Silicon Valley: Tiket Pertunjukan DPA Menjadi Langka
(kebijakanjernih.net) Pada
tanggal 14 Januari 2009 merupakan pertunjukan ketiga dan terakhir
dari Divine Performing Arts (DPA) Chinese New Year di Flint Center
for Performing Arts Cupertino. Sekitar dua ribu orang dengan latar
belakang yang berbeda di Silicon Valley mengagumi pertunjukan
kebudayaan tradisional Tionghoa. Semua tiket pertunjukan terjual
habis.
Cupertino terletak di pusat Silicon Valley. Sepertiga populasi kota tersebut adalah orang Tionghoa. Lebih dari separuh penonton pada malam itu adalah orang Tionghoa. Di antara penonton terdapat profesor, penari, penulis, dan lain-lain dengan berbagai latar belakang etnis yang berbeda.
Cupertino terletak di pusat Silicon Valley. Sepertiga populasi kota tersebut adalah orang Tionghoa. Lebih dari separuh penonton pada malam itu adalah orang Tionghoa. Di antara penonton terdapat profesor, penari, penulis, dan lain-lain dengan berbagai latar belakang etnis yang berbeda.
Para penonton pada pertunjukan DPA ketiga di
Cupertino
Penari profesional, Yakobus Zimmerman memiliki
pengalaman tarian klasik selama tiga puluh empat tahun. Ia pernah
tampil di Rusia, Jerman, Australia dan di beberapa negara lainnya.
Ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah menyaksikan
pertunjukan DPA. Ia mengatakan bahwa belum pernah melihat produksi
terkemuka seperti itu. Kombinasi yang sempurna antara latar
belakang, orkestra (dimainkan langsung) dan tarian. Benar-benar
luar biasa dan satu-satunya. Para penarinya yang berkualitas tinggi
yang sulit dipercaya
James Zimmerman
Zimmerman mengatakan bahwa tingkat kesulitan
dari teknik-teknik tariannya sangat luar biasa. Hanya seorang
master yang dapat melakukan dengan baik. Kualitas para penari yang
super sulit untuk dipercaya! Tak peduli seberapa sulit tarian yang
dibawakan, mereka melakukannya dengan mudah dan lembut. Zimmerman
memberikan pujian paling tinggi kepada para penari DPA. Ia
mengatakan bahwa setiap tarian DPA telah mencapai tingkatan yang
paling tinggi. Ia begitu bersemangat sampai-sampai ingin
berdiri dari tempat duduk dan menari dengan mereka di atas
panggung!
Penulis Jane Beckman
Jane Beckman, seorang penulis, mengenakan
pakaian tradisional Tionghoa ke pertunjukan. Dia sangat kagum oleh
pemandangan yang luar biasa ketika tirai dinaikkan. Dia mengatakan
bahwa belum pernah menyaksikan pertunjukan luar biasa seperti itu.
Sangat super! Jane memberikan pujian tinggi kepada para penyanyi
DPA. Dia sering kali menyaksikan opera. Apa yang dia dengar adalah
sangat bagus, sepertinya opera yang terbaik! Para penyanyinya
mempunyai bakat yang besar!
Dia terharu sampai meneteskan air mata oleh kisah tentang penganiayaan Falun Gong. Dia telah banyak mendengar tentang penganiayaan dan mengatakan, "Harus dihentikan!"
Ayah dari penulis terkenal Wu Yimao adalah salah satu dari penentang paling terkenal di China. Apa yang dialami oleh praktisi Falun Gong mengingatkannya kembali terhadap pengalaman serupa pada masa kanak-kanak, "Saya tidak bisa menahan tangisan saat menyaksikan 'Dianiaya di Jalan Suci,' karena saat masih kecil, Pengawal Merah menggeledah rumah kami, harta kami disita dan ayah saya diculik. Saya seperti anak perempuan di dalam tarian itu. Saya menangis dan berteriak, ‘Ayah, jangan pergi!’ Wu Yimao (wanita) menangis. Dia berterima kasih kepada DPA yang telah menghidupkan kembali kebudayaan klasik Tionghoa, ‘Saya merasa sedih atas penganiayaan selama beberapa tahun yang lalu yang sekarang sedang terjadi pada praktisi Falun Gong. Saya berterima kasih kepada DPA yang telah menampilkan keindahan kebudayaan tradisional Tionghoa, terutama memperkenalkan kebudayaan Tionghoa dan menyingkap penganiayaan kepada masyarakat arus utama!"
Penulis Zhang Ci (wanita) merasakan kedamaian dari budaya tradisional Tionghoa melalui pertunjukan DPA. "Orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda! Tarian mereka terasa damai. Mereka tidak hingar bingar seperti perayaan Tahun Baru Imlek di Daratan China. Mereka tidak memuji-muji yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Kedamaian budaya Tionghoa seutuhnya diekspresikan oleh DPA. Saya berterima kasih kepada mereka! Saya benar-benar berharap bahwa pertunjukan ini bisa dipentaskan di Daratan China karena merupakan bagian dari budaya Tionghoa. Saya mengharapkan hari itu! Saya percaya bahwa hari itu akan tiba!"
Tn. Liu, berasal dari Provinsi Shanxi, China, mengajar literatur komparatif di sebuah universitas. "Saya merasakan banyak energi saat menyaksikan pertunjukan. Tarian dan musik begitu indah! Latar belakangnya bahkan lebih bagus! Ini adalah karya besar yang menakjubkan!" pungkasnya
Dia terharu sampai meneteskan air mata oleh kisah tentang penganiayaan Falun Gong. Dia telah banyak mendengar tentang penganiayaan dan mengatakan, "Harus dihentikan!"
Ayah dari penulis terkenal Wu Yimao adalah salah satu dari penentang paling terkenal di China. Apa yang dialami oleh praktisi Falun Gong mengingatkannya kembali terhadap pengalaman serupa pada masa kanak-kanak, "Saya tidak bisa menahan tangisan saat menyaksikan 'Dianiaya di Jalan Suci,' karena saat masih kecil, Pengawal Merah menggeledah rumah kami, harta kami disita dan ayah saya diculik. Saya seperti anak perempuan di dalam tarian itu. Saya menangis dan berteriak, ‘Ayah, jangan pergi!’ Wu Yimao (wanita) menangis. Dia berterima kasih kepada DPA yang telah menghidupkan kembali kebudayaan klasik Tionghoa, ‘Saya merasa sedih atas penganiayaan selama beberapa tahun yang lalu yang sekarang sedang terjadi pada praktisi Falun Gong. Saya berterima kasih kepada DPA yang telah menampilkan keindahan kebudayaan tradisional Tionghoa, terutama memperkenalkan kebudayaan Tionghoa dan menyingkap penganiayaan kepada masyarakat arus utama!"
Penulis Zhang Ci (wanita) merasakan kedamaian dari budaya tradisional Tionghoa melalui pertunjukan DPA. "Orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda! Tarian mereka terasa damai. Mereka tidak hingar bingar seperti perayaan Tahun Baru Imlek di Daratan China. Mereka tidak memuji-muji yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Kedamaian budaya Tionghoa seutuhnya diekspresikan oleh DPA. Saya berterima kasih kepada mereka! Saya benar-benar berharap bahwa pertunjukan ini bisa dipentaskan di Daratan China karena merupakan bagian dari budaya Tionghoa. Saya mengharapkan hari itu! Saya percaya bahwa hari itu akan tiba!"
Tn. Liu, berasal dari Provinsi Shanxi, China, mengajar literatur komparatif di sebuah universitas. "Saya merasakan banyak energi saat menyaksikan pertunjukan. Tarian dan musik begitu indah! Latar belakangnya bahkan lebih bagus! Ini adalah karya besar yang menakjubkan!" pungkasnya
Profesor Du dan suaminya
Profesor Jenny Du berasal dari San Jose State
University, aslinya berasal dari Beijing. Dia menilai
pertunjukan DPA sangat megah! Beberapa acaranya sangat kreatif! Dia
memilih tarian megah yang berdasarkan pada kisah Raja Kera dan
keindahan pakaian Tionghoa yang ditampilkan melalui tarian.
Tn. Tao, seorang pemuda dari Provinsi Shandong datang ke Amerika Serikat setahun yang lalu, tersentuh oleh pertunjukan DPA. Ia mengatakan, "Saya ingin menjadi salah satu dari mereka! Jika saya bisa bergabung dengan kelompok ini, bahkan sekali pun tidak ada yang melihat saya di atas pentas, saya masih merasa sangat bangga menjadi bagian dari kelompok ini!"
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/15/193560.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/1/17/103981.html
Tn. Tao, seorang pemuda dari Provinsi Shandong datang ke Amerika Serikat setahun yang lalu, tersentuh oleh pertunjukan DPA. Ia mengatakan, "Saya ingin menjadi salah satu dari mereka! Jika saya bisa bergabung dengan kelompok ini, bahkan sekali pun tidak ada yang melihat saya di atas pentas, saya masih merasa sangat bangga menjadi bagian dari kelompok ini!"
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/15/193560.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/1/17/103981.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org