Penjaga Kamp Kerja Paksa Menjadi Praktisi Falun Gong setelah Ikut dalam Penganiayaan
Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui
Internet Ketujuh untuk Para Praktisi di China
(Minghui.org)
Salam, Guru terhormat! Salam, rekan-rekan praktisi!
Saya adalah seorang pejabat polisi untuk pengadilan yang menjadi praktisi Falun Gong setelah ikut dalam penganiayaan Falun Gong
Bekerja di Kamp Kerja Paksa Menyadarkan Hati Nuraniku
Segera setelah penganiayaan Falun Gong dimulai pada 20 Juli 1999, rombongan praktisi pertama tiba di kamp kerja paksa di mana saya bekerja. Karena tidak tahu apapun tentang Falun Gong, saya percaya kebohongan PKC dan berpikir bahwa Falun Gong terlibat dalam politik dan melawan pemerintah. Karena itu, saya juga ikut serta di dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.
Salam, Guru terhormat! Salam, rekan-rekan praktisi!
Saya adalah seorang pejabat polisi untuk pengadilan yang menjadi praktisi Falun Gong setelah ikut dalam penganiayaan Falun Gong
Bekerja di Kamp Kerja Paksa Menyadarkan Hati Nuraniku
Segera setelah penganiayaan Falun Gong dimulai pada 20 Juli 1999, rombongan praktisi pertama tiba di kamp kerja paksa di mana saya bekerja. Karena tidak tahu apapun tentang Falun Gong, saya percaya kebohongan PKC dan berpikir bahwa Falun Gong terlibat dalam politik dan melawan pemerintah. Karena itu, saya juga ikut serta di dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.
Untuk merubah kepercayaan
praktisi terhadap Falun Gong, displin ketat diperketat. TV dan
radio di kamp menyiarkan artikel yang memfitnah Falun Gong dan
cuplikan dari praktisi yang telah “dirubah.” Untuk “merubah”
praktisi, para penjaga dipaksa untuk mencuci otak praktisi, dan
kami diharapkan dapat mencapai tingkat perubahan lebih dari 90
persen.
Suatu hari, saya mengamati seorang praktisi wanita muda yang dihukum kerja paksa di selnya, berlutut cukup lama pada malam itu, dengan kedua tangan mendekap di depan dadanya. Wajahnya tampak kesakitan dan agak putus asa. Saya tidak memahami apa yang sedang dilakukannya, tapi saya ingin tahu tentang Falun Gong.
Para praktisi di kamp pernah melakukan latihan bersama dan para penjaga tidak dapat menghentikan mereka. Mereka menelepon manajer yang membawa lebih banyak penjaga guna menghentikan mereka. Manajer itu memerintahkan para penjaga, yang memegang tongkat dan pentungan, untuk mengepung praktisi. Sangat menakutkan. Manajer memerintahkan praktisi untuk berjongkok dengan tangan di atas kepala. Tiba-tiba salah satu papan di mana manajer itu berdiri patah. Ketika ia akan jatuh, salah satu praktisi yang dekat dengannya memegangi dia. Ini membuatku heran, karena praktisi tidak menunjukkan kebencian meskipun bagaimana mereka diperlakukan.
Otoritas yang lebih tinggi meminta metode “transformasi” ditingkatkan. Metode disiplin ketat pelan-pelan ditingkatkan dengan intensif. Siapa pun yang tidak menuruti aturan atau melakukan latihan diborgol ke kursi selama seminggu. Mereka yang mogok makan dicekok (diberi makan paksa) dengan susu bubuk atau bubur jagung, yang digarami hingga asin sekali. Mereka yang kelihatan sakit diikat dan disuntik. Seorang praktisi muda yang teguh diborgol di ranjang selama dua minggu dan tidak diperkenankan untuk menggunakan toilet, selain itu selang cekok dibiarkan di hidungnya selama dua minggu. Kami sering kali merasa lelah dan bercucuran keringat, tapi tidak mengerti mengapa para praktisi bersikap demikian.
Lahir Kembali dengan Mulai Berlatih Falun Dafa
Ketika semua taktik kami gagal, seorang kader berkata,”Mari kita lakukan yang berbeda. Semua baca buku Falun Dafa karangan Li Hongzhi. Cari sesuatu yang dapat kita gunakan yang dapat membantu kita untuk “merubah” mereka. Awalnya, buku itu seperti mengajarkan orang menjadi baik dan saya merasa tidak ada yang salah. Saya akhirnya tertarik dengan prinsip-prinsip Fa dan menggunakan setiap waktu luang untuk membacanya. Suatu hari, buku itu tampak berwarna merah. Saya merasa heran dan berpikir, “Mengapa buku ini sangat misterius?” Praktisi menceritakan hal-hal misterius, tapi seperti mendengar cerita. Sekarang saya melihatnya sendiri. Saya semakin ingin bertukar pandangan dengan praktisi ketika sedang bertugas.
Saya makin menyadari berharganya buku ini. Saya membacanya bilamana ada waktu. Suatu hari, ketika saya sedang baca, sebuah gunung hijau berkilauan tiba-tiba muncul di pojok bawah buku. Saya benar-benar melihatnya.
Kebetulan, saya menemui beberapa artikel Guru Li dan membacanya di rumah. Makin dibaca, saya makin merasa bahwa Falun Gong adalah lurus dan mengajarkan orang untuk berbuat kebaikan. Saya terus membaca dan sekarang merasa bahwa Falun Dafa seharusnya tidak difitnah. Saya pikir harus ke Beijing untuk memohon keadlian bagi Falun Gong. Sisi manusiaku segera mengesampingkan artikel-artikel itu. Saya tidak berani membacanya lebih lanjut. Saya merasa heran, bagaimana seorang penjaga kamp mempunyai pikiran seperti itu? Saya punya pekerjaan dan keluarga!
Tapi saya terus membacanya. Guru berkata,
“Wahai manusia! Sadarlah kembali! Sumpah janji para dewa dalam sejarah sedang direalisir, Dafa mengevaluasi segala kehidupan. Jalan kehidupan manusia ditempuh oleh masing-masing. Niat pikiran sekejap dari manusia sendiri juga akan menentukan masa depan dirinya.”
“Sayangilah, prinsip hukum alam semesta tepat berada di depan kalian.”
(“Ulasan Lebih Lanjut Mengenai Takhayul” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Setelah membaca ini, saya merasa dapat melepas semua perasaan dan sikap manusia, bahwa saya datang demi Fa. Guru berkata,
“Dahulu kala aliran Tao mengatakan bahwa Shifu yang mencari pengikut, bukan pengikut yang mencari Shifu.” (Zhuan Falun)
Saya mengerti bahwa saya harus berkultivasi dan ingin menjadi bijaksana, tetapi saya juga sadar apa yang akan saya hadapi di lingkungan mengerikan sepert itu. Saya berkata dalam hati, “Guru, saya telah memutuskan untuk menempuh jalan ini, bahkan jika saya harus berjalan di atas pisau.”
Setelah memutuskan, saya belajar Fa bilamana ada waktu luang. Saya menemukan diriku berubah banyak secara mental dan fisik. Tempat kerjaku sedang menabung guna membeli rumah dan rekan-rekanku mendorong saya untuk membeli yang lebih besar. Saya katakan itu tidak perlu. Saya menyadari bahwa saya telah memperoleh Falun Dafa dan saya harus cepat meningkat dan pulang ke rumah asliku. Saya berhenti minum arak dan bermain mahyong, berhenti mengutuk, dan tidak lagi menghadiri kegiatan-kegiatan manusia biasa. Gejala-gejala sakit muncul dan perlahan-lahan menghilang. Saya tidak lagi sakit kepala, radang usus, batu ginjal, masalah jantung, atritis dan penyakit lainnya.
Perubahan diriku menakutkan keluargaku. Karena ketakutan mereka pada Partai Komunis, mereka menentang dan menghalangiku. Suamiku merasa tidak berdaya. Keluargaku berusaha untuk membujukku, ”Kamu tidak bisa menentang Partai,” “Jangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh pemerintah,” “Diktaktor dari kaum proletar,” “Partai yang membayarmu,” “Kamu tidak ‘merubah’ orang lain, tapi kamu ‘diubah,’ dan sebagainya. Saya tetap tidak tergerak. Akhirnya mereka berkata dengan jengkel, ”Jika kamu masih tetap begitu, kami tidak lagi menganggapmu sebagai keluarga.” Saya berkata, “Terserah.” Mereka menutup pintu dan pergi.
Semakin larut di dalam Fa, semakin kurasakan perlindungan dan dorongan semangat dari Guru. Saya bermimpi bahwa sebuah pohon apel yang kokoh tumbuh di tengah jalan di kampung halamanku dan terdapat banyak apel besar. Saya menyadari bahwa itu adalah buah status, yang tumbuh dari Fa lurus dan kultivasi Tao. Ketika saya tidak gigih, saya bermimpi membawa dua tas besar dan seorang anak bersama dengan saya. Saya berlari sangat cepat menuju stasiun kereta api, tetapi setelah tiba di loket karcis, petugas karcis menutup pintunya. Saya melihat dua praktisi di kereta, sedang menunggu keberangkatan. Ketika bangun, saya mengingatkan diriku sendiri untuk gigih maju, mengajarkan anak dengan baik dan meluangkan waktu untuk belajar Fa serta berlatih Gong bersama dengan anakku setiap hari.
Melewati Setiap Ujian, Kejahatan Ada Dimana-mana
Penganiayaan ditingkatkan dan situasi menjadi suram. Penyiksaan terhadap para praktisi yang gigih makin brutal dalam upaya untuk membuat mereka menulis pernyataan jaminan, berjanji untuk tidak berlatih lagi. Praktisi dipaksa menulis laporan yang menyatakan telah membuang Falun Gong dari pikiran mereka. Praktisi yang melepaskan latihan membantu para penjaga dan menawarkan nasihat, sedang para kriminal mengawasi praktisi. Mereka memaksa praktis duduk di bangku kecil, menonton program TV yang memfitnah Falun Gong, tidak boleh bicara, tidak boleh menutup mata, mengenakan seragam, bekerja dan meneriakkan slogan-slogan. Suara-suara teriakan, umpatan dan teriakan kesakitan akibat pemukulan tidak pernah berhenti.
Tekanan terhadapku sangatlah besar, terutama setelah mereka menyadari bahwa saya tidak aktif menganiaya praktisi. Kepala brigade menemukan mereka berlatih dan memancarkan pikiran lurus ketika saya sedang bertugas. Ia menghukumku secara finansial. Seperti yang Guru katakan,
“.. kelak boleh jadi justru di depan orang yang paling anda khawatirkan akan kehilangan muka, ada yang memberi anda dua buah tamparan, agar anda menjadi malu, bagaimana anda menyikapi hal ini, lihat apakah anda dapat bersabar.” (Zhuan Falun)
Ketika saya memikirkan Fa, detak jantungku menjadi cepat dan wajahku berubah jadi merah. Kadang-kadang saya menyadarinya, jadi saya memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan unsur-unsur kejahatan. Kemudian saya menemukan bahwa rekan-rekanku dan tahanan mengawasiku. Saya harus berhati-hati dan pasti saya hanya menjalani jalur yang diatur oleh Guru. Guru berkata,
“Bagaimanapun sibuknya, anda tidak boleh tidak belajar Fa. Ini merupakan jaminan terbesar untuk mencapai kesempurnaan.” (“Kata Sambutan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
“Sebagai pengikut Dafa sepenuhnya menyangkal semua yang diatur oleh kekuatan lama yang jahat.” (“Dafa Kukuh Tak Terhancurkan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya belajar Fa lebih banyak dan memancarkan pikiran lurus ketika ada waktu. Saat bangun di tengah malam, saya segera belajar Fa atau berlatih Gong, tanpa peduli waktu. Kadang saya merasa kantuk berusaha menghalangi niatku, jadi saya memancarkan pikiran lurus. Kerongkonganku terasa kering dan sulit bernafas. Mataku berair dan merasa seperti jarum menusuk mata dan telingaku. Saya tetap memancarkan pikiran lurus dan tidak membiarkan kejahatan mengambil keuntungan atas celah kekosonganku.
Menghormati Janji
Dengan lebih banyak belajar Fa dan berbagi pemahaman dengan rekan-rekan praktisi, prinsip-prinsip Fa makin jelas bagiku. Saya memahami apa yang harus dilakukan. Saya harus menolong praktisi ketika mereka mengalami kesengsaraan dan menguatkan pikiran lurus mereka.
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (“Menyingkirkan Gangguan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Praktisi yang teguh merasa gembira setelah membaca Fa dan praktisi yang linglung, setelah membaca Fa, segera menulis pernyataan suci, menyatakan bahwa mereka akan terus berlatih.
Upaya untuk “merubah” praktisi terus berlanjut. Beberapa praktis tidak tahan penyiksaan dan melepaskan latihan. Banyak metode penyiksaan, termasuk mengikat tangan ke belakang dan menyetrum wajah dengan tongkat listrik. Praktisi yang teguh dipukuli dengan brutal. Namun demikian, masih banyak yang tetap teguh. Saya menangis melihat kepercayaan rekan-rekan praktisi kepada Guru dan Dafa dan pikiran lurus mereka yang teguh. Mereka mengatasi ujian penderitaan. Itu persis seperti Guru katakan,
“Dewasa ini kejahatan yang masih tertinggal dalam Pelurusan Fa telah melihat keyakinan teguh yang tak mungkin dirubah dari pengikut Dafa, mereka barulah menjadi gila dan sepenuhnya kehilangan rasio.” (“Paksaan Tidak Bisa Merubah Hati Manusia” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Beberapa praktisi menjadi lumpuh akibat penganiayaan dan ada yang terluka memar di sekujur tubuhnya. Setelah melihat ini, saya merasa khawatir dan memutuskan untuk mengungkap penganiayaan. Rekan-rekan praktisi menuliskan fakta penganiayaan di malam hari, meskipun diawasi oleh penjaga dan kriminal.
Banyak praktisi dibebaskan tanpa melepaskan latihan. Pihak otoritas takut diungkap ke publik. Setelah setiap pengungkapan, penyiksaan berkurang. Saya tahu harus mengungkap semua penderitaan praktisi sampai kejahatan dilenyapkan. Saya memancarkan pikiran lurus dan memusnahkan gangguan. Saya merasa kejahatan ada dimana-mana saat itu, bahkan di udara. Ada kalanya pikiran lurusku tidak kuat. Saya segera menyadari ini adalah salah. Saya berkata, ”Saya adalah praktisi Dafa dan memikirkan Fa Guru untuk menguatkan pikiran lurus.” Guru berkata,
“Akar saya sudah terpancang pada alam semesta, siapa yang dapat menggoyahkan anda, berarti dapat menggoyahkan saya, terus terang, dia dapat menggoyahkan alam semesta ini.” (Zhuan Falun)
Ada kalanya ketika saya tidak dapat melewati sarang kejahatan, terutama ketika saya melihat rekan-rekan praktisi dipukuli dan diborgol. Penganiayaan berlangsung setiap hari. Saya berada dalam tekanan berat dan ingin meninggalkannya. Saya kemudian teringat Fa Guru,
“Xiulian memang sulit, kesulitannya terletak pada, walaupun langit runtuh bumi terbelah, kejahatan menganiaya dengan beringas, disaat hidup dan mati dipertaruhkan, anda masih dapat dengan teguh terus melangkah maju diatas jalur Xiulian anda ini, hal apapun dalam masyarakat manusia juga tidak dapat mengganggu derap langkah anda diatas jalur Xiulian.” (“Jalur” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Mengenang jalur kultivasiku selama sepuluh tahun, saya teringat kesedihan dan air mata, juga rasa syukur. Guru melindungiku dan terus-menerus memberiku perunjuk. Saya adalah seorang praktisi yang sungguh beruntung! Guru memurnikan saya dan membuat saya kembali ke jati diri yang asli.
Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkap terima kasihku kepada Guru. Saya hanya dapat gigih maju dan melakukan tiga hal dengan baik guna membalas Guru. Pada saat yang sama, saya berharap mereka yang melepaskan Dafa dapat segera kembali berlatih lagi.
Saya juga berharap para penjahat, penjaga dan polisi yang masih ikut di dalam penganiayaan agar menyadari kebenaran jadi mereka dan keluarga mereka dapat memiliki masa depan yang baik.
Terima kasih, Guru. Terima kasih, rekan-rekan praktisi.
Suatu hari, saya mengamati seorang praktisi wanita muda yang dihukum kerja paksa di selnya, berlutut cukup lama pada malam itu, dengan kedua tangan mendekap di depan dadanya. Wajahnya tampak kesakitan dan agak putus asa. Saya tidak memahami apa yang sedang dilakukannya, tapi saya ingin tahu tentang Falun Gong.
Para praktisi di kamp pernah melakukan latihan bersama dan para penjaga tidak dapat menghentikan mereka. Mereka menelepon manajer yang membawa lebih banyak penjaga guna menghentikan mereka. Manajer itu memerintahkan para penjaga, yang memegang tongkat dan pentungan, untuk mengepung praktisi. Sangat menakutkan. Manajer memerintahkan praktisi untuk berjongkok dengan tangan di atas kepala. Tiba-tiba salah satu papan di mana manajer itu berdiri patah. Ketika ia akan jatuh, salah satu praktisi yang dekat dengannya memegangi dia. Ini membuatku heran, karena praktisi tidak menunjukkan kebencian meskipun bagaimana mereka diperlakukan.
Otoritas yang lebih tinggi meminta metode “transformasi” ditingkatkan. Metode disiplin ketat pelan-pelan ditingkatkan dengan intensif. Siapa pun yang tidak menuruti aturan atau melakukan latihan diborgol ke kursi selama seminggu. Mereka yang mogok makan dicekok (diberi makan paksa) dengan susu bubuk atau bubur jagung, yang digarami hingga asin sekali. Mereka yang kelihatan sakit diikat dan disuntik. Seorang praktisi muda yang teguh diborgol di ranjang selama dua minggu dan tidak diperkenankan untuk menggunakan toilet, selain itu selang cekok dibiarkan di hidungnya selama dua minggu. Kami sering kali merasa lelah dan bercucuran keringat, tapi tidak mengerti mengapa para praktisi bersikap demikian.
Lahir Kembali dengan Mulai Berlatih Falun Dafa
Ketika semua taktik kami gagal, seorang kader berkata,”Mari kita lakukan yang berbeda. Semua baca buku Falun Dafa karangan Li Hongzhi. Cari sesuatu yang dapat kita gunakan yang dapat membantu kita untuk “merubah” mereka. Awalnya, buku itu seperti mengajarkan orang menjadi baik dan saya merasa tidak ada yang salah. Saya akhirnya tertarik dengan prinsip-prinsip Fa dan menggunakan setiap waktu luang untuk membacanya. Suatu hari, buku itu tampak berwarna merah. Saya merasa heran dan berpikir, “Mengapa buku ini sangat misterius?” Praktisi menceritakan hal-hal misterius, tapi seperti mendengar cerita. Sekarang saya melihatnya sendiri. Saya semakin ingin bertukar pandangan dengan praktisi ketika sedang bertugas.
Saya makin menyadari berharganya buku ini. Saya membacanya bilamana ada waktu. Suatu hari, ketika saya sedang baca, sebuah gunung hijau berkilauan tiba-tiba muncul di pojok bawah buku. Saya benar-benar melihatnya.
Kebetulan, saya menemui beberapa artikel Guru Li dan membacanya di rumah. Makin dibaca, saya makin merasa bahwa Falun Gong adalah lurus dan mengajarkan orang untuk berbuat kebaikan. Saya terus membaca dan sekarang merasa bahwa Falun Dafa seharusnya tidak difitnah. Saya pikir harus ke Beijing untuk memohon keadlian bagi Falun Gong. Sisi manusiaku segera mengesampingkan artikel-artikel itu. Saya tidak berani membacanya lebih lanjut. Saya merasa heran, bagaimana seorang penjaga kamp mempunyai pikiran seperti itu? Saya punya pekerjaan dan keluarga!
Tapi saya terus membacanya. Guru berkata,
“Wahai manusia! Sadarlah kembali! Sumpah janji para dewa dalam sejarah sedang direalisir, Dafa mengevaluasi segala kehidupan. Jalan kehidupan manusia ditempuh oleh masing-masing. Niat pikiran sekejap dari manusia sendiri juga akan menentukan masa depan dirinya.”
“Sayangilah, prinsip hukum alam semesta tepat berada di depan kalian.”
(“Ulasan Lebih Lanjut Mengenai Takhayul” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Setelah membaca ini, saya merasa dapat melepas semua perasaan dan sikap manusia, bahwa saya datang demi Fa. Guru berkata,
“Dahulu kala aliran Tao mengatakan bahwa Shifu yang mencari pengikut, bukan pengikut yang mencari Shifu.” (Zhuan Falun)
Saya mengerti bahwa saya harus berkultivasi dan ingin menjadi bijaksana, tetapi saya juga sadar apa yang akan saya hadapi di lingkungan mengerikan sepert itu. Saya berkata dalam hati, “Guru, saya telah memutuskan untuk menempuh jalan ini, bahkan jika saya harus berjalan di atas pisau.”
Setelah memutuskan, saya belajar Fa bilamana ada waktu luang. Saya menemukan diriku berubah banyak secara mental dan fisik. Tempat kerjaku sedang menabung guna membeli rumah dan rekan-rekanku mendorong saya untuk membeli yang lebih besar. Saya katakan itu tidak perlu. Saya menyadari bahwa saya telah memperoleh Falun Dafa dan saya harus cepat meningkat dan pulang ke rumah asliku. Saya berhenti minum arak dan bermain mahyong, berhenti mengutuk, dan tidak lagi menghadiri kegiatan-kegiatan manusia biasa. Gejala-gejala sakit muncul dan perlahan-lahan menghilang. Saya tidak lagi sakit kepala, radang usus, batu ginjal, masalah jantung, atritis dan penyakit lainnya.
Perubahan diriku menakutkan keluargaku. Karena ketakutan mereka pada Partai Komunis, mereka menentang dan menghalangiku. Suamiku merasa tidak berdaya. Keluargaku berusaha untuk membujukku, ”Kamu tidak bisa menentang Partai,” “Jangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh pemerintah,” “Diktaktor dari kaum proletar,” “Partai yang membayarmu,” “Kamu tidak ‘merubah’ orang lain, tapi kamu ‘diubah,’ dan sebagainya. Saya tetap tidak tergerak. Akhirnya mereka berkata dengan jengkel, ”Jika kamu masih tetap begitu, kami tidak lagi menganggapmu sebagai keluarga.” Saya berkata, “Terserah.” Mereka menutup pintu dan pergi.
Semakin larut di dalam Fa, semakin kurasakan perlindungan dan dorongan semangat dari Guru. Saya bermimpi bahwa sebuah pohon apel yang kokoh tumbuh di tengah jalan di kampung halamanku dan terdapat banyak apel besar. Saya menyadari bahwa itu adalah buah status, yang tumbuh dari Fa lurus dan kultivasi Tao. Ketika saya tidak gigih, saya bermimpi membawa dua tas besar dan seorang anak bersama dengan saya. Saya berlari sangat cepat menuju stasiun kereta api, tetapi setelah tiba di loket karcis, petugas karcis menutup pintunya. Saya melihat dua praktisi di kereta, sedang menunggu keberangkatan. Ketika bangun, saya mengingatkan diriku sendiri untuk gigih maju, mengajarkan anak dengan baik dan meluangkan waktu untuk belajar Fa serta berlatih Gong bersama dengan anakku setiap hari.
Melewati Setiap Ujian, Kejahatan Ada Dimana-mana
Penganiayaan ditingkatkan dan situasi menjadi suram. Penyiksaan terhadap para praktisi yang gigih makin brutal dalam upaya untuk membuat mereka menulis pernyataan jaminan, berjanji untuk tidak berlatih lagi. Praktisi dipaksa menulis laporan yang menyatakan telah membuang Falun Gong dari pikiran mereka. Praktisi yang melepaskan latihan membantu para penjaga dan menawarkan nasihat, sedang para kriminal mengawasi praktisi. Mereka memaksa praktis duduk di bangku kecil, menonton program TV yang memfitnah Falun Gong, tidak boleh bicara, tidak boleh menutup mata, mengenakan seragam, bekerja dan meneriakkan slogan-slogan. Suara-suara teriakan, umpatan dan teriakan kesakitan akibat pemukulan tidak pernah berhenti.
Tekanan terhadapku sangatlah besar, terutama setelah mereka menyadari bahwa saya tidak aktif menganiaya praktisi. Kepala brigade menemukan mereka berlatih dan memancarkan pikiran lurus ketika saya sedang bertugas. Ia menghukumku secara finansial. Seperti yang Guru katakan,
“.. kelak boleh jadi justru di depan orang yang paling anda khawatirkan akan kehilangan muka, ada yang memberi anda dua buah tamparan, agar anda menjadi malu, bagaimana anda menyikapi hal ini, lihat apakah anda dapat bersabar.” (Zhuan Falun)
Ketika saya memikirkan Fa, detak jantungku menjadi cepat dan wajahku berubah jadi merah. Kadang-kadang saya menyadarinya, jadi saya memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan unsur-unsur kejahatan. Kemudian saya menemukan bahwa rekan-rekanku dan tahanan mengawasiku. Saya harus berhati-hati dan pasti saya hanya menjalani jalur yang diatur oleh Guru. Guru berkata,
“Bagaimanapun sibuknya, anda tidak boleh tidak belajar Fa. Ini merupakan jaminan terbesar untuk mencapai kesempurnaan.” (“Kata Sambutan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
“Sebagai pengikut Dafa sepenuhnya menyangkal semua yang diatur oleh kekuatan lama yang jahat.” (“Dafa Kukuh Tak Terhancurkan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya belajar Fa lebih banyak dan memancarkan pikiran lurus ketika ada waktu. Saat bangun di tengah malam, saya segera belajar Fa atau berlatih Gong, tanpa peduli waktu. Kadang saya merasa kantuk berusaha menghalangi niatku, jadi saya memancarkan pikiran lurus. Kerongkonganku terasa kering dan sulit bernafas. Mataku berair dan merasa seperti jarum menusuk mata dan telingaku. Saya tetap memancarkan pikiran lurus dan tidak membiarkan kejahatan mengambil keuntungan atas celah kekosonganku.
Menghormati Janji
Dengan lebih banyak belajar Fa dan berbagi pemahaman dengan rekan-rekan praktisi, prinsip-prinsip Fa makin jelas bagiku. Saya memahami apa yang harus dilakukan. Saya harus menolong praktisi ketika mereka mengalami kesengsaraan dan menguatkan pikiran lurus mereka.
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (“Menyingkirkan Gangguan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Praktisi yang teguh merasa gembira setelah membaca Fa dan praktisi yang linglung, setelah membaca Fa, segera menulis pernyataan suci, menyatakan bahwa mereka akan terus berlatih.
Upaya untuk “merubah” praktisi terus berlanjut. Beberapa praktis tidak tahan penyiksaan dan melepaskan latihan. Banyak metode penyiksaan, termasuk mengikat tangan ke belakang dan menyetrum wajah dengan tongkat listrik. Praktisi yang teguh dipukuli dengan brutal. Namun demikian, masih banyak yang tetap teguh. Saya menangis melihat kepercayaan rekan-rekan praktisi kepada Guru dan Dafa dan pikiran lurus mereka yang teguh. Mereka mengatasi ujian penderitaan. Itu persis seperti Guru katakan,
“Dewasa ini kejahatan yang masih tertinggal dalam Pelurusan Fa telah melihat keyakinan teguh yang tak mungkin dirubah dari pengikut Dafa, mereka barulah menjadi gila dan sepenuhnya kehilangan rasio.” (“Paksaan Tidak Bisa Merubah Hati Manusia” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Beberapa praktisi menjadi lumpuh akibat penganiayaan dan ada yang terluka memar di sekujur tubuhnya. Setelah melihat ini, saya merasa khawatir dan memutuskan untuk mengungkap penganiayaan. Rekan-rekan praktisi menuliskan fakta penganiayaan di malam hari, meskipun diawasi oleh penjaga dan kriminal.
Banyak praktisi dibebaskan tanpa melepaskan latihan. Pihak otoritas takut diungkap ke publik. Setelah setiap pengungkapan, penyiksaan berkurang. Saya tahu harus mengungkap semua penderitaan praktisi sampai kejahatan dilenyapkan. Saya memancarkan pikiran lurus dan memusnahkan gangguan. Saya merasa kejahatan ada dimana-mana saat itu, bahkan di udara. Ada kalanya pikiran lurusku tidak kuat. Saya segera menyadari ini adalah salah. Saya berkata, ”Saya adalah praktisi Dafa dan memikirkan Fa Guru untuk menguatkan pikiran lurus.” Guru berkata,
“Akar saya sudah terpancang pada alam semesta, siapa yang dapat menggoyahkan anda, berarti dapat menggoyahkan saya, terus terang, dia dapat menggoyahkan alam semesta ini.” (Zhuan Falun)
Ada kalanya ketika saya tidak dapat melewati sarang kejahatan, terutama ketika saya melihat rekan-rekan praktisi dipukuli dan diborgol. Penganiayaan berlangsung setiap hari. Saya berada dalam tekanan berat dan ingin meninggalkannya. Saya kemudian teringat Fa Guru,
“Xiulian memang sulit, kesulitannya terletak pada, walaupun langit runtuh bumi terbelah, kejahatan menganiaya dengan beringas, disaat hidup dan mati dipertaruhkan, anda masih dapat dengan teguh terus melangkah maju diatas jalur Xiulian anda ini, hal apapun dalam masyarakat manusia juga tidak dapat mengganggu derap langkah anda diatas jalur Xiulian.” (“Jalur” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Mengenang jalur kultivasiku selama sepuluh tahun, saya teringat kesedihan dan air mata, juga rasa syukur. Guru melindungiku dan terus-menerus memberiku perunjuk. Saya adalah seorang praktisi yang sungguh beruntung! Guru memurnikan saya dan membuat saya kembali ke jati diri yang asli.
Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkap terima kasihku kepada Guru. Saya hanya dapat gigih maju dan melakukan tiga hal dengan baik guna membalas Guru. Pada saat yang sama, saya berharap mereka yang melepaskan Dafa dapat segera kembali berlatih lagi.
Saya juga berharap para penjahat, penjaga dan polisi yang masih ikut di dalam penganiayaan agar menyadari kebenaran jadi mereka dan keluarga mereka dapat memiliki masa depan yang baik.
Terima kasih, Guru. Terima kasih, rekan-rekan praktisi.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/11/18/明慧网法会--司法女警察从迫害法轮功到修炼法轮功--232471.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/12/8/121834.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org