Nama: Zheng Fangjun
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 45
Alamat: Desa Youcaogou, Kotapraja Fenshui, Distrik Anju, Kota Suining, Provinsi Sichuan
Pekerjaan: Petani
Tanggal Kematian: 21 Juli 2009
Kota: Suining
Provinsi: Sichuan
Penganiayaan Diderita: Setrum listrik, pemotongan jam tidur dan makanan, kamp kerja paksa, pemukulan, pengurungan dalam sel, pemerasan

(Minghui.org) Selama sepuluh tahun terakhir, Zheng Fangjun dua kali dikirim ke kamp kerja paksa, ditahan empat kali, dan disiksa secara brutal. Zheng memutuskan untuk meninggalkan rumah setelah pembebasannya pada 2005, guna menghindari penganiayaan lebih lanjut. Dia menjadi tunawisma selama bertahun-tahun dan terus-menerus melarikan diri, tidak ada tempat yang aman untuk tinggal. Dia sering tidak makan dan menghabiskan berjam-jam di luar rumah, hujan atau cerah. Hidup serampangan menganggu kesehatannya. Dia mengalami kesulitan menelan, batuk terus-menerus, dan muntah darah. Dia menjadi begitu lemah hingga selalu kelelahan dan mengalami kesulitan bernapas. Zheng Fengjun meninggal dunia pada 21 Juli 2009 jam 09:00.

Zheng Fangjun

Zheng lahir pada tahun 1965. Ia adalah seorang petani sederhana dan rendah hati serta selalu menolong orang lain.

Dua Kali Mengunjungi Beijing, Ditangkap, Dipukuli dan Keluarganya Diperas

Zheng Fangjun pergi ke Lapangan Tiananmen pada Hari Tahun Baru Imlek 2001 untuk meminta hak untuk berlatih Falun Gong. Tak lama setelah kedatangannya, petugas muncul dan mendorongnya ke van polisi. Mereka memukulinya dalam perjalanan ke kantor polisi Tiananmen. Dia akhirnya dipindahkan ke kantor penghubung Sichuan di Beijing. Malam pertama setelah polisi Sichuan membawanya kembali ke kampung halamannya, kepala polisi setempat Shui Chaojian menyerangnya bertubi-tubi dengan pukulan dan tendangan. Dia juga menjambak rambut Zheng dan membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding. Shui Chaojian berteriak, "Saya tidak peduli dengan pembunuhan dan pembakaran, tetapi saya tidak bisa membiarkan Falun Gong!" Zheng dikirim ke Pusat Tahanan Wujiawan hari berikutnya. Polisi memaksa keluarganya untuk membayar 5.000 yuan. Zheng dijadwalkan pulang 15 hari kemudian. Tapi ketika polisi menyuruhnya untuk menandatangani pernyataan agar berhenti berlatih Falun Gong, ia menolak, sehingga mereka menunda pelepasan dan mengirimnya ke sebuah fasilitas penahanan polisi. Shui Chaojian menggunakan tongkat besar untuk memukul pergelangan kaki Zheng sekuat tenaga. Zheng dikirim kembali ke fasilitas Wujiawan dan ditahan di sana selama 38 hari tambahan.

Tanggal 20 April 2000, Zheng, orangtua dan sepupunya pergi ke Beijing bersama-sama. Mereka ditangkap di Lapangan Tiananmen. Polisi memborgolnya ke sebuah pipa radiator dan tidak memberi makan dan tidur. Setelah ia dibawa kembali ke kampung halaman, ia diikat dan dipermalukan di depan umum pada pawai. Orangtua dan sepupunya juga ditahan selama beberapa hari. Zheng Fangjun kemudian dikirim ke Kamp Kerja Paksa Dayan Kabupaten Ziyang selama setahun.

Disiksa di Kamp Kerja

Polisi Kota Chengdu menangkap Zheng pada 9 April 2002. Ia diinterogasi dan disiksa saat berada di Pusat Tahanan Kabupaten Pi. Polisi menghukum dia dua tahun kerja paksa. Ia menjalaninya di Kamp Kerja Paksa Xinhua, di mana ia disiksa secara fisik dan psikologis. Wakil kepala tim Fu Weidong memerintahkan tahanan kriminal untuk mengikatnya erat-erat dan menahannya di lantai. Mereka meludahi dan menginjak-injak wajahnya. Kepala tim Dong Haibo, wakil Fu Weidong, dan penjaga Li Changkun meninju, menendang, dan menyetrumnya pada waktu bersamaan, sampai tongkat listrik mereka kehabisan listrik. Zheng Fangjun dipaksa berdiri menghadap dinding selama berhari-hari dari pagi sampai tengah malam, kecuali untuk makan. Dia menolak penganiayaan. Suatu kali ia berteriak, "Falun Dafa adalah baik" saat pertemuan masal. Hukuman kerja paksa diperpanjang sampai enam bulan sebagai akibatnya.

Polisi tidak memberitahu keluarga Zheng bahwa masa kerja paksa 2,5 tahun telah habis. Sebaliknya, pejabat Kota Fenshui Yan Changquan dan Lu Changlin menjemputnya. Lu Changlin menyita 90 yuan (total tabungan Zheng) darinya. Dalam perjalanan pulang dengan bus, Yan dan Lu pikir Zheng tertidur dan membahas sebuah rencana untuk memeras uang dari Zheng: mereka akan mengurungnya di Suining dan memberitahu keluarganya untuk membawa beberapa ribu yuan sebagai imbalan atas pembebasannya. Jika mereka tidak membayar, dia akan dikirim kembali ke kamp kerja paksa. Ketika mereka akhirnya membawa Zheng ke tempat penahanan sementara, kedua petugas polisi keluar untuk makan. Zheng berhasil melarikan diri waktu itu. Zheng yang tidak punya uang berjalan selama lebih dari 30 kilometer di malam hari sampai di rumah seorang kerabat di Kota Tongxian di Kabupaten Anyue. Setelah lebih dari sebulan bersembunyi, ia akhirnya pulang ke rumah.

Dipaksa Menjadi Tunawisma

Pada Juli 2005, suatu malam jam 21:00, pejabat Yang Changquan dan Lu Changlin, seseorang dari komite politik dan hukum lokal, polisi Wang, dan beberapa orang lainnya, dipimpin oleh Sekretaris Partai Desa Wen Shenghe, menerobos masuk ke rumah Zheng dan menangkapnya. Dalam perjalanan menuju tahanan, ia berhasil melompat ke sungai dan melarikan diri. Selama empat tahun setelah itu, ia tidak bisa kembali ke rumah dan harus pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Pada malam Tahun Baru Imlek 2008, ia diam-diam kembali ke rumah dan menginap semalam. Dia berangkat pagi-pagi pada hari Tahun Baru, namun polisi mengetahuinya. Tidak dapat menangkap Zheng, petugas polisi yang marah dari Kota Fenshui menangkap ayahnya dan menahannya di Pusat Tahanan Yongxing. Mereka menyuruh keluarga Zheng untuk membayar tebusan 5.000 yuan, tetapi keluarga Zheng tidak mau. Akhirnya, ayahanda Zheng melarikan diri dari pusat penahanan.

Sejak tahun 2000, rumah keluarga Zheng telah lima kali dimasuk secara paksa. Laci meja dan lemari dibongkar, buku-buku Falun Gong disita, dan barang-barang pribadi lainnya, seperti pemutar CD dan perekam, juga disita.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/2/26/218823.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/3/8/115212.html