Buku yang Dapat Memberikan Solusi untuk Semua Masalah
(Kebijakanmurni.net) Tian Qi tidak pernah
membayangkan bahwa dia akan melakukan perjalanan jauh
menyeberangi samudra dan meninggalkan rumahnya yang indah dan
menyenangkan. Namun suatu hari, orangtuanya merelakan kepergiannya,
walaupun mereka tidak ingin berpisah. Bagaimanapun, mereka harus
sadar bahwa mungkin hanya inilah jalan keluar bagi putri kecil
mereka yang menghadapi rintangan besar dalam memasuki dunia kerja
di China sebagai seorang praktisi Falun Gong.
Akhir tahun 2000, semua orang di
berbagai lapisan masyarakat diwajibkan untuk menyatakan tidak
memiliki hubungan dengan Falun Gong ketika melamar pekerjaan di
China. Beberapa jenis pekerjaan bahkan mewajibkan pelamarnya
bersumpah untuk tidak berlatih Falun Gong. Tian Qi menolak
melakukan hal tersebut. Akibatnya dia dipecat walaupun atasannya
mengagumi bakat dan perilakunya. Atasannya tidak berani
mempertahankan dia karena mendapat tekanan dari pimpinan di
atasnya.
Orangtua Tian Qi telah membaca buku Zhuan Falun, buku utama dari Falun Gong, sebelum dimulainya penganiayaan pada tahun 1999. Mereka semua tahu buku tersebut mengajarkan seseorang untuk menjadi orang yang baik. Mereka percaya bahwa putri mereka akan menjadi seorang gadis yang baik dimana sangat menyandarkan nasibnya pada orangtuanya untuk menjadi seorang yang kuat dan percaya diri. Agar dia memiliki masa depan yang lebih baik, ayahnya membantu mengurus keperluanya untuk pergi keluar negeri.
Tian Qi tiba di sebuah negeri asing dengan sebuah kerinduan akan kampung halaman dan dengan nasehat bijak dari orang-orang yang mencintainya.
Kamarnya dilengkapi dengan perabotan rumah tangga yang lengkap. Jendelanya sedikit terbuka, angin musim semi berhembus dengan lembut, dan dia juga bisa merasakan harumnya padang rumput. Tian Qi duduk di depan mejanya dan mengingat musim panas yang telah mengubah hidupnya.
Buku Setebal Tiga Ratus Halaman Membuka Kunci Dua Puluh Tahun
Sebagai orang yang berpengetahuan lebih, mereka mungkin menghadapi lebih banyak masalah. Tian Qi muda telah mempelajari tiga ribu huruf China sebelum dia bersekolah. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan tentang kehidupan dan alam semesta. Semua buku yang terdapat di China dan di luar negeri, dari yang kuno sampai yang modern, juga tentang ilmu pengetahuan ilmiah modern dan buku-buku spiritual semua tidak dapat memuaskan dahaganya akan ilmu pengetahuan. Seringkali terjadi setelah beberapa pertanyaannya terjawab, dia mempunyai pertanyaan lebih banyak lagi. Semua ini berubah pada musim panas tahun 1997, ketika dia mendapatkan buku Zhuan Falun dan membacanya hingga selesai. Semua pertanyaannya mendapatkan penjelasan yang masuk akal dari buku setebal tiga ratus halaman lebih ini. Setelah selesai membaca, segalanya kelihatan lebih jelas.
Berbuat Sesuai dengan Buku
Tian Qi tidak cukup pintar ketika dia duduk di sekolah menengah, prestasinya biasa-biasa saja. Namun, dia suka membaca buku di tempat yang sepi. Setelah mendaftar di perguruan tinggi, Tian Qi mulai mematut diri sesuai Zhuan Falun. Kemudian, prestasinya mulai membaik.
Dia agak gelisah ketika menyebutkan bahwa di masa lalu dia tidak belajar dengan tekun. “Ketika mulai berlatih Falun Gong, saya baru mendaftarkan diri di perguruan tinggi. Banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di Kota Dalian. Waktu itu saya sangat senang bermain-main, oleh karena itu, saya tidak menggunakan banyak waktu untuk belajar. Saya adalah seorang siswa dengan prestasi yang biasa-biasa saja. Guru mengajarkan agar menjadi lebih baik apapun yang kita lakukan, dan bagi saya, itu artinya menjadi seorang pelajar yang baik. Sebelum ujian, pembimbing dari tempat latihan menelpon dan meminta kami untuk belajar dengan tekun dan mengerjakan ujian dengan baik. Pembimbing juga menasehati kami untuk tidak gemar bermain-main. Dia menganjurkan kami untuk memperhatikan aspek ini. Dia juga adalah seorang Guru Besar di universitas kami. Saya berharap mampu melakukan dengan baik nasehat baiknya. Kami merasa harus belajar dengan tekun. Sebagai hasilnya nilai akademis saya meningkat.
"Sejati-Baik-Sabar" Merubah Satu Orang, tetapi Memengaruhi Lingkungan Sekitarnya
Tian Qi dan teman sekelasnya di asrama semua hanyalah anak-anak muda, jadi mereka semua manja. Ada delapan orang gadis di asrama, tetapi tidak seorangpun yang mau melakukan pembersihan. Karena persediaan air di universitas sering diputus, pejabat universitas menyediakan ember untuk diisi dengan air cadangan bagi mahasiswa ketika persediaan air diputus. Bagaimanapun, karena tidak ada seorangpun yang mau mengisi, ember itu selalu kosong.
Suatu hari ketika Tian Qi membaca buku Zhuan Falun, dia mendapatkan pemahaman untuk menjadi orang yang baik. Untuk menjadi orang yang baik, anda harus memikirkan orang lain dulu dan melihat ke dalam ketika menemui suatu masalah. Dia pikir harus mempraktekkan hal tersebut; jadi, dia memulainya dengan merapikan tempat tidur dan membersihkan lantai. Pada awalnya para gadis yang tinggal di dalam asrama berpikir dia hanya mencari nama, sehingga tidak seorangpun yang membantunya. Bahkan ketika Tian Qi sedang membersihkan lantai, beberapa gadis meludahkan biji semangka di lantai. Tian Qi tidak mempedulikannya, dia tetap melanjutkan pembersihan kamar. Dia membersihkan meja semua orang dan mengisi ember dengan air. Tubuhnya tidak tinggi jadi agak sulit baginya untuk mengisi ember. Ketika yang lain melihat kesulitannya, mereka mulai membantunya. Berangsur-angsur teman-teman kelasnya mengerti bahwa Tian Qi sangat ingin untuk menjaga asrama tetap bersih dan tujuannya melakukan hal itu adalah untuk kebaikan semua orang. Oleh karena itu, semakin banyak gadis atas keinginannya sendiri ikut membantu. Ketika pejabat universitas memeriksa kebersihan, asrama mereka selalu yang paling bersih. Bilamana persediaan air diputus, mereka selalu memiliki air bersih di ember mereka.
Sebuah Rahasia Diantara Ke Tujuh Gadis
Falun Gong menyebar melalui mulut ke mulut. Seseorang berlatih Falun Gong dan merasakan itu baik, jadi dia memperkenalkannya kepada keluarga dan teman-temannya. Banyak orang belajar Falun Gong karena perkataan dan perbuatan dari para praktisi, dan membenci penganiayaan.
Tujuh gadis yang tinggal di asrama yang sama dengan Tian Qi mempunyai sebuah rahasia bersama: seminggu sebelum ujian kelulusan pada bulan Juni 2000, pejabat universitas tidak mengijinkan dia untuk tinggal di dalam kampus. Karena universitas terletak di pinggiran kota dan ujian ditetapkan mulai pada pukul 08.00, tidak seorangpun yang bisa datang tepat waktu jika tidak tinggal di dalam kampus. Jadi ketujuh gadis ini mengatakan, “Kamu tinggal di sini dan kami akan melindungimu. Kamu bisa tinggal di sini hingga kamu berhasil lulus dari ujian. Kami pasti akan menjaga rahasia ini untukmu.“ Biasanya gadis-gadis suka menggosip, tetapi tidak seorangpun tahu bahwa dia tinggal di dalam asrama selama dua bulan ke depan. Mereka dengan senang hati membantunya di saat kritis. Mereka mengatakan, “Tidak peduli apa yang dikatakan pemerintah, kami semua menilai Falun Gong adalah baik. Kami melihat perubahan pada diri anda setelah anda mulai berlatih Falun Gong, dan anda juga telah memimpin kami untuk merubah asrama mahasiswa kami. Dengan bantuan anda, kami memiliki hubungan yang lebih baik di antara kami. Karena itulah maka kami merasa Falun Gong adalah baik.” Tian Qi menceritakan pengalamannya, “Ketika saya ditahan di akhir April karena memohon keadilan bagi Falun Gong, mereka dengan suka rela membantu saya menyiapkan semua bahan ujian. Saya berhasil lulus dengan bantuan mereka.”
Membedakan Mana yang Asli Dan Mana yang Palsu dengan Bantuan Prinsip Fa
Pada tanggal 22 Juli 1999, selama liburan musim panas, Tian Qi sedang menonton televisi di rumah. Dia tidak tahu apapun tentang para praktisi yang pergi ke Kantor Pengaduan Beijing pada tanggal 25 April 1999 untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Dia mengetahuinya setelah itu. Guru Li Hongzhi menerbitkan sebuah artikel baru meminta kepada para praktisi untuk berpikiran lurus dan kembali melakukan latihan seperti sebelumnya. Jadi kejadian tersebut tidak mengecewakannya. Tian Qi mengatakan, “Saya pikir pemerintah salah paham terhadap kami, sehingga kami pergi untuk menjelaskannya. Saya mendengar bahwa Zhu Rongji keluar menemui para praktisi. Saya pikir para praktisi telah menjelaskannya dengan sangat jelas; sehingga, mereka semuanya membubarkan diri, dan tidak menimbulkan kejadian yang buruk. Tentu saja, saya pikir itu sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan; oleh karena itu, saya tidak mempunyai persiapan mental untuk sesuatu yang akan terjadi.”
“Saya masih ingat sekitar pukul 15.00, pada tanggal 22 Juli, saya sedang menonton acara televisi. Kami memiliki TV berlangganan yang mampu menerima 27 saluran. Tiba-tiba semua saluran mulai menyiarkan siaran darurat tentang Falun Gong. Mereka mengatakan banyak hal buruk tentang Falun Gong dan mulai memfitnah Guru kami. Saya tidak mempercayai propaganda mereka. Saya sadar bahwa saya mengetahui prinsip-prinsip Falun Gong yang telah menyentuh hati saya. Ketika mempraktekan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, saya menemukan seluruh lingkungan di sekitar begitu pula pola pikiran saya, meningkat secara keseluruhan. Oleh karena itu, saya percaya bahwa saya belajar Falun Gong karena prinsip-prinsipnya telah meyakinkan saya. Jika pemerintah mengatakan Falun Gong tidak baik, maka harus memberitahukan saya mengapa tidak baik. Sebagai contoh, jika mereka mengatakan kalimat ini atau itu di dalam Zhuan Falun tidak baik dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka seharusnya dijelaskan dengan masuk akal. Jika itu dilakukan, mungkin saya akan ragu-ragu sebelum membuat keputusan. Akan tetapi, pemerintah hanya menyerang pribadi Guru kami dan mengarang cerita yang mengatakan para penderita sakit mental sebagai praktisi.
Tian Qi tidak akan memperhatikan pernyataan yang menghina dan bodoh itu. Dia bertanya, “Apakah salah mengajari orang menjadi baik? Apakah prinsip Sejati-Baik-Sabar salah? Bukankah dengan demikian berarti pemerintah ingin mengatakan kebohongan, kejahatan, permusuhan itu baik? Saya yakin Partai Komunis China telah gagal memberikan alasan atas tindakannya memfitnah Guru kami. Saya bisa melihat ada masalah dalam cara mereka. Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati, saya tidak mempercayai apa yang saya lihat di TV karena pemerintah tidak mempunyai bukti kuat. Sesuatu yang ditayangkan di TV bisa dengan mudah dikarang, karena itulah tidak satupun yang saya percayai.”
Menghadapi Kehidupan dengan Senyuman
Tian Qi sangat merindukan keluarganya. Pada saat pertama kali tiba di kota besar di Eropa, dia dikelilingi oleh lingkungan yang aneh dan bahasa yang sungguh berbeda. Dia sedih ketika teringat akan orangtuanya. “Pada awalnya, saya merindukan keluarga, orangtua dan sangat ingin pulang ke China. Akan tetapi, keluarga saya pasti tidak menginginkan saya melakukannya. Polisi di China sering mengganggu keluarga saya. Itu menunjukan bahwa saya tidak boleh kembali ke China. Saya mendapat kesulitan hidup di negeri orang, karena tidak mengerti bahasa mereka. Saya membawa buku Zhuan Falun, saya mendapatkan keberanian dan kepercayaan diri dengan membacanya ketika kehilangan semangat. Buku itu seperti sumber mata air di gurun pasir, Membuat saya menjadi lebih kuat. Setelah beberapa lama, semua anggota keluarga saya mengatakan bahwa saya telah berubah. Saya menjadi lebih kuat dan lebih percaya diri. Ini karena saya belajar Fa dan saya merasakan prinsip Fa telah membantu saya mengurai benang kusut di dalam hati. Sehingga saya tidak merasa bersedih hati lagi. Bahkan saya bisa menghadapi berbagai macam kesulitan dan kebencian dengan sikap yang optimis. Secara keseluruhan saya pikir buku ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk diri saya tetapi juga untuk pemerintah dan negara. Jika semua orang belajar Falun Gong, menjadi positif dan melangkah maju bersamaan dengan melakukan pekerjaan dengan baik, saya yakin dunia akan berubah ke arah yang lebih baik. Mungkin tidak akan lagi ada perang.” Tian Qi mengatakan dengan yakin.
Tian Qi menemukan jawaban dari berbagai macam misteri di dalam kehidupan di musim panas sepuluh tahun yang lalu. Karena itulah mengapa dia sekarang selalu merasa bahagia.
Orangtua Tian Qi telah membaca buku Zhuan Falun, buku utama dari Falun Gong, sebelum dimulainya penganiayaan pada tahun 1999. Mereka semua tahu buku tersebut mengajarkan seseorang untuk menjadi orang yang baik. Mereka percaya bahwa putri mereka akan menjadi seorang gadis yang baik dimana sangat menyandarkan nasibnya pada orangtuanya untuk menjadi seorang yang kuat dan percaya diri. Agar dia memiliki masa depan yang lebih baik, ayahnya membantu mengurus keperluanya untuk pergi keluar negeri.
Tian Qi tiba di sebuah negeri asing dengan sebuah kerinduan akan kampung halaman dan dengan nasehat bijak dari orang-orang yang mencintainya.
Kamarnya dilengkapi dengan perabotan rumah tangga yang lengkap. Jendelanya sedikit terbuka, angin musim semi berhembus dengan lembut, dan dia juga bisa merasakan harumnya padang rumput. Tian Qi duduk di depan mejanya dan mengingat musim panas yang telah mengubah hidupnya.
Buku Setebal Tiga Ratus Halaman Membuka Kunci Dua Puluh Tahun
Sebagai orang yang berpengetahuan lebih, mereka mungkin menghadapi lebih banyak masalah. Tian Qi muda telah mempelajari tiga ribu huruf China sebelum dia bersekolah. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan tentang kehidupan dan alam semesta. Semua buku yang terdapat di China dan di luar negeri, dari yang kuno sampai yang modern, juga tentang ilmu pengetahuan ilmiah modern dan buku-buku spiritual semua tidak dapat memuaskan dahaganya akan ilmu pengetahuan. Seringkali terjadi setelah beberapa pertanyaannya terjawab, dia mempunyai pertanyaan lebih banyak lagi. Semua ini berubah pada musim panas tahun 1997, ketika dia mendapatkan buku Zhuan Falun dan membacanya hingga selesai. Semua pertanyaannya mendapatkan penjelasan yang masuk akal dari buku setebal tiga ratus halaman lebih ini. Setelah selesai membaca, segalanya kelihatan lebih jelas.
Berbuat Sesuai dengan Buku
Tian Qi tidak cukup pintar ketika dia duduk di sekolah menengah, prestasinya biasa-biasa saja. Namun, dia suka membaca buku di tempat yang sepi. Setelah mendaftar di perguruan tinggi, Tian Qi mulai mematut diri sesuai Zhuan Falun. Kemudian, prestasinya mulai membaik.
Dia agak gelisah ketika menyebutkan bahwa di masa lalu dia tidak belajar dengan tekun. “Ketika mulai berlatih Falun Gong, saya baru mendaftarkan diri di perguruan tinggi. Banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di Kota Dalian. Waktu itu saya sangat senang bermain-main, oleh karena itu, saya tidak menggunakan banyak waktu untuk belajar. Saya adalah seorang siswa dengan prestasi yang biasa-biasa saja. Guru mengajarkan agar menjadi lebih baik apapun yang kita lakukan, dan bagi saya, itu artinya menjadi seorang pelajar yang baik. Sebelum ujian, pembimbing dari tempat latihan menelpon dan meminta kami untuk belajar dengan tekun dan mengerjakan ujian dengan baik. Pembimbing juga menasehati kami untuk tidak gemar bermain-main. Dia menganjurkan kami untuk memperhatikan aspek ini. Dia juga adalah seorang Guru Besar di universitas kami. Saya berharap mampu melakukan dengan baik nasehat baiknya. Kami merasa harus belajar dengan tekun. Sebagai hasilnya nilai akademis saya meningkat.
"Sejati-Baik-Sabar" Merubah Satu Orang, tetapi Memengaruhi Lingkungan Sekitarnya
Tian Qi dan teman sekelasnya di asrama semua hanyalah anak-anak muda, jadi mereka semua manja. Ada delapan orang gadis di asrama, tetapi tidak seorangpun yang mau melakukan pembersihan. Karena persediaan air di universitas sering diputus, pejabat universitas menyediakan ember untuk diisi dengan air cadangan bagi mahasiswa ketika persediaan air diputus. Bagaimanapun, karena tidak ada seorangpun yang mau mengisi, ember itu selalu kosong.
Suatu hari ketika Tian Qi membaca buku Zhuan Falun, dia mendapatkan pemahaman untuk menjadi orang yang baik. Untuk menjadi orang yang baik, anda harus memikirkan orang lain dulu dan melihat ke dalam ketika menemui suatu masalah. Dia pikir harus mempraktekkan hal tersebut; jadi, dia memulainya dengan merapikan tempat tidur dan membersihkan lantai. Pada awalnya para gadis yang tinggal di dalam asrama berpikir dia hanya mencari nama, sehingga tidak seorangpun yang membantunya. Bahkan ketika Tian Qi sedang membersihkan lantai, beberapa gadis meludahkan biji semangka di lantai. Tian Qi tidak mempedulikannya, dia tetap melanjutkan pembersihan kamar. Dia membersihkan meja semua orang dan mengisi ember dengan air. Tubuhnya tidak tinggi jadi agak sulit baginya untuk mengisi ember. Ketika yang lain melihat kesulitannya, mereka mulai membantunya. Berangsur-angsur teman-teman kelasnya mengerti bahwa Tian Qi sangat ingin untuk menjaga asrama tetap bersih dan tujuannya melakukan hal itu adalah untuk kebaikan semua orang. Oleh karena itu, semakin banyak gadis atas keinginannya sendiri ikut membantu. Ketika pejabat universitas memeriksa kebersihan, asrama mereka selalu yang paling bersih. Bilamana persediaan air diputus, mereka selalu memiliki air bersih di ember mereka.
Sebuah Rahasia Diantara Ke Tujuh Gadis
Falun Gong menyebar melalui mulut ke mulut. Seseorang berlatih Falun Gong dan merasakan itu baik, jadi dia memperkenalkannya kepada keluarga dan teman-temannya. Banyak orang belajar Falun Gong karena perkataan dan perbuatan dari para praktisi, dan membenci penganiayaan.
Tujuh gadis yang tinggal di asrama yang sama dengan Tian Qi mempunyai sebuah rahasia bersama: seminggu sebelum ujian kelulusan pada bulan Juni 2000, pejabat universitas tidak mengijinkan dia untuk tinggal di dalam kampus. Karena universitas terletak di pinggiran kota dan ujian ditetapkan mulai pada pukul 08.00, tidak seorangpun yang bisa datang tepat waktu jika tidak tinggal di dalam kampus. Jadi ketujuh gadis ini mengatakan, “Kamu tinggal di sini dan kami akan melindungimu. Kamu bisa tinggal di sini hingga kamu berhasil lulus dari ujian. Kami pasti akan menjaga rahasia ini untukmu.“ Biasanya gadis-gadis suka menggosip, tetapi tidak seorangpun tahu bahwa dia tinggal di dalam asrama selama dua bulan ke depan. Mereka dengan senang hati membantunya di saat kritis. Mereka mengatakan, “Tidak peduli apa yang dikatakan pemerintah, kami semua menilai Falun Gong adalah baik. Kami melihat perubahan pada diri anda setelah anda mulai berlatih Falun Gong, dan anda juga telah memimpin kami untuk merubah asrama mahasiswa kami. Dengan bantuan anda, kami memiliki hubungan yang lebih baik di antara kami. Karena itulah maka kami merasa Falun Gong adalah baik.” Tian Qi menceritakan pengalamannya, “Ketika saya ditahan di akhir April karena memohon keadilan bagi Falun Gong, mereka dengan suka rela membantu saya menyiapkan semua bahan ujian. Saya berhasil lulus dengan bantuan mereka.”
Membedakan Mana yang Asli Dan Mana yang Palsu dengan Bantuan Prinsip Fa
Pada tanggal 22 Juli 1999, selama liburan musim panas, Tian Qi sedang menonton televisi di rumah. Dia tidak tahu apapun tentang para praktisi yang pergi ke Kantor Pengaduan Beijing pada tanggal 25 April 1999 untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Dia mengetahuinya setelah itu. Guru Li Hongzhi menerbitkan sebuah artikel baru meminta kepada para praktisi untuk berpikiran lurus dan kembali melakukan latihan seperti sebelumnya. Jadi kejadian tersebut tidak mengecewakannya. Tian Qi mengatakan, “Saya pikir pemerintah salah paham terhadap kami, sehingga kami pergi untuk menjelaskannya. Saya mendengar bahwa Zhu Rongji keluar menemui para praktisi. Saya pikir para praktisi telah menjelaskannya dengan sangat jelas; sehingga, mereka semuanya membubarkan diri, dan tidak menimbulkan kejadian yang buruk. Tentu saja, saya pikir itu sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan; oleh karena itu, saya tidak mempunyai persiapan mental untuk sesuatu yang akan terjadi.”
“Saya masih ingat sekitar pukul 15.00, pada tanggal 22 Juli, saya sedang menonton acara televisi. Kami memiliki TV berlangganan yang mampu menerima 27 saluran. Tiba-tiba semua saluran mulai menyiarkan siaran darurat tentang Falun Gong. Mereka mengatakan banyak hal buruk tentang Falun Gong dan mulai memfitnah Guru kami. Saya tidak mempercayai propaganda mereka. Saya sadar bahwa saya mengetahui prinsip-prinsip Falun Gong yang telah menyentuh hati saya. Ketika mempraktekan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, saya menemukan seluruh lingkungan di sekitar begitu pula pola pikiran saya, meningkat secara keseluruhan. Oleh karena itu, saya percaya bahwa saya belajar Falun Gong karena prinsip-prinsipnya telah meyakinkan saya. Jika pemerintah mengatakan Falun Gong tidak baik, maka harus memberitahukan saya mengapa tidak baik. Sebagai contoh, jika mereka mengatakan kalimat ini atau itu di dalam Zhuan Falun tidak baik dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka seharusnya dijelaskan dengan masuk akal. Jika itu dilakukan, mungkin saya akan ragu-ragu sebelum membuat keputusan. Akan tetapi, pemerintah hanya menyerang pribadi Guru kami dan mengarang cerita yang mengatakan para penderita sakit mental sebagai praktisi.
Tian Qi tidak akan memperhatikan pernyataan yang menghina dan bodoh itu. Dia bertanya, “Apakah salah mengajari orang menjadi baik? Apakah prinsip Sejati-Baik-Sabar salah? Bukankah dengan demikian berarti pemerintah ingin mengatakan kebohongan, kejahatan, permusuhan itu baik? Saya yakin Partai Komunis China telah gagal memberikan alasan atas tindakannya memfitnah Guru kami. Saya bisa melihat ada masalah dalam cara mereka. Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati, saya tidak mempercayai apa yang saya lihat di TV karena pemerintah tidak mempunyai bukti kuat. Sesuatu yang ditayangkan di TV bisa dengan mudah dikarang, karena itulah tidak satupun yang saya percayai.”
Menghadapi Kehidupan dengan Senyuman
Tian Qi sangat merindukan keluarganya. Pada saat pertama kali tiba di kota besar di Eropa, dia dikelilingi oleh lingkungan yang aneh dan bahasa yang sungguh berbeda. Dia sedih ketika teringat akan orangtuanya. “Pada awalnya, saya merindukan keluarga, orangtua dan sangat ingin pulang ke China. Akan tetapi, keluarga saya pasti tidak menginginkan saya melakukannya. Polisi di China sering mengganggu keluarga saya. Itu menunjukan bahwa saya tidak boleh kembali ke China. Saya mendapat kesulitan hidup di negeri orang, karena tidak mengerti bahasa mereka. Saya membawa buku Zhuan Falun, saya mendapatkan keberanian dan kepercayaan diri dengan membacanya ketika kehilangan semangat. Buku itu seperti sumber mata air di gurun pasir, Membuat saya menjadi lebih kuat. Setelah beberapa lama, semua anggota keluarga saya mengatakan bahwa saya telah berubah. Saya menjadi lebih kuat dan lebih percaya diri. Ini karena saya belajar Fa dan saya merasakan prinsip Fa telah membantu saya mengurai benang kusut di dalam hati. Sehingga saya tidak merasa bersedih hati lagi. Bahkan saya bisa menghadapi berbagai macam kesulitan dan kebencian dengan sikap yang optimis. Secara keseluruhan saya pikir buku ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk diri saya tetapi juga untuk pemerintah dan negara. Jika semua orang belajar Falun Gong, menjadi positif dan melangkah maju bersamaan dengan melakukan pekerjaan dengan baik, saya yakin dunia akan berubah ke arah yang lebih baik. Mungkin tidak akan lagi ada perang.” Tian Qi mengatakan dengan yakin.
Tian Qi menemukan jawaban dari berbagai macam misteri di dalam kehidupan di musim panas sepuluh tahun yang lalu. Karena itulah mengapa dia sekarang selalu merasa bahagia.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/4/198370.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/4/22/106707.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org