30 Mei 2009

Terbuka dan bebas: Kelompok Falun Dafa ini bermeditasi di tempat-tempat umum di Ubud, mengajarkan latihan bebas biaya. Latihan Falun Dafa dilakukan di taman-taman umum dan sudut-sudut jalan di Indonesia dan dilatih di lebih dari 70 negara lain di seluruh dunia.

Anda dapat menemukan mereka di setiap sudut jalan atau taman umum hampir di seluruh dunia. Cahaya gemerlapan di sekeliling mereka merupakan sebuah cerminan kesehatan yang baik dan ketenangan yang menyeluruh; bus dan sepeda motor yang lewat dan jalan yang penuh sesak dengan para pembelanja dan penonton tidak mengganggu meditasi mereka.

Mereka adalah para praktisi Falun Dafa di Bali yang mengikuti prinsip alam semesta - Sejati, Baik, dan Sabar - berdasarkan ajaran Buddha dan Tao kuno. Para pengikut Falun Dafa di negeri asalnya, China, hari ini masih disiksa, diperkosa, dibunuh dan organnya diambil untuk dijual, menurut situs web Falun Dafa dan media dunia, termasuk The Wall Street Journal.

Di Bali, mereka berlatih di Taman Renon dan pada sebuah sudut jalan yang ramai di kota wisata, Ubud setiap hari Sabtu.

Falun Dafa terdiri dari serangkaian gerakan lembut dan meditasi yang dimaksudkan untuk membantu orang-orang menjadi lebih tenang dan murah hati, menurut anggota Kepolisian Denpasar dan praktisi Falun Dafa, Roby, yang hanya memiliki satu nama.

"Saya sudah mengikuti Falun Dafa sejak 2003. Saya mulai ketika saya melihat Falun Dafa dapat meningkatkan moral orang-orang, kemampuan jiwa dan intelektualnya. Saya merasa jika saya mengikuti hukum-hukum dari falsafah ini, akan membuat saya lebih baik dalam melayani masyarakat dalam tugas saya sebagai seorang petugas polisi dan juga sebagai seorang warganegara, ujar Roby, sambil menambahkan bahwa ada beberapa praktisi Falun Dafa lainnya di lingkungan Kepolisian Denpasar.”

"Ada lima pengikut aktif dan banyak lainnya telah membaca buku tentang metode latihan dan meditasi ini. Saya percaya Falun Dafa akan membuat kami lebih terbuka dalam membantu masyarakat serta mengurangi keakuan dan egoisme – Falun Dafa membuat kami lebih sabar dalam pekerjaan kami berhubungan dengan masyarakat umum. Kami tidak sombong dan menyadari kami di sini untuk membantu masyarakat."

Menyinggung tentang dugaan korupsi di jajaran kepolisian Indonesia, Roby mengatakan jika lebih banyak polisi dan pegawai negeri sipil lain mengikuti Falun Dafa, dugaan itu dapat lenyap dalam semalam. "Jika semua polisi mengikuti prinsip dari kejujuran, mereka tidak akan pernah salah jalan.”

"Siti Aminah, perempuan Muslim berumur 32 tahun yang berasal dari Jember, berkata Falun Dafa telah mengubah hidupnya. "Dulu saya menderita penyakit jantung. Saya mengikuti pengobatan jantung selama bertahun-tahun dan menderita sembelit yang menyakitkan karena efek samping obat. Saya sakit sepanjang waktu dan tidak ada yang dapat membantu. Saya mencoba makan banyak buah dan sayuran, olahraga, vitamin – anda sebut saja, saya sudah mencobanya.”

"Saya juga murung sepanjang waktu dan sulit mengendalikan emosi saya. Saya menemukan buku yang menjelaskan tentang Falun Dafa, ‘Zhuan Falun’ karya Guru Li Hongzhi. Saya kemudian ikut serta mulai meditasi dan latihan.”

"Dalam waktu tiga bulan saya lepas dari pengobatan jantung, dan tidak pernah sembelit lagi. Segalanya berfungsi kembali. Itu adalah lima tahun yang lalu. Dan bagian terbaik adalah saya sekarang dapat mengendalikan emosi saya," ujar Ami yang berbadan sehat, salah seorang relawan Falun Dafa.

Ami menekankan falsafah hidup tersebut "bukanlah agama, tetapi pemahaman tentang kebenaran universal. Anda harus percaya pada sejati, baik dan sabar," Ami menjelaskan, menambahkan sikap ini pada meditasi ini akan meningkatkan kemampuan untuk bersikap murah hati dan baik kepada orang lain.

Di antara mereka yang berlatih di Ubud Sabtu itu - ada yang Muslim, penganut Hindu, Kristen dan ateis, semuanya bersikeras Falun Dafa adalah untuk semua. Sebagai bukti keterbukaan untuk semua adalah fakta bahwa Falun Dafa memberikan pelatihan gratis. Semua buku, materi dalam bentuk audio (catatan: dapat di-download pada situs web Dafa) dan alat-alat pengajaran lainnya juga gratis. Disamping sifat terbuka Falun Dafa.

"Kami tidak memiliki jenjang apa pun. Seorang pengikut baru sama dengan seorang yang sudah berlatih selama bertahun-tahun. Kami juga tidak mempunyai daftar anggota – orang-orang bebas datang dan pergi sesuka hati. Kami mengadakan sesi latihan kami di tempat umum agar siapa saja dapat bergabung kapan saja mereka suka. Tidak ada pendaftaran atau biaya, tidak memandang politik atau agama. Kami semua adalah relawan,” ujar Ami di tepi orang-orang yang tengah meditasi dalam kelompok.

Gerakan mereka perlahan dan lembut, hampir seperti tengah membersihkan tubuh mereka dengan air hangat. Kesunyian dan keheningan internal kelompok ini berasal dari semacam gelombang energi; kebisingan jalan hampir menghilang, suara klakson penuh frustasi  memudar seperti angsa terbang menuju cakrawala.

Dessri muda, baru berusia 14 tahun, telah berlatih Falun Dafa sejak ia berusia 11 tahun. "Saya berpikir ini membantu saya dalam pekerjaan sekolah dan kemampuan konsentrasi saya. Saya suka melakukan hal ini. Saya tahu sedikit tentang prinsip-prinsip alam semesta. Artinya mengetahui bagaimana menjadi orang baik, bagaimana mengendalikan amarah dan rasa iri hati," ujar Dessri dalam bahasa Inggris yang sempurna.

Dessri sudah mengetahui bagaimana penindasan dapat berdampak pada kehidupan yang tidak berdosa. "Falun Dafa masih dilarang di China. Antara 1992 dan 1999, lebih dari 100 juta orang China berlatih meditasi ini.” "Kemudian Falun Dafa dilarang," lanjutnya. Dia menjelaskan sebab lain mengapa orang-orang di seluruh dunia berlatih Falun Dafa di depan umum. "Ini akan membuat masyarakat umum memahami apa yang tengah terjadi dengan orang-orang yang mengikuti Falun Dafa di China."

Partai Komunis China melarang Falun Dafa pada 1999, menyusul adanya demonstrasi oleh lebih dari 10.000 praktisi yang mengeluhkan tentang pengusiran tiga orang mahasiswa universitas [Ralat redaksi Clearwisdom: Para praktisi berkumpul di Beijing untuk mengajukan permohonan pembebasan rekan-rekan praktisi yang ditangkap di Kota Tianjin], menurut mahasiswa jurusan politik Asia Timur, Leslie Austin. Metode ini bebas dilatih di belahan dunia lainnya.

Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/28/ancient-meditation-takes-streets.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/30/107843.html