Dari Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui Internet Keenam bagi Praktisi China


(Minghui.org)

Membantu Guru Di Dalam Pelurusan Fa dan Menyelamatkan Makhluk Hidup

1. Misi dan Tanggung Jawab

Selama tahun ketiga, setelah berlatih Falun Gong, rezim Partai Komunis China (PKC) melancarkan penganiayaan jahatnya. Pada banyak kesempatan, saya ingin menangis begitu saya mulai berbicara. Saya ingin memberitahu orang-orang bahwa apa yang telah disiarkan oleh media adalah palsu dan bermaksud untuk memfitnah Dafa.

Pada waktu itu, saya tidak tahu bagaimana untuk mengekses situs Minghui (versi Mandarin dari Clearwisdom.net). Saya menulis pengalaman pribadi tentang berlatih Dafa dan perubahan ajaib yang terjadi pada fisik maupun mental saya, kemudian saya mencetaknya dan dikirim kepada orang-orang. Kemudian, teman-teman praktisi menyediakan beberapa materi klarifikasi sehingga saya bisa membagikannya keluar. Saya teringat pada pertengahan kedua tahun 2001, saya bisa menerima artikel harian Minghui di kotak surat saya. Setiap kali saya membuat sekitar 100 salinan artikel yang menyingkap kejahatan dan klarifikasi fakta kebenaran yang sudah saya sebarkan. Saya juga mencetak beberapa tanda warna dimana saya tempatkan pada berbagai tempat untuk menyebarkan pesan lebih lanjut. Kemudian, saya bisa mengakses situs Minghui untuk mengunduh materi dan brosur sendiri. Sejak itu, terbentuk tempat produksi materi kecil saya.

Saya sering meletakkan materi kebenaran di berbagai tempat supaya lebih banyak orang mengetahui kebenaran, sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk memilih masa depan mereka.

2. Membuktikan Kebenaran Fa dan Mengklarifikasi Fakta untuk Menyelematkan Makhluk Hidup

Dari belajar Fa, saya memahami tanggung jawab dan misi sejarah agung sebagai murid Dafa di masa Pelurusan Fa, dimana berasimilasi dengan Dafa dan membantu Guru di dalam Pelurusan Fa, mengklarifikasi kebenaran dan menyelamatkan makhluk hidup. Berbicara langsung tentang Falun Gong dan penganiayaan adalah proses melenyapkan konsep-konsep manusia dan keterikatan dengan meningkatkan pemahaman kita terhadap Fa.

Terdapat konsep-konsep manusia pada permukaan ketika mengklarifikasi kebenaran. Sebagai contoh, saya ragu-ragu untuk membicarakannya kepada siswa-siswa saya karena keterikatan akan rasa takut. Kemudian, saya bermimpi dua orang anak mengalami sakit parah. Saya menyadari bahwa anak lebih tua adalah siswa senior dan yang lebih muda adalah anak baru. Mereka semua sedang menunggu saya untuk klarifikasi kebenaran kepada mereka! Saya berencana untuk berbicara dengan mereka pada hari terakhir sekolah, bagaimanapun, tidak berjalan sesuai yang direncanakan. Bahkan sampai waktu ujian terakhir dan para siswa telah meminta saya untuk mengajar pada pelajaran tambahan lainnya. Seketika saya menjadi gugup dan menyadari bahwa saatnya untuk mereka mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Gong. Rasa tanggung jawab sebagai seorang murid Dafa telah menenangkan saya. Saya memulainya dengan menceritakan tentang perubahan fisik dan mental saya dan bericara selama hampir satu jam. Para siswa mendengarkan dengan penuh perhatian. Selesai pelajaran, diluar dugaan saya, para siswa terus bertanya dan beberapa dari mereka mengatakan ingin membaca Zhuan Falun. Bahkan seorang siswa ingin mempelajari latihan Falun Gong. Pengalaman ini memberikan dorongan kuat bagi saya. Setelah itu, saya juga klarifikasi fakta kebenaran kepada kelas lain dan mereka juga bertanya kepada saya, dimana saya menjawab satu per satu pertanyaan mereka.

Menemukan Kekurangan, Melenyapkan Keterikatan, Berkultivasi Dengan Rajin

Guru mengatakan,

“Sesungguhnya, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya. Dalam masyarakat manusia biasa, orang saling bersaing, saling berebut, saling menipu, dan mencelakai yang lain, semata-mata demi sedikit kepentingan pribadi. Seluruh keterikatan ini harus dilepaskan, terutama oleh kita yang belajar Gong pada hari ini.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun).

Ketika hidup pada masa Guru agung kita meluruskan Fa dan menyebarkan Dafa, kita harus berasimilasi ke dalam Dafa. Kita berasal dari alam semesta lama, oleh karena itu, benda-benda dari alam semesta lama eksis di dalam kehidupan kita. Kita harus melenyapkan semua faktor yang diatur oleh sistem alam semesta lama sehingga pemikiran kita dan seluruhnya akan berasimilasi dengan permintaan Dafa. Kita harus terus-menerus mencari kekurangan dan celah kita serta mengukurnya dengan permintaan Dafa terhadap kita, melenyapkan semua keterikatan dan konsep manusia, rajin berkultivasi untuk memenuhi misi sejarah dan sumpah janji prasejarah kita.

1. Melenyapkan Keegoisan dan Konsep Manusia

Setelah berkultivasi selama tiga belas tahun, saya baru saja menyadari bahwa hal yang merintangi kemajuan saya dalam berkultivasi adalah keterikatan pada diri sendiri. Pada jalur kultivasi, saya mampu mencari ke dalam ketika menghadapi konflik, tetapi sekarang saya menyadari bahwa itu hanya pada permukaan. Sesaat kemudian, situasi yang sama terulang kembali. Hingga satu hari, Guru memberikan sebuah isyarat dan membuat saya menyadari melalui mulut seorang teman praktisi, “Kamu sangat egois.” Saya merasakan sangat tidak nyaman mendengarkannya dan berpikir, “Apakah saya egois? Semua orang memuji saya di tempat kerja atau di tempat lain. Bagaimana bisa saya menjadi seorang yang egois?” Saya tidak dapat menerima komentar seperti itu. Kemudian, saya belajar Fa dan membaca paragraf ini.

Guru berkata,

“Sebagai seorang manusia, jika dapat mengikuti Zhen - Shan - Ren karakter alam semesta, itu barulah seorang yang baik. Orang yang menyimpang dari karakter ini adalah manusia yang benar-benar jahat. Di tempat kerja atau di dalam masyarakat, mungkin ada orang mengatakan anda jahat, namun belum tentu benar anda jahat. Ada yang menganggap anda baik, juga belum tentu benar anda baik. Selaku seorang praktisi Xiulian, dengan berasimilasi pada karakter ini, anda adalah seorang yang telah memperoleh Tao hanya demikian sederhana prinsipnya.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun).

Manusia biasa mengatakan bahwa saya adalah orang yang baik, apakah ini sungguh-sungguh benar? Guru mengajarkan kita bahwa prinsip manusia biasa adalah berbalikkan dengan dunia Sang Sadar. Saya adalah seorang murid Dafa dan harus menggunakan prinsip alam semesta untuk mengukur diri sendiri. Menggunakan logika mamusia biasa untuk berpikir, bagaimana saya bisa berasimilasi dengan karakteristik Sejati-Baik-Sabar?

Guru mengajarkan prinsip-prinsip Fa untuk berkultivasi hingga tidak mementingkan diri sendiri,

“Dalam keadaan apa pun harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik, apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik, dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang belas kasih.” (Ceramah Enam, Zhuan Falun).

Mengapa rekan praktisi mengatakan saya egois? Menggunakan prinsip Fa Guru, saya memeriksa diri sendiri dan menyadari bahwa bilamana saya memikirkan tentang persoalan atau perlu untuk memecahkan masalah, hal pertama yaang saya pikirkan adalah “saya,” – saya harus melakukan ini, saya harus melakukan itu. Saya selalu mengatur segalanya dengan baik menurut manfaat saya. Selalu selalu menemukan alasan untuk melakukan ini dan jarang memikirkan orang lain atau memikirkan orang lain terlebih dahulu. Bukankah ini adalah refleksi dari egois? Bukankah ini adalah refleksi unsur egois dari alam semesta lama?

Guru berkata,

“Mulai sekarang, kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengkultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa egois dan tanpa kepentingan diri sendiri, dahulukan orang lain kemudian baru diri sendiri, oleh sebab itu sejak sekarang apapun yang kalian lakukan dan katakan juga harus demi orang lain, dan bahkan memikirkan generasi berikutnya! Berpikir demi keabadian Dafa yang tidak berubah untuk selama-lamanya!” (“Sifat Ke-Buddha-an Tanpa Kebocoran,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju).

Jika seseorang tidak dapat mengikuti permintaan Guru dan tidak aktif berasimilasi dengan Dafa, maka orang itu bukanlah seorang pengikut Dafa sejati!

Sejak itu, saya berusaha untuk melenyapkan keterikatan terhadap diri sendiri dan mulai lebih memikirkan orang lain. Saya merasa lebih santai dan pikiran saya lebih mantap. Begitu saya menemukan masih ada tanda-tanda egois, saya segera merasakan ketidaknyamanan karena bertentangan dengan karakteristik Sejati-Baik-Sabar.

2. Belajar Fa dengan Keterikatan Pengejaran Bukanlah Berkultivasi Sejati

Dari pengalaman kultivasi, seiring perubahan jiwa saya yang menerobos dari tingkat mikro hingga ke permukaan, terutama ketika saya harus meningkat dan mencapai alam yang lebih tinggi, saya merasakan kesulitan untuk menerobos.

Guru berkata, “Selalu mondar-mandir pada suatu tingkat tertentu. Setelah bersusah payah beranjak satu tingkat, akhirnya mondar-mandir lagi pada tingkat tersebut.” (“Petunjuk Nyata,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju).

Mengapa begini? Suatu kali, ketika sedang bermeditasi, saya melihat sebuah pemandangan: ada sebuah garis. Pada satu sisi, adalah dunia manusia. Pada sisi lain, adalah dunia Dewa. Saya berdiri di sisi manusia, tetapi semakin mendekatai dunia Dewa. Saya berkultivasi Dafa di dunia manusia bersamaan menikmati berbagai hal manusia biasa. Namun, saya memanfaatkan berbagai hal dari sisi Dewa. Pemandangan ini membuat saya berpikir dan menyadari terhadap keterikatan yang telah lama eksis dimana saya harus melenyapkannya.

Saya baca satu ceramah Zhuan Falun setiap hari dan juga baca ceramah-ceramah Guru lainnya. Kadang-kadang, tampak seperti biasa-biasa saja. Ketika saya menemui konflik, saya menjadi gelisah dan belajar Fa dengan sangat keras untuk berusaha menemukan jawaban serta mencari pendekatan untuk menyelesaikan konflik. Karena ini adalah Dafa alam semesta, pada proses ini, saya selalu menyadari prinsip-prinsip Fa. Saya mampu menyadari dari mana persoalan itu dan bisa mencari ke dalam serta mengkultivasi diri sendiri. Bagaimanapun, saya sering merasa bahwa saya tidak dapat mencapai tingkatan sesuai dengan permintaan Fa dan tidak dapat berkultivasi sampai tingkatan yang saya inginkan. Saya selalu diganggu olehnya. Satu hari, dengan petunjuk Guru, saya tiba-tiba menyadari: saya sedang belajar Fa dengan keterikatan pengejaran!

Guru berkata,

“Xiulian dalam agama di masa lalu, aliran Buddha berprinsip pada kosong, tidak memikirkan apa pun, memasuki kondisi kosong. Aliran Tao berprinsip pada nihil, tidak ada suatu apa pun, juga tidak menginginkan apa pun, juga tidak mengejarnya. Praktisi Gong berkata: ‘Punya niat hati berlatih Gong, tidak punya niat hati memperoleh Gong.’ Xiulian dalam kondisi Wuwei, asalkan berusaha Xiulian Xinxing anda, tingkat anda niscaya sedang menerobos, benda-benda yang seharusnya anda miliki dengan sendirinya juga akan diperoleh. Jika anda tidak dapat melepas, bukankah sudah merupakan keterikatan hati? Di sini kami dengan seketika telah mengajar Fa yang demikian tinggi, tentu saja Xinxing anda juga dituntut sangat tinggi, oleh karena itu tidak boleh menganut mentalitas yang mengejar sesuatu untuk belajar Fa.” (Ceramah Dua, Zhuan Falun).

Apa yang sedang saya kejar? Berbalikkan dimana saya sedang mengejar benda-benda dari Dafa yang dapat memuaskan nafsu dan keterikatan manusia biasa saya yang tersembunyi. Dengan konsep-konsep dan pemikiran manusia ini, saya tidak bisa meleburkan diri ke Fa, dan tidak bisa dianggap sebagai seorang murid Dafa sejati, lalu saya tidak bisa membantu Guru dalam pelurusan Fa dengan baik dan menyelamatkan makhluk hidup.

Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat pada pemahaman saya.

Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2009/11/10/211605.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/17/112425.html