Zhang Tichao Meninggal setelah Ditangkap, Dipenjara dan Dianiaya Berulangkali Sejak 2001
Nama: Zhang
Tichao
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 68 tahun
Alamat: Desa Tai'an, Kotapraja Liutuan, Kabupaten Yanshou, Provinsi Heilongjiang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 22 Januari 2010
Tanggal Penangkapan Terakhir: 30 Maret 2007
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Kota Daqing
Kota: Daqing
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang dialami: Kerja paksa, cuci otak, penahanan ilegal, pemukulan, hukuman penjara, penganiayaan, pemerasan, masuk rumah secara paksa, interogasi, penahanan
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 68 tahun
Alamat: Desa Tai'an, Kotapraja Liutuan, Kabupaten Yanshou, Provinsi Heilongjiang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 22 Januari 2010
Tanggal Penangkapan Terakhir: 30 Maret 2007
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Kota Daqing
Kota: Daqing
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang dialami: Kerja paksa, cuci otak, penahanan ilegal, pemukulan, hukuman penjara, penganiayaan, pemerasan, masuk rumah secara paksa, interogasi, penahanan
(Minghui.org) (Oleh koresponden dari
Provinsi Heilongjiang) Zhang Tichao (pria) berulangkali ditangkap
dan ditahan. Setelah musim panen tahun 2001, Sekretaris Komite
Partai Komunis Desa Tai’an, Wang Yunlong dan Kepala Desa, Zhao
Fagang mencoba memaksa Zhang untuk melepas keyakinannya pada Falun
Dafa. Zhang samasekali menolak, maka Wang dan Zhao mengambil 30 sak
persediaan padi jangka panjang keluarga Zhang. Mereka membuat Zhang
berlutut.
Pada tahun 2002, Zhang ditangkap di ladangnya dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Changlinzi selama tiga tahun. Dia berumur 60 tahun. Istrinya terlahir dengan mental terbelakang dan tidak dapat mengurus keluarga ataupun anak-anak mereka. Putrinya berumur 13 tahun, putra tertuanya berumur 11 tahun, dan putra bungsunya berumur 7 tahun. Mereka hidup dengan memakan nasi yang sudah berjamur dan membantu tetangga mereka. PKC tidak hanya mengambil makanan mereka, namun juga mengambil ladang mereka saat Zhang berada di kamp kerja paksa.
Di Kamp Kerja Paksa Changlinzi, Zhang mengalami segala macam penganiayaan. Para sipir menyuruh napi untuk menusuk kepada, leher, punggung dan dada Zhang dengan jarum baja yang berukuran 3 inci (1). Mereka menusuknya dengan sekuat tenaga hingga kadang-kadang jarum itu tidak dapat dicabut. Para sipir juga mengajarkan para napi untuk mengikat mur logam dengan benang dan mengayunkan ke kepala Zhang. (2).
Pada pukul 11.00, 29 Agustus 2006, seorang petugas berpakaian sipil menangkap Zhang di rumahnya, mengatakan bahwa orang-orang telah melaporkan dirinya karena menyebarkan materi klarifikasi fakta kebenaran. Mereka membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Yanshou.
Pada tanggal 11 Maret 2007, segera setelah Zhang pulang ke rumah dari Kabupaten Hulin, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara di Penjara Kota Daqing. Setelah Mei 2009, Zhang dianiaya sampai tidak dapat bergerak ataupun mengurus dirinya sendiri. Saat tidak sadar, dia dibawa ke Kantor Polisi Kotapraja Liutuan. Lalu polisi memberitahu anak-anaknya untuk membawanya pulang di Kabupaten Hulin. Dia meninggal dunia pada malam hari, 22 Januari 2010.
Catatan:
(1) Menusuk dengan jarum – Polisi memerintahkan napi kriminal untuk menusukkan jarum baja besar (sepanjang 10 cm / 3 inhi) yang biasa digunakan untuk menenun pada kepala, leher, punggung, dan bagian tubuh sensitif lainnya dari praktisi. Beberapa jarum ditusuk terlampau dalam hingga napi sulit mengeluarkannya. Sakit yang ditimbulkan tidak terlukiskan dengan kata-kata. Praktisi yang pernah dianiaya seperti ini termasuk Sun Kaiqing, Yun Fuqi, Zhang Xiangfu, Yu Guanghe, Zhang Tichao dan lainnya.
(2) Mur logam diayunkan ke kepala – Polisi menghasut napi kriminal untuk mengikat mur logam dengan benang dan mengayunkan ke kepala praktisi. Sakitnya luar biasa, dan kepala korban akan bengkak ataupun merasa pening. Praktisi Sun Kaiqing dan Yun Fuqi dianiaya seperti ini. Mereka terkena belasan kali setiap hari, dan tengkorak mereka retak. Tengkorak mereka retak lebih dari 20 tempat, menyebabkan gegar otak parah. Hari ini, meskipun dua tahun telah berlalu, kepala para korban masih sakit, dan mereka kadang-kadang pening dan mengalami keterbelakangan mental. Zhang Xiangfu, Yu Guanghe dan Zhang Tichao adalah korban dari penganiayaan jenis ini.
Laporan terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/4/9/59415.html
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/1/26/216971.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/29/114226.html
Pada tahun 2002, Zhang ditangkap di ladangnya dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Changlinzi selama tiga tahun. Dia berumur 60 tahun. Istrinya terlahir dengan mental terbelakang dan tidak dapat mengurus keluarga ataupun anak-anak mereka. Putrinya berumur 13 tahun, putra tertuanya berumur 11 tahun, dan putra bungsunya berumur 7 tahun. Mereka hidup dengan memakan nasi yang sudah berjamur dan membantu tetangga mereka. PKC tidak hanya mengambil makanan mereka, namun juga mengambil ladang mereka saat Zhang berada di kamp kerja paksa.
Di Kamp Kerja Paksa Changlinzi, Zhang mengalami segala macam penganiayaan. Para sipir menyuruh napi untuk menusuk kepada, leher, punggung dan dada Zhang dengan jarum baja yang berukuran 3 inci (1). Mereka menusuknya dengan sekuat tenaga hingga kadang-kadang jarum itu tidak dapat dicabut. Para sipir juga mengajarkan para napi untuk mengikat mur logam dengan benang dan mengayunkan ke kepala Zhang. (2).
Pada pukul 11.00, 29 Agustus 2006, seorang petugas berpakaian sipil menangkap Zhang di rumahnya, mengatakan bahwa orang-orang telah melaporkan dirinya karena menyebarkan materi klarifikasi fakta kebenaran. Mereka membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Yanshou.
Pada tanggal 11 Maret 2007, segera setelah Zhang pulang ke rumah dari Kabupaten Hulin, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara di Penjara Kota Daqing. Setelah Mei 2009, Zhang dianiaya sampai tidak dapat bergerak ataupun mengurus dirinya sendiri. Saat tidak sadar, dia dibawa ke Kantor Polisi Kotapraja Liutuan. Lalu polisi memberitahu anak-anaknya untuk membawanya pulang di Kabupaten Hulin. Dia meninggal dunia pada malam hari, 22 Januari 2010.
Catatan:
(1) Menusuk dengan jarum – Polisi memerintahkan napi kriminal untuk menusukkan jarum baja besar (sepanjang 10 cm / 3 inhi) yang biasa digunakan untuk menenun pada kepala, leher, punggung, dan bagian tubuh sensitif lainnya dari praktisi. Beberapa jarum ditusuk terlampau dalam hingga napi sulit mengeluarkannya. Sakit yang ditimbulkan tidak terlukiskan dengan kata-kata. Praktisi yang pernah dianiaya seperti ini termasuk Sun Kaiqing, Yun Fuqi, Zhang Xiangfu, Yu Guanghe, Zhang Tichao dan lainnya.
(2) Mur logam diayunkan ke kepala – Polisi menghasut napi kriminal untuk mengikat mur logam dengan benang dan mengayunkan ke kepala praktisi. Sakitnya luar biasa, dan kepala korban akan bengkak ataupun merasa pening. Praktisi Sun Kaiqing dan Yun Fuqi dianiaya seperti ini. Mereka terkena belasan kali setiap hari, dan tengkorak mereka retak. Tengkorak mereka retak lebih dari 20 tempat, menyebabkan gegar otak parah. Hari ini, meskipun dua tahun telah berlalu, kepala para korban masih sakit, dan mereka kadang-kadang pening dan mengalami keterbelakangan mental. Zhang Xiangfu, Yu Guanghe dan Zhang Tichao adalah korban dari penganiayaan jenis ini.
Laporan terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/4/9/59415.html
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/1/26/216971.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/29/114226.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org