(Minghui.org) Selama satu dekade terakhir, para sipir dan narapidana di Kamp Kerja Paksa Hewan di Wuhan telah melakukan ribuan kejahatan untuk menganiaya para praktisi Dafa. Mereka memaksa para praktisi untuk melakukan pekerjaan budak, memukuli para praktisi, serta terus-menerus memantau mereka. Pada bulan April 2009, penjaga Zhang Hao dan lainnya memukul, menendang, dan menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum praktisi Yang Chengtao, karena korban menolak untuk melakukan pekerjaam budak. Sehingga praktisi Yang jatuh pingsan.

Pada awal April 2009, praktisi Yang Chengtao dan Hu Jiancheng (keduanya pria) ditahan di brigade kedua kamp kerja paksa. Mereka menolak melakukan kerja paksa untuk memprotes penganiayaan. Sipir Zhang Hao dan Wang, sipir kepala brigade pabrik, memerintahkan pecandu narkoba Zhang Zhihong, pemimpin regu ketiga Wang Gang, dan lainnya untuk menyeret kedua praktisi dari lantai tiga ke lantai satu. Zhang Hao dan Wang memukul dan menendang kedua praktisi di depan semua tahanan brigade. Bibir Yang Chengtao bengkak mengerikan akibat pukulan. Sipir kepala Wang menyetrum tangan dan leher Yang dengan tongkat listrik sampai praktisi Yang roboh pingsan. Para sipir dan napi terus menyeret kedua praktisi dan memaksa mereka untuk bekerja di pabrik.

Di bawah arahan para sipir brigade kedua, seorang "informan," biasanya seorang pecandu narkoba, ditugaskan untuk memantau setiap gerakan para praktisi, menguping percakapan mereka, dan melaporkan langsung kepada para sipir apa yang mereka katakan dan lakukan. Atas perintah para sipir, mereka tidak membolehkan para praktisi untuk berbicara satu sama lain atau untuk berbicara dengan tahanan lainnya. Pecandu narkoba dan pemantau Zhang Zhihong memukul dan mencaci-maki Yang Chengtao sesuka hati. Pada malam hari, Zhang Zhihong memaksa praktisi Yang untuk memijatnya, untuk rentang waktu mulai dari beberapa jam hingga sepanjang malam. Dia mengatakan para penjaga mengizinkannya untuk memberikan perintah semacam itu.

Pada pertengahan Mei 2009, praktisi Li Sanyuan, saat ini ditahan di brigade kedua, menentang penganiayaan dan tidak berpartisipasi dalam lari pagi narapidana. Kembali ke regu, praktisi Li dipukul oleh pecandu narkoba Zhang Zhixun, Zhang Jun, Zhong Lijun, dan lainnya, seluruhnya enam atau tujuh orang, seperti yang sudah diatur sebelumnya oleh para penjaga. Hidung praktisi Li patah dan mengeluarkan banyak darah. Banyak darah berceceran di tanah maupun pada pakaian korban. Pada saat itu, Zhang Zhixun mengatakan bahwa para penjaga memintanya untuk memukul Li Sanyuan.

Ketika para pecandu obat tidak memperhatikan dia, praktisi Li Sanyuan menyelinap turun dari lantai tiga ke lantai satu untuk memberi tahu para petugas jaga, Li Jing dan Zhang Lei, bahwa ia telah dipukuli. Kedua petugas tidak menghiraukannya. Lalu Zhong Lijun menuju ke lantai bawah. Sipir Zhang Lei mengatakan kepada Zhong Lijun, "Bawa dia (mengacu pada Li Sanyuan) ke atas."

Keadilan telah ditegakkan. Bulan Juli, setiap orang yang terlibat penyiksaan Li Sanyuan mendapat balasannya. Ini terbukti menjadi pencegah kejahatan yang kuat bagi para narapidana. Zhang Zhixun ditampari mukanya di depan semua narapidana oleh sipir Zhang Hao. Zhang Jun terkena tuberkulosis (TBC), penyakit kuning, dan radang hati akibat penggunaan narkoba.

Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2009/11/3/211762.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/18/112453.html