Kedamaian dan Rasionalitas Praktisi Membuat Banyak Orang Tersentuh
Aksi
damai praktisi Falun Gong selama Konferensi Perubahan Iklim PBB
2009 berlangsung
(Minghui.org) Tanggal 17 dan 18 Desember
2009, saat Konferensi Perubahan Iklim PBB berlangsung, praktisi
Falun Gong mendatangi Bella Center di Kopenhagen, Denmark, untuk
memprotes penganiayaan kejam PKC terhadap Falun Gong selama sepuluh
tahun.
Berlatih gerakan di luar Bella Center
Polisi mempelajari fakta Falun
Gong
Di luar gedung konferensi
praktisi Falun Gong dari berbagai negara di Eropa utara berlatih
gerakan di tengah-tengah angin dingin yang menusuk. Mereka memohon
kepada peserta konferensi untuk menghentikan Partai Komunis China
menganiaya Falun Gong. Aksi damai mereka menyentuh banyak
penonton.
Karena tingkat keamanan yang sangat tinggi, banyak polisi yang bertugas di luar gedung konferensi. Seorang polisi wanita mendekat, menunjuk spanduk yang bertuliskan ‘Falun Dafa Baik,’ sambil berkata kepada seorang praktisi Denmark, “Saya mengenal kamu. Saya pernah melihat kamu dan spanduk ini di luar kedutaan China. Kamu melakukannya dengan sangat baik.” Praktisi berumur 82 tahun itu mengalami perubahan besar pada fisik dan mentalnya setelah berlatih Falun Gong. Rambut putihnya berangsur-angsur kembali menghitam akhir-akhir ini. Sejak rejim PKC mulai menindas Falun Gong tahun 1999, setiap hari dia selalu mendatangi kedutaan China memprotes penganiayaan, apapun keadaan cuacanya.
Beberapa polisi selalu menyapa praktisi itu setiap kali mereka melewatinya, “Dingin sekali. Anda masih sanggup?” Seorang polisi berbicara dengan seorang praktisi, “Saya ingat kamu. Musim gugur yang lalu kamu di sini waktu Komite Olimpiade Dunia mengadakan konferensi. Kalian kelompok latihan yang baik. Saya menyukai kalian semua.”
Di sore hari udara semakin dingin. Beberapa polisi membawakan kopi panas untuk para praktisi menghangatkan badan.
Dua orang muda yang bekerja sebagai koresponden media lepas merekam praktisi yang sedang berlatih dengan camcoder mereka dan mewawancarai Ms. Gu praktisi dari Oslo. Ketika mengetahui PKC menganiaya praktisi Falun Gong dan bahkan mengambil organ tubuh mereka, pria dari Belgium berkata ke camcodernya dengan air mata berlinang, “Praktisi Falun Gong percaya Sejati-Baik-Sabar. Dapatkah Anda bayangkan mereka (rejim PKC) bahkan mengambil organ tubuh orang-orang baik ini ketika mereka masih hidup?” Mereka mencatat alamat website untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
Seorang reporter TV Kanada tertarik dengan latihan praktisi yang damai. Dia merekamnya dan mewawancarai Mr. Song, yang sedang berlatih. Mr. Song memberitahukannya, “Alasan orang-orang dari seluruh dunia datang ke sini adalah untuk menarik perhatian pada lingkungan, untuk mempertahankan sebuah lingkungan yang cocok bagi manusia dan mencegah perubahan iklim. Tetapi di China, PKC tidak pernah peduli pada kondisi kehidupan masyarakat. PKC menggunakan berbagai cara jahat untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Sejak tahun 1999, lebih dari 3.300 orang praktisi Falun Gong yang meninggal dunia karena disiksa oleh PKC. Sekarang rejim PKC masih mengambil organ tubuh praktisi Falun Gong yang masih hidup. Kami datang ke sini untuk memberitahukan dunia bahwa Falun Gong mengajari orang untuk menjadi baik dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar, oleh karena itu penganiayaan Falun Gong harus berhenti.”
Setiap pagi para praktisi Falun Gong datang ke Gedung Konferensi. Mereka menggantung spanduk dan berlatih dengan tenang. Setiap hari, organisasi hak asazi manusia lainnya berdiri di depan para praktisi. Praktisi berkata kepada mereka, “Kami adalah praktisi Falun Gong. Kami percaya Sejati-Baik-Sabar. Kami dianiaya oleh PKT dan datang ke sini untuk memprotesnya. Tolong jangan berdiri di depan spanduk kami.” Beberapa dari mereka awalnya tidak peduli dan tetap berdiri di depan spanduk. Para praktisi tidak berdebat dengan mereka dan terus melanjutkan latihan. Berangsur-angsur para penyelak itu tersentuh dengan kesabaran praktisi dan menyingkir. Ketika mereka pergi beberapa bersalaman dengan praktisi serta berkata, “Kalian hebat. Kami mengerti dan mendukung kalian! Kalian harus terus maju!”
Praktisi bertemu beberapa kelompok pemrotes seperti itu selama konferensi berlangsung. Tersentuh oleh kebaikan dan rasionalitas praktisi mereka semua berubah menjadi ramah.
Karena tingkat keamanan yang sangat tinggi, banyak polisi yang bertugas di luar gedung konferensi. Seorang polisi wanita mendekat, menunjuk spanduk yang bertuliskan ‘Falun Dafa Baik,’ sambil berkata kepada seorang praktisi Denmark, “Saya mengenal kamu. Saya pernah melihat kamu dan spanduk ini di luar kedutaan China. Kamu melakukannya dengan sangat baik.” Praktisi berumur 82 tahun itu mengalami perubahan besar pada fisik dan mentalnya setelah berlatih Falun Gong. Rambut putihnya berangsur-angsur kembali menghitam akhir-akhir ini. Sejak rejim PKC mulai menindas Falun Gong tahun 1999, setiap hari dia selalu mendatangi kedutaan China memprotes penganiayaan, apapun keadaan cuacanya.
Beberapa polisi selalu menyapa praktisi itu setiap kali mereka melewatinya, “Dingin sekali. Anda masih sanggup?” Seorang polisi berbicara dengan seorang praktisi, “Saya ingat kamu. Musim gugur yang lalu kamu di sini waktu Komite Olimpiade Dunia mengadakan konferensi. Kalian kelompok latihan yang baik. Saya menyukai kalian semua.”
Di sore hari udara semakin dingin. Beberapa polisi membawakan kopi panas untuk para praktisi menghangatkan badan.
Dua orang muda yang bekerja sebagai koresponden media lepas merekam praktisi yang sedang berlatih dengan camcoder mereka dan mewawancarai Ms. Gu praktisi dari Oslo. Ketika mengetahui PKC menganiaya praktisi Falun Gong dan bahkan mengambil organ tubuh mereka, pria dari Belgium berkata ke camcodernya dengan air mata berlinang, “Praktisi Falun Gong percaya Sejati-Baik-Sabar. Dapatkah Anda bayangkan mereka (rejim PKC) bahkan mengambil organ tubuh orang-orang baik ini ketika mereka masih hidup?” Mereka mencatat alamat website untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
Seorang reporter TV Kanada tertarik dengan latihan praktisi yang damai. Dia merekamnya dan mewawancarai Mr. Song, yang sedang berlatih. Mr. Song memberitahukannya, “Alasan orang-orang dari seluruh dunia datang ke sini adalah untuk menarik perhatian pada lingkungan, untuk mempertahankan sebuah lingkungan yang cocok bagi manusia dan mencegah perubahan iklim. Tetapi di China, PKC tidak pernah peduli pada kondisi kehidupan masyarakat. PKC menggunakan berbagai cara jahat untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Sejak tahun 1999, lebih dari 3.300 orang praktisi Falun Gong yang meninggal dunia karena disiksa oleh PKC. Sekarang rejim PKC masih mengambil organ tubuh praktisi Falun Gong yang masih hidup. Kami datang ke sini untuk memberitahukan dunia bahwa Falun Gong mengajari orang untuk menjadi baik dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar, oleh karena itu penganiayaan Falun Gong harus berhenti.”
Setiap pagi para praktisi Falun Gong datang ke Gedung Konferensi. Mereka menggantung spanduk dan berlatih dengan tenang. Setiap hari, organisasi hak asazi manusia lainnya berdiri di depan para praktisi. Praktisi berkata kepada mereka, “Kami adalah praktisi Falun Gong. Kami percaya Sejati-Baik-Sabar. Kami dianiaya oleh PKT dan datang ke sini untuk memprotesnya. Tolong jangan berdiri di depan spanduk kami.” Beberapa dari mereka awalnya tidak peduli dan tetap berdiri di depan spanduk. Para praktisi tidak berdebat dengan mereka dan terus melanjutkan latihan. Berangsur-angsur para penyelak itu tersentuh dengan kesabaran praktisi dan menyingkir. Ketika mereka pergi beberapa bersalaman dengan praktisi serta berkata, “Kalian hebat. Kami mengerti dan mendukung kalian! Kalian harus terus maju!”
Praktisi bertemu beberapa kelompok pemrotes seperti itu selama konferensi berlangsung. Tersentuh oleh kebaikan dan rasionalitas praktisi mereka semua berubah menjadi ramah.
Chinese: http://www.minghui.ca/mh/articles/2009/12/22/214837.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/12/30/113458.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org