Guru TK Nyonya Zuo Xiuyun Disiksa di Penjara Perempuan Fujian
Nama: Zuo Xiuyun (左 秀云)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 60 tahun
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: Mantan guru TK di Sistem Kereta Api Fujian
Tanggal Penangkapan Terakhir: 2 Juni 2004
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Provinsi Fujian (福建省 女子 监狱)
Provinsi: Fujian
Menderita Penganiayaan: Setrum Listrik, penguranan waktu tidur, kerja paksa, cuci otak, hukuman ilegal, pemukulan, digantung dengan borgol, penjara, pengasingan, penyiksaan, disuap paksa, pemerasan, pengekangan fisik, penggeledahan rumah, interogasi, penahanan, pelarangan menggunakan kamar kecil
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 60 tahun
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: Mantan guru TK di Sistem Kereta Api Fujian
Tanggal Penangkapan Terakhir: 2 Juni 2004
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Provinsi Fujian (福建省 女子 监狱)
Provinsi: Fujian
Menderita Penganiayaan: Setrum Listrik, penguranan waktu tidur, kerja paksa, cuci otak, hukuman ilegal, pemukulan, digantung dengan borgol, penjara, pengasingan, penyiksaan, disuap paksa, pemerasan, pengekangan fisik, penggeledahan rumah, interogasi, penahanan, pelarangan menggunakan kamar kecil
(Minghui.org) Nyonya
Zuo Xiuyun telah ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara dua kali,
pada tahun 2000 dan 2004, hanya karena ia percaya pada
Sejati-Baik-Sabar. Dia ditahan di Penjara Wanita Provinsi Fujian
selama sembilan tahun, dia disiksa secara brutal di sana. Berikut
ini adalah laporan pribadinya mengenai penyiksaan yang dia alami
selama dipenjara.
Ditangkap dan Disiksa di Penjara Wanita Provinsi Fujian untuk Kedua Kalinya
Saya ditangkap pada tahun 2000 dan dijatuhi hukuman penjara 3 tahun. Saya ditahan di Penjara Wanita Provinsi Fujian dan disiksa dengan brutal. Pada akhir tahun 2003, saya dibebaskan dan pulang ke rumah. Pada malam tanggal 2 Juni 2004, delapan bulan setelah saya dibebaskan dari penjara, saya ditangkap lagi oleh agen Kantor 610 dari Kantor Polisi Kota Yong'an dan Kota Sanming. Saya dibawa ke Kantor Kepolisian Kota Yong'an dan kemudian ke Pusat Penahanan Yong'an. rumah saya digeledah.
Sebelum sidang, saya meminta agar keluarga saya diberi informasi, sebagaimana yang diatur dalam hukum, tetapi pengadilan menolak. Hanya dua pejabat Kantor 610 yang ada di persidangan. Saya hanya diizinkan untuk menjawab "ya" atau "tidak" selama sidang, dan ketika saya mencoba untuk mengekspos penyiksaan yang telah saya alami, hakim menghentikan saya berbicara. Tiga bulan kemudian saya dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Fujian.
Digantung Dengan Borgol selama Tujuh Hari Tujuh Malam
Saya dipindahkan ke pusat pencucian otak di penjara sehari setelah saya tiba. Kantor 610 Provinsi yang bertugas di sana. Beberapa petugas memborgol tangan dan menggantung saya di jeruji besi jendela. Saya harus berdiri di atas jari kaki, jika tidak akan terasa amat sangat sakit karena borgol memotong daging saya. Saya masih memiliki bekas luka di pergelangan tangan. Sore hari saya diberitahu tentang aturan penjara. Saya tidak bisa menggunakan kamar kecil dan dilarang melakukan mogok makan.
Pintu dan jendela ditutup, dan saya dipaksa berulang kali menonton video-memfitnah Dafa, dengan volume besar. Saya dipaksa untuk melepaskan keyakinan saya ketika saya tidak lagi dapat menahan rasa sakit. Hanya dengan begitulah mereka akan menurunkan saya dan melepaskan borgol. Tangan saya terluka dan tidak bisa digerakkan.
Hati saya merasa sangat sakit. Saya diborgol dan digantung selama tujuh hari. Ketika saya meninggalkan Falun Dafa dan Guru, hati saya terasa sakit. Saya membenci diri sendiri dan sangat menyesal saya telah mengecewakan Guru. Namun, saya masih bisa merasakan perlindungan penuh kasih dari Guru. Pada hari kedua belas, saya akhirnya bisa menggerakkan tangan. Saya mengatakan kepada petugas bermarga Chen bahwa saya tidak bersalah dan berencana untuk tetap teguh dalam keyakinan saya. Chen mengatakan mereka tahu bahwa cepat atau lambat saya akan menyerah. Mereka kemudian mulai menyiksa lagi. Mereka memaksa saya untuk berdiri diam dalam waktu lama, melarang saya tidur, dan memborgol saya ke besi jendela. Mereka kembali membuat saya menonton video memfitnah Falun Dafa dan Guru. Semua ini tidak berpengaruh pada saya. Saya sangat tenang. Saya tidak mendengarkan, tidak membantah, dan tidak ada rasa takut dalam hati saya.
Tongkat Listrik
Suatu hari, seorang agen Kantor 610 tinggi dan kurus tiba. Dia membuka borgol saya dan menarik saya ke arah dinding. Kemudian ia mengambil sebuah bangku panjang dan menggunakannya untuk mendorong saya ke dinding sehingga saya tidak bisa bergerak. Ia mengambil tongkat listrik dari petugas Chen, menyalakannya, meletakannya di telinga saya dan kemudian menekannya ke bawah. Dia menyetrum saya lagi dan lagi. Petugas Chen mengambil alih tongkat dan meniru tindakannya. Rasa sakitnya tak terlukiskan, saya membenturkan kepala ke dinding untuk mengalihkan perhatian saya dari rasa sakit itu. Ketika Chen melihat saya melakukan hal ini, ia menjambak rambut saya dan membanting kepala saya ke dinding. Dia berkata, "Kamu tidak tahan lagi, kan? Kamu mau mati?" Lalu ia melanjutkan menyetrum saya. Saya tahu orang-orang yang saya hadapi di sini tidak memiliki sifat manusia. Ketika mereka selesai, ruangan itu dipenuhi dengan bau kulit dan daging terbakar. Tubuh saya penuh dengan lecet dan saya tidak bisa membuka mulut untuk makan.
Setelah dua setengah bulan disiksa di pusat pencucian otak, pada tanggal 3 Desember 2004, saya dibawa ke Divisi No.10. Divisi ini mengumumkan "tiga kegiatan yang dilarang" - dilarang menulis surat, dilarang menelepon, dan dilarang ada pengunjung. Saya menulis surat banding di mana saya merinci semua penyiksaan yang telah saya derita di pusat pencucian otak. Mereka menemukan surat itu saat penggeledahan sel dan disita. Mereka tidak lagi memberi saya pena maupun kertas.
Penyiksaan di Pusat Pencucian Otak Qingliu
Saya dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Qingliu pada bulan Juli 2007. Mereka ingin saya untuk melepaskan Falun Gong, tapi kali ini mereka merubah taktik. Bangsal wanita mengirim beberapa penjaga cantik. Mereka tidak mengenakan seragam, melainkan mengenakan kemeja, gaun mandarin dan berdandan ringan. Bangsal laki-laki juga mengirim dua mantan praktisi yang telah melepaskan Falun Gong. Mereka bergantian berusaha membujuk saya melepaskan Falun Gong. Seluruh proses ini dipantau.
Satu bulan kemudian, orang-orang ini kehilangan kesabaran dan menunjukkan wajah mereka yang sebenarnya. Agen Kantor 610 menendang bangku dan kemudian menginjak saya. Mereka mengancam dan menyetrum saya dengan tongkat listrik. Pada hari itu mereka memaksa saya untuk menonton video memfitnah Falun Dafa dan melarang saya tidur. Sekitar pukul 04:00 pagi mereka menyuruh petugas wanita berbicara dengan saya. Dua hari kemudian mereka melihat saya tetap teguh, oleh karena itu mereka melarang saya menggunakan toilet, termasuk mandi. Mereka memasang monitor besar untuk memantau saya terus menerus.
Agen Kantor 610 yang bertanggung jawab mengubah saya bersama-sama dengan beberapa penjaga wanita pergi ke rumah saya. Mereka bertemu dengan ibu dan anak perempuan saya, dan mengatakan kepada anak saya bahwa mereka akan membawanya menemui saya. Mereka merekam semuanya dan menunjukkannya kepada saya dalam upaya menggunakan ikatan keluarga untuk memaksa saya melepaskan keyakinan. Ini tidak berhasil, sehingga dua setengah bulan kemudian mereka memindahkan saya ke penjara perempuan.
Setelah kembali ke penjara, saya mencoba untuk berlatih lima perangkat latihan. Para penjaga memerintahkan semua tahanan satu sel untuk memantau saya sepanjang waktu. Suatu hari, narapidana yang bertugas, Lin Yongfang, kepala sel, dan narapidana He Fenghua melihat saya melakukan latihan. Mereka memegang kepala saya menghadap tempat tidur, kemudian menendang dan meninju saya.
Mereka dua kali menyuap paksa saya. Penyuapan paksa yang kedua dipimpin oleh penjaga Lin Ping. Dua narapidana, Wang Guixian dan Zheng Xiaohong, menjambak rambut saya, menariknya ke belakang dan menendang kaki saya untuk memaksa saya berlutut. Kemudian mereka memerintahkan tahanan lain untuk memegangi tangan saya sehingga mereka bisa menyuap paksa saya. Saat saya melawan, makanan terjebak di tenggorokan. Mereka menyeret saya ke koridor. Beberapa tahanan menunggu giliran pertemuan "mengkritik dan mencela" dengan saya. Satu narapidana di setiap sisi memeluk saya erat-erat hingga saya tidak bisa bergerak.
Selama Olimpiade 2008, seorang wartawan luar negeri datang menemui saya. Pejabat penjara takut saya akan mengekspos kejahatan mereka, sehingga mereka mencari cara untuk memaksa saya atau menghentikan pertemuan. Ketika mereka gagal menipu saya, mereka mulai mengancam. Mereka mengatakan jika saya menemui wartawan itu mereka akan mencelakakan anak saya. Mereka juga mengatakan bahwa wartawan televisi biasanya akan mengajukan pertanyaan yang sulit, dan mengatakan bahwa saya tidak akan bisa menangani interogasi seperti itu. Setelah mendengar apa yang mereka katakan, saya berasumsi wartawan itu tidak mungkin wartawan biasa, jadi saya katakan bahwa saya akan menerima wawancara itu. Mereka kemudian mencoba taktik yang berbeda. Mereka mengatur wawancara dengan editor wanita dari "Koran Yangfan," tapi saya menolak untuk menemuinya. Dia tetap saja datang, menyalakan perekam suara dan kemudian berpura-pura mematikannya. Dia mendesak saya dengan pertanyaan mengapa saya tidak menerima wawancara dengannya. Dia merekam semua dan mendapatkan apa yang ia inginkan, lalu pergi dan saya tidak pernah bertemu dengan wartawan asing itu.
Dilarang Tidur Selama Lebih Dari Dua puluh Hari
Saya ditahan di pusat pencucian otak selama empat bulan mulai bulan Januari 2009. Pusat pencucian otak berada di ujung koridor. Di dalamnya ada tempat tidur, meja, dan televisi. Jendelanya ditutupi dengan tirai tebal, cahaya tidak bisa masuk, dan pintu selalu tertutup. Selama empat bulan mereka berulang kali memutar video memfitnah Falun Dafa. Saya tidak diizinkan untuk mandi selama lebih dari sebulan.
Mereka juga melarang saya tidur selama lebih dari dua puluh hari, menyatakan bahwa ini adalah hukuman karena saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Saya sangat mengantuk dan goyah saat berjalan. Suatu kali kepala saya menabrak dinding, dan kemudian lantai. Banyak benjolan di kepala saya. Dua narapidana yang ditugaskan untuk memantau, menatap saya. Setiap kali saya menutup mata, mereka berteriak, menendang dan meninju saya.
Kembali ke Penjara
Saya dipindahkan ke bagian pendatang baru di penjara pada tanggal 8 Juni 2009. Divisi ini adalah tempat untuk tahanan yang baru tiba dan adalah sebuah divisi dengan pengawasan yang ketat. Saya tinggal di sana selama satu tahun penuh.
Ketika tiba di lantai tujuh, penjaga penjara Liu Xiaohun menyetrum saya dua kali dengan tongkat listrik. Wajah dan bibir saya menjadi bengkak. Liu Xiaohui memerintahkan tahanan untuk memaksa saya berlutut, kemudian mereka mengikat kaki saya menjadi satu. Lalu mengikat tangan saya ke belakang punggung serta mengikatkannya ke kaki saya bersamaan. Mereka memborgol tangan dan kaki, kemudian membawa saya ke ruang kelas, mengatakan bahwa mereka ingin merusak potensi energi saya. Xiaohui memaki-maki dan memukuli saya. Sekujur tubuh menjadi lebam. Liu juga menginjak kaki saya dengan sepatu kulitnya. Dia tidak mengizinkan saya untuk makan siang dan mengancam dengan penyuapan paksa. Penyiksaan berlangsung hingga pukul 04:00 pagi. Beberapa penjaga menontonnya, termasuk penjaga dengan spesialisasi psikologi.
Penjaga Liu Xiaohui memerintahkan narapidana untuk menulis "Penjahat Zuo Xiuyun" di pakaian saya dan meminta agar para penjaga memanggil saya dengan nama itu. Dia juga memaksa saya untuk membersihkan toilet.
Pada bulan Maret 2010, tiga bulan sebelum masa penjara saya selesai, penjaga Liu Xiaohui mulai memberi saya apa yang disebut "pendidikan pasca-penjara," dan menyuruh saya untuk tidak berbicara tentang Falun Dafa kepada orang lain setelah saya bebas. Penjaga Yu Jingjing terus-menerus berbicara kepada saya dan mengatakan bahwa jika saya tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, dia akan kehilangan pekerjaannya, dan ia memaksa saya untuk menuruti "pendidikan pasca-penjara" mereka. Saya dipaksa untuk membuat catatan, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mengikuti ujian. Liu memerintahkan lima narapidana untuk memantau saat saya sedang belajar. Liu Xiaohui menyatakan bahwa saya tidak menuruti "pendidikan pasca-penjara."
Dia kemudian memanggil empat atau lima tahanan muda dan meminta mereka untuk memperlakukan saya sebagai ibu mereka. Mereka menarik tangan saya dan memeluk saya, memanggil saya ibu dengan air mata di mata mereka, dan berbicara kepada saya tentang perasaan terdalam mereka. Saya tidak mengenal mereka sama sekali. Liu Xiaohui menonton semuanya dan mengatakan akan lebih baik jika mereka bisa membuat saya menangis juga. Dia mengatakan bahwa jika satu orang menangis, maka semua orang akan mengikutinya. Hal ini berlangsung sampai pukul 5:00 pagi, tapi saya tidak melakukan apa yang mereka inginkan. Liu Xiaohui meminta seorang narapidana untuk berbicara kepada saya, "Biarkan yang sudah berlalu (berbicara tentang penyiksaan yang saya alami) berlalu dan jangan terulang lagi." Jelas bahwa Liu Xiaohiu takut bahwa saya akan mengungkap kejahatannya.
Ditangkap dan Disiksa di Penjara Wanita Provinsi Fujian untuk Kedua Kalinya
Saya ditangkap pada tahun 2000 dan dijatuhi hukuman penjara 3 tahun. Saya ditahan di Penjara Wanita Provinsi Fujian dan disiksa dengan brutal. Pada akhir tahun 2003, saya dibebaskan dan pulang ke rumah. Pada malam tanggal 2 Juni 2004, delapan bulan setelah saya dibebaskan dari penjara, saya ditangkap lagi oleh agen Kantor 610 dari Kantor Polisi Kota Yong'an dan Kota Sanming. Saya dibawa ke Kantor Kepolisian Kota Yong'an dan kemudian ke Pusat Penahanan Yong'an. rumah saya digeledah.
Sebelum sidang, saya meminta agar keluarga saya diberi informasi, sebagaimana yang diatur dalam hukum, tetapi pengadilan menolak. Hanya dua pejabat Kantor 610 yang ada di persidangan. Saya hanya diizinkan untuk menjawab "ya" atau "tidak" selama sidang, dan ketika saya mencoba untuk mengekspos penyiksaan yang telah saya alami, hakim menghentikan saya berbicara. Tiga bulan kemudian saya dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Fujian.
Digantung Dengan Borgol selama Tujuh Hari Tujuh Malam
Saya dipindahkan ke pusat pencucian otak di penjara sehari setelah saya tiba. Kantor 610 Provinsi yang bertugas di sana. Beberapa petugas memborgol tangan dan menggantung saya di jeruji besi jendela. Saya harus berdiri di atas jari kaki, jika tidak akan terasa amat sangat sakit karena borgol memotong daging saya. Saya masih memiliki bekas luka di pergelangan tangan. Sore hari saya diberitahu tentang aturan penjara. Saya tidak bisa menggunakan kamar kecil dan dilarang melakukan mogok makan.
Pintu dan jendela ditutup, dan saya dipaksa berulang kali menonton video-memfitnah Dafa, dengan volume besar. Saya dipaksa untuk melepaskan keyakinan saya ketika saya tidak lagi dapat menahan rasa sakit. Hanya dengan begitulah mereka akan menurunkan saya dan melepaskan borgol. Tangan saya terluka dan tidak bisa digerakkan.
Hati saya merasa sangat sakit. Saya diborgol dan digantung selama tujuh hari. Ketika saya meninggalkan Falun Dafa dan Guru, hati saya terasa sakit. Saya membenci diri sendiri dan sangat menyesal saya telah mengecewakan Guru. Namun, saya masih bisa merasakan perlindungan penuh kasih dari Guru. Pada hari kedua belas, saya akhirnya bisa menggerakkan tangan. Saya mengatakan kepada petugas bermarga Chen bahwa saya tidak bersalah dan berencana untuk tetap teguh dalam keyakinan saya. Chen mengatakan mereka tahu bahwa cepat atau lambat saya akan menyerah. Mereka kemudian mulai menyiksa lagi. Mereka memaksa saya untuk berdiri diam dalam waktu lama, melarang saya tidur, dan memborgol saya ke besi jendela. Mereka kembali membuat saya menonton video memfitnah Falun Dafa dan Guru. Semua ini tidak berpengaruh pada saya. Saya sangat tenang. Saya tidak mendengarkan, tidak membantah, dan tidak ada rasa takut dalam hati saya.
Tongkat Listrik
Suatu hari, seorang agen Kantor 610 tinggi dan kurus tiba. Dia membuka borgol saya dan menarik saya ke arah dinding. Kemudian ia mengambil sebuah bangku panjang dan menggunakannya untuk mendorong saya ke dinding sehingga saya tidak bisa bergerak. Ia mengambil tongkat listrik dari petugas Chen, menyalakannya, meletakannya di telinga saya dan kemudian menekannya ke bawah. Dia menyetrum saya lagi dan lagi. Petugas Chen mengambil alih tongkat dan meniru tindakannya. Rasa sakitnya tak terlukiskan, saya membenturkan kepala ke dinding untuk mengalihkan perhatian saya dari rasa sakit itu. Ketika Chen melihat saya melakukan hal ini, ia menjambak rambut saya dan membanting kepala saya ke dinding. Dia berkata, "Kamu tidak tahan lagi, kan? Kamu mau mati?" Lalu ia melanjutkan menyetrum saya. Saya tahu orang-orang yang saya hadapi di sini tidak memiliki sifat manusia. Ketika mereka selesai, ruangan itu dipenuhi dengan bau kulit dan daging terbakar. Tubuh saya penuh dengan lecet dan saya tidak bisa membuka mulut untuk makan.
Setelah dua setengah bulan disiksa di pusat pencucian otak, pada tanggal 3 Desember 2004, saya dibawa ke Divisi No.10. Divisi ini mengumumkan "tiga kegiatan yang dilarang" - dilarang menulis surat, dilarang menelepon, dan dilarang ada pengunjung. Saya menulis surat banding di mana saya merinci semua penyiksaan yang telah saya derita di pusat pencucian otak. Mereka menemukan surat itu saat penggeledahan sel dan disita. Mereka tidak lagi memberi saya pena maupun kertas.
Penyiksaan di Pusat Pencucian Otak Qingliu
Saya dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Qingliu pada bulan Juli 2007. Mereka ingin saya untuk melepaskan Falun Gong, tapi kali ini mereka merubah taktik. Bangsal wanita mengirim beberapa penjaga cantik. Mereka tidak mengenakan seragam, melainkan mengenakan kemeja, gaun mandarin dan berdandan ringan. Bangsal laki-laki juga mengirim dua mantan praktisi yang telah melepaskan Falun Gong. Mereka bergantian berusaha membujuk saya melepaskan Falun Gong. Seluruh proses ini dipantau.
Satu bulan kemudian, orang-orang ini kehilangan kesabaran dan menunjukkan wajah mereka yang sebenarnya. Agen Kantor 610 menendang bangku dan kemudian menginjak saya. Mereka mengancam dan menyetrum saya dengan tongkat listrik. Pada hari itu mereka memaksa saya untuk menonton video memfitnah Falun Dafa dan melarang saya tidur. Sekitar pukul 04:00 pagi mereka menyuruh petugas wanita berbicara dengan saya. Dua hari kemudian mereka melihat saya tetap teguh, oleh karena itu mereka melarang saya menggunakan toilet, termasuk mandi. Mereka memasang monitor besar untuk memantau saya terus menerus.
Agen Kantor 610 yang bertanggung jawab mengubah saya bersama-sama dengan beberapa penjaga wanita pergi ke rumah saya. Mereka bertemu dengan ibu dan anak perempuan saya, dan mengatakan kepada anak saya bahwa mereka akan membawanya menemui saya. Mereka merekam semuanya dan menunjukkannya kepada saya dalam upaya menggunakan ikatan keluarga untuk memaksa saya melepaskan keyakinan. Ini tidak berhasil, sehingga dua setengah bulan kemudian mereka memindahkan saya ke penjara perempuan.
Setelah kembali ke penjara, saya mencoba untuk berlatih lima perangkat latihan. Para penjaga memerintahkan semua tahanan satu sel untuk memantau saya sepanjang waktu. Suatu hari, narapidana yang bertugas, Lin Yongfang, kepala sel, dan narapidana He Fenghua melihat saya melakukan latihan. Mereka memegang kepala saya menghadap tempat tidur, kemudian menendang dan meninju saya.
Mereka dua kali menyuap paksa saya. Penyuapan paksa yang kedua dipimpin oleh penjaga Lin Ping. Dua narapidana, Wang Guixian dan Zheng Xiaohong, menjambak rambut saya, menariknya ke belakang dan menendang kaki saya untuk memaksa saya berlutut. Kemudian mereka memerintahkan tahanan lain untuk memegangi tangan saya sehingga mereka bisa menyuap paksa saya. Saat saya melawan, makanan terjebak di tenggorokan. Mereka menyeret saya ke koridor. Beberapa tahanan menunggu giliran pertemuan "mengkritik dan mencela" dengan saya. Satu narapidana di setiap sisi memeluk saya erat-erat hingga saya tidak bisa bergerak.
Selama Olimpiade 2008, seorang wartawan luar negeri datang menemui saya. Pejabat penjara takut saya akan mengekspos kejahatan mereka, sehingga mereka mencari cara untuk memaksa saya atau menghentikan pertemuan. Ketika mereka gagal menipu saya, mereka mulai mengancam. Mereka mengatakan jika saya menemui wartawan itu mereka akan mencelakakan anak saya. Mereka juga mengatakan bahwa wartawan televisi biasanya akan mengajukan pertanyaan yang sulit, dan mengatakan bahwa saya tidak akan bisa menangani interogasi seperti itu. Setelah mendengar apa yang mereka katakan, saya berasumsi wartawan itu tidak mungkin wartawan biasa, jadi saya katakan bahwa saya akan menerima wawancara itu. Mereka kemudian mencoba taktik yang berbeda. Mereka mengatur wawancara dengan editor wanita dari "Koran Yangfan," tapi saya menolak untuk menemuinya. Dia tetap saja datang, menyalakan perekam suara dan kemudian berpura-pura mematikannya. Dia mendesak saya dengan pertanyaan mengapa saya tidak menerima wawancara dengannya. Dia merekam semua dan mendapatkan apa yang ia inginkan, lalu pergi dan saya tidak pernah bertemu dengan wartawan asing itu.
Dilarang Tidur Selama Lebih Dari Dua puluh Hari
Saya ditahan di pusat pencucian otak selama empat bulan mulai bulan Januari 2009. Pusat pencucian otak berada di ujung koridor. Di dalamnya ada tempat tidur, meja, dan televisi. Jendelanya ditutupi dengan tirai tebal, cahaya tidak bisa masuk, dan pintu selalu tertutup. Selama empat bulan mereka berulang kali memutar video memfitnah Falun Dafa. Saya tidak diizinkan untuk mandi selama lebih dari sebulan.
Mereka juga melarang saya tidur selama lebih dari dua puluh hari, menyatakan bahwa ini adalah hukuman karena saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Saya sangat mengantuk dan goyah saat berjalan. Suatu kali kepala saya menabrak dinding, dan kemudian lantai. Banyak benjolan di kepala saya. Dua narapidana yang ditugaskan untuk memantau, menatap saya. Setiap kali saya menutup mata, mereka berteriak, menendang dan meninju saya.
Kembali ke Penjara
Saya dipindahkan ke bagian pendatang baru di penjara pada tanggal 8 Juni 2009. Divisi ini adalah tempat untuk tahanan yang baru tiba dan adalah sebuah divisi dengan pengawasan yang ketat. Saya tinggal di sana selama satu tahun penuh.
Ketika tiba di lantai tujuh, penjaga penjara Liu Xiaohun menyetrum saya dua kali dengan tongkat listrik. Wajah dan bibir saya menjadi bengkak. Liu Xiaohui memerintahkan tahanan untuk memaksa saya berlutut, kemudian mereka mengikat kaki saya menjadi satu. Lalu mengikat tangan saya ke belakang punggung serta mengikatkannya ke kaki saya bersamaan. Mereka memborgol tangan dan kaki, kemudian membawa saya ke ruang kelas, mengatakan bahwa mereka ingin merusak potensi energi saya. Xiaohui memaki-maki dan memukuli saya. Sekujur tubuh menjadi lebam. Liu juga menginjak kaki saya dengan sepatu kulitnya. Dia tidak mengizinkan saya untuk makan siang dan mengancam dengan penyuapan paksa. Penyiksaan berlangsung hingga pukul 04:00 pagi. Beberapa penjaga menontonnya, termasuk penjaga dengan spesialisasi psikologi.
Penjaga Liu Xiaohui memerintahkan narapidana untuk menulis "Penjahat Zuo Xiuyun" di pakaian saya dan meminta agar para penjaga memanggil saya dengan nama itu. Dia juga memaksa saya untuk membersihkan toilet.
Pada bulan Maret 2010, tiga bulan sebelum masa penjara saya selesai, penjaga Liu Xiaohui mulai memberi saya apa yang disebut "pendidikan pasca-penjara," dan menyuruh saya untuk tidak berbicara tentang Falun Dafa kepada orang lain setelah saya bebas. Penjaga Yu Jingjing terus-menerus berbicara kepada saya dan mengatakan bahwa jika saya tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, dia akan kehilangan pekerjaannya, dan ia memaksa saya untuk menuruti "pendidikan pasca-penjara" mereka. Saya dipaksa untuk membuat catatan, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mengikuti ujian. Liu memerintahkan lima narapidana untuk memantau saat saya sedang belajar. Liu Xiaohui menyatakan bahwa saya tidak menuruti "pendidikan pasca-penjara."
Dia kemudian memanggil empat atau lima tahanan muda dan meminta mereka untuk memperlakukan saya sebagai ibu mereka. Mereka menarik tangan saya dan memeluk saya, memanggil saya ibu dengan air mata di mata mereka, dan berbicara kepada saya tentang perasaan terdalam mereka. Saya tidak mengenal mereka sama sekali. Liu Xiaohui menonton semuanya dan mengatakan akan lebih baik jika mereka bisa membuat saya menangis juga. Dia mengatakan bahwa jika satu orang menangis, maka semua orang akan mengikutinya. Hal ini berlangsung sampai pukul 5:00 pagi, tapi saya tidak melakukan apa yang mereka inginkan. Liu Xiaohui meminta seorang narapidana untuk berbicara kepada saya, "Biarkan yang sudah berlalu (berbicara tentang penyiksaan yang saya alami) berlalu dan jangan terulang lagi." Jelas bahwa Liu Xiaohiu takut bahwa saya akan mengungkap kejahatannya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/11/1/231782.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/12/121383.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org