hal ini semakin meningkatkan kebencian Wang Tiemin, kepala kamp kerja paksa, terhadap praktisi dan ia mulai menganiaya praktisi lebih kejam lagi. Ia memerintahkan untuk mengurangi jatah makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari dan jumlah makanan dibagi dua. Para praktisi dipaksa untuk makan malam di luar gedung sampai 6 November ketika cuaca sangat dingin. Wang juga memerintahkan tahanan lain untuk menganiaya praktisi. Mereka memaksa praktisi untuk merentangkan kaki mereka terpisah sejauh mungkin selama satu jam dan memukuli dengan kejam terhadap mereka yang gagal melakukannya. Mereka memindahkan praktisi yang hukumannya diperpanjang ke kelompok narapidana biasa dan menganiaya mereka dengan tidak berperikemanusiaan. Para korban adalah Zhao Mingchen dan Du Shilin dari Kota Tieling, Qu Junxue dari Kabupaten Yinzhou, Shao Wenjie dari Kota Xifeng dan Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan. Mereka tidak diperbolehkan tidur selama 96 jam dan dipukuli dengan tongkat listrik serta pentongan. Tubuh mereka penuh dengan luka.
Qu melarikan diri dari kamp kerja paksa dan terpaksa menjadi tuna wisma. Selama empat tahun menjadi tuna wisma, ia kekurangan makanan, terus menerus menderita kelaparan. Suatu hari dia bertemu dengan seorang wanita yang berusaha bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke sungai. Qu melompat ke sungai dan menyelamatkannya. Qu juga memberi semangat untuk memulai kehidupan baru dengan menceritakan tentang keindahan Falun Gong dan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Pada 28 Oktober 2006, pukul 10.00, polisi dari Kantor Polisi Henan, Kota Changtu menangkap Qu dan praktisi lainnya, termasuk Hao Yaru dan Wang Shuqing. Qu dihukum tiga tahun kerja paksa dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Tieling pada 6 Desember 2006, sementara Hao Yaru dan Wang Shuqing dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning.
Dalam pembalasan atas pelarian Qu beberapa tahun yang lalu, ia dihukum oleh para penjaga penjara Kamp Kerja Paksa Tieling dan dipukuli dengan kejam. Kemudian Qu dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Kota Benxi.
Penjaga penjara Kamp Kerja Paksa Kota Bensi dipimpin oleh Liu Shaoshi, berusaha memaksa Qu untuk melepaskan latihan Falun Gong dengan berbagai cara. Mereka mengatur penjaga penjara dan kaki tangan untuk berbicara dengannya dan berusaha untuk mencuci otak dengan kata-kata fitnahan PKC terhadap Falun Gong. Mereka berusaha menghancurkan mentalnya dengan terus menerus melakukan tekanan mental yang besar terhadapnya. Namun demikian, dengan keyakinan kuat ada Falun Gong, Qu tetap teguh pada keyakinannya.
Dalam tiga tahun penahanan Qu di Kamp Kerja Paksa Kota Benxi, dia disiksa dengan kejam dan menjadi sasaran pencucian otak. Tubuh dan mentalnya mengalami rusak berat. Dia menderita penyakit serius dan tumbuh tumor sebesar telur di punggungnya. Paru-parunya mengalami peradangan dan batuk berdarah. Juga paru-parunya mengandung cairan. Takut bahwa Qu akan meninggal dan tidak mau bertanggung jawab, Liu Shaoshi mengirimnya ke sebuah rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ia menderita radang paru-paru, radang selaput dada, penyakit jantung dan penyakit lainnya, namun ia menolak untuk diperlakukan secara medis sebagai tahanan di kamp kerja paksa. Dalam upaya untuk mengelak tanggung jawab, Liu Shaoshi dan penjaga penjara lainnya, Guo Tieying, meminta Qu untuk menandatangani pernyataan bahwa ia akan bertanggung jawab atas penolakannya untuk dirawat, tetapi Qu menolak. Mereka kemudian meminta praktisi lain untuk menandatangani pernyataan yang mengatakan bahwa Qu menyetujui pernyataan itu, tapi mereka menolaknya. Para penjaga penjara kemudian meminta mereka yang berbalik melawan Falun Gong untuk menandatangani pernyataan tersebut. Mereka berhasil dan dapat menyelamatkan muka mereka. Setelah mengetahui kondisi fisiknya, istri dan putri Qu beberapa kali berusaha untuk betemu dengan Qu, tetapi selalu ditolak oleh kamp kerja paksa.
Sekarang Qu masih ditahan di ruang bawah tanah yang disebut Pusat Hukum Kamp Kerja Paksa Benxi. Dia sedang mengalami penyiksaan fisik dan mental oleh penjaga penjara PKC. Kami menyerukan perhatian orang-orang terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan dan disiksa di China serta minta bantuan kepada masyarakat untuk membantu menyelamatkan Qu.
Qu berusia lima puluhan dan mengalami penyiksaan kejam di kamp kerja paksa selama tiga tahun, kondisi kesehatannya memburuk. Dia menderita banyak penyakit serius, termasuk pneumonia (radang paru-paru), radang selaput dada, penyakit jantung, dan badannya menjadi kurus
Selama sepuluh tahun ini, Qu telah dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC) karena berlatih Falun Gong.
Pada tahun 2002, Qu dijatuhi hukuman kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Tieling, Provinsi Liaoning karena berlatih Falun Gong. Di kamp kerja paksa tersebut, penjaga penjara yang dipimpin oleh Wang Jianhua dan Wang Zhibin, menyiksanya dengan kejam. Pada waktu dipenjara, Kamp Kerja Paksa Tieling menahan lebih dari 40 praktisi Falun Gong. Untuk memudahkan penganiayaan terhadap praktisi ini, pejabat PKC di kamp kerja paksa membentuk kelompok khusus yang bernama Kelompok Falun Gong. Kepala kelompok adalah Wang Zhibin, wakil kepala Wang Jianhua dan Cao Yang. Penjaga penjara, termasuk Li Bing, Chen Zhanyuan dan Zhang Yanjie, menyiksa praktisi dengan tidak manusiawi, menggunakan borgol, dibelenggu, tongkat listrik dan pentungan.
Pada tanggal 14 Maret 2002, Wang Zhibing memerintahkan penjaga penjara untuk membelenggu para praktisi selama satu bulan lebih. Para korban adalah Qiu Jiyao, dari KotaTiefa, Zhang Guojing dan Tang Guoxiang dari Kota Changtu, Zhang Wencheng dan Han Haidong dari Kabupaten Yinzhou, Kota Tieling, Liu Qingyu dari Kabupaten Qinghe, Kota Tieling dan Yang Guoquan dari Kota Xifeng. Setelah penyiksaan ini, mereka dipindahkan ke kelompok tahanan biasa. Pada 15 Maret 2002, beberapa praktisi melakukan mogok makan untuk memprotes perlakuan buruk mereka. Sebagai pembalasan kepala kamp kerja paksa, Wang Tiemin, memerintahkan penjaga penjara, termasuk Wang Zhinbin, Wang Jianhua, Cao Yang, Li Bing dan Chen Zhangyuan, dengan kejam memukuli mereka dengan berbagai macam alat penyiksaan termasuk pemukulan dengan tongkat plastik dan tongkat listrik. Para korban termasuk Yang Guizhi dari Kabupaten Yinzhou, Kota Tieling, Guan Yunzhi dari Kabupaten Qinghe, Kota Tieling, Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan, Li Xinji dari Kota Tiefa, Liu Haichen dan Qu Mingjun dari Kota Changtu. Setelah pemukulan, wajah dan tubuh para praktisi dipenuhi oleh memar dan luka-luka yang mengerikan.
Bulan April dan Mei 2002, Wang Zhibing dan penjaga penjara lainnya menganiaya para praktisi yang teguh keyakinannya. Para korban adalah Wei Guojun dari Kota Tieling, Wang Huaxuan dari Kota Kaiyuan, Wang Quan dari Kota Changtu, Meng Fanwei dari Kabupaten Yinzhou, Zhang Bo dari Kota Tieling, Yang Guizhi dari Kabupaten Yinzhou, Guan Yunzhi dari Kabupaten Qinghe, Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan, Li Xinji dari Kota Tiefa, Liu Haicheng dan Qu Mingjun dari Kota Changtu. Mereka dibelenggu, diborgol dan dipukul dengan tongkat listrik dan pentongan. Setiap pemukulan berlangsung selama dua sampai tiga jam dan jeritan para korban sangat menyayat hati.
Pada 27 September 2002, Qu dan lima praktis liannya berhasil melarikan diri dari Kamp Kerja Paksa Tieling. Sebagai hukuman atas keteledoran mereka, beberapa penjaga penjara dipindahkan dari pos-nya dan bonus mereka dicabut. Hal ini semakin meningkatkan kebencian Wang Tiemin, kepala kamp kerja paksa, terhadap praktisi dan ia mulai menganiaya praktisi lebih kejam lagi. Ia memerintahkan untuk mengurangi jatah makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari dan jumlah makanan dibagi dua. Para praktisi dipaksa untuk makan malam di luar gedung sampai 6 November ketika cuaca sangat dingin. Wang juga memerintahkan tahanan lain untuk menganiaya praktisi. Mereka memaksa praktisi untuk merentangkan kaki mereka terpisah sejauh mungkin selama satu jam dan memukuli dengan kejam terhadap mereka yang gagal melakukannya. Mereka memindahkan praktisi yang hukumannya diperpanjang ke kelompok narapidana biasa dan menganiaya mereka dengan tidak berperikemanusiaan. Para korban adalah Zhao Mingchen dan Du Shilin dari Kota Tieling, Qu Junxue dari Kabupaten Yinzhou, Shao Wenjie dari Kota Xifeng dan Bai Jingrui dari Kota Kaiyuan. Mereka tidak diperbolehkan tidur selama 96 jam dan dipukuli dengan tongkat listrik serta pentongan. Tubuh mereka penuh dengan luka.
Qu melarikan diri dari kamp kerja paksa dan terpaksa menjadi tuna wisma. Selama empat tahun menjadi tuna wisma, ia kekurangan makanan, terus menerus menderita kelaparan. Suatu hari dia bertemu dengan seorang wanita yang berusaha bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke sungai. Qu melompat ke sungai dan menyelamatkannya. Qu juga memberi semangat untuk memulai kehidupan baru dengan menceritakan tentang keindahan Falun Gong dan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Pada 28 Oktober 2006, pukul 10.00, polisi dari Kantor Polisi Henan, Kota Changtu menangkap Qu dan praktisi lainnya, termasuk Hao Yaru dan Wang Shuqing. Qu dihukum tiga tahun kerja paksa dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Tieling pada 6 Desember 2006, sementara Hao Yaru dan Wang Shuqing dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning.
Dalam pembalasan atas pelarian Qu beberapa tahun yang lalu, ia dihukum oleh para penjaga penjara Kamp Kerja Paksa Tieling dan dipukuli dengan kejam. Kemudian Qu dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Kota Benxi.
Penjaga penjara Kamp Kerja Paksa Kota Bensi dipimpin oleh Liu Shaoshi, berusaha memaksa Qu untuk melepaskan latihan Falun Gong dengan berbagai cara. Mereka mengatur penjaga penjara dan kaki tangan untuk berbicara dengannya dan berusaha untuk mencuci otak dengan kata-kata fitnahan PKC terhadap Falun Gong. Mereka berusaha menghancurkan mentalnya dengan terus menerus melakukan tekanan mental yang besar terhadapnya. Namun demikian, dengan keyakinan kuat ada Falun Gong, Qu tetap teguh pada keyakinannya.
Dalam tiga tahun penahanan Qu di Kamp Kerja Paksa Kota Benxi, dia disiksa dengan kejam dan menjadi sasaran pencucian otak. Tubuh dan mentalnya mengalami rusak berat. Dia menderita penyakit serius dan tumbuh tumor sebesar telur di punggungnya. Paru-parunya mengalami peradangan dan batuk berdarah. Juga paru-parunya mengandung cairan. Takut bahwa Qu akan meninggal dan tidak mau bertanggung jawab, Liu Shaoshi mengirimnya ke sebuah rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ia menderita radang paru-paru, radang selaput dada, penyakit jantung dan penyakit lainnya, namun ia menolak untuk diperlakukan secara medis sebagai tahanan di kamp kerja paksa. Dalam upaya untuk mengelak tanggung jawab, Liu Shaoshi dan penjaga penjara lainnya, Guo Tieying, meminta Qu untuk menandatangani pernyataan bahwa ia akan bertanggung jawab atas penolakannya untuk dirawat, tetapi Qu menolak. Mereka kemudian meminta praktisi lain untuk menandatangani pernyataan yang mengatakan bahwa Qu menyetujui pernyataan itu, tapi mereka menolaknya. Para penjaga penjara kemudian meminta mereka yang berbalik melawan Falun Gong untuk menandatangani pernyataan tersebut. Mereka berhasil dan dapat menyelamatkan muka mereka. Setelah mengetahui kondisi fisiknya, istri dan putri Qu beberapa kali berusaha untuk betemu dengan Qu, tetapi selalu ditolak oleh kamp kerja paksa.
Sekarang Qu masih ditahan di ruang bawah tanah yang disebut Pusat Hukum Kamp Kerja Paksa Benxi. Dia sedang mengalami penyiksaan fisik dan mental oleh penjaga penjara PKC. Kami menyerukan perhatian orang-orang terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan dan disiksa di China serta minta bantuan kepada masyarakat untuk membantu menyelamatkan Qu.
Alamat Kamp Kerja Paksa Kota Benxi: Desa
Weiningying, Kotapraja Gaotaizi, Distrik Mingshan, Kota Benxi,
Provinsi Liaoning. Kode pos: 117000
Liu Shaoshi, Kepala Pusat Pendidikan Hukum, kelompok yang khusus menganiaya Falun Gong, No. Polisi: 2152071; 86-15941481718 (selular), 86-414-2811728 (rumah), 86-414-4618971 kantor), 86-414-4618972 (kantor);
Wakil sekarang, Zheng Tao, No. Polisi: 2152168;
Wakil ketua, Gao Wenzhong, No. Polisi: 2152053; Guo Tieying, No. Polisi: 2152129; Zhao Wenyu, No. Polisi: 2152151;
Pimpinan kelompok, Ma Chao, No. Polisi: 2152132; Li Jingang, No. Polisi: 2152174; Li Changyou, No. Polisi: 2152134; Song Jigang, No. Polisi: 2152044; Su Zhengwei, No. Polisi: 2152119; Mao Shensheng, Liang Weichun, Fu Jingrong, Zhao Shichun, Guo Baogang;
Pelaku kejahatan yang bukan polisi: Ding Huibo, Wang Zhiduo, Han Changlu;
Lu Wenbing, kepada Kamp Kerja Paksa Benxi: 86-0414-4618901 ;
Bi Youzhong, Direktur Politik: 86-414-4618902
Ditulis pada 27 Oktober 2009
Liu Shaoshi, Kepala Pusat Pendidikan Hukum, kelompok yang khusus menganiaya Falun Gong, No. Polisi: 2152071; 86-15941481718 (selular), 86-414-2811728 (rumah), 86-414-4618971 kantor), 86-414-4618972 (kantor);
Wakil sekarang, Zheng Tao, No. Polisi: 2152168;
Wakil ketua, Gao Wenzhong, No. Polisi: 2152053; Guo Tieying, No. Polisi: 2152129; Zhao Wenyu, No. Polisi: 2152151;
Pimpinan kelompok, Ma Chao, No. Polisi: 2152132; Li Jingang, No. Polisi: 2152174; Li Changyou, No. Polisi: 2152134; Song Jigang, No. Polisi: 2152044; Su Zhengwei, No. Polisi: 2152119; Mao Shensheng, Liang Weichun, Fu Jingrong, Zhao Shichun, Guo Baogang;
Pelaku kejahatan yang bukan polisi: Ding Huibo, Wang Zhiduo, Han Changlu;
Lu Wenbing, kepada Kamp Kerja Paksa Benxi: 86-0414-4618901 ;
Bi Youzhong, Direktur Politik: 86-414-4618902
Ditulis pada 27 Oktober 2009
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2009/10/28/211229.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/4/112086.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org