Dari Tianjin Menuju “Jalur Permohonan Biasa”
(Minghui.org) Pada
tanggal 23 April 1999 di Tianjin, petugas polisi memukuli dan
menangkap beberapa praktisi Falun Gong. Dua hari kemudian, lebih
dari 10.000 praktisi Dafa pergi ke Kantor Permohonan Nasional
dekat Zhongnanhai [markas besar Partai Komunis China] di Beijing
untuk memohon secara damai bagi Falun Gong. Kemudian, hal tersebut
dianggap sebagai pemicu penganiayaan PKC terhadap Falun Gong. Jadi
apa yang sesungguhnya terjadi di Tianjin?
Kami mewawancarai praktisi Falun Gong Ms. Li
Hui, yang menyaksikan peristiwa Tianjin dan yang belakangan
mengambil risiko keselamatan dirinya untuk meneruskan informasi ini
ke luar negeri.
Penyebab Peristiwa Tianjin
Pada 11 April 1999, He Zuoxiu menulis sebuah artikel yang berjudul, “Saya Tidak Menyarankan Anak Muda untuk Berlatih Qigong” dalam sebuah majalah yang diterbitkan oleh Institut Pendidikan Tianjin. Di dalam artikelnya, He Zuoxiu menfitnah Falun Gong dan mengatakan bahwa berlatih Falun Gong akan membuat orang-orang menjadi gila. Ia menyalahkan Falun Gong dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dan mencaci prinsip-prinsip Falun Gong. Banyak praktisi Falun Gong merasa bahwa jika fakta-faktanya tidak diklarifikasi dengan baik, hak legal para praktisi untuk berlatih akan terancam.
Rincian Peristiwa
Pada tanggal 19 April 1999, ribuan praktisi Falun Gong pergi ke kantor redaksi dari majalah tersebut. Li Hui mengatakan, “Majalah ini didistribusikan ke seluruh negeri. Kami telah berlatih Falun Gong dan memiliki pengalaman langsung dengan metode latihan ini. Kami merasa bahwa artikelnya tidak memperlihatkan fakta sebenarnya. Selain itu, kami sangat ingin mengklarifikasi fakta dengan baik kepada redaksi di Institut Pendidikan Tianjin. Maksud kami secara keseluruhan baik. Kami ingin mengatakan kepada mereka bagaimana kami telah mendapat manfaat besar dari berlatih Falun Gong.”
“Saya mengingat dengan jelas bagaimana seorang ibu membawa anaknya yang sebelumnya pernah mengidap leukemia dan rumah sakit telah menyatakan penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Setelah berlatih Falun Gong, anak itu sembuh dengan cepat. Bahkan para dokter berpikir itu adalah sebuah keajaiban.”
“Kami menceritakan kepada staf di kantor redaksi tersebut tentang pengalaman-pengalaman pribadi kami setelah berlatih Falun Gong. Sikap staf tersebut sangat baik, juga, karena ia melihat ketulusan kami. Selain itu, kami berkata kepadanya bahwa sejak kami berlatih Dafa dan berkultivasi ‘Sejati-Baik-Sabar’, pikiran kami telah berubah menjadi lebih tenang. Saya merasa bahwa ia dapat melihat hal ini di dalam diri kami. Sikapnya sangat baik. Ia merasa bahwa artikelnya jauh dari kebenaran dan ingin membicarakan bagaimana caranya untuk membuat beberapa perbaikan.”
Li Hui mengingat kembali, “Namun, keesokan harinya mereka memberitahukan kami bahwa otoritas yang lebih tinggi telah memberikan perintah yang mengatakan bahwa mereka tidak perlu melakukan perbaikan apa pun. Pada waktu itu, para praktisi dari berbagai tempat berangsur-angsur tiba di institut tersebut untuk mengklarifikasi fakta. Kami semua berlatih Dafa dan berkultivasi Sejati-Baik-Sabar. Kami berkelakuan baik, dan jalan-jalan sangat bersih. Jalannya tidak terhalangi dan kami menyisakan ruang di pinggir jalan bagi orang-orang yang lalu-lalang.”
Pada tanggal 23 April, pemerintah Kota Tianjin tiba-tiba menurunkan lebih dari tiga ratus polisi anti-huru hara, yang memukuli para praktisi Falun Gong yang pergi menuju kantor redaksi. Polisi menangkap 45 praktisi, dan banyak praktisi Falun Gong yang terluka. Para pejabat pemerintah Kota Tianjin memberitahukan kepada para praktisi yang pergi memohon tersebut bahwa perintah untuk menindas permohonan tersebut berasal dari Beijing, dan mereka memberi tahu para praktisi agar pergi ke Beijing untuk memohon.
Li Hui mengingat kembali, “Pada malam hari 23 April, mereka memblokir persimpangan dua jalan dan orang-orang hanya dapat masuk, tetapi tidak dapat keluar. Pada malam hari, beberapa mobil polisi bersenjata masuk dan mulai mengusir para praktisi yang penuh damai. Mereka dilatih secara profesional dan memukuli orang dengan sangat kasar. Kami adalah para praktisi dan kami percaya ‘Dipukul tidak membalas, Dicaci tidak membalas.’ Itu adalah situasi yang sangat sulit. Polisi memukuli para praktisi secara kasar, gigi dari beberapa praktisi rontok dan darah bersimbah di seluruh wajah mereka.”
Tiga bulan kemudian, Xinhua.net, corong propaganda Partai Komunis, berbohong dalam pernyataannya bahwa “Pada malam hari tanggal 23 April, demi melindungi stabilitas sosial yang wajar, Kantor Polisi Kota Tianjin membujuk para praktisi Falun Gong, yang tadinya telah mengepung dan menyerang Institut Pendidikan Tianjin, untuk meninggalkan lokasi. Para praktisi Falun Gong secara berangsur-angsur pergi. Seluruh situasi terkendali dan damai. Kepolisian tidak menangkap siapa pun dan tidak ada masalah apa pun yang terjadi.”
Li Hui mengatakan, “Setelah mengusir orang-orang, polisi-polisi itu memberitahu para praktisi Falun Gong, ‘Kalian seharusnya memohon lewat jalur biasa.’ Kami datang untuk mengklarifikasi fakta. Karena polisi telah menggunakan kekerasan untuk mengusir kami, kemudian memberitahu kami untuk memohon lewat jalur biasa, maka kami pergi ke pemerintah Kota Tianjin untuk memohon. Di pemerintah Kota Tianjin, kami menjaga ketertiban dari awal hingga akhir. Mereka mengatakan kepada para praktisi untuk pergi ke Kantor Permohonan esok harinya. Setelah mendengar hal itu, para praktisi pergi.”
Li Hui melanjutkan, “Keesokan harinya, di pagi hari tanggal 24 April. Beberapa wakil dari praktisi pergi ke Kantor Permohonan pemerintah Kota Tianjin. Sebuah mobil polisi telah menunggu di sana. Polisi menangkap mereka bahkan sebelum mereka memasuki pintu.”
“Ia mengatakan hal ini merupakan sebuah keputusan dari atas. Jika anda memiliki pertanyaan, anda dapat memohon lewat jalur biasa, seperti departemen-departemen pemerintahan yang lebih tinggi di atas pemerintahan Kota Tianjin, yang berarti pemerintah pusat. Anda dapat pergi ke sana. Mereka menangkap para praktisi dan memukulinya secara kejam. Kami para praktisi berkultivasi ‘Baik.’ Pada saat itu, kami betul-betul menaruh harapan kepada pemerintah dan dengan demikian kami pergi ke Beijing.”
Setelah mendengar tentang peristiwa Tianjin, pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk memohon. Mereka berharap dapat mengatakan kepada para pemimpin negara tentang fakta-fakta Falun Gong dan pergi menuju Kantor Permohonan Nasional.
Kantor Permohonan Nasional terletak di Jalan Fuyou dan Jalan Xi’anmen, dan sangat dekat dengan pusat politik PKC Zhongnanhai. Para praktisi Falun Gong dituntun oleh polisi dan berjalan ke kawasan Zhongnanhai dari segala arah. Polisi memerintahkan para praktisi untuk berdiri di sepanjang trotoar di sebelah tembok Zhongnanhai, sehingga menciptakan kesan para praktisi tengah “mengepung” Zhongnanhai.
Setelah peristiwa tersebut, Ms. Li Hui dan beberapa praktisi Falun Gong lainnya mengumpulkan laporan saksi mata dari peristiwa Tianjin, termasuk laporan dari sekitar 45 praktisi Falun Gong yang dipukuli dan ditangkap di Tianjin. Mereka mengirimkan dokumen-dokumen tersebut ke luar negeri untuk dipublikasikan. Seorang praktisi Falun Gong yang bernama Wang Chunxiao, yang bekerja dengan Ms. Li Hui dalam mengumpulkan laporan-laporan tersebut, telah dianiaya hingga tewas. Orang lain yang terlibat adalah Professor Yu Changxin, seorang mantan anggota Asosiasi Riset Falun Dafa.
Penyebab Peristiwa Tianjin
Pada 11 April 1999, He Zuoxiu menulis sebuah artikel yang berjudul, “Saya Tidak Menyarankan Anak Muda untuk Berlatih Qigong” dalam sebuah majalah yang diterbitkan oleh Institut Pendidikan Tianjin. Di dalam artikelnya, He Zuoxiu menfitnah Falun Gong dan mengatakan bahwa berlatih Falun Gong akan membuat orang-orang menjadi gila. Ia menyalahkan Falun Gong dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dan mencaci prinsip-prinsip Falun Gong. Banyak praktisi Falun Gong merasa bahwa jika fakta-faktanya tidak diklarifikasi dengan baik, hak legal para praktisi untuk berlatih akan terancam.
Rincian Peristiwa
Pada tanggal 19 April 1999, ribuan praktisi Falun Gong pergi ke kantor redaksi dari majalah tersebut. Li Hui mengatakan, “Majalah ini didistribusikan ke seluruh negeri. Kami telah berlatih Falun Gong dan memiliki pengalaman langsung dengan metode latihan ini. Kami merasa bahwa artikelnya tidak memperlihatkan fakta sebenarnya. Selain itu, kami sangat ingin mengklarifikasi fakta dengan baik kepada redaksi di Institut Pendidikan Tianjin. Maksud kami secara keseluruhan baik. Kami ingin mengatakan kepada mereka bagaimana kami telah mendapat manfaat besar dari berlatih Falun Gong.”
“Saya mengingat dengan jelas bagaimana seorang ibu membawa anaknya yang sebelumnya pernah mengidap leukemia dan rumah sakit telah menyatakan penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Setelah berlatih Falun Gong, anak itu sembuh dengan cepat. Bahkan para dokter berpikir itu adalah sebuah keajaiban.”
“Kami menceritakan kepada staf di kantor redaksi tersebut tentang pengalaman-pengalaman pribadi kami setelah berlatih Falun Gong. Sikap staf tersebut sangat baik, juga, karena ia melihat ketulusan kami. Selain itu, kami berkata kepadanya bahwa sejak kami berlatih Dafa dan berkultivasi ‘Sejati-Baik-Sabar’, pikiran kami telah berubah menjadi lebih tenang. Saya merasa bahwa ia dapat melihat hal ini di dalam diri kami. Sikapnya sangat baik. Ia merasa bahwa artikelnya jauh dari kebenaran dan ingin membicarakan bagaimana caranya untuk membuat beberapa perbaikan.”
Li Hui mengingat kembali, “Namun, keesokan harinya mereka memberitahukan kami bahwa otoritas yang lebih tinggi telah memberikan perintah yang mengatakan bahwa mereka tidak perlu melakukan perbaikan apa pun. Pada waktu itu, para praktisi dari berbagai tempat berangsur-angsur tiba di institut tersebut untuk mengklarifikasi fakta. Kami semua berlatih Dafa dan berkultivasi Sejati-Baik-Sabar. Kami berkelakuan baik, dan jalan-jalan sangat bersih. Jalannya tidak terhalangi dan kami menyisakan ruang di pinggir jalan bagi orang-orang yang lalu-lalang.”
Pada tanggal 23 April, pemerintah Kota Tianjin tiba-tiba menurunkan lebih dari tiga ratus polisi anti-huru hara, yang memukuli para praktisi Falun Gong yang pergi menuju kantor redaksi. Polisi menangkap 45 praktisi, dan banyak praktisi Falun Gong yang terluka. Para pejabat pemerintah Kota Tianjin memberitahukan kepada para praktisi yang pergi memohon tersebut bahwa perintah untuk menindas permohonan tersebut berasal dari Beijing, dan mereka memberi tahu para praktisi agar pergi ke Beijing untuk memohon.
Li Hui mengingat kembali, “Pada malam hari 23 April, mereka memblokir persimpangan dua jalan dan orang-orang hanya dapat masuk, tetapi tidak dapat keluar. Pada malam hari, beberapa mobil polisi bersenjata masuk dan mulai mengusir para praktisi yang penuh damai. Mereka dilatih secara profesional dan memukuli orang dengan sangat kasar. Kami adalah para praktisi dan kami percaya ‘Dipukul tidak membalas, Dicaci tidak membalas.’ Itu adalah situasi yang sangat sulit. Polisi memukuli para praktisi secara kasar, gigi dari beberapa praktisi rontok dan darah bersimbah di seluruh wajah mereka.”
Tiga bulan kemudian, Xinhua.net, corong propaganda Partai Komunis, berbohong dalam pernyataannya bahwa “Pada malam hari tanggal 23 April, demi melindungi stabilitas sosial yang wajar, Kantor Polisi Kota Tianjin membujuk para praktisi Falun Gong, yang tadinya telah mengepung dan menyerang Institut Pendidikan Tianjin, untuk meninggalkan lokasi. Para praktisi Falun Gong secara berangsur-angsur pergi. Seluruh situasi terkendali dan damai. Kepolisian tidak menangkap siapa pun dan tidak ada masalah apa pun yang terjadi.”
Li Hui mengatakan, “Setelah mengusir orang-orang, polisi-polisi itu memberitahu para praktisi Falun Gong, ‘Kalian seharusnya memohon lewat jalur biasa.’ Kami datang untuk mengklarifikasi fakta. Karena polisi telah menggunakan kekerasan untuk mengusir kami, kemudian memberitahu kami untuk memohon lewat jalur biasa, maka kami pergi ke pemerintah Kota Tianjin untuk memohon. Di pemerintah Kota Tianjin, kami menjaga ketertiban dari awal hingga akhir. Mereka mengatakan kepada para praktisi untuk pergi ke Kantor Permohonan esok harinya. Setelah mendengar hal itu, para praktisi pergi.”
Li Hui melanjutkan, “Keesokan harinya, di pagi hari tanggal 24 April. Beberapa wakil dari praktisi pergi ke Kantor Permohonan pemerintah Kota Tianjin. Sebuah mobil polisi telah menunggu di sana. Polisi menangkap mereka bahkan sebelum mereka memasuki pintu.”
“Ia mengatakan hal ini merupakan sebuah keputusan dari atas. Jika anda memiliki pertanyaan, anda dapat memohon lewat jalur biasa, seperti departemen-departemen pemerintahan yang lebih tinggi di atas pemerintahan Kota Tianjin, yang berarti pemerintah pusat. Anda dapat pergi ke sana. Mereka menangkap para praktisi dan memukulinya secara kejam. Kami para praktisi berkultivasi ‘Baik.’ Pada saat itu, kami betul-betul menaruh harapan kepada pemerintah dan dengan demikian kami pergi ke Beijing.”
Setelah mendengar tentang peristiwa Tianjin, pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk memohon. Mereka berharap dapat mengatakan kepada para pemimpin negara tentang fakta-fakta Falun Gong dan pergi menuju Kantor Permohonan Nasional.
Kantor Permohonan Nasional terletak di Jalan Fuyou dan Jalan Xi’anmen, dan sangat dekat dengan pusat politik PKC Zhongnanhai. Para praktisi Falun Gong dituntun oleh polisi dan berjalan ke kawasan Zhongnanhai dari segala arah. Polisi memerintahkan para praktisi untuk berdiri di sepanjang trotoar di sebelah tembok Zhongnanhai, sehingga menciptakan kesan para praktisi tengah “mengepung” Zhongnanhai.
Setelah peristiwa tersebut, Ms. Li Hui dan beberapa praktisi Falun Gong lainnya mengumpulkan laporan saksi mata dari peristiwa Tianjin, termasuk laporan dari sekitar 45 praktisi Falun Gong yang dipukuli dan ditangkap di Tianjin. Mereka mengirimkan dokumen-dokumen tersebut ke luar negeri untuk dipublikasikan. Seorang praktisi Falun Gong yang bernama Wang Chunxiao, yang bekerja dengan Ms. Li Hui dalam mengumpulkan laporan-laporan tersebut, telah dianiaya hingga tewas. Orang lain yang terlibat adalah Professor Yu Changxin, seorang mantan anggota Asosiasi Riset Falun Dafa.
Pensiunan Komandan Angkatan Udara Mr. Yu
Changxin (Foto sebelum ia dianiaya)
Profesor Yu Changxin pernah menjadi Komandan
Divisi Angkatan Udara pada tahun 1970-an. Ia kemudian dipindahkan
ke Akademi Komando untuk melatih para perwira tinggi. Saat ini, ia
masih ditahan di penjara secara tidak sah dan menderita
penganiayaan. Pada awal penindasan PKC terhadap Falun Gong,
Profesor Yu Changxin secara rahasia telah dijatuhi hukuman 18 tahun
penjara. Istrinya secara rahasia dihukum 10 tahun penjara. Mr. Yu
Changxin ditahan di Pusat Penahanan Angkatan Udara Xiaohongmen yang
terletak di Distrik Chaoyang, Beijing.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/25/199576.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/1/106969.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org