(Minghui.org) Berikut ini adalah pengalaman seorang praktisi Falun Dafa dari Bali yang berkunjung ke Jayapura: Belum lama ini, saya berkesempatan berkunjung ke Jayapura. Pada hari pertama, saya pikir sebaiknya melakukan audiensi ke kantor bupati terlebih dahulu. Saya tahu untuk bertemu dengan seorang pejabat harus memberi surat pemberitahuan terlebih dahulu. Kondisi kali ini sangatlah tidak mungkin untuk melakukan hal tersebut. Medan dan keadaan daerahnya pun saya tidak kenal. Tetapi sebagai seorang praktisi, saya akan lakukan saja tiga hal seperti yang diharapkan Guru agar dilakukan, tanpa menggunakan banyak konsep.


Seorang ibu sedang membaca brosur praktisi

Bapak bupati saat itu tidak berada di lokasi. Maka saya memperkenalkan Falun Dafa kepada segenap staf yang bekerja di kantor ini. Saya mendapat sambutan yang ramah dari setiap ruangan yang saya kunjungi dan berkesempatan memperkenalkan apa itu Falun Dafa.

Sebelumnya, saya juga menyampaikan dan memberi informasi tentang Falun Dafa mulai dari sopir angkot, tukang ojek yang saya temui, hingga akhirnya berlanjut ke kantor bupati. Di komplek kantor ini sangat banyak karyawan yang dapat saya klarifikasi dan mendapatkan brosur pengenalan Falun Dafa. Demikian pula saya meneruskan brosur Dafa ke komplek gedung DPRD, kantor polisi dan puskesmas setempat.

Setelah itu, saya berkesempatan bertemu dengan seorang camat, yang kebetulan sedang berada di rumah dinasnya yang bersebelahan dengan kantornya. Penerimaan beliau sangat ramah dan banyak bertanya tentang misi perjalanan saya hingga jauh-jauh menemui beliau. Saya saat itu hanya berpikir setiap kehidupan adalah berharga, sungguh berharga.

Dalam perjalanan kali ini, saya membawa banyak bunga lotus kertas buatan tangan yang saya bagikan kepada para ibu yang menerima brosur, banyak pria juga memintanya. Mereka berkomentar ini wujud kasih sayang, saya tambahkan ‘ini wujud belas kasih’.

Selain itu, seorang rekan praktisi yang juga seorang instruktur meminta saya untuk membantu mengabadikan acara diklat yang diselenggarakan oleh perusahaannya. Saya melihat ini juga adalah kesempatan untuk memperkenalkan Falun Dafa. Tidak hanya terbatas pada peserta diklat, tetapi juga kepada General Manager-nya.  

Perjalanan ke kantor gubernur

Pada hari kedua persinggahan di Jayapura, saya bermaksud menemui bapak gubernur. Namun yang dituju sedang di luar kota, maka saya menyampaikan materi pengenalan Falun Dafa kepada stafnya, yang berjanji akan meneruskannya.

Keluar dari komplek perkantoran gubernur yang berada di pinggir pantai, saya lanjutkan upaya memperkenalkan Falun Dafa. Saya membagikan brosur kepada warga setempat, dari pedagang bakso, pedagang pinang dan siapa saja yang saya temui. Para ibu juga saya berikan bunga lotus kertas dengan gantungan pembatas buku bertuliskan Sejati-Baik-Sabar. Kemudian saya naik angkot untuk kembali ke Sentani. Kali ini saya berhenti di Distrik Hamabi untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada masyarakat di sana.

Hari kedua di Jayapura, sudah ada yang menelepon menanyakan tempat latihan Falun Dafa. Saya menelepon balik untuk membuat janji, sayang si penelepon sibuk ketika saya menawarkan waktu yang tersedia untuk berlatih bersama.

Ketika berada di sebuah sekolah, seorang siswa SD bertanya pada saya apakah ingin bertemu dengan kepala sekolahnya. Saya langsung saja mengiyakan dan berkesempatan berbincang-bincang tentang Falun Dafa dengan kepala sekolah dasar di Distrik Hamadi tersebut. Hari semakin sore, walaupun suhu udara sangat panas mencapai 37,1°C, tubuh saya merasa nyaman. Perjalanan memperkenalkan Dafa masih berlanjut, sampai ke Distrik Waena, di mana terdapat sebuah museum dan merupakan tempat untuk mengadakan pameran tahunan (expo).

Dalam proses melakukan upaya tersebut, saya merasa tubuh benar-benar ringan, nyaman dan tidak merasa lelah sama sekali, kapasitas hati diperbesar. Harapan dari lubuk hati saya, semoga semakin banyak orang dapat mengenal kebaikan dari prinsip-prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.

Sebagai penutup saya kutip sajak Guru:

“Menaruh suatu harapan untuk menyelamatkan makhluk hidup,
Membantu Guru dalam perjalanan di dunia.
Membantu saya memutar Falun,
Fa sukses dan bebas dalam langit dan bumi.”
(“Membantu Fa,” Hong Yin)