Pemandangan dari Gedung 101 Taipei
(Minghui.org) Gedung
101 Taipei adalah sesuatu yang harus dilihat oleh para wisatawan
yang berkunjung ke Taiwan. Observatoriumnya memungkinkan para
pengunjung untuk melihat keliling ke seluruh penjuru kota
Taipei.
Alun-alun Xinyi terletak tepat di seberang gedung. Jam empat sore setiap hari, selalu ada puluhan praktisi Falun Dafa dengan pakaian keemasan melakukan lima perangkat latihan. Mereka dan papan-papan informasi mereka menarik perhatian orang-orang yang lewat, orang-orang sering membaca informasi pada papan secara seksama sambil mengamati gerakan dari latihan yang harmonis.
Alun-alun Xinyi terletak tepat di seberang gedung. Jam empat sore setiap hari, selalu ada puluhan praktisi Falun Dafa dengan pakaian keemasan melakukan lima perangkat latihan. Mereka dan papan-papan informasi mereka menarik perhatian orang-orang yang lewat, orang-orang sering membaca informasi pada papan secara seksama sambil mengamati gerakan dari latihan yang harmonis.
Di Alun-alun Xinyi di dekat Taipei 101, Chen
Keren memegang papan yang menghimbau para wisatawan asal China
untuk keluar secepatnya dari Partai Komunis China (PKC)
Putra Chen Keren membantu memegang papan yang
menghimbau orang-orang untuk keluar dari PKC
Qianrong sering melewatkan Sabtu sorenya dekat
Gedung 101 membantu wisatawan asal China memahami fakta
penganiayaan Falun Gong
Setiap hari jam 4:00 sore, para praktisi Falun
Gong melakukan latihan di Alun-alun Xinyi di seberang Gedung
101
Papan-papan di trotoar terus-menerus
disesuaikan jadi para wisatawan dapat membacanya lebih baik.
Beberapa praktisi menyebarkan pamflet dengan informasi tentang
Falun Gong. Mereka sering memberi tahu para wisatawan asal China
agar meraih kesempatan untuk keluar dari PKC dan organisasi
terkaitnya.
Di antara para praktisi Falun Gong, beberapa adalah mahasiswa, professor, dokter, pengusaha, dan ibu rumah tangga. Mereka datang ke lokasi wisata tersebut tidak peduli bagaimana cuaca, termasuk selama liburan, karena mereka ingin mengatakan kepada orang-orang asal China tentang penganiayaan kejam PKC terhadap Falun Gong.
Chen Keren, orang Korea yang sudah menetap di Taiwan selama tujuh tahun, mengelola sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak. Dia datang ke tempat ini setiap akhir pekan. Dia mulai berlatih pada Januari 2007. Sifatnya berubah menjadi jauh lebih baik dan dia pun berhenti merokok, minum-minum dan berjudi. Chen berkata bahwa sebelum dia berlatih Falun Dafa, dia menginginkan yang terbaik dari segala-galanya karena dia percaya hidup ini singkat dan dia perlu menikmati kesenangan hidup. Namun dia merasa hidupnya hampa dan tanpa tujuan hingga dia menemukan Falun Dafa.
Chen menjadi sangat gembira saat pertama kali dia membaca Zhuan Falun. Dia memahami makna dan bagaimana menjalani kehidupan ini. Dia memutuskan mengikuti apa yang Guru katakan dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia,”
“Jadi, tak peduli dalam lingkungan atau keadaan yang bagaimana di saat kalian mengalami konflik, kalian harus menjaga hati yang bajik dan belas kasih untuk menangani segala masalah. Jika anda tidak dapat menyayangi musuh anda, maka anda tidak dapat mencapai Kesempurnaan. (Tepuk Tangan) Lalu mengapa ketika seorang manusia biasa membuat anda marah, anda tidak dapat memaafkannya?!” (Mei 1999)
Seseorang menipu Chen dan perusahaannya rugi $ 2 juta (dollar Taiwan) pada tahun 2006. Chen harus bertemu orang ini setiap beberapa bulan. “Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya tidak akan bisa sembuh dari rasa frustasi dan pasti akan balas dendam. Mendengar ceramah-ceramah Guru, saya telah dapat memaafkannya setahun kemudian. Sangat sulit bagi saya untuk mencintainya, tetapi saya akan berusaha terus. Saya memperkenalkan Falun Dafa kepadanya, berharap dia dapat mendapatkan harta yang paling berharga.”
Chen tidak mengkhawatirkan perusahaannya kalau dia datang ke Alun-alun Xinyi untuk memberi tahu khalayak tentang fakta Falun Gong dan penganiayaannya. Dia melepaskan keterikatan tidak mempercayai orang lain dan membuktikan dirinya di tempat kerja. "Saya mempercayai para pegawai saya dengan sepenuh hati. Sekarang saya tidak menanyakan hal-hal kecil di perusahaan. Bisnis berjalan lebih baik dan lebih baik. Saya mau mengabdikan lebih banyak waktu untuk Falun Dafa.”
Banyak wisatawan asal China sering tidak mau terlihat mengambil materi-materi Falun Gong. Mereka menanyakan buku, Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dengan cara yang sangat halus dan menyembunyikannya dengan cepat begitu mereka mendapatkannya. Chen percaya orang-orang dari China perlu tahu bahwa penganiayaan di China sedemikian brutal. Kedatangan mereka ke Taiwan adalah kesempatan emas bagi mereka untuk mengetahui apa itu sebenarnya Falun Gong.
Wang Yongying pernah mengelola sebuah perusahaan, tetapi ditipu dan rugi. Dia sekarang bekerja di perusahaan milik Chen. Wang sangat tersentuh melihat perubahan dramatis pada Chen setelah dia mulai berlatih Falun Gong. Wang memutuskan turut serta dalam latihan pada November 2007. Wang mengatakan, "Saya mengetahui sakitnya ditipu. Banyak orang yang tidak tahu fakta penganiayaan Falun Gong sebenarnya sangat baik. Mereka hanya tidak mempunyai kesempatan untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini sebabnya mengapa saya harus ke luar untuk membantu orang-orang China agar mempunyai kesempatan untuk memilih sebuah masa depan yang baik bagi diri mereka sendiri.”
Qianrong adalah siswa SD kelas lima. Dia mulai berlatih Falun Gong sejak masih di taman kanak-kanak. Dia dan ibunya menyebarkan materi informasi Falun Gong setiap Sabtu sore di trotoar dekat 101, sedang kakak perempuannya, Yifang, seorang siswa kelas sembilan, melakukan latihan di Alun-alun Xinyi.
Qianrong tidak menghiraukan para wisatawan China yang tak ramah kepadanya karena dia tahu mereka tidak mengetahui apa Falun Dafa yang sebenarnya. Dia merasa gembira ketika orang-orang mengambil pamflet darinya karena dia tahu akan ada lebih banyak orang yang mengerti fakta kebenaran. Dia melewatkan setiap Sabtu sore di 101.
Ibu Qianrong, Wenqi mengetahui tentang Falun Dafa pada tahun 2002. Sesudah belajar Falun Dafa, semua pertanyaannya tentang kehidupan terjawab. Dia mengetahui tujuan hidup, mengapa orang tak merasa bahagia tidak peduli apakah mereka kaya atau miskin, mengapa selalu ada kesusahan, dan mengapa orang memperebutkan segalanya. Dia tidak bisa mentolerir pendapat yang berbeda dari anaknya sebelum dia berlatih dan dia sering membentak. Sekarang dia dengan tenang dapat berkomunikasi dan mendengarkan anaknya. Dia berpikir sesungguhnya menyenangkan untuk mendengar pandangan yang berbeda, dan bertoleransi terhadap orang lain.
Suatu waktu Wenqi membawa banyak salinan ‘Sembilan Komentar’ tetapi hari itu sangat sedikit orang yang mengambil buku. Hari semakin larut dan dia masih mempunyai banyak untuk disebarkan. Dia tidak menyerah dan memutuskan menunggu sedikit lebih lama. Begitu pikiran lurusnya muncul, sebuah bus yang membawa rombongan terakhir wisatawan China, tiba. 30 turis mengelilingi Wenqi dan memberi tahu bahwa mereka semuanya adalah anggota PKC. Wenqi mengatakan kepada mereka buku tersebut wajib dibaca bagi setiap anggota PKC. Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, mereka bergegas mengambil semua bukunya. "Mereka memperebutkan sisanya dan mengambil setiap salinan yang ada," ujar Wenqi.
Suatu Sabtu tiba-tiba hujan turun dengan deras. Wenqi, tengah membawa papan-papan informasi di punggungnya, berlari ke teras dari 101 untuk menghindari hujan. Segera dia merasa orang-orang mulai membaca dan membolak-balik halaman pada papan-papan informasi di punggungnya. Mereka membaca satu demi satu. Wenqi tetap diam dan tidak mengganggu mereka. Para wisatawan China masih terus membaca dan tidak mau pergi sewaktu petugas satpam Gedung 101 meminta Wenqi menjauh dari teras.
Zhang Shanhe sudah berlatih Falun Dafa selama sembilan tahun. Dia dahulu bekerja pada bea cukai dan baru-baru ini pensiun. Dia pergi ke Sun Yat-Sen Memorial Hall, Freedom Square, dan Gedung 101 untuk membantu para wisatawan China memahami Falun Dafa. Dia berharap mereka akan tahu kebenaran dari Falun Dafa dan keluar secepatnya dari PKC.
"Suatu kali saya bertemu seorang teman dari kampung halaman saya, Quanzhou di Provinsi Fujian. Kami berbincang-bincang dengan hangat. Dia dengan gembira keluar dari PKC dan meminta salinan Sembilan Komentar. Dia dengan cermat menaruh buku di tasnya sebelum dia pergi,” kata Zhang. "Suatu hari seorang pemuda berlari ke arah saya untuk meminta salinan Sembilan Komentar. Ada semakin banyak dan semakin banyak orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi dengan Falun Dafa.”
Di antara para praktisi Falun Gong, beberapa adalah mahasiswa, professor, dokter, pengusaha, dan ibu rumah tangga. Mereka datang ke lokasi wisata tersebut tidak peduli bagaimana cuaca, termasuk selama liburan, karena mereka ingin mengatakan kepada orang-orang asal China tentang penganiayaan kejam PKC terhadap Falun Gong.
Chen Keren, orang Korea yang sudah menetap di Taiwan selama tujuh tahun, mengelola sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak. Dia datang ke tempat ini setiap akhir pekan. Dia mulai berlatih pada Januari 2007. Sifatnya berubah menjadi jauh lebih baik dan dia pun berhenti merokok, minum-minum dan berjudi. Chen berkata bahwa sebelum dia berlatih Falun Dafa, dia menginginkan yang terbaik dari segala-galanya karena dia percaya hidup ini singkat dan dia perlu menikmati kesenangan hidup. Namun dia merasa hidupnya hampa dan tanpa tujuan hingga dia menemukan Falun Dafa.
Chen menjadi sangat gembira saat pertama kali dia membaca Zhuan Falun. Dia memahami makna dan bagaimana menjalani kehidupan ini. Dia memutuskan mengikuti apa yang Guru katakan dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia,”
“Jadi, tak peduli dalam lingkungan atau keadaan yang bagaimana di saat kalian mengalami konflik, kalian harus menjaga hati yang bajik dan belas kasih untuk menangani segala masalah. Jika anda tidak dapat menyayangi musuh anda, maka anda tidak dapat mencapai Kesempurnaan. (Tepuk Tangan) Lalu mengapa ketika seorang manusia biasa membuat anda marah, anda tidak dapat memaafkannya?!” (Mei 1999)
Seseorang menipu Chen dan perusahaannya rugi $ 2 juta (dollar Taiwan) pada tahun 2006. Chen harus bertemu orang ini setiap beberapa bulan. “Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya tidak akan bisa sembuh dari rasa frustasi dan pasti akan balas dendam. Mendengar ceramah-ceramah Guru, saya telah dapat memaafkannya setahun kemudian. Sangat sulit bagi saya untuk mencintainya, tetapi saya akan berusaha terus. Saya memperkenalkan Falun Dafa kepadanya, berharap dia dapat mendapatkan harta yang paling berharga.”
Chen tidak mengkhawatirkan perusahaannya kalau dia datang ke Alun-alun Xinyi untuk memberi tahu khalayak tentang fakta Falun Gong dan penganiayaannya. Dia melepaskan keterikatan tidak mempercayai orang lain dan membuktikan dirinya di tempat kerja. "Saya mempercayai para pegawai saya dengan sepenuh hati. Sekarang saya tidak menanyakan hal-hal kecil di perusahaan. Bisnis berjalan lebih baik dan lebih baik. Saya mau mengabdikan lebih banyak waktu untuk Falun Dafa.”
Banyak wisatawan asal China sering tidak mau terlihat mengambil materi-materi Falun Gong. Mereka menanyakan buku, Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dengan cara yang sangat halus dan menyembunyikannya dengan cepat begitu mereka mendapatkannya. Chen percaya orang-orang dari China perlu tahu bahwa penganiayaan di China sedemikian brutal. Kedatangan mereka ke Taiwan adalah kesempatan emas bagi mereka untuk mengetahui apa itu sebenarnya Falun Gong.
Wang Yongying pernah mengelola sebuah perusahaan, tetapi ditipu dan rugi. Dia sekarang bekerja di perusahaan milik Chen. Wang sangat tersentuh melihat perubahan dramatis pada Chen setelah dia mulai berlatih Falun Gong. Wang memutuskan turut serta dalam latihan pada November 2007. Wang mengatakan, "Saya mengetahui sakitnya ditipu. Banyak orang yang tidak tahu fakta penganiayaan Falun Gong sebenarnya sangat baik. Mereka hanya tidak mempunyai kesempatan untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini sebabnya mengapa saya harus ke luar untuk membantu orang-orang China agar mempunyai kesempatan untuk memilih sebuah masa depan yang baik bagi diri mereka sendiri.”
Qianrong adalah siswa SD kelas lima. Dia mulai berlatih Falun Gong sejak masih di taman kanak-kanak. Dia dan ibunya menyebarkan materi informasi Falun Gong setiap Sabtu sore di trotoar dekat 101, sedang kakak perempuannya, Yifang, seorang siswa kelas sembilan, melakukan latihan di Alun-alun Xinyi.
Qianrong tidak menghiraukan para wisatawan China yang tak ramah kepadanya karena dia tahu mereka tidak mengetahui apa Falun Dafa yang sebenarnya. Dia merasa gembira ketika orang-orang mengambil pamflet darinya karena dia tahu akan ada lebih banyak orang yang mengerti fakta kebenaran. Dia melewatkan setiap Sabtu sore di 101.
Ibu Qianrong, Wenqi mengetahui tentang Falun Dafa pada tahun 2002. Sesudah belajar Falun Dafa, semua pertanyaannya tentang kehidupan terjawab. Dia mengetahui tujuan hidup, mengapa orang tak merasa bahagia tidak peduli apakah mereka kaya atau miskin, mengapa selalu ada kesusahan, dan mengapa orang memperebutkan segalanya. Dia tidak bisa mentolerir pendapat yang berbeda dari anaknya sebelum dia berlatih dan dia sering membentak. Sekarang dia dengan tenang dapat berkomunikasi dan mendengarkan anaknya. Dia berpikir sesungguhnya menyenangkan untuk mendengar pandangan yang berbeda, dan bertoleransi terhadap orang lain.
Suatu waktu Wenqi membawa banyak salinan ‘Sembilan Komentar’ tetapi hari itu sangat sedikit orang yang mengambil buku. Hari semakin larut dan dia masih mempunyai banyak untuk disebarkan. Dia tidak menyerah dan memutuskan menunggu sedikit lebih lama. Begitu pikiran lurusnya muncul, sebuah bus yang membawa rombongan terakhir wisatawan China, tiba. 30 turis mengelilingi Wenqi dan memberi tahu bahwa mereka semuanya adalah anggota PKC. Wenqi mengatakan kepada mereka buku tersebut wajib dibaca bagi setiap anggota PKC. Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, mereka bergegas mengambil semua bukunya. "Mereka memperebutkan sisanya dan mengambil setiap salinan yang ada," ujar Wenqi.
Suatu Sabtu tiba-tiba hujan turun dengan deras. Wenqi, tengah membawa papan-papan informasi di punggungnya, berlari ke teras dari 101 untuk menghindari hujan. Segera dia merasa orang-orang mulai membaca dan membolak-balik halaman pada papan-papan informasi di punggungnya. Mereka membaca satu demi satu. Wenqi tetap diam dan tidak mengganggu mereka. Para wisatawan China masih terus membaca dan tidak mau pergi sewaktu petugas satpam Gedung 101 meminta Wenqi menjauh dari teras.
Zhang Shanhe sudah berlatih Falun Dafa selama sembilan tahun. Dia dahulu bekerja pada bea cukai dan baru-baru ini pensiun. Dia pergi ke Sun Yat-Sen Memorial Hall, Freedom Square, dan Gedung 101 untuk membantu para wisatawan China memahami Falun Dafa. Dia berharap mereka akan tahu kebenaran dari Falun Dafa dan keluar secepatnya dari PKC.
"Suatu kali saya bertemu seorang teman dari kampung halaman saya, Quanzhou di Provinsi Fujian. Kami berbincang-bincang dengan hangat. Dia dengan gembira keluar dari PKC dan meminta salinan Sembilan Komentar. Dia dengan cermat menaruh buku di tasnya sebelum dia pergi,” kata Zhang. "Suatu hari seorang pemuda berlari ke arah saya untuk meminta salinan Sembilan Komentar. Ada semakin banyak dan semakin banyak orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi dengan Falun Dafa.”
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/6/24/203364.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/6/26/108610.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org