Kultivasiku
(Minghui.org) Selama sepuluh tahun
berlangsungnya penindasan terhadap Falun Gong, saya kadang rajin
dan kadang malas. Dalam sepuluh tahun ini, para praktisi di China
semakin menjadi dewasa saat menentang penganiayaan di dalam proses
Pelurusan Fa. Saya mengalami pengalaman-pengalaman yang besar dan
benar-benar merasakan Guru sedang mendorong dan membantu kami untuk
meningkat.
Satu hal yang saya alami adalah
melepaskan diri dari sentimentil. Melalui kultivasi, saya merasa
bahwa sentimentil merupakan gangguan terbesar bagi praktisi wanita.
Perempuan peduli dan sangat terikat pada sentimentil, terutama bagi
mereka yang memiliki keluarga. Tanpa sadar, hubungan dengan
keluarganya menjadi seluruh kehidupannya. Iblis sentimentil berakar
mendalam pada banyak orang. Sekali berada dalam kesengsaraan,
sangat sulit untuk mengatasinya.
Sebelum berkultivasi, saya tak pernah merasa puas dengan pernikahanku dan selalu memendam keluhan dan kebencian. Meskipun situasi membaik setelah saya mulai berkultivasi, saya masih tidak mencari ke dalam dan menyerah kepada sentimentil. Keluhan dan kemarahan masih muncul. Saya selalu merasa suami saya tidak cukup baik, dan saya tidak puas dengan dia. Saya tidak menyatukan belajar Fa dengan berkultivasi. Ketika ada masalah muncul, saya selalu menggunakan alasan manusia untuk menghadapi dan menanggungnya dengan pola pikir manusia. Karena masalah mendasar tidak diselesaikan, saya terus-menerus menderita kesengsaraan selama dua tahun. Keluarga saya berantakan karena masalahku menciptakan konflik di dalam keluarga.
Guru yang belas kasih mengetahui bahwa saya tidak bisa melewati kesengsaraan, sehingga suatu hari ketika saya sedang melakukan latihan di pagi hari, sebuah pikiran muncul di kepala saya: "Seorang kultivator harus melepaskan diri dari masalah-masalah masyarakat biasa. Kita cukup memperlakukan dan memandang masalah keluarga sebagai urusan orang lain. "
Kadang-kadang, saya bahkan tidak sebaik dibandingkan manusia biasa. Dalam menghadapi belas kasih Guru, saya merasa sangat malu. Saya juga tiba-tiba menyadari bahwa sekian tahun ini saya tidak melepaskan sentimentil atau keterikatan lainnya.
Setelah kesengsaraan itu, saya mencoba tenang dan melihat ke dalam. Apakah saya benar-benar murid Dafa? Apakah saya benar-benar percaya pada Guru dan Fa? Sebenarnya belajar Fa saya tidak cukup, tidak mengikuti Pelurusan Fa dan merasa puas ketika sedang terikat pada hal-hal manusia. Situasi saya sangat berbahaya. Saya tidak melepaskan banyak keterikatan manusia. Saya tidak melepaskan reputasi atau sentimentil, dan saya bahkan tidak mengenali keterikatan yang berasal dari sentimentil. Melalui pencerahan Guru, saya menyadari bahwa praktisi harus menggunakan pikiran dewa! Otomatis ini menaikkan pemahaman saya berdasarkan Fa, dan seluruh situasi keluarga berubah menjadi lebih baik.
Saya juga merasa terseret oleh ketenaran dan cemburu. Sebelum pensiun, saya bertanggung jawab pada sebuah perusahaan. Sepanjang masa kerja saya, dari pendirian perusahaan sampai meraih kesuksesan, saya mengejar ketenaran. Di tempat kerja, saya sangat peduli apa yang dipikirkan orang lain terhadap saya. Ketenaran adalah bagian terbesar dari hidupku. Selama lebih dari 30 tahun, saya berjuang untuk kekuasaan dan suka mengungguli orang lain. Di balik keterikatana pada ketenaran dan kepentingan pribadi, ada juga kesombongan, kompetisi, pamer, iri hati yang kuat dan keserakahan. Semua konsep ini menjadi bagian dari diriku tanpa saya menyadarinya.
Dalam proses kultivasi, saya mengalami bahwa sangat sulit untuk menyingkirkan keterikatan akan ketenaran, kepentingan diri, kesombongan, persaingan dan pamer. Semua keterikatan manusia biasa ini telah menciptakan banyak karma dan sangat mengganggu saya. Saya tidak pernah bisa berlatih dengan pikiran tenang. Mentalitas pamer, keterikatan akan ketenaran, kepentingan pribadi, dan keterikatan lainnya secara tidak sadar selalu muncul setiap kali melakukan sesuatu.
Apa itu manusia? Perasaan dan nafsu memenuhi seluruh badan;
Apa itu Dewa? Tanpa tersisa hati manusia;
Apa itu Buddha? Kebijakan dan moral ada dalam jumlah besar;
Apa itu Dao? Manusia sejati yang tenang.
(“Pebedaan Antara Manusia dan Sang Sadar,” Hong Yin I)
Setelah menghafal puisi ini, saya menyadari telah lama saya gagal membuang keterikatan akan ketenaran dan keuntungan karena keegoisanku. Saya mementingkan diriku lebih dulu setiap kali mengalami masalah. Ketika menghadapi masalah, pertama-tama manusia biasa akan mencari tahu apakah mereka kehilangan sesuatu. Keterikatan akan keserakahan adalah yang paling jahat dan begitu banyak orang yang hancur karena itu. Kultivator harus membuangnya! Sebagai contoh, setiap kali menyetir mobil, saya sering menyalip mobil lain. Saya merasa seolah-olah bisa melaju cepat dan cukup baik dan menganggap orang lain bodoh. Saya juga merasa tidak nyaman setiap kali melihat mobil orang lain bagus. Melalui belajar Fa, saya mengerti bahwa itu sebenarnya mengambil keuntungan atas orang lain setiap kali menyalip mereka. Semua ini mencerminkan ketidaksabaranku, mentalitas pamer, cemburu, bersaing, dan lain-lain. Saya harus terus belajar Fa, terus menyingkirkan berbagai keterikatan, menggunakan Fa untuk menilai setiap pikiran, dan menggunakan Fa untuk memperbaiki tindakanku.
Murid Dafa periode Pelurusan Fa berkultivasi di tengah masyarakat manusia biasa, dan semua pikiran kita harus berdasarkan pada Fa. Misi murid Dafa adalah berkultivasi dengan baik dan mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan orang. Tidak untuk hidup dengan nyaman di tengah manusia biasa sambil menikmati kelebihan yang diberikan Dafa kepada kita. Melalui belajar Fa, saya benar-benar mengerti bahwa segala sesuatu di dalam dimensi manusia adalah palsu.
Selama proses Pelurusan Fa, setelah buku Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dan Menceraiberaikan Budaya Partai Komunis China diterbitkan, saya tidak bersedia dan tidak mau membacanya. Saya tidak menyadari bahwa ada begitu banyak gangguan iblis di ruang dimensiku. Itu mempengaruhiku dalam mengklarifikasi fakta dan penyelamatan makhluk hidup. Saya tidak bisa menjelaskan kebenaran dengan baik, dan pikiranku tidak rasional ketika berusaha untuk membantu orang mundur dari Partai. Dengan membaca artikel-artikel Minghui/Clearwisdom dan mendengar pengalaman praktisi lain, saya menyadari bahwa saya belum belajar Fa dengan baik, membaca Sembilan Komentar, atau memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan kejahatan. Unsur-unsur komunis jahat tidak dilenyapkan di dimensiku. Medan saya tidak bersih, dan unsur-unsur komunis mengganggu penyelamatan manusia. Saya tidak bisa mengklarifikasi fakta dengan baik atau menyelamatkan banyak makhluk hidup.
Setelah menyadari kekurangan, saya akan meningkatkan belajar Fa dan secara sistematis membaca Sembilan Komentar dan Menceraiberaikan Budaya Partai Komunis China. Selain itu, saya akan memancarkan pikiran lurus lebih banyak untuk melenyapkan semua unsur jahat di ruang dimensiku.
Selain itu, setan tidur harus dimusnahkan segera. Saya tercerahkan bahwa perasaan mengantuk juga bisa menjadi setan. Dapat mengganggu dan mencegah seseorang untuk bangun, mencegah seseorang belajar Fa dengan baik, dan menyebabkan berkurangnya waktu untuk melakukan apa yang harus dilakukan murid Dafa.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/30/213519.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/7/113725.html
Sebelum berkultivasi, saya tak pernah merasa puas dengan pernikahanku dan selalu memendam keluhan dan kebencian. Meskipun situasi membaik setelah saya mulai berkultivasi, saya masih tidak mencari ke dalam dan menyerah kepada sentimentil. Keluhan dan kemarahan masih muncul. Saya selalu merasa suami saya tidak cukup baik, dan saya tidak puas dengan dia. Saya tidak menyatukan belajar Fa dengan berkultivasi. Ketika ada masalah muncul, saya selalu menggunakan alasan manusia untuk menghadapi dan menanggungnya dengan pola pikir manusia. Karena masalah mendasar tidak diselesaikan, saya terus-menerus menderita kesengsaraan selama dua tahun. Keluarga saya berantakan karena masalahku menciptakan konflik di dalam keluarga.
Guru yang belas kasih mengetahui bahwa saya tidak bisa melewati kesengsaraan, sehingga suatu hari ketika saya sedang melakukan latihan di pagi hari, sebuah pikiran muncul di kepala saya: "Seorang kultivator harus melepaskan diri dari masalah-masalah masyarakat biasa. Kita cukup memperlakukan dan memandang masalah keluarga sebagai urusan orang lain. "
Kadang-kadang, saya bahkan tidak sebaik dibandingkan manusia biasa. Dalam menghadapi belas kasih Guru, saya merasa sangat malu. Saya juga tiba-tiba menyadari bahwa sekian tahun ini saya tidak melepaskan sentimentil atau keterikatan lainnya.
Setelah kesengsaraan itu, saya mencoba tenang dan melihat ke dalam. Apakah saya benar-benar murid Dafa? Apakah saya benar-benar percaya pada Guru dan Fa? Sebenarnya belajar Fa saya tidak cukup, tidak mengikuti Pelurusan Fa dan merasa puas ketika sedang terikat pada hal-hal manusia. Situasi saya sangat berbahaya. Saya tidak melepaskan banyak keterikatan manusia. Saya tidak melepaskan reputasi atau sentimentil, dan saya bahkan tidak mengenali keterikatan yang berasal dari sentimentil. Melalui pencerahan Guru, saya menyadari bahwa praktisi harus menggunakan pikiran dewa! Otomatis ini menaikkan pemahaman saya berdasarkan Fa, dan seluruh situasi keluarga berubah menjadi lebih baik.
Saya juga merasa terseret oleh ketenaran dan cemburu. Sebelum pensiun, saya bertanggung jawab pada sebuah perusahaan. Sepanjang masa kerja saya, dari pendirian perusahaan sampai meraih kesuksesan, saya mengejar ketenaran. Di tempat kerja, saya sangat peduli apa yang dipikirkan orang lain terhadap saya. Ketenaran adalah bagian terbesar dari hidupku. Selama lebih dari 30 tahun, saya berjuang untuk kekuasaan dan suka mengungguli orang lain. Di balik keterikatana pada ketenaran dan kepentingan pribadi, ada juga kesombongan, kompetisi, pamer, iri hati yang kuat dan keserakahan. Semua konsep ini menjadi bagian dari diriku tanpa saya menyadarinya.
Dalam proses kultivasi, saya mengalami bahwa sangat sulit untuk menyingkirkan keterikatan akan ketenaran, kepentingan diri, kesombongan, persaingan dan pamer. Semua keterikatan manusia biasa ini telah menciptakan banyak karma dan sangat mengganggu saya. Saya tidak pernah bisa berlatih dengan pikiran tenang. Mentalitas pamer, keterikatan akan ketenaran, kepentingan pribadi, dan keterikatan lainnya secara tidak sadar selalu muncul setiap kali melakukan sesuatu.
Apa itu manusia? Perasaan dan nafsu memenuhi seluruh badan;
Apa itu Dewa? Tanpa tersisa hati manusia;
Apa itu Buddha? Kebijakan dan moral ada dalam jumlah besar;
Apa itu Dao? Manusia sejati yang tenang.
(“Pebedaan Antara Manusia dan Sang Sadar,” Hong Yin I)
Setelah menghafal puisi ini, saya menyadari telah lama saya gagal membuang keterikatan akan ketenaran dan keuntungan karena keegoisanku. Saya mementingkan diriku lebih dulu setiap kali mengalami masalah. Ketika menghadapi masalah, pertama-tama manusia biasa akan mencari tahu apakah mereka kehilangan sesuatu. Keterikatan akan keserakahan adalah yang paling jahat dan begitu banyak orang yang hancur karena itu. Kultivator harus membuangnya! Sebagai contoh, setiap kali menyetir mobil, saya sering menyalip mobil lain. Saya merasa seolah-olah bisa melaju cepat dan cukup baik dan menganggap orang lain bodoh. Saya juga merasa tidak nyaman setiap kali melihat mobil orang lain bagus. Melalui belajar Fa, saya mengerti bahwa itu sebenarnya mengambil keuntungan atas orang lain setiap kali menyalip mereka. Semua ini mencerminkan ketidaksabaranku, mentalitas pamer, cemburu, bersaing, dan lain-lain. Saya harus terus belajar Fa, terus menyingkirkan berbagai keterikatan, menggunakan Fa untuk menilai setiap pikiran, dan menggunakan Fa untuk memperbaiki tindakanku.
Murid Dafa periode Pelurusan Fa berkultivasi di tengah masyarakat manusia biasa, dan semua pikiran kita harus berdasarkan pada Fa. Misi murid Dafa adalah berkultivasi dengan baik dan mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan orang. Tidak untuk hidup dengan nyaman di tengah manusia biasa sambil menikmati kelebihan yang diberikan Dafa kepada kita. Melalui belajar Fa, saya benar-benar mengerti bahwa segala sesuatu di dalam dimensi manusia adalah palsu.
Selama proses Pelurusan Fa, setelah buku Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dan Menceraiberaikan Budaya Partai Komunis China diterbitkan, saya tidak bersedia dan tidak mau membacanya. Saya tidak menyadari bahwa ada begitu banyak gangguan iblis di ruang dimensiku. Itu mempengaruhiku dalam mengklarifikasi fakta dan penyelamatan makhluk hidup. Saya tidak bisa menjelaskan kebenaran dengan baik, dan pikiranku tidak rasional ketika berusaha untuk membantu orang mundur dari Partai. Dengan membaca artikel-artikel Minghui/Clearwisdom dan mendengar pengalaman praktisi lain, saya menyadari bahwa saya belum belajar Fa dengan baik, membaca Sembilan Komentar, atau memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan kejahatan. Unsur-unsur komunis jahat tidak dilenyapkan di dimensiku. Medan saya tidak bersih, dan unsur-unsur komunis mengganggu penyelamatan manusia. Saya tidak bisa mengklarifikasi fakta dengan baik atau menyelamatkan banyak makhluk hidup.
Setelah menyadari kekurangan, saya akan meningkatkan belajar Fa dan secara sistematis membaca Sembilan Komentar dan Menceraiberaikan Budaya Partai Komunis China. Selain itu, saya akan memancarkan pikiran lurus lebih banyak untuk melenyapkan semua unsur jahat di ruang dimensiku.
Selain itu, setan tidur harus dimusnahkan segera. Saya tercerahkan bahwa perasaan mengantuk juga bisa menjadi setan. Dapat mengganggu dan mencegah seseorang untuk bangun, mencegah seseorang belajar Fa dengan baik, dan menyebabkan berkurangnya waktu untuk melakukan apa yang harus dilakukan murid Dafa.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/30/213519.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/7/113725.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org