Jangan Berpegangan Pada Keterikatan pada Perasaan Takut untuk Menyingkirkan Perasaan Takut
(Minghui.org) saya membaca artikel
"Penganiayaan Bukanlah suatu Alasan untuk Tetap Terikat Pada
Perasaan Takut" (lihat
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/1/120361.html) dan
paragraf tertentu dalam artikel sangat menyentuh saya dan membuat
saya benar-benar berpikir.
"Kita memiliki rasa takut atau
tidak juga mencerminkan dasar dari kultivasi kita. Jika dasar kita
adalah keterikatan pada ego, kita boleh menganggapnya sebagai
sebuah proses berangsur-angsur yang lambat dalam melepaskan
keterikatan seperti itu. Dengan melakukan seperti itu sesungguhnya
telah mengakui hal itu, juga mengakui penindasan yang menyertainya.
Ini memberikan kesempatan bagi keterikatan itu untuk eksis. Jika
dasar kita adalah tanpa ego, kita akan berpikir keterikatan seperti
itu seharusnya tidak ada sama sekali. Maka, dengan pikiran lurus
yang kuat seperti itu, kejahatan akan takut dan keterikatan akan
tidak memiliki dasar untuk ada. Sang sadar sejati adalah pelindung
alam semesta, orang yang akan mengorbankan segalanya untuk makhluk
hidup. Apakah sang sadar seperti itu mempunyai perasaan
takut?"
Paragraf itu garis besarnya
menjelaskan proses menghilangkan keterikatan pada perasaan takut
yang umum ada di antara praktisi. Banyak praktisi, termasuk saya,
berpegang pada keterikatan pada perasaan takut untuk menyingkirkan
ketakutan. Sengaja atau tidak sengaja kita berpikir bahwa adalah
wajar untuk merasa takut, sehingga memberikan "takut" ruang untuk
ada. Bahkan, kita memohonnya. Jadi, segera setelah sebagian dari
takut itu disingkirkan, muncul lagi yang lain. Kita merasa bahwa
"takut" selalu mengikuti kita, kemanapun kita pergi. Tetapi itu
karena kita memegang erat-erat dan tidak membiarkannya pergi.
Ketika kita tidak mengenali
keterikatan terhadap perasaan takut ini berdasarkan prinsip Fa dan
sungguh-sungguh menyangkalknya, berarti kita mengijinkan "takut"
ini untuk eksis dan berkembang. Akibatnya, kita memberikan kekuatan
lama alasan untuk menganiaya kita: "Anda harus menghapus
keterikatan pada perasaan takut Anda. Jadi bagaimana Anda akan
melakukannya? Kami akan menciptakan lingkungan yang berbahaya,
membuat Anda menulis surat jaminan, dan mengirim Anda ke pusat
pencucian otak dan kamp kerja paksa, dll.” Bukankah itu berarti
kita memohon semua yang disebutkan di atas? Hanya ketika kita
melihat "takut" dari sudut Pelurusan Fa kita dapat benar-benar
menghapus keterikatan pada perasaan takut kita.
Jadi ketika kita berpikir bahwa
"Praktisi Dafa adalah manusia dan bukannya dewa yang sedang
mengultivasi diri sendiri, adalah normal untuk memiliki rasa takut
dan dapat disingkirkan perlahan-lahan," kita, pada kenyataannya,
mengakui "takut." Takut adalah konsep pikiran manusia. Selama lebih
dari sepuluh tahun, kekuatan lama telah menanamkan dalam diri kita
konsep pikiran tentang "perlindungan diri." Tapi ini adalah konsep
pikiran yang tidak boleh dimiliki oleh praktisi, karena kita berada
di jalan menjadi dewa. Jadi bagaimana boleh konsep pikiran manusia
menjadi bagian dari dewa? Ketika kita mengakui dan memohon mereka,
mereka akan mengekang dan mengendalikan kita.
Alasan mengapa kultivasi kita
sulit dan kita tetap menghilangkan keterikatan yang sama adalah
karena jauh di lubuk hati, kita memberikan konsep pikiran manusia
dan keterikatan ruang untuk eksis. Kita harus melakukan seperti
yang Guru katakan, "...kita perlu secara fundamental mengubah
konsep manusia biasa..." (Lunyu dalam Zhuan Falun) jika tidak kita
hanya dapat menjadi manusia dan bukan dewa.
Di atas adalah pemahaman saya saat
ini. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/10/1/230371.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/10/120541.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org