Kamp Kerja Paksa Tumuji Merayakan 50 Tahun Pendiriannya Dengan Menganiaya Para Praktisi Falun Gong
(Minghui.org)
Otoritas Kamp Kerja Paksa Tumuji merayakan peringatan ke-50 tahun
kamp pada 29 Juni 2009. Mereka mengundang banyak personil dari
bagian lainnya. Selama perayaan, para sipir kamp kerja paksa ini
menyiksa para praktisi Falun Gong dengan kejam.
Sipir wanita, Zhou Guoling mengadakan
pertemuan pendahuluan untuk memerintahkan para praktisi mengenakan
seragam tahanan dan membersihkan sayur-mayur. Melalui hal tersebut,
para sipir menghindarkan para praktisi yang ditahan untuk berjumpa
dengan para pengunjung.
Untuk memprotes penganiayaan, selama jangka waktu tertentu para praktisi menolak mengenakan seragam tahanan*, dan mereka menolak untuk bekerja sama. Pada pukul 2:00 siang pada hari tersebut, para sipir pria dan wanita, termasuk Hu Hongbo, Sang, Li Xiaodong, Jiang Lianfu, menganiaya para praktisi pada regu pertama dan kedua. Dalam regu pertama, penjaga memukuli praktisi Zhu Jinzhong, yang berumur lima puluhan, dan beberapa penjaga membawanya ke belakang gedung. Zhang Lizhen dan sepuluh praktisi lainnya dipaksa mengenakan seragam tahanan dan kembali ke belakang gedung untuk membersihkan sayur-mayur.
(* Catatan: para praktisi menolak mengenakan seragam tahanan, karena merasa tidak melakukan tindak kriminal apa pun)
Dalam regu kedua, tak satu pun yang bekerja sama dengan para penjaga untuk mengenakan seragam tahanan. Sebagai hasilnya, seluruh sipir berkumpul. Praktisi Wan Xiuying dari Kota Tongliao, 63 tahun, diseret dari tempat tidurnya dan dibawa ke lantai empat oleh para penjaga. Pada waktu itu seluruh praktisi berteriak, “Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Dafa baik! Hentikan penganiayaan!” Penjaga Hu Hongbo menyumpalkan sepotong kain ke mulut Wan Xiuying. Sipir Liu Qihui merontokkan gigi praktisi Wang Guiyan.
Praktisi Wang Guiyan, Bao Siqin, Gao Wa, Jiang Yuhui, Li Shulian, Kong Xianling, Zhao Min, Xu Xiufen, Wei Shuqin, Xu Dongping dan Shen Shuping diseret satu persatu ke belakang gedung. Para penjaga berusaha memaksa setiap praktisi untuk duduk di bangku dan membersihkan sayur-mayur, tapi para praktisi tidak mau bekerja sama dengan penjaga. Ketika para pengunjung pergi, para penjaga mengizinkan para praktisi untuk kembali ke sel mereka di lantai dua.
Lebih banyak lagi penganiayaan terjadi di pagi 29 Juni 2009. Para penjaga berusaha untuk memaksa para praktisi untuk mengenakan seragam tahanan. Para praktisi menolak untuk mematuhi perintah mereka, sehingga para penjaga dengan penuh ancaman menelanjangi para praktisi dan bahkan melepaskan celana dalam dan beha mereka, memaksa mereka untuk mengenakan seragam tahanan saja. Mereka membuang pakaian para praktisi dan menguncinya di atas. Praktisi Wang Guiyan melepaskan seragam tahanan tersebut berkali-kali, dan sesudah itu dia diborgol sehingga tidak dapat bergerak.
Beberapa pengawal menyeret praktisi Li Shulian dari tempat tidur dan membawanya ke regu pertama di mana dia dipukuli untuk memaksanya mengenakan seragam tahanan. Lekuk mata Li Shulian dipukul hingga babak belur dan lengannya digigit oleh penjaga Liu Qihua. Bagian belakang kepalanya dibenturkan ke lantai, menyebabkan korban pingsan. Wajahnya menjadi biru, bibirnya berwarna ungu, dan dia mulai kejang-kejang. Penjaga menemui dokter Zhao untuk memeriksa Li Shulian. Mereka membaringkan Li Shulian ke tempat tidur.
Praktisi Xu Dongping, Xu Xiuqin, Jiang Yuhui dan Kong Xianling ditelanjangi. Penjaga lalu menyeret mereka satu per satu ke timur gedung dan menaruh mereka di bawah tembok. Para praktisi berteriak, “Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Dafa baik! Hentikan penganiayaan!” Para praktisi hanya mengenakan seragam tahanan berlengan pendek. Saat itu hujan angin sehingga membuat para praktisi tersebut kedinginan. Mereka meminta penjaga untuk memberikan mereka pakaian lebih dan para penjaga melemparkan beberapa seragam tahanan ke tanah dan berkata, “Kami hanya memiliki ini semua. Jika kalian menginginkan sesuatu untuk dikenakan, kenakan pakaian ini.” Para praktisi tidak mengenakan pakaian tersebut.
Dengan cara ini, para praktisi dipaksa untuk mengenakan seragam tahanan dan dibekukan serta dipukuli. Zhai Qiuhua, ketua regu kedua, menggunakan sebuah tongkat yang lebar untuk memukul Kong Xianling, Xu Dongping dan Jiang Yuhui. Kong Xianling dipukuli hingga babak belur. Saat dipukuli, Zhai berkata, “Saya sangat senang! Saya sedang menolong anda untuk menurunkan berat badan dan melenyapkan karma anda!”
Sementara tidak bertugas, para sipir membawa kembali praktisi-praktisi ini dan melarang mereka tidur. Mereka memborgol dan menggantung para praktisi pada bagian atas ranjang susun, yang diberi batu bata di bawah kakinya. Penjaga Hu Hongbo duduk di tempat tidur dan mengguncangkan tempat tidur sehingga para praktisi merasa kesakitan.
Para penjaga di Kamp Kerja Paksa Tumuji menggunakan segala macam cara untuk menyiksa para praktisi. Sipir Zhou Guoling berteriak, “Saya beritahu kalian bahwa kami memiliki jatah untuk menyiksa para praktisi Falun Gong sampai mati.”
Untuk memprotes penganiayaan, selama jangka waktu tertentu para praktisi menolak mengenakan seragam tahanan*, dan mereka menolak untuk bekerja sama. Pada pukul 2:00 siang pada hari tersebut, para sipir pria dan wanita, termasuk Hu Hongbo, Sang, Li Xiaodong, Jiang Lianfu, menganiaya para praktisi pada regu pertama dan kedua. Dalam regu pertama, penjaga memukuli praktisi Zhu Jinzhong, yang berumur lima puluhan, dan beberapa penjaga membawanya ke belakang gedung. Zhang Lizhen dan sepuluh praktisi lainnya dipaksa mengenakan seragam tahanan dan kembali ke belakang gedung untuk membersihkan sayur-mayur.
(* Catatan: para praktisi menolak mengenakan seragam tahanan, karena merasa tidak melakukan tindak kriminal apa pun)
Dalam regu kedua, tak satu pun yang bekerja sama dengan para penjaga untuk mengenakan seragam tahanan. Sebagai hasilnya, seluruh sipir berkumpul. Praktisi Wan Xiuying dari Kota Tongliao, 63 tahun, diseret dari tempat tidurnya dan dibawa ke lantai empat oleh para penjaga. Pada waktu itu seluruh praktisi berteriak, “Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Dafa baik! Hentikan penganiayaan!” Penjaga Hu Hongbo menyumpalkan sepotong kain ke mulut Wan Xiuying. Sipir Liu Qihui merontokkan gigi praktisi Wang Guiyan.
Praktisi Wang Guiyan, Bao Siqin, Gao Wa, Jiang Yuhui, Li Shulian, Kong Xianling, Zhao Min, Xu Xiufen, Wei Shuqin, Xu Dongping dan Shen Shuping diseret satu persatu ke belakang gedung. Para penjaga berusaha memaksa setiap praktisi untuk duduk di bangku dan membersihkan sayur-mayur, tapi para praktisi tidak mau bekerja sama dengan penjaga. Ketika para pengunjung pergi, para penjaga mengizinkan para praktisi untuk kembali ke sel mereka di lantai dua.
Lebih banyak lagi penganiayaan terjadi di pagi 29 Juni 2009. Para penjaga berusaha untuk memaksa para praktisi untuk mengenakan seragam tahanan. Para praktisi menolak untuk mematuhi perintah mereka, sehingga para penjaga dengan penuh ancaman menelanjangi para praktisi dan bahkan melepaskan celana dalam dan beha mereka, memaksa mereka untuk mengenakan seragam tahanan saja. Mereka membuang pakaian para praktisi dan menguncinya di atas. Praktisi Wang Guiyan melepaskan seragam tahanan tersebut berkali-kali, dan sesudah itu dia diborgol sehingga tidak dapat bergerak.
Beberapa pengawal menyeret praktisi Li Shulian dari tempat tidur dan membawanya ke regu pertama di mana dia dipukuli untuk memaksanya mengenakan seragam tahanan. Lekuk mata Li Shulian dipukul hingga babak belur dan lengannya digigit oleh penjaga Liu Qihua. Bagian belakang kepalanya dibenturkan ke lantai, menyebabkan korban pingsan. Wajahnya menjadi biru, bibirnya berwarna ungu, dan dia mulai kejang-kejang. Penjaga menemui dokter Zhao untuk memeriksa Li Shulian. Mereka membaringkan Li Shulian ke tempat tidur.
Praktisi Xu Dongping, Xu Xiuqin, Jiang Yuhui dan Kong Xianling ditelanjangi. Penjaga lalu menyeret mereka satu per satu ke timur gedung dan menaruh mereka di bawah tembok. Para praktisi berteriak, “Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Dafa baik! Hentikan penganiayaan!” Para praktisi hanya mengenakan seragam tahanan berlengan pendek. Saat itu hujan angin sehingga membuat para praktisi tersebut kedinginan. Mereka meminta penjaga untuk memberikan mereka pakaian lebih dan para penjaga melemparkan beberapa seragam tahanan ke tanah dan berkata, “Kami hanya memiliki ini semua. Jika kalian menginginkan sesuatu untuk dikenakan, kenakan pakaian ini.” Para praktisi tidak mengenakan pakaian tersebut.
Dengan cara ini, para praktisi dipaksa untuk mengenakan seragam tahanan dan dibekukan serta dipukuli. Zhai Qiuhua, ketua regu kedua, menggunakan sebuah tongkat yang lebar untuk memukul Kong Xianling, Xu Dongping dan Jiang Yuhui. Kong Xianling dipukuli hingga babak belur. Saat dipukuli, Zhai berkata, “Saya sangat senang! Saya sedang menolong anda untuk menurunkan berat badan dan melenyapkan karma anda!”
Sementara tidak bertugas, para sipir membawa kembali praktisi-praktisi ini dan melarang mereka tidur. Mereka memborgol dan menggantung para praktisi pada bagian atas ranjang susun, yang diberi batu bata di bawah kakinya. Penjaga Hu Hongbo duduk di tempat tidur dan mengguncangkan tempat tidur sehingga para praktisi merasa kesakitan.
Para penjaga di Kamp Kerja Paksa Tumuji menggunakan segala macam cara untuk menyiksa para praktisi. Sipir Zhou Guoling berteriak, “Saya beritahu kalian bahwa kami memiliki jatah untuk menyiksa para praktisi Falun Gong sampai mati.”
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/7/26/205314.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/17/110091.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org