Taiwan: Konferensi Fa Asia Diselenggarakan di Taichung
(Minghui.org) Konferensi Berbagi
Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Asia 2009 diselenggarakan di
Taichung, Taiwan tanggal 22 Nopember 2009. Tujuh ribu praktisi dari
Taiwan, Jepang, Korea, Malaysia, Hong Kong, Amerika Serikat,
Thailand, dan Vietnam menghadiri Konferensi tersebut. Mereka
belajar dari setiap pengalaman-pengalaman yang di utarakan dan
terdorong untuk meningkatkan kegigihan mereka dalam
berkultivasi.
Dua puluh praktisi berbicara di
mimbar tentang bagaimana mereka mengikuti prinsip-prinsip
Sejati-Baik-Sabar di dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk
menjadi orang yang lebih baik. Mereka berbicara tentang bagaimana
mereka menaklukkan rasa takut mereka ketika memberitahukan
orang-orang tentang fakta-fakta penganiayaan terhadap Falun Gong di
China, bagaimana mereka melenyapkan ganguan pada waktu
mengklarifikasi fakta, dan bagaimana mereka melewati ujian-ujian
karma penyakit mereka.
Konferensi Berbagi Pengalaman
Kultivasi Falun Dafa Asia 2009 yang diselenggarakan di Taichung,
Taiwan, tanggal 22 Nopember 2009
Praktisi memancarkan pikiran
lurus
Seorang nyonya berusia 70 tahun
terlihat seperti baru berusia limapuluh tahunan. Berkata bahwa dia
sering sakit-sakitan sehingga dia ingin bunuh diri. Di saat dia
diopname di Rumah Sakit, dia mendengarkan putrinya membacakan
artikel-artikel Falun Dafa dan dia sembuh. Karena itulah dia mulai
berlatih. Teman-temannya sering kali berkata kepadanya, "Pil-pil
mukzijat apa yang anda minum hingga menyebabkan anda begitu
sehat?!” Dia tidak begitu mengenal jalan, jadi harus ada seseorang
yang mengantarnya ke mana-mana. Dia harus menekan rasa takutnya
karena ingin pergi untuk mengklarifikasi kebenaran. Dia mulai
dengan pergi ke tempat-tempat indah untuk melakukan latihan, pergi
ke acara pawai, dan berjalan dari satu bus wisata ke bus wisata
lainnya dengan memegang papan informasi Falun Dafa. Dia melangkah
keluar secara bertahap selangkah demi selangkah dan sekarang dia
hidup sehat dan energik.
Praktisi-praktisi berbicara di
mimbar berbagi pengalaman-pengalaman mereka
Seorang anak muda yang belajar
seni modern di Prancis berkata, sebelum ia berlatih Falun Gong, ia
berambut panjang dan berjenggot, berpakaian tidak rapi dan tidak
ter-urus. Karya-karyanya gelap dan abstrak karena ia percaya
begitulah seni kelas atas seharusnya. Ia meremehkan teman sekelas
yang pelukis realistis. Setelah ia mulai berlatih, ia memahami
banyak seni modern yang rusak moralnya. Ia lalu mencukur rambutnya
dan mulai berpakaian rapi. Ia juga mulai melukis realisme.
Ms. Zhang adalah seorang direktur departemen yang menangani masalah-masalah siswa di sebuah sekolah. Dia melihat bagaimana ketiadaan moralitas di dalam masyarakat telah menyebabkan para siswa memiliki perilaku-perilaku yang menyimpang, termasuk kecanduan terhadap game-game online, perkelahian, perusakan properti sekolah, mencaci maki, berpakaian acak-acakan, dan tatanan rambut yang aneh. Dia mengajar 3000 siswanya dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan secara berangsur-angsur mengubah tradisi sekolah tersebut. Ketika sekolah-sekolah lain mengalami permasalahan mendapatkan siswa baru karena penurunan angka kelahiran, sekolahnya malah mengalami kenaikan 200 siswa baru dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di upacara wisuda tahun ini, para siswa dan para guru di sekolah berteriak sekeras-kerasnya "Falun Dafa Baik’’ di penghujung acara.
Seorang nyonya telah berbicara dengan orang-orang di China secara online tentang Falun Gong berkata, banyak orang di China ingin belajar Falun Gong dan memahami apa yang telah terjadi. Dia menyadari bahwa saat ini bukanlah waktunya untuk bersantai dan mencari kenyamanan. Dia harus menggunakan waktunya untuk melakukan klarifikasi fakta lebih banyak lagi.
Mengenali Kekurangan-kekurangan Seseorang
Ms. Sato dari Jepang sebelumnya mengalami nyeri otot yang tak tertahankan karena berdansa musik jazz. Dokternya memperkenalkan Falun Gong. Tidak lama sesudah dia mulai berlatih, nyerinya menghilang dan gerakan-gerakannya menjadi sangat ringan serta lemah gemulai. Hal ini mendorong keyakinannya untuk berlatih. Melihat perubahan-perubahannya dan merasakan bahwa dia menjadi seorang yang lebih baik, suaminya jadi sangat mendukungnya untuk berlatih. Dia gembira melihat begitu banyak praktisi di Taiwan. Ketika praktisi berbaris bersama-sama untuk membentuk huruf, dia bisa merasakan adanya energi yang sangat kuat.
Cheng Qitai datang dari Korea. Ia datang ke Taiwan tanggal 21 November khusus untuk menghadiri konferensi Fa. Ia mengetahui ada banyak praktisi di Taiwan dan ingin mendengar pengalaman-pengalaman mereka. Setelah mendengarkan pengalaman-pengalaman praktisi di waktu pagi, ia menyadari bahwa meski praktisi-praktisi datang dari lingkungan yang berbeda, keterikatan-keterikatan yang mereka harus singkirkan adalah sama.
Mr. Chen Aike mengenal Falun Gong di akhir tahun 2007. Ia datang ke konferensi bersama istri dan bayinya. Selama dua hari konferensi, Chen belajar banyak dari praktisi-praktisi lain dan melihat kekurangan-kekurangannya sendiri. istrinya adalah penganut Buddha dan merasa konferensi ini bagus.
Lin Yuanyin datang dari Makao. Sejak Makao dikembalikan kepada China, lingkungan bagi praktisi menjadi lebih terbatas dibandingkan dengan Hong Kong. Walaupun demikian, praktisi-praktisi di Makao tetap melakukan tiga hal karena mereka mengemban misi sejarah.
Praktisi-praktisi di Makao mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan di dua tempat yang indah. Satu di Ruis of St. Paul, di mana setiap harinya sepuluh ribuan wisatawan China mengunjungi tempat tersebut. Selama Tahun Baru China, ratusan ribu wisatawan datang berkunjung. Praktisi-praktisi setempat menghimbau wisatawan-wisatawan China untuk mundur dari Partai Komunis China dan Organisasi-organisasi terkaitnya serta membagi-bagikan Buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis di Ruis of St. Paul setiap hari beberapa tahun terakhir ini.
Konferensi berakhir jam lima sore. Para praktisi pulang ke rumah dengan lebih banyak inspirasi dan motivasi untuk memperbaiki diri mereka di dalam berkultivasi.
Ms. Zhang adalah seorang direktur departemen yang menangani masalah-masalah siswa di sebuah sekolah. Dia melihat bagaimana ketiadaan moralitas di dalam masyarakat telah menyebabkan para siswa memiliki perilaku-perilaku yang menyimpang, termasuk kecanduan terhadap game-game online, perkelahian, perusakan properti sekolah, mencaci maki, berpakaian acak-acakan, dan tatanan rambut yang aneh. Dia mengajar 3000 siswanya dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan secara berangsur-angsur mengubah tradisi sekolah tersebut. Ketika sekolah-sekolah lain mengalami permasalahan mendapatkan siswa baru karena penurunan angka kelahiran, sekolahnya malah mengalami kenaikan 200 siswa baru dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di upacara wisuda tahun ini, para siswa dan para guru di sekolah berteriak sekeras-kerasnya "Falun Dafa Baik’’ di penghujung acara.
Seorang nyonya telah berbicara dengan orang-orang di China secara online tentang Falun Gong berkata, banyak orang di China ingin belajar Falun Gong dan memahami apa yang telah terjadi. Dia menyadari bahwa saat ini bukanlah waktunya untuk bersantai dan mencari kenyamanan. Dia harus menggunakan waktunya untuk melakukan klarifikasi fakta lebih banyak lagi.
Mengenali Kekurangan-kekurangan Seseorang
Ms. Sato dari Jepang sebelumnya mengalami nyeri otot yang tak tertahankan karena berdansa musik jazz. Dokternya memperkenalkan Falun Gong. Tidak lama sesudah dia mulai berlatih, nyerinya menghilang dan gerakan-gerakannya menjadi sangat ringan serta lemah gemulai. Hal ini mendorong keyakinannya untuk berlatih. Melihat perubahan-perubahannya dan merasakan bahwa dia menjadi seorang yang lebih baik, suaminya jadi sangat mendukungnya untuk berlatih. Dia gembira melihat begitu banyak praktisi di Taiwan. Ketika praktisi berbaris bersama-sama untuk membentuk huruf, dia bisa merasakan adanya energi yang sangat kuat.
Cheng Qitai datang dari Korea. Ia datang ke Taiwan tanggal 21 November khusus untuk menghadiri konferensi Fa. Ia mengetahui ada banyak praktisi di Taiwan dan ingin mendengar pengalaman-pengalaman mereka. Setelah mendengarkan pengalaman-pengalaman praktisi di waktu pagi, ia menyadari bahwa meski praktisi-praktisi datang dari lingkungan yang berbeda, keterikatan-keterikatan yang mereka harus singkirkan adalah sama.
Mr. Chen Aike mengenal Falun Gong di akhir tahun 2007. Ia datang ke konferensi bersama istri dan bayinya. Selama dua hari konferensi, Chen belajar banyak dari praktisi-praktisi lain dan melihat kekurangan-kekurangannya sendiri. istrinya adalah penganut Buddha dan merasa konferensi ini bagus.
Lin Yuanyin datang dari Makao. Sejak Makao dikembalikan kepada China, lingkungan bagi praktisi menjadi lebih terbatas dibandingkan dengan Hong Kong. Walaupun demikian, praktisi-praktisi di Makao tetap melakukan tiga hal karena mereka mengemban misi sejarah.
Praktisi-praktisi di Makao mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan di dua tempat yang indah. Satu di Ruis of St. Paul, di mana setiap harinya sepuluh ribuan wisatawan China mengunjungi tempat tersebut. Selama Tahun Baru China, ratusan ribu wisatawan datang berkunjung. Praktisi-praktisi setempat menghimbau wisatawan-wisatawan China untuk mundur dari Partai Komunis China dan Organisasi-organisasi terkaitnya serta membagi-bagikan Buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis di Ruis of St. Paul setiap hari beberapa tahun terakhir ini.
Konferensi berakhir jam lima sore. Para praktisi pulang ke rumah dengan lebih banyak inspirasi dan motivasi untuk memperbaiki diri mereka di dalam berkultivasi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/23/213180.html
English: http://clearwisdom.net/html/articles/2009/11/26/112632.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org