Ibu Dipenjara Secara Tidak Sah Sementara Putrinya Diancam dan Dipaksa Menjadi Tuna Wisma
Chen Zhenping, 60 tahun lebih dari Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Dia ditahan oleh polisi setempat pada 9 Juli 2008 dan dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun pada 15 Desember. Dia mempunyai dua putri. Seorang putrinya tidak dapat kembali ke China, sementara putrinya yang lebih muda tidak dapat pulang ke rumah.
(Minghui.org)
Chen menderita kanker hati kronis. Setelah
berlatih Falun Gong pada 1995, kankernya lenyap dan sikapya menjadi
sangat baik. Ketika Partai Komunis China memulai penganiayaan
terhadap Falun Gong, ketika Chen keluar untuk mengklarifikasi fakta
kebenaran dengan resiko menghadapi penganiayaan. Rumahnya digeledah
beberapa kali secara ilegal, dan akhirnya, dia ditangkap beberapa
kali. Chen menjadi sasaran pencucian otak dan penyiksaan. Ia
dikirim ke kamp kerja paksa dan dipaksa bekerja lebih dari 18 jam
setiap hari di bawah pengawasan dan penyiksaan oleh dua orang
tahanan narkoba. Setelah dibebaskan, Chen diawasi oleh polisi
setempat dan ketua lingkungan selama empat tahun. Teleponnya
disadap dan dia tidak diijinkan meninggalkan rumah dengan
bebas.
Pada Juli 2008, belasan polisi dari Kantor Polisi Dongwuyuan di Jalan Huayuan memerintahkan untuk membuka paksa rumah Chen. Mereka menangkap dan mengambil barang-barang miliknya. Sebulan kemudian, polisi dan pejabat PKC memenjarakannya selama delapan tahun.
Chen adalah seorang janda dengan dua putri, anak pertama, Jin Zhaoyu ditahan oleh pejabat pemerintah saat mengunjungi tunangannya dan kini tidak bisa kembali ke China. Putri termuda Chen, Jin Zhaohuan telah dikeluarkan dari sekolah, ditangkap oleh polisi dan dibebaskan setelah ibunya ditahan. Kini ia menjadi tuna wisma.
Pada tahun 2002, Jin Zhaohuan baru berusia 11 tahun, pergi ke Bejing bersama ibunya untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Mereka berdua ditangkap dan dikembalikan ke Kota Zhengzhou untuk menjalani “pendidikan ulang” di sebuah pusat pencucian otak. Chen menderita beban mental dari siksaan sementara putrinya tidak bisa melanjutkan sekolah. Keduanya melakukan mogok makan di dalam tahanan. Lima hari kemudian mereka dibebaskan.
PKC mulai mengawasi Jin, kemana pun dia pergi. Surat-surat untuk teman-temannya diambil dan dihancurkan. Ia tidak bisa menceritakan betapa besar penderitaan yang dialaminya akibat gangguan terus menerus dari polisi kepada keluarganya. Keluarganya hanya mengetahui bahwa mentalnya mengalami kelelahan.
Berada dibawah tekanan yang luar biasa besar dari polisi pada usia yang begitu muda, nilai kelasnya menurun secara dramatis. Dia menjadi pelamun, kesepian dan tertekan.
Sebelum penganiayaan, Jin Zhaohuan adalah seorang yang lincah dan periang. Dia mulai berlatih Falun Gong saat berusia sekitar lima tahun. Pada usia sembilan tahun, ketika mengingat kembali kejadian yang dia alami selama ini, ia menulis, ”Kembalikan semua yang saya miliki.” Ibunya ditangkap beberapa kali dan setiap kali, Zhaohuan merasa ketakutan dan berkata kepada ibunya, ”Ma, jangan keluar, itu sangat mengerikan. Saya takut, saya tidak akan menjumpai ibu lagi bila saya kembali ke rumah.”
Pada tanggal 9 Juli 2008, ibu Zhaohuan ditangkap lagi. Ketiak ia kembali ke rumah saat itu, dia melihat beberapa polisi mengambil materi klarifikasi dari rumahnya. Dia ketakutan menyaksikan ibunya diseret sangat jauh. Dengan linangan air mata, ia dipanggil adik temannya serta menenangkannya, menyarankan tidak pulang ke rumah pada malam itu. Kemudian, ia terpaksa tidak pulang dan tidak sekolah lagi.
Jin Zhaohuan pergi ke Divisi Keamanan Nasional menanyakan keadaan ibunya. Akibatnya, pejabat Kantor 610 membuka paksa gudang Jin Zhaoyu dan menangkap Jin Zhaohuan pada 19 September. Beruntunglah, dia dibebaskan pada tengah malam setelah usaha keras dari keluarga dan teman-temannya.
Zhaohuan beberapa kali pergi ke kantor pengadilan untuk menanyakan proses pengadilan ibunya, namun selalu ditolak. Pada tanggal 4 Januari 2009, ia ditahan secara resmi oleh pengadilan.
Tanggal 16 Januari 2009, Chen dikirim ke penjara wanita di Kota Xinxiang, Provinsi Hunan, dimana ia ditahan di bangsal no 9. Teman Chen memberitahu Zhaohuan untuk mengunjungi ibunya. Akibatnya, rumah dan perusahaan orang ini digeledah. Ia ketakutan dan tidak bisa menolong Chen lagi
Pada 1 April 2009, Zhaohuan kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu. Tetangganya mengatakan kepadanya, ”Perempuan malang, jangan kembali ke rumah lagi. Polisi seringkali memeriksa rumah ini dan ingin menangkapmu. Mereka telah datang beberapa kali pada bulan ini. Baru-baru ini polisi telah menyuruh manajer gedung untuk menahanmu bila menemukan kamu. Polisi menyuruhnya untuk menelpon mereka bila bertemu dengan kamu.”
Zhaohuan sepertinya tidak punya pilihan kecuali dengan berat hati meninggalkan rumahnya.
Pada tanggal 6 April, polisi dari Divisi Keamanan Domestik kembali mendatangi rumah Zhaohuan.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab:
Kantor Polisi Jalan Cuihua:86-371-63755542, 86-371-63757921, 86-371-63757910
Kantor Polisi Jalan Nanyan:86-371-63936648, 86-371-63940458, 86-371-69131286
Kantor Polisi Jalan Fengchan Kota Zhengzhou:86-371-65718584, 86-371-85729368, 86-371-85771100
Penjara Wanita Kota Xinxiang, Bangsal No.9: 86-373-5092690
Nomor telepon utama penjara: 86-373-5092576
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/17/199114.htmlPada Juli 2008, belasan polisi dari Kantor Polisi Dongwuyuan di Jalan Huayuan memerintahkan untuk membuka paksa rumah Chen. Mereka menangkap dan mengambil barang-barang miliknya. Sebulan kemudian, polisi dan pejabat PKC memenjarakannya selama delapan tahun.
Chen adalah seorang janda dengan dua putri, anak pertama, Jin Zhaoyu ditahan oleh pejabat pemerintah saat mengunjungi tunangannya dan kini tidak bisa kembali ke China. Putri termuda Chen, Jin Zhaohuan telah dikeluarkan dari sekolah, ditangkap oleh polisi dan dibebaskan setelah ibunya ditahan. Kini ia menjadi tuna wisma.
Pada tahun 2002, Jin Zhaohuan baru berusia 11 tahun, pergi ke Bejing bersama ibunya untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Mereka berdua ditangkap dan dikembalikan ke Kota Zhengzhou untuk menjalani “pendidikan ulang” di sebuah pusat pencucian otak. Chen menderita beban mental dari siksaan sementara putrinya tidak bisa melanjutkan sekolah. Keduanya melakukan mogok makan di dalam tahanan. Lima hari kemudian mereka dibebaskan.
PKC mulai mengawasi Jin, kemana pun dia pergi. Surat-surat untuk teman-temannya diambil dan dihancurkan. Ia tidak bisa menceritakan betapa besar penderitaan yang dialaminya akibat gangguan terus menerus dari polisi kepada keluarganya. Keluarganya hanya mengetahui bahwa mentalnya mengalami kelelahan.
Berada dibawah tekanan yang luar biasa besar dari polisi pada usia yang begitu muda, nilai kelasnya menurun secara dramatis. Dia menjadi pelamun, kesepian dan tertekan.
Sebelum penganiayaan, Jin Zhaohuan adalah seorang yang lincah dan periang. Dia mulai berlatih Falun Gong saat berusia sekitar lima tahun. Pada usia sembilan tahun, ketika mengingat kembali kejadian yang dia alami selama ini, ia menulis, ”Kembalikan semua yang saya miliki.” Ibunya ditangkap beberapa kali dan setiap kali, Zhaohuan merasa ketakutan dan berkata kepada ibunya, ”Ma, jangan keluar, itu sangat mengerikan. Saya takut, saya tidak akan menjumpai ibu lagi bila saya kembali ke rumah.”
Pada tanggal 9 Juli 2008, ibu Zhaohuan ditangkap lagi. Ketiak ia kembali ke rumah saat itu, dia melihat beberapa polisi mengambil materi klarifikasi dari rumahnya. Dia ketakutan menyaksikan ibunya diseret sangat jauh. Dengan linangan air mata, ia dipanggil adik temannya serta menenangkannya, menyarankan tidak pulang ke rumah pada malam itu. Kemudian, ia terpaksa tidak pulang dan tidak sekolah lagi.
Jin Zhaohuan pergi ke Divisi Keamanan Nasional menanyakan keadaan ibunya. Akibatnya, pejabat Kantor 610 membuka paksa gudang Jin Zhaoyu dan menangkap Jin Zhaohuan pada 19 September. Beruntunglah, dia dibebaskan pada tengah malam setelah usaha keras dari keluarga dan teman-temannya.
Zhaohuan beberapa kali pergi ke kantor pengadilan untuk menanyakan proses pengadilan ibunya, namun selalu ditolak. Pada tanggal 4 Januari 2009, ia ditahan secara resmi oleh pengadilan.
Tanggal 16 Januari 2009, Chen dikirim ke penjara wanita di Kota Xinxiang, Provinsi Hunan, dimana ia ditahan di bangsal no 9. Teman Chen memberitahu Zhaohuan untuk mengunjungi ibunya. Akibatnya, rumah dan perusahaan orang ini digeledah. Ia ketakutan dan tidak bisa menolong Chen lagi
Pada 1 April 2009, Zhaohuan kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu. Tetangganya mengatakan kepadanya, ”Perempuan malang, jangan kembali ke rumah lagi. Polisi seringkali memeriksa rumah ini dan ingin menangkapmu. Mereka telah datang beberapa kali pada bulan ini. Baru-baru ini polisi telah menyuruh manajer gedung untuk menahanmu bila menemukan kamu. Polisi menyuruhnya untuk menelpon mereka bila bertemu dengan kamu.”
Zhaohuan sepertinya tidak punya pilihan kecuali dengan berat hati meninggalkan rumahnya.
Pada tanggal 6 April, polisi dari Divisi Keamanan Domestik kembali mendatangi rumah Zhaohuan.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab:
Kantor Polisi Jalan Cuihua:86-371-63755542, 86-371-63757921, 86-371-63757910
Kantor Polisi Jalan Nanyan:86-371-63936648, 86-371-63940458, 86-371-69131286
Kantor Polisi Jalan Fengchan Kota Zhengzhou:86-371-65718584, 86-371-85729368, 86-371-85771100
Penjara Wanita Kota Xinxiang, Bangsal No.9: 86-373-5092690
Nomor telepon utama penjara: 86-373-5092576
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/4/107058.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org