Praktisi Baru: Mengingat Bahwa Saya Seorang Praktisi Setiap Saat
(Minghui.org) Saya seorang praktisi baru
Falun Dafa. Saya mengingat setiap saat bahwa saya adalah seorang
praktisi dan saya seharusnya membuktikan Fa sehingga orang-orang
memiliki kesan baik terhadap Falun Dafa.
Tetangga
Tetangga saya sedang membangun rumah dan bertanya apakah dia dapat meletakkan batu batu di depan rumah saya. Saya menyetujuinya dan pergi memberi tahu suami. Ternyata, suami saya menolak dan tidak mau mendengarkan saya.
Saat itu, saya teringat apa yang Guru katakan dalam Zhuan Falun:
"Kita selaku praktisi Gong, tiba-tiba dapat dilanda konflik. Jadi harus bagaimana? Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan. Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.”
Saya seorang praktisi, dan seharusnya menolong orang lain kapan saja saya mampu. Tetapi, kadangkala saya harus juga mendengar suami saya. Ketika para tetangga meruntuhkan rumah tua mereka, ada banyak orang yang bekerja, dan seluruh tetangga sangat sibuk. Saya memasak air dan membiarkan para tukang mengisi botol air mereka ketika kosong. Para tetangga sangat berterima kasih. Sesaat kemudian, saudari ipar datang meminjam uang untuk keperluan darurat. Saya tidak punya uang saat itu. Ketika para tetangga mendengarnya, mereka meminjamkan sebagian dari uang yang mereka butuhkan untuk membangun rumah. Beberapa hari kemudian listrik di rumah mati. Tukang listrik datang untuk memeriksa dan perlu bantuan seseorang untuk memegangi tangga. Suami saya tidak berada di rumah saat itu, maka para tetangga datang membantu. Saya pikir jika saya tidak berlatih Falun Dafa, hubungan dengan tetangga dan keluarga tidak akan demikian baik.
Para tetangga berkata bahwa saya orang yang baik. Saya beri tahu mereka, “Falun Dafa mengajar saya menjadi demikian.”
Saudari Ipar
Saudara lelaki suami saya masuk rumah sakit dan saudari ipar harus menjaganya. Selama masa itu, saya membantu memberi makan ternak ayam mereka. Suatu hari mereka menelepon, mengatakan akan keluar dari rumah sakit. Pertama-tama saya berpikir akan kembalikan semua kunci mereka dan masalah selesai. Kemudian, saya berpikir lagi, “Saya seorang praktisi dan perlu lebih memikirkan orang lain. Akan sangat dingin jika mereka pulang ke rumah, dan saudara ipar perlu tempat yang hangat. Mereka juga tentu belum makan. Saya akan menghangatkan rumah mereka terlebih dahulu dan memasak sesuatu.” Konsep manusia saya mengatakan apa yang hendak saya lakukan adalah bodoh, tetapi pikiran lurus memberi tahu bahwa saya sedang bersikap lebih baik.
Sekarang saudari ipar sering menelepon untuk bicara dengan saya. Ini tidak terjadi sebelum saya berlatih Falun Dafa, karena kami pernah sering bertengkar dan bahkan memerlukan mediasi pihak ketiga.
Rekan kerja
Ketika saya bekerja di perkebunan anggur, setiap orang akan melakukan tidur siang. Namun tidak tersedia cukup tempat tidur lipat bagi setiap orang, dan sebagai praktisi, saya pikir saya tidak akan bertengkar demi tempat tidur. Maka, saat tidur siang, saya bersihkan semua meja, kursi dan lantai, sebelum duduk belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus. Suatu ketika, saya melihat seorang rekan kerja tidak memiliki selimut dan saya menyelimutinya dengan lembut. Dia dan saya pernah memiliki masalah sebelumnya. Sekarang saya sudah menjadi seorang praktisi, saya tidak lagi memiliki musuh. Belakangan rekan ini sempat dirawat di rumah sakit, saya membesuknya dan memberi tahu agar dia melafal “Falun Dafa baik.” Sekarang, jika dia melihat saya di jalan, dia akan mulai menyapa bahkan dari kejauhan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/10/26/231503.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/7/121296.html
Tetangga saya sedang membangun rumah dan bertanya apakah dia dapat meletakkan batu batu di depan rumah saya. Saya menyetujuinya dan pergi memberi tahu suami. Ternyata, suami saya menolak dan tidak mau mendengarkan saya.
Saat itu, saya teringat apa yang Guru katakan dalam Zhuan Falun:
"Kita selaku praktisi Gong, tiba-tiba dapat dilanda konflik. Jadi harus bagaimana? Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan. Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.”
Saya seorang praktisi, dan seharusnya menolong orang lain kapan saja saya mampu. Tetapi, kadangkala saya harus juga mendengar suami saya. Ketika para tetangga meruntuhkan rumah tua mereka, ada banyak orang yang bekerja, dan seluruh tetangga sangat sibuk. Saya memasak air dan membiarkan para tukang mengisi botol air mereka ketika kosong. Para tetangga sangat berterima kasih. Sesaat kemudian, saudari ipar datang meminjam uang untuk keperluan darurat. Saya tidak punya uang saat itu. Ketika para tetangga mendengarnya, mereka meminjamkan sebagian dari uang yang mereka butuhkan untuk membangun rumah. Beberapa hari kemudian listrik di rumah mati. Tukang listrik datang untuk memeriksa dan perlu bantuan seseorang untuk memegangi tangga. Suami saya tidak berada di rumah saat itu, maka para tetangga datang membantu. Saya pikir jika saya tidak berlatih Falun Dafa, hubungan dengan tetangga dan keluarga tidak akan demikian baik.
Para tetangga berkata bahwa saya orang yang baik. Saya beri tahu mereka, “Falun Dafa mengajar saya menjadi demikian.”
Saudari Ipar
Saudara lelaki suami saya masuk rumah sakit dan saudari ipar harus menjaganya. Selama masa itu, saya membantu memberi makan ternak ayam mereka. Suatu hari mereka menelepon, mengatakan akan keluar dari rumah sakit. Pertama-tama saya berpikir akan kembalikan semua kunci mereka dan masalah selesai. Kemudian, saya berpikir lagi, “Saya seorang praktisi dan perlu lebih memikirkan orang lain. Akan sangat dingin jika mereka pulang ke rumah, dan saudara ipar perlu tempat yang hangat. Mereka juga tentu belum makan. Saya akan menghangatkan rumah mereka terlebih dahulu dan memasak sesuatu.” Konsep manusia saya mengatakan apa yang hendak saya lakukan adalah bodoh, tetapi pikiran lurus memberi tahu bahwa saya sedang bersikap lebih baik.
Sekarang saudari ipar sering menelepon untuk bicara dengan saya. Ini tidak terjadi sebelum saya berlatih Falun Dafa, karena kami pernah sering bertengkar dan bahkan memerlukan mediasi pihak ketiga.
Rekan kerja
Ketika saya bekerja di perkebunan anggur, setiap orang akan melakukan tidur siang. Namun tidak tersedia cukup tempat tidur lipat bagi setiap orang, dan sebagai praktisi, saya pikir saya tidak akan bertengkar demi tempat tidur. Maka, saat tidur siang, saya bersihkan semua meja, kursi dan lantai, sebelum duduk belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus. Suatu ketika, saya melihat seorang rekan kerja tidak memiliki selimut dan saya menyelimutinya dengan lembut. Dia dan saya pernah memiliki masalah sebelumnya. Sekarang saya sudah menjadi seorang praktisi, saya tidak lagi memiliki musuh. Belakangan rekan ini sempat dirawat di rumah sakit, saya membesuknya dan memberi tahu agar dia melafal “Falun Dafa baik.” Sekarang, jika dia melihat saya di jalan, dia akan mulai menyapa bahkan dari kejauhan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/10/26/231503.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/7/121296.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org