( Dibaca saat Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Jawa Tengah 2009 )

(Minghui.org) Umur saya 64 tahun, seorang pengarang. Pernah intensif menghayati beberapa agama, kepercayaan, meditasi bahkan aliran ber-futi.

Para hadirin konferensi yang saya hormati, pertama, ijinkan saya terlebih dahulu mengucapkan beribu-berjuta-bermilyar bahkan bertrilyun pun tak cukup, terima kasih kepada yang mulia Guru kami, Shifu Li Hongzhi, yang kami yakin juga hadir bersama kita semua di Konferensi Dafa di Jogja ini, sesuai dengan ucapan beliau yang kurang lebih: “ .. kalau anda xiulian, yakinlah, bahwa Shifu selalu disamping anda..”

Bukankah ini salah satu keajaiban dan keindahan Dafa, selalu didampingi Shifu, meski kita tak melihat, sehingga selalu terlindung dari bahaya apapun dan dari kekuatan apapun. Yakin akan selalu hadirnya Shifu, juga berarti, kalau kita masih suka larak-lirik pada berbagai nafsu dan keterikatan, ada yang mengingatkan, “Hei, Shifu selalu disampingmu!” Bukankah ini bisa mencegah kita melakukan hal-hal yang tak layak bagi praktisi?

Kedua, kepada sesama praktisi yang hadir di sini, dari manapun datangnya, bahasa apapun yang dipakai, ijinkan saya ungkapkan rasa suka cita dan rasa nyaman yang indah dalam kebersamaan Dafa. Dan kepada para undangan, ijinkan kami berharap dalam hati, semoga kelak anda pun bisa menikmati “serba ajaib dan serba indah”  seperti yang telah saya alami selama 2 tahun ini.

Sejak pertama baca Zhuan Falun, saya sudah terpesona akan isinya. Buku ini mengajarkan sesuatu yang mendorong manusia menjadi baik! Yang bahkan agama-agama umumnya, menurut saya, kurang berhasil. Menurut saya, pemahaman akan reinkarnasi dan karma ajaran Shifu inilah yang antara lain, menggiring manusia untuk menjadi baik dan menjauhi ketidakbaikan. Betapa tidak, orang yang memahami karma, tidak akan berbuat macam-macam yang hanya akan mencelakakan dirinya. Apalagi kesadaran bahwa jiwa tak akan pernah mati, akan reinkarnasi, dengan membawa kebaikan atau keburukan yang kita lakukan.

Keajaiban lainnya adalah, “hanya” dengan membaca Zhuan Falun, tanpa upacara apapun, tanpa harus mendaftar atau ketemu pengurus, dapat memperoleh semua yang pantas diperoleh sebagai praktisi. Dan Sang Guru, yang masih ada di dunia ini, akan bertanggung jawab dan mengurus pengikutnya. Wah, mana lagi ada yang seperti ini?

Sejak awal saya yakin Falun Dafa adalah baik. Semua mengarah kebaikan, seperti berlatih tidak bayar, pelatih bahkan dilarang terima imbalan. Tak ada gelar, tidak melibatkan uang. Yang penting kualitas hati, berbuat baik dan menjauhi segala yang tidak baik. Buku ini menjelaskan segala hal yang belum pernah dibicarakan di buku mana pun. Falun Dafa memang supernormal. Menjadi praktisi memang menjadi manusia supernormal. Beranikah saya jadi praktisi? Saya berdebar menimbang, karena salah satu tuntutan yang saya pahami waktu itu adalah berspesialisasi tunggal. Ya atau tidak sama sekali. Dengan tegas saya putuskan: “Ya, saya mau jadi praktisi!” Begitu hati memutuskan, tiba-tiba keajaiban terjadi: “wrrrr, wrrr, wrrr…” saya merasa seperti ada kipas angin kecil berputar di sebelah kiri kepala dan pundak, lalu di bawah ketiak kanan. Saya sangat yakin Guru menerima saya dan memasang “benda-benda” yang layak diterima oleh pengikut seperti janji beliau di Zhuan Falun. Mantap hati saya! Sekarang saya jadi praktisi! Wow, sekarang saya punya Guru! Shifu Li Hongzhi! Sebelumnya, beberapa kali berguru pada guru palsu, tapi itulah perjalanan takdir. Langkah berikutnya adalah, baca dan baca lagi seperti petunjuk Guru dan mencari tempat terdekat untuk latihan dan belajar Fa.

Merasa Dikarantina oleh Shifu

Beberapa bulan jadi praktisi, tiba-tiba saya mengalami kesulitan ekonomi. Berbagai usaha saya gagal. Karena minim uang, terpaksa lebih banyak di rumah. Tidak pergi latihan bersama. Terpaksa latihan sendiri di rumah sambil lihat VCD, tanpa musik.  Soal belajar, saya rajin. Pagi-siang-sore–malam-tengah-malam saya belajar.  Zhuan Falun dan berbagai ceramah Shifu yang untungnya, sudah saya dapatkan dari teman praktisi sebelumnya, di komputer. Setahap demi setahap pemahaman meningkat. Setahap demi setahap pula saya merasakan bagaimana Shifu melepas berbagai keterikatan saya bagai “mengupas selembar demi selembar kulit bawang Bombay.” “Tanpa sengaja” saya melaksanakan prioritas utama tiga hal yang mesti dilakukan praktisi, yaitu belajar Fa setiap hari dengan sungguh-sungguh. Saya nikmati betul indah dan ajaibnya belajar Fa. Tadinya merasa menderita dengan kesulitan ekonomi, ternyata justru ‘dimanja’ dengan kelimpahan waktu belajar Fa! Di ceramah 2005, Shifu berkata: “Jika anda tidak menderita, karma tidak dapat dilenyapkan, oleh sebab itu bukan hal yang buruk bila tubuh anda menderita. Masalah runyam yang anda temui dalam kehidupan, itu juga belum tentu hal yang buruk.”  Shifu juga berkata: “..banyak sekali yang tidak berpikir, adalah sangat buruk jika anda tidak menderita, berarti saya tidak mengurusi anda.”  Itulah yang saya maksud dengan “dikarantina Shifu”. Sangat ajaib dan sangat indah!

Indahnya Hidup Tanpa Dokter dan Obat (maaf, dokter..)

Beberapa tahun sebelumnya, saya menjadi langganan tetap dokter dan obat untuk kolesterol, gula dan asam urat. Setiap hari dua kali minum obat dan secara berkala ke dokter. Kalau asam urat kambuh, sakitnya bukan main. Sering  juga masuk angin, sakit perut dan flu. Sejak belajar Fa, mulai tahu bahwa praktisi tidak minum obat. Karena ‘sakit’ adalah bentuk bayar karma, dan yang hanya bisa dibersihkan melalui Xiulian. Tapi antara mengerti dan melakukan, sering perlu proses. Suatu hari asam urat kambuh. Tak kuat menahan sakit, saya minum obat! Dalam dua hari ‘sembuh’, yang menurut Shifu, hanya sementara saja.  Lalu ketika baca Zhuan Falun ketemu bab yang menceritakan bagaimana Shifu mendorong karma kita keluar, sambil menderita bagai minum secawan racun, saya kaget. Saya sungguh sangat tidak menghargai Guru! Lalu berniat, tak akan minum obat lagi! Tak lama kemudian asam urat kambuh lagi. Sudah saya niatkan untuk menghadapi sakit ini tanpa obat. Akibatnya, setengah bulan saya menahan sakit. Meski kaki terpincang-pincang dan jalan menyeringai menahan sakit, saya bertahan. Akhirnya sukses, sembuh tanpa obat. Sampai kini sudah satu setengah tahun lebih tanpa dokter tanpa obat. Obat apapun. Lebih sehat lebih hemat. Juga lebih akurat karena memenuhi tuntutan Dafa. Dalam sharing pengalaman ada yang bertanya, apa yang bisa membuat saya berhenti minum obat sama sekali? Saya pikir ada tiga hal: pemahaman, keyakinan, dan tekad. Dan tiga-tiganya, akan sangat dibantu bila kita belajar Fa tiap hari!

Apakah Praktisi Bisa Menikmati Hidup?

Ini pertanyaan unik dari teman bukan praktisi. Ceritanya, setelah panjang lebar saya jelaskan Falun Gong, tiba-tiba dia bertanya, “Apa anda bisa menikmati hidup?” Mungkin menyadari filosofi hidup praktisi beda dengan orang biasa. Misalnya, praktisi dipukul tidak membalas. Mungkin pula mengira, menjadi orang baik tidak bisa menikmati hidup. Saya jawab, kenapa tidak? Saya beri contoh sederhana. Tidak merokok, bukankah lebih sehat, tidak mengganggu orang lain, lebih hemat, baik untuk lingkungan? Tidak selingkuh, hidup lebih nyaman bebas dari takut ketahuan dan tidak menyakiti orang lain? Difitnah tidak membalas, malah tetap senyum, bukankah hidup lebih nyaman? Tak terikat pada makanan tertentu, makan apa saja bisa, bukankah lebih praktis? Dan lain-lain, dan lain-lain. Teman saya mengangguk-angguk. Entah mengerti entah tidak.

Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan Xiulian kita. Terima kasih, Falun Dafa Hao!