Menjalankan Kultivasi Bersama Praktisi Muda
(Minghui.org)
1. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya Yinyin. umur 10 tahun.
Sekarang saya kelas empat. Setiap hari setelah pulang dari sekolah saya dan adik belajar Fa dengan ibu selama setengah jam. Saya tahu bahwa kami semua berasal dari langit, dan tujuan dari kultivasi adalah untuk kembali ke tempat kita berasal. Tapi prosesnya tidaklah mudah. Contoh, suatu saat saya berbuat salah, kelas saya tidak mendapat penghargaan karena perbuatan saya. Teman kelas saya menyalahkan saya. Saya tidak marah, namun mencari ke dalam dan melihat kelalaian saya.
1. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya Yinyin. umur 10 tahun.
Sekarang saya kelas empat. Setiap hari setelah pulang dari sekolah saya dan adik belajar Fa dengan ibu selama setengah jam. Saya tahu bahwa kami semua berasal dari langit, dan tujuan dari kultivasi adalah untuk kembali ke tempat kita berasal. Tapi prosesnya tidaklah mudah. Contoh, suatu saat saya berbuat salah, kelas saya tidak mendapat penghargaan karena perbuatan saya. Teman kelas saya menyalahkan saya. Saya tidak marah, namun mencari ke dalam dan melihat kelalaian saya.
Kultivasi telah membuat saya
sehat. Selain ke dokter gigi, saya tidak pernah harus minum obat.
Kadang-kadang selagi penghapusan karma merasa tidak nyaman. Ibu
mengingatkan saya untuk tidak menghiraukannya tapi justru harus
belajar Fa dan latihan lebih banyak. Guru sudah banyak
menghilangkan karma dari tubuh saya. Beberapa waktu yang lalu saya
menderita flu H1N1. Saya acuhkan bahkan melakukan satu jam duduk
meditasi dan belajar Fa seperti biasa, gejala penyakitnya hilang
dalam satu hari. Saya tahu Guru menjaga saya.
Diantara ke-5 set latihan, yang paling sulit bagi saya adalah duduk meditasi. Dulu kaki saya sering tergelincir turun. Tetapi belakangan ini saya hampir bisa melakukannya satu jam. Ketika hampir selesai, kaki saya terasa sakit. Karena saya tahu saya harus menyingkirkan benda buruk ini sebelum kembali ke rumah yang sebenarnya, saya bisa menahannya sampai selesai. Tentu saja saya tahu saya juga harus melihat apa yang belum saya perbuat dengan baik. Pernah kaki saya sangat sakit setelah duduk meditasi setengah jam. Saya ingat hari itu saya tidak dapat mengontrol emosi saya dan berdebat dengan adik. Tak heran kaki saya sakit sekali.
Selain kembali ke rumah yang sejati, kita juga harus menyelamatkan makhluk hidup. Selama kegiatan Dafa, saya membantu menyebarkan materi klarifikasi fakta, seperti memberikan informasi tentang mengundurkan diri dari PKC. Pada awalnya saya tidak seberani adik dan kakak saya, tapi ibu mendorong saya, dengan mengatakan orang-orang dari kerajaan saya sedang menunggu saya. Oleh karena itu keberanian saya timbul, pada mulanya saya meminta adik untuk pergi bersama saya. Selanjutnya saya bisa melakukannya sendiri.
Ketika pertunjukan ShenYun datang ke daerah saya, saya juga membantu membagikan brousur Shen Yun. Pernah kami membagikannya di depan kebun binatang. Walaupun cuaca sangat dingin, kami membagi habis brosur yang kami bawa sebab waktu itu kami hanya mempunyai pikiran bahwa setiap orang harus mendapat brosur jadi akan ada lebih banyak orang yang akan mengetahui keindahan pertunjukan itu. Saya katakan pada para pejalan kaki: "Salam! Ini mengenai Pertunjukan Shen Yun dari Amerika." Banyak orang memuji saya.
Saya tahu masih banyak yang harus saya perbaiki. Contoh, ketika melakukan latihan, saya sering lupa memejamkan mata. Saya belum cukup berani mengklarifikasi fakta kepada guru dan teman sekolah. Saya masih punya mentalitas pamer, perasaan puas diri, takut dsb. Dulu saya mempunyai sifat iri hati terhadap adik yang memenangkan kejuaraan Judo. Kemudian, saya melepaskannya. Guru mengatakan kita adalah praktisi di masa pelurusan Fa. Saya harus menangkap kesempatan itu, membuktikan kebenaran Fa dengan benar, dan memberi tahu seluruh dunia bahwa Falun Dafa baik.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
2. Salam pada Guru! Salam, teman-teman praktisi! Nama saya Honglian dan saya berumur sembilan tahun.
Ibu mengatakan bahwa ketika saya masih kecil, saya sangat keras kepala dan selalu mengerjakan apa yang saya anggap benar--walau sebenarnya hal itu salah. Saya tahu kultivasi dapat membuat saya meningkat dan kembali ke rumah yang sejati. Saya tahu kita perlu menghilangkan karma. Tapi tetap, tekadang saya berkelahi dengan adik. Akibatnya, ibu sering menyuruh kami untuk berlutut di depan foto Guru dan memikirkan kesalahan apa yang telah kami perbuat.
Ibu mengatakan, saya adalah orang yang penuh perhatian, jadi saya sering kali tidak tahan dengan kelalaian kakak saya. Kadang-kadang, saya merasa sayalah yang lebih tua dan saya kehilangan kesabaran padanya. Ibu memberi tahu saya: "Semuanya telah diatur, dan tujuanya adalah supaya kamu bisa pulang ke rumah kamu yang sejati. Dia telah diatur menjadi kakak. Kamu yang kedua sebab kamu perlu belajar mendengarkan orang lain." Kadang saya tidak mengerti apa yang ibu katakan. Tetapi saya ingat Guru mengajarkan kita untuk bersabar, oleh karena itu saya tidak lagi bertengkar. Saya tahu saya masih punya keterikatan yaitu saya tidak suka diperintah orang lain.
Waktu saya kecil, kami pernah pergi ke Hong Kong mengikuti parade. Kendaraan yang mengangkut kami tidak cukup, jadi satu orang dalam keluarga kami harus pergi terpisah. Ibu merasa saya adalah orang yang paling bebas, oleh karena itu dia meminta praktisi lain untuk membawa saya. Saya sangat merindukan ibu hingga menangis. Praktisi yang membawa saya memuji saya dengan mengatakan dia belum pernah bertemu anak-anak setabah saya. Saya pikir itu karena saya tahu tujuan perjalanan kami ke Hong Kong adalah untuk membuktikan Fa.
Ketika Shen Yun datang tahun ini, ibu mengajak saya membagikan materi pertunjukan. Kadang kami melakukannya dalam waktu yang lama. Saya merasa lelah, tetapi saya berharap semua orang akan pergi menonton Shen Yun.
Selama kultivasi saya, kadang saya melakukannya dengan baik kadang tidak. Kadang, saya bisa menahan ketika seseorang menendang saya di sekolah. Jika saya jatuh, saya akan memikirkan kesalahan apa yang telah saya perbuat. Saya tahu saya pasti sudah mengatakan sesuatu yang salah ketika saya mengalami sakit gigi. Banyak teman sekelas saya suka bermain video games, tetapi saya tahu bahwa seorang kultivator seharusnya tidak bermain game yang penuh kekerasan. Ada banyak hal yang saya tidak lakukan dengan baik. Contoh, suatu saat saya marah dan memukul atau menghina orang lain. Saya tahu seharusnya tidak melakukan hal demikian, tapi kadang-kadang saya gagal mengontrol diri. Saya tahu bahwa saya harus banyak belajar Fa.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
3. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya adalah Hongfa. Saya berumur 6 tahun.
Guru mengajarkan kita untuk latihan gerakan tetapi latihan itu penuh penderitaan, terutama latihan duduk. Baru-baru ini saja saya dapat duduk selama satu jam. Saya sering menangis selagi melakukan latihan meditasi, tetapi saya tidak menyerah, sebab saya tahu jika saya melakukan tidak baik, saya tidak dapat menghilangkan karma dan saya tidak dapat pulang ke rumah saya yang sejati. Oleh karena itu saya menahan kaki saya dengan tangan.
Di rumah, kadang saya berdebat dan berkelahi dengan kakak. Kadang ketika saya sedang tidak baik, ibu memukul tangan saya. Saya tidak ingin dia memukul saya, jadi saya katakan padanya, "Ibu memberikan De pada saya!" Tapi dia berkata: "Jika ibu tidak mengajari kamu dengan benar, ibu tidak menjadi ibu yang baik dan mungkin nanti akan memberikan De yang lebih banyak lagi kepada orang lain." Oleh karena itu menurut saya ibu sangat tegas.
Di sekolah saya sering membantu guru. Jika teman kelas memkul saya, saya akan berusaha untuk tidak membalasnya. Saya mencuci sendiri kotak makan siang saya di rumah. Saya tahu kultivasi dapat menuntun kita ke rumah kita yang sejati.
Akhirnya saya ingin membaca sebuah puisi dari Hong Yin:
Jalan untuk berkultivasi Gong
terletak pada hati
Dafa tidak bertepi
deritanya ibarat berlayar di perahu
("Falun Dafa" dari Hong Yin)
Terima kasih, Guru! Terima kasih, semuanya!
4. Salam pada Guru! Salam, teman-teman praktisi!
Saya berasal dari Taipei. Saya sudah berkultivasi Fa selama sepuluh tahun terakhir ini. Anak-anak saya baru saja berbagi pengalaman mereka. Sekarang saya ingin bagi pengalaman saya dalam mengajari praktisi muda.
Guru berkata; "Terikat dengan hubungan perasaan kekeluargaan, pasti akan dibuat letih olehnya, terjerat olehnya, tersiksa olehnya, dengan memegang erat tali hubungan perasaan kekeluargaan akan mengganggunya seumur hidup, pada akhir usianya menyesalpun sudah terlambat." ("Larangan Bagi Orang yang Xiulian" dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju) Selama saya berkultivasi bersama anak-anak, selagi membuktikan Fa saya dapat merasakan kemajuan saya selangkah demi selangkah.
Saya menikah dan mempunyai anak tidak lama setelah saya lulus dari perguruan tinggi. Ibu saya dan ibu mertua kadang-kadang membantu saya menjaga anak-anak ketika saya sibuk.
Anak kedua saya sering rewel. Dia sangat sensitif dan cepat marah bila sesuatu tidak dijelaskan dengan benar atau tidak dikerjakan dengan baik. Saya punya perasaan kami saling hutang satu sama lain. Di masa yang lalu, saya tidak mencari ke dalam bahkan mengeluhkan kenakalan anak ini. Pada saat itu, saya sedang mengejar gelar di bidang pendidikan anak-anak dan kembali belajar memposisikan diri sebagai orang tua dari sudut pandang orang yang bukan praktisi. Sementara itu, saya melihat keterikatan saya--saya terlalu memikirkan diri sendiri dan tidak mempertimbangkan orang lain. Saya tidak menghormati anak saya sebagai suatu kehidupan yang independen. Pada permukaan, saya mengikuti Fa dalam mengajar mereka, tapi kenyataannya, saya tidak mengerti Fa dengan baik.
Saya hamil lagi untuk anak yang ketiga. Banyak orang berpikir dengan mempunyai tiga anak tidak akan ada waktu lagi untuk mengklarifikasi fakta. Tapi dalam kasus saya, saya bekerja di NTDTV pada saat itu.
Dengan tiga anak, saya paham saya harus mengkultivasi diri saya di lingkungan seperti ini. Tapi kadang-kadang saya beralih ke sisi extrem yang lain dan memikirkannya terlalu banyak. Contoh, saya pikir: "Anak saya tidak tahu apa sebenarnya Festival Duanwu itu. Saya akan menujukkan mereka cara membuat bakcang. Berikutnya saya menjadi terlalu sibuk setelah bekerja sehari penuh. Saya juga berpikir: "Saya hanya membeli pakaian untuk kakaknya tetapi adiknya tidak. Mungkin dia akan berpikir ini tidak adil." Jadi saya membeli pakaian lebih banyak dan ternyata hanya buang-buang uang saja. Saya tidak menciptakan lingkungan yang baik untuk kultivasi, dan saya tidak membantu anak-anak saya belajar berkultivasi dari kehidupan sehari-hari.
Seseorang harus terus memperbaiki diri dalam kultivasi. Saya tidak meningkat dalam waktu yang cukup lama dan akhirnya menimbulkan keterikan baru yang menghalangi saya dalam pekerjaaan membuktikan kebenaran Fa. Saya berpikir tentang hal itu dan berpikir bahwa hal itu menunjukan bahwa saya tidak teguh terhadap Fa, saya tidak berkultivasi dengan rajin dan hanya mencari kenyamanan. Saya tahu, saya seharusnya membuat jalan yang lebih baik untuk membuktikan Fa.
Selama beberapa tahun terakhir, ketika pikiran saya lurus dan saya membantu anak-anak saya memahami kewajiban praktisi Dafa, saya melakukan pekerjaan NTDTV dan kegiatan Dafa lainnya dengan baik. Anak-anak juga memberi beberapa saran mengenai acara TV dan mereka menyadari jalur kultivasi mereka sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya memperlakukan amak-anak saya sebagai sesama praktisi. Pertama, saya mulai dari sudut pandang manusia yang paling dasar mengenai Fa, mendorong mereka bertanggung jawab, jujur, dan toleran serta melihat sisi cerah dari kehidupan. Saya meminta mereka duduk dengan tegap, menulis dengan rapi, tidak membuang makanan ketika makan, berpakaian rapi, dan menatap mata lawan bicara ketika berbicara dengan mereka.
Di sekolah, mereka diajarkan ilmu pengetahuan modern. Saya tidak pernah secara langsung menolak hal ini. Saya hanya memberitahukan mereka keberadaan kebenaran pada level yang lebih tinggi dan di dimensi lain, serta satu-satunya jalan untuk mengetahui mereka hanyalah dengan memperbaiki diri kita sendiri.
Untuk hiburan anak, saya mencoba memilih program yang sesuai yang dapat kami tonton bersama dan mendiskusikannya. Berhadapan dengan berbagai karakter kartun yang aneh-aneh, saya katakan pada mereka hanya kecantikan yang sejati yang tidak akan berubah oleh waktu. Saya juga ajarkan pada mereka butuh keberanian untuk mempertahankan kebenaran.
Setiap malam sebelun anak-anak tidur, saya bacakan cerita sejarah dan artikel dari buku kultivasi. Kemudian kami diskusikan bagaimana menghadapi hal yang sama dalam kehidupan, inilah yang memperdalam pengertian mereka terhadap Fa.
Sering kali, praktisi muda ini berkultivasi lebih baik dari saya. Kadang saya hilang kesabaran dengan suami, dan anak perempuan saya yang tertua mengingatkan saya: "Anda seharusnya tidak marah." Ketika saya tanya padanya bagaimana caranya tidak marah ketika suami saya mengeritiknya, anak umur sepuluh tahun itu menarik napas panjang dan berkata dengan bijaksana: "Tarik napas panjang seperti ini, dan akan terlewati."
Ketika saya sibuk dengan pekerjaan Dafa, anak tertua saya, yang juga punya banyak pekerjaan rumah, akan memberitahukan adiknya: "Jangan ganggu ibu. Tanya saya jika kamu ada pertanyaan." Ketika saya ingin membagikan materi pertunjukan Shen Yun tanpa makan, anak perempuan saya yang lebih muda berkata: "Menyelamatkan orang lebih penting. Kita makannya nanti saja." Pada suatu saat saya tidak tahan dan memukul anak perempuan tertua saya ketika tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Adiknya menangis dan berkata kepada saya: "Tolong jangan pukul dia, Anda boleh memukul saya." Ketika kakaknya tidak dapat menahan sakit saat duduk bermeditasi dan menurunkan kakinya, adiknya malah lebih kuatir dari pada saya. Ia menangis sambil berkata: Bersila lagi. Saya ingin anda kembali ke surga. bersilalah lagi."
Awal tahun ini, saya ajak mereka membagikan brosur Shen Yun. Pada awalnya mereka agak gugup memegang brosur, tapi berikutnya mereka bertanya kepada saya apa yang harus mereka katakan. Di pusat penjualan tiket, di kebun binatang, di depan sekolah atau di dalam taxi, saya melihat tangan mereka memegang harapan untuk umat manusia dan saya melihat bagaimana mereka mengangkat tangan untuk menggapai lebih banyak orang. Saya ingin mengatakan kepada Guru: "Guru mereka adalah praktisi muda Anda. Terima kasih telah memberikan saya anak-anak hebat seperti ini."
Saya tahu kami hanyalah orang tua bagi anak-anak kami pada kehidupan sekarang ini. Tetapi bagaimanapun juga kasih sayang ini telah tumbuh selama beberapa tahun ini. Beberapa tahun yang lalu, saya bermimpi waktu berpisah telah tiba. Dalam mimpi, saya peluk kedua putri saya dan mengatakan pada mereka bahwa kita akan pulang, dan saya harus pulang duluan. Kedua gadis itu terus menangis tak henti-hentinya, hati saya bagaikan tersayat pisau. Dengan pikiran lurus, saya katakan pada mereka: “Guru akan menyiapkan tempat yang baik untuk kalian." Saya pergi tanpa menengok kembali. Lantas saya bangun dari tidur.
Guru berkata:
"Jika anda ingin Xiulian, Qing manusia harus dapat dilepas. Tentu saja kita Xiulian di tengah manusia biasa, selayaknya berbakti kepada orang tua dan mendisiplinkan anak, dalam keadaan apa pun harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik, apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang belas kasih. Qing adalah sesuatu yang ada di tengah manusia biasa, manusia biasa adalah hidup demi Qing" (Zhuan Falun)
Saya sering mengingatkan diri untuk tidak terlalu terikat pada Qing manusia dan menambah masalah bagi xiulian saya dan anak-anak saya.
Tiga anak saya berasal dari tiga tempat yang berbeda. Keberadaan kultivasi saya sering terefleksi pada mereka. Ketika saya belajar Fa dengan pikiran jernih dan melakukan latihan setiap hari, anak saya otomatis melakukan hal yang sama, kecuali anak saya yang termuda sering membutuhkan dorongan yang lebih besar. Hari minggu, saya mencoba mengajak mereka ke kelompok belajar Fa begitu saya punya waktu senggang. Dalam kelompok acap kali mereka membuat ulah, dan ketika saya mengajarinya, saya sering melihat keterikatan saya.
Akhirnya, marilah saling mendorong satu sama lain dengan Hong Yin:
"Belajar Fa dan mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
Diantara ke-5 set latihan, yang paling sulit bagi saya adalah duduk meditasi. Dulu kaki saya sering tergelincir turun. Tetapi belakangan ini saya hampir bisa melakukannya satu jam. Ketika hampir selesai, kaki saya terasa sakit. Karena saya tahu saya harus menyingkirkan benda buruk ini sebelum kembali ke rumah yang sebenarnya, saya bisa menahannya sampai selesai. Tentu saja saya tahu saya juga harus melihat apa yang belum saya perbuat dengan baik. Pernah kaki saya sangat sakit setelah duduk meditasi setengah jam. Saya ingat hari itu saya tidak dapat mengontrol emosi saya dan berdebat dengan adik. Tak heran kaki saya sakit sekali.
Selain kembali ke rumah yang sejati, kita juga harus menyelamatkan makhluk hidup. Selama kegiatan Dafa, saya membantu menyebarkan materi klarifikasi fakta, seperti memberikan informasi tentang mengundurkan diri dari PKC. Pada awalnya saya tidak seberani adik dan kakak saya, tapi ibu mendorong saya, dengan mengatakan orang-orang dari kerajaan saya sedang menunggu saya. Oleh karena itu keberanian saya timbul, pada mulanya saya meminta adik untuk pergi bersama saya. Selanjutnya saya bisa melakukannya sendiri.
Ketika pertunjukan ShenYun datang ke daerah saya, saya juga membantu membagikan brousur Shen Yun. Pernah kami membagikannya di depan kebun binatang. Walaupun cuaca sangat dingin, kami membagi habis brosur yang kami bawa sebab waktu itu kami hanya mempunyai pikiran bahwa setiap orang harus mendapat brosur jadi akan ada lebih banyak orang yang akan mengetahui keindahan pertunjukan itu. Saya katakan pada para pejalan kaki: "Salam! Ini mengenai Pertunjukan Shen Yun dari Amerika." Banyak orang memuji saya.
Saya tahu masih banyak yang harus saya perbaiki. Contoh, ketika melakukan latihan, saya sering lupa memejamkan mata. Saya belum cukup berani mengklarifikasi fakta kepada guru dan teman sekolah. Saya masih punya mentalitas pamer, perasaan puas diri, takut dsb. Dulu saya mempunyai sifat iri hati terhadap adik yang memenangkan kejuaraan Judo. Kemudian, saya melepaskannya. Guru mengatakan kita adalah praktisi di masa pelurusan Fa. Saya harus menangkap kesempatan itu, membuktikan kebenaran Fa dengan benar, dan memberi tahu seluruh dunia bahwa Falun Dafa baik.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
2. Salam pada Guru! Salam, teman-teman praktisi! Nama saya Honglian dan saya berumur sembilan tahun.
Ibu mengatakan bahwa ketika saya masih kecil, saya sangat keras kepala dan selalu mengerjakan apa yang saya anggap benar--walau sebenarnya hal itu salah. Saya tahu kultivasi dapat membuat saya meningkat dan kembali ke rumah yang sejati. Saya tahu kita perlu menghilangkan karma. Tapi tetap, tekadang saya berkelahi dengan adik. Akibatnya, ibu sering menyuruh kami untuk berlutut di depan foto Guru dan memikirkan kesalahan apa yang telah kami perbuat.
Ibu mengatakan, saya adalah orang yang penuh perhatian, jadi saya sering kali tidak tahan dengan kelalaian kakak saya. Kadang-kadang, saya merasa sayalah yang lebih tua dan saya kehilangan kesabaran padanya. Ibu memberi tahu saya: "Semuanya telah diatur, dan tujuanya adalah supaya kamu bisa pulang ke rumah kamu yang sejati. Dia telah diatur menjadi kakak. Kamu yang kedua sebab kamu perlu belajar mendengarkan orang lain." Kadang saya tidak mengerti apa yang ibu katakan. Tetapi saya ingat Guru mengajarkan kita untuk bersabar, oleh karena itu saya tidak lagi bertengkar. Saya tahu saya masih punya keterikatan yaitu saya tidak suka diperintah orang lain.
Waktu saya kecil, kami pernah pergi ke Hong Kong mengikuti parade. Kendaraan yang mengangkut kami tidak cukup, jadi satu orang dalam keluarga kami harus pergi terpisah. Ibu merasa saya adalah orang yang paling bebas, oleh karena itu dia meminta praktisi lain untuk membawa saya. Saya sangat merindukan ibu hingga menangis. Praktisi yang membawa saya memuji saya dengan mengatakan dia belum pernah bertemu anak-anak setabah saya. Saya pikir itu karena saya tahu tujuan perjalanan kami ke Hong Kong adalah untuk membuktikan Fa.
Ketika Shen Yun datang tahun ini, ibu mengajak saya membagikan materi pertunjukan. Kadang kami melakukannya dalam waktu yang lama. Saya merasa lelah, tetapi saya berharap semua orang akan pergi menonton Shen Yun.
Selama kultivasi saya, kadang saya melakukannya dengan baik kadang tidak. Kadang, saya bisa menahan ketika seseorang menendang saya di sekolah. Jika saya jatuh, saya akan memikirkan kesalahan apa yang telah saya perbuat. Saya tahu saya pasti sudah mengatakan sesuatu yang salah ketika saya mengalami sakit gigi. Banyak teman sekelas saya suka bermain video games, tetapi saya tahu bahwa seorang kultivator seharusnya tidak bermain game yang penuh kekerasan. Ada banyak hal yang saya tidak lakukan dengan baik. Contoh, suatu saat saya marah dan memukul atau menghina orang lain. Saya tahu seharusnya tidak melakukan hal demikian, tapi kadang-kadang saya gagal mengontrol diri. Saya tahu bahwa saya harus banyak belajar Fa.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
3. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya adalah Hongfa. Saya berumur 6 tahun.
Guru mengajarkan kita untuk latihan gerakan tetapi latihan itu penuh penderitaan, terutama latihan duduk. Baru-baru ini saja saya dapat duduk selama satu jam. Saya sering menangis selagi melakukan latihan meditasi, tetapi saya tidak menyerah, sebab saya tahu jika saya melakukan tidak baik, saya tidak dapat menghilangkan karma dan saya tidak dapat pulang ke rumah saya yang sejati. Oleh karena itu saya menahan kaki saya dengan tangan.
Di rumah, kadang saya berdebat dan berkelahi dengan kakak. Kadang ketika saya sedang tidak baik, ibu memukul tangan saya. Saya tidak ingin dia memukul saya, jadi saya katakan padanya, "Ibu memberikan De pada saya!" Tapi dia berkata: "Jika ibu tidak mengajari kamu dengan benar, ibu tidak menjadi ibu yang baik dan mungkin nanti akan memberikan De yang lebih banyak lagi kepada orang lain." Oleh karena itu menurut saya ibu sangat tegas.
Di sekolah saya sering membantu guru. Jika teman kelas memkul saya, saya akan berusaha untuk tidak membalasnya. Saya mencuci sendiri kotak makan siang saya di rumah. Saya tahu kultivasi dapat menuntun kita ke rumah kita yang sejati.
Akhirnya saya ingin membaca sebuah puisi dari Hong Yin:
Jalan untuk berkultivasi Gong
terletak pada hati
Dafa tidak bertepi
deritanya ibarat berlayar di perahu
("Falun Dafa" dari Hong Yin)
Terima kasih, Guru! Terima kasih, semuanya!
4. Salam pada Guru! Salam, teman-teman praktisi!
Saya berasal dari Taipei. Saya sudah berkultivasi Fa selama sepuluh tahun terakhir ini. Anak-anak saya baru saja berbagi pengalaman mereka. Sekarang saya ingin bagi pengalaman saya dalam mengajari praktisi muda.
Guru berkata; "Terikat dengan hubungan perasaan kekeluargaan, pasti akan dibuat letih olehnya, terjerat olehnya, tersiksa olehnya, dengan memegang erat tali hubungan perasaan kekeluargaan akan mengganggunya seumur hidup, pada akhir usianya menyesalpun sudah terlambat." ("Larangan Bagi Orang yang Xiulian" dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju) Selama saya berkultivasi bersama anak-anak, selagi membuktikan Fa saya dapat merasakan kemajuan saya selangkah demi selangkah.
Saya menikah dan mempunyai anak tidak lama setelah saya lulus dari perguruan tinggi. Ibu saya dan ibu mertua kadang-kadang membantu saya menjaga anak-anak ketika saya sibuk.
Anak kedua saya sering rewel. Dia sangat sensitif dan cepat marah bila sesuatu tidak dijelaskan dengan benar atau tidak dikerjakan dengan baik. Saya punya perasaan kami saling hutang satu sama lain. Di masa yang lalu, saya tidak mencari ke dalam bahkan mengeluhkan kenakalan anak ini. Pada saat itu, saya sedang mengejar gelar di bidang pendidikan anak-anak dan kembali belajar memposisikan diri sebagai orang tua dari sudut pandang orang yang bukan praktisi. Sementara itu, saya melihat keterikatan saya--saya terlalu memikirkan diri sendiri dan tidak mempertimbangkan orang lain. Saya tidak menghormati anak saya sebagai suatu kehidupan yang independen. Pada permukaan, saya mengikuti Fa dalam mengajar mereka, tapi kenyataannya, saya tidak mengerti Fa dengan baik.
Saya hamil lagi untuk anak yang ketiga. Banyak orang berpikir dengan mempunyai tiga anak tidak akan ada waktu lagi untuk mengklarifikasi fakta. Tapi dalam kasus saya, saya bekerja di NTDTV pada saat itu.
Dengan tiga anak, saya paham saya harus mengkultivasi diri saya di lingkungan seperti ini. Tapi kadang-kadang saya beralih ke sisi extrem yang lain dan memikirkannya terlalu banyak. Contoh, saya pikir: "Anak saya tidak tahu apa sebenarnya Festival Duanwu itu. Saya akan menujukkan mereka cara membuat bakcang. Berikutnya saya menjadi terlalu sibuk setelah bekerja sehari penuh. Saya juga berpikir: "Saya hanya membeli pakaian untuk kakaknya tetapi adiknya tidak. Mungkin dia akan berpikir ini tidak adil." Jadi saya membeli pakaian lebih banyak dan ternyata hanya buang-buang uang saja. Saya tidak menciptakan lingkungan yang baik untuk kultivasi, dan saya tidak membantu anak-anak saya belajar berkultivasi dari kehidupan sehari-hari.
Seseorang harus terus memperbaiki diri dalam kultivasi. Saya tidak meningkat dalam waktu yang cukup lama dan akhirnya menimbulkan keterikan baru yang menghalangi saya dalam pekerjaaan membuktikan kebenaran Fa. Saya berpikir tentang hal itu dan berpikir bahwa hal itu menunjukan bahwa saya tidak teguh terhadap Fa, saya tidak berkultivasi dengan rajin dan hanya mencari kenyamanan. Saya tahu, saya seharusnya membuat jalan yang lebih baik untuk membuktikan Fa.
Selama beberapa tahun terakhir, ketika pikiran saya lurus dan saya membantu anak-anak saya memahami kewajiban praktisi Dafa, saya melakukan pekerjaan NTDTV dan kegiatan Dafa lainnya dengan baik. Anak-anak juga memberi beberapa saran mengenai acara TV dan mereka menyadari jalur kultivasi mereka sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya memperlakukan amak-anak saya sebagai sesama praktisi. Pertama, saya mulai dari sudut pandang manusia yang paling dasar mengenai Fa, mendorong mereka bertanggung jawab, jujur, dan toleran serta melihat sisi cerah dari kehidupan. Saya meminta mereka duduk dengan tegap, menulis dengan rapi, tidak membuang makanan ketika makan, berpakaian rapi, dan menatap mata lawan bicara ketika berbicara dengan mereka.
Di sekolah, mereka diajarkan ilmu pengetahuan modern. Saya tidak pernah secara langsung menolak hal ini. Saya hanya memberitahukan mereka keberadaan kebenaran pada level yang lebih tinggi dan di dimensi lain, serta satu-satunya jalan untuk mengetahui mereka hanyalah dengan memperbaiki diri kita sendiri.
Untuk hiburan anak, saya mencoba memilih program yang sesuai yang dapat kami tonton bersama dan mendiskusikannya. Berhadapan dengan berbagai karakter kartun yang aneh-aneh, saya katakan pada mereka hanya kecantikan yang sejati yang tidak akan berubah oleh waktu. Saya juga ajarkan pada mereka butuh keberanian untuk mempertahankan kebenaran.
Setiap malam sebelun anak-anak tidur, saya bacakan cerita sejarah dan artikel dari buku kultivasi. Kemudian kami diskusikan bagaimana menghadapi hal yang sama dalam kehidupan, inilah yang memperdalam pengertian mereka terhadap Fa.
Sering kali, praktisi muda ini berkultivasi lebih baik dari saya. Kadang saya hilang kesabaran dengan suami, dan anak perempuan saya yang tertua mengingatkan saya: "Anda seharusnya tidak marah." Ketika saya tanya padanya bagaimana caranya tidak marah ketika suami saya mengeritiknya, anak umur sepuluh tahun itu menarik napas panjang dan berkata dengan bijaksana: "Tarik napas panjang seperti ini, dan akan terlewati."
Ketika saya sibuk dengan pekerjaan Dafa, anak tertua saya, yang juga punya banyak pekerjaan rumah, akan memberitahukan adiknya: "Jangan ganggu ibu. Tanya saya jika kamu ada pertanyaan." Ketika saya ingin membagikan materi pertunjukan Shen Yun tanpa makan, anak perempuan saya yang lebih muda berkata: "Menyelamatkan orang lebih penting. Kita makannya nanti saja." Pada suatu saat saya tidak tahan dan memukul anak perempuan tertua saya ketika tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Adiknya menangis dan berkata kepada saya: "Tolong jangan pukul dia, Anda boleh memukul saya." Ketika kakaknya tidak dapat menahan sakit saat duduk bermeditasi dan menurunkan kakinya, adiknya malah lebih kuatir dari pada saya. Ia menangis sambil berkata: Bersila lagi. Saya ingin anda kembali ke surga. bersilalah lagi."
Awal tahun ini, saya ajak mereka membagikan brosur Shen Yun. Pada awalnya mereka agak gugup memegang brosur, tapi berikutnya mereka bertanya kepada saya apa yang harus mereka katakan. Di pusat penjualan tiket, di kebun binatang, di depan sekolah atau di dalam taxi, saya melihat tangan mereka memegang harapan untuk umat manusia dan saya melihat bagaimana mereka mengangkat tangan untuk menggapai lebih banyak orang. Saya ingin mengatakan kepada Guru: "Guru mereka adalah praktisi muda Anda. Terima kasih telah memberikan saya anak-anak hebat seperti ini."
Saya tahu kami hanyalah orang tua bagi anak-anak kami pada kehidupan sekarang ini. Tetapi bagaimanapun juga kasih sayang ini telah tumbuh selama beberapa tahun ini. Beberapa tahun yang lalu, saya bermimpi waktu berpisah telah tiba. Dalam mimpi, saya peluk kedua putri saya dan mengatakan pada mereka bahwa kita akan pulang, dan saya harus pulang duluan. Kedua gadis itu terus menangis tak henti-hentinya, hati saya bagaikan tersayat pisau. Dengan pikiran lurus, saya katakan pada mereka: “Guru akan menyiapkan tempat yang baik untuk kalian." Saya pergi tanpa menengok kembali. Lantas saya bangun dari tidur.
Guru berkata:
"Jika anda ingin Xiulian, Qing manusia harus dapat dilepas. Tentu saja kita Xiulian di tengah manusia biasa, selayaknya berbakti kepada orang tua dan mendisiplinkan anak, dalam keadaan apa pun harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik, apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang belas kasih. Qing adalah sesuatu yang ada di tengah manusia biasa, manusia biasa adalah hidup demi Qing" (Zhuan Falun)
Saya sering mengingatkan diri untuk tidak terlalu terikat pada Qing manusia dan menambah masalah bagi xiulian saya dan anak-anak saya.
Tiga anak saya berasal dari tiga tempat yang berbeda. Keberadaan kultivasi saya sering terefleksi pada mereka. Ketika saya belajar Fa dengan pikiran jernih dan melakukan latihan setiap hari, anak saya otomatis melakukan hal yang sama, kecuali anak saya yang termuda sering membutuhkan dorongan yang lebih besar. Hari minggu, saya mencoba mengajak mereka ke kelompok belajar Fa begitu saya punya waktu senggang. Dalam kelompok acap kali mereka membuat ulah, dan ketika saya mengajarinya, saya sering melihat keterikatan saya.
Akhirnya, marilah saling mendorong satu sama lain dengan Hong Yin:
"Belajar Fa dan mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/11/28/213407.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/12/16/113160.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org