Pada tanggal 24 Mei 2008, Divisi Keamanan Nasional dari  Departemen Kepolisian Kota Shenyang menangkap secara ilegal terhadap lebih dari lima puluh praktisi Falun Gong dalam semalam, dengan tujuan untuk menjamin “Pertandingan Olimpiade yang Harmonis.” Berikut ini adalah cerita penderitaan dua keluarga yang diakibatkan oleh penganiayaan. Ini hanya puncak dari gunung es. Mereka adalah orang-orang baik yang menderita karena penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

(Minghui.org)

1. Penganiayaan terhadap Keluarga Chen Xinye dan Chen Lihui

Chen Xinye dan istrinya Chen Lihui telah ditangkap di sebuah apartemen sewaannya di Santaizi, Distrik Huanggu pada pukul 07.00 , 24 Mei 2008. Empat atau lima petugas polisi mendobrak pintunya dan mengacak-acak isi apartemennya. Polisi memborgol tangan Chen Lihui ke belakang punggung. Mereka menarik rambut Chen Xinye dan memborgol tangannya ke belakang juga. Dia bertanya kepada polisi apakah dia bisa mengenakan pakaian, tetapi polisi tidak mengijinkan dan memaksanya untuk jongkok. Mereka mengintrogasi sambil menginjaknya di lantai, lalu menyumbat kain ke dalam mulutnya serta mengikatnya dengan selimut.

Xiaohui, putri berumur belasa tahun dari pasangan ini menyaksikan seluruh kejadian dan merasa sangat ketakutan hingga gemetaran. Polisi mengancam Xiaohui dan memintanya untuk menulis nama ibunya dan perusahaan tempat bekerjanya.

Di kantor polisi, Xu Deyong mengintrogasi Chen Lihui dan memaksanya duduk di lantai. Xu menarik rambutnya, menampar keras pada wajahnya, dan menyetrum kakinya dengan tongkat listrik. Dia menekan hidungnya dengan sebuah tangan dan dengan tangan yang lainnya, dia menusuk hidungnya dengan tongkat listrik. Zhao Guoqi melukai muka Chen Lihui serta menyulut jarinya dengan rokok. Zhao kemudian mendorongnya ke dalam lemari, menarik rambutnya dan membenturkan kepalanya ke lemari lima atau enam kali.

Chen Lihui dikirim ke Pusat Penahanan Utama di Kota Shenyang, dimana Xu dan petugas polisi mengintrogasinya. Polisi membuat catatan pengakuan palsu dengan mengancamnya. Xu mengatakan padanya bahwa orang lain mengatakan dia telah melakukan berbagai macam tindakan dan menuntut dia mengakui semuanya, tetapi Chen Lihui tidak mengetahui semua tuduhan itu. Pada tanggal 20 Juni, Chen Lihui dibebaskan. Dia kehilangan pekerjaan karena penahanannya, dan harus menanggung seorang putri yang berumur sepuluh tahun serta mertua yang berumur tujuh puluh tahun, renta dan sakit-sakitan.

Saat Chen Xinye ditahan, saudara tiri Chen Lihui, Huang Baishun pernah mengunjunginya. Dia dan Zhao Zhanbo ditahan dan dipukuli oleh polisi. Sepatu Huang hilang ketika terjadi penyiksaan, dahi dan matanya bengkak dengan serius. Huang divonis 18 bulan kerja paksa dan menahannya di Kamp Kerja Paksa Shenxin. Dia melakukan aksi mogok makan selama enam hari dan dipaksa makan sebanyak dua kali. Istri Huang harus menanggung seorang bayi yang berumur tiga belas bulan dan orang tua yang berumur tujuh puluh tahun, dimana kondisi kesehatannya buruk. Ketika saudara perempuan Chen Lihui pergi mengunjungi mereka, membawa serta bayinya yang berumur satu tahun, polisi dengan paksa mengambil ponselnya, kemudian mengawasi dan juga mengikutinya.

Chen Xinye dan Zhao ditahan dan diintrogasi di bawah siksaan. Cheng Xinye ditahan di Hotel Yuyinglou dan diintrogasi. Enam orang polisi membawa Zhao ke Hotel Gaodeng, dan saat mereka di sana, mereka menyiksa dan menyakitinya selama tiga hari setiap jam. Dia disiksa sampai tidak sadarkan diri sebanyak tiga kali, dan telah dirawat di tiga rumah sakit yang berbeda untuk perawatan. Mereka berdua sekarang ditahan di Pusat Penahanan Distrik Huanggu.

Pada tanggal 22 Desember 2008, Pengadilan Distrik Huanngu Kota Shenyang  membuka sidang untuk kasus Chen Xinye dan Zhao Zhanbo. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk mereka, percaya terhadap Falun Gong dan menyebarkan informasi adalah hak yang dilindungi oleh konstitusi Tiongkok. Kasus mereka disampaikan kepada Komite Politik dan Legal District Huanggu oleh Kejaksaan. Sebelum Tahun Baru, keluarga Chen Xinye pergi ke Komite Politik dan Legal Distrik  Huanggu untuk meminta pembebasannya. Petugas di sana mengatakan kasusnya telah dilimpahkan kepada Kejaksaan dan bukan pada mereka.

2. Penganiayaan terhadap Keluarga Wang Chaodong dan Wei Yuhuai

Praktisi Wang Chaodong berasal dari Distrik Shenhe di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, ditangkap polisi pada tanggal 24 Mei 2008. Dia ditahan di Pusat Penahanan Distrik Shenhe selama sembilan bulan. Keluarganya tidak pernah menerima informasi apapun tentang dirinya sejak “ditahan secara ilegal” pada tanggal 1 Juli 2008.

Praktisi Wang Cahodong dari Kota Shenyang

Wang, 46, sebelumnya bekerja di Pabrik Bus Jinbei di Kota Shenyang. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995 dan mendapatkan manfaat yang sangat besar. Dia sembuh dari penyakit lumbar muscle degeneration yang parah.

Sekitar pukul jam delapan pagi pada tanggal 24 Mei 2008, Wang sedang berada di  apartement sewaannya di Komunitas Shenyi, ketika seorang wanita mengetuk pintunya dan bertanya apakah mobil Van di bawah apartemen itu miliknya, karena dia telah menabraknya. Wang turun ke lantai bawah, tidak menyangka itu adalah sebuah tipu daya, dan dia ditahan oleh polisi yang telah menunggunya di sana.

Polisi menggeledahnya dan menemukan kunci apartemennya. Mereka naik ke lantai atas dan membuka pintunya. Karena banyak kunci, maka perlu mencoba beberapa kali. Istri Wang, Wei Yuhuan dan putrinya yang berumur dua tahun sedang berada di dalam kamar. Mereka tidak bisa melihat melalui lubang pengintipan karena lubang itu ditutup. Wei Yuhuan membuka pintu dan seorang wanita serta tujuh atau delapan laki-laki memaksa masuk, mereka semua tidak memakai seragam. Mereka masuk diikuti oleh beberapa orang lainnya. Kemudian, Wei Yuhuan mengetahui mereka berasal dari Departemen Kepolisian Kota, Kepolisian Resort Shenhe dari Departemen Kepolisian Kotamadya, dan Kantor Polisi Danan. Mereka menggeledah apartemennya dan mengacak-acaknya. Mereka menyita empat telepon selular, sebuah laptop, empat printer, satu disc writer, dua mp4 player, satu buah buku elektronik, uang tunai sebesar 1460 yuan, dan buku Falun Gong.  Kartu pengenal Wang, SIM, dan minivan juga disita.

Pada hari Wang ditahan, praktisi Wang Fengying (wanita) dari Shenyang dicegat oleh polisi di lantai bawah ketika dia mengunjunginya. Polisi memutus saluran telepon dan menjaganya secara bergantian dengan tiga regu, setiap regu terdiri dari lima orang, tinggal bawah lantai apartemen, selama enam hari. Lima orang setiap regu, satu dari Kantor Polisi Danan dan empat dari Komunitas Yijingyuan di Jalan Danan, semuanya dari Distrik Shenhe.

Petugas polisi dari Kantor Polisi Danan juga mengancam pemilik apartemen jika  memperpanjang kontrak apartemennya kepada istri Wang dan putrinya, dia akan ditahan. Karena tekanan besar dari PKT, pemilik apartemen tidak memperpanjang kontrak apartemenya, dan Wei Yuhuan dan putrinya harus pindah. Polisi terus mengganggu mereka di tempat sewaan baru mereka.

Semenjak penahanan Wang, istri dan anaknya tidak mempunyai sumber pendapatan, dan mereka menginginkan barang-barang yang disita supaya dikembalikan. Kantor Polisi Danan memberitahu mereka supaya pergi ke Kepolisian Resort Daerah untuk mengambil barang miliknya. Mereka juga pergi ke Divisi Keamanan Nasional   Departemen Kepolisian Distrik Shenhe, dan Wei Yuhuan menjelaskan tujuan kedatangannya kepada Zhao Hongtao. Zhao Hongtao mengatakan mereka tidak bisa mengembalikan uang dan mobilnya karena tidak disita oleh divisi mereka. Jadi kantor polisi dan kepolisian resort saling melempar tanggung jawab.

Di hari penahanan Wang, Wei Yuhong (wanita) adik sepupunya dan suaminya Xin Hongyuan juga ditahan. Mereka ditahan di kantor polisi selama enam jam. Polisi menusuk semua jari Xin dengan jarum, menyulutnya dengan rokok, dan menyetrumnya dengan tongkat listrik. Dibawah penyiksaan, Xin dipaksa untuk menandatangangi surat pernyataan. Wei Yuhong disiksa di ruangan sebelah, ketika jeritannya bisa terdengar sampai seluruh kantor polisi. Ketika dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Tiexi, sekujur tubuhnya dipenuhi oleh luka memar.

Pada pukul 09.00, 16 Oktober, Pengadilan Tiexi membuka persidangan untuk memeriksa Xin Hongyuan dan Wei Yuhong. Chen Yan, hakim dari Pengadilan Kedua pada Pengadilan Tiexi membaca dengan tergesa-gesa putusan yang telah disiapkan sebelumnya dan menutup sidang dengan cepat. Mereka dihukum tiga tahun penjara.  Wei Yuhong dibawa ke Penjara Wanita Kota Shenyang Provinsi Liaoning, dan Xin Hongyuan ditahan di Penjara Xihu Kota Benxi.  Anak-anak mereka ditinggal sendirian tanpa ada yang merawatnya.

Ketika Zhang Guiyun (wanita), 76, ibu mertua Wang, dan seorang praktisi mengetahui bahwa salah satu putrinya dan dua keponakannya dijebloskan ke dalam penjara, dia menjadi sangat berduka dan meninggal dunia pada tanggal 2 Desember 2008.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/2/15/195508.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/3/3/105267.html