Kamp Kerja Paksa Masanjia Masih Menganiaya Praktisi Falun Gong Secara Brutal
(Minghui.org) Pihak
berwenang China telah menganiaya para praktisi Falun Gong
tanpa henti di Kamp Kerja Paksa Masanjia selama lebih dari sepuluh
tahun. Banyak yang disiksa secara kejam. Beberapa dari mereka telah
meninggal, ada yang kehilangan ingatan dan beberapa menjadi cacat
fisik dan mental. Di antara mereka adalah Wang Yunjie (meninggal
dunia), Wang Yan (meninggal dunia), Li Baojie (meninggal dunia)
Tian Shaoyan (menjadi gila), Huang Guifen (menjadi cacat), Tian Li
(menjadi cacat), Liu Dianqin (menjadi cacat) , dan Zhao Shuyun
(menjadi cacat).
Ms. Tian Shaoyan, seorang praktisi Falun Gong
dari Kabupaten Suizhong di Huludao, berusia lebih dari 60 tahun,
dijebloskan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia untuk kedua kalinya pada
Mei 2008. Dia dipaksa untuk membuat kerajinan tangan di kamp, dan
mengakibatkan ia keracunan lem karena bekerja di lingkungan yang
penuh racun kimia. Tubuhnya lemah, dan sulit berjalan. Pada 13
Oktober 2009, penjaga mengatakan bahwa dia hanya berpura-pura dan
memaksanya untuk kembali bekerja. Jika ia tidak bekerja, penjaga
akan memukul dan menjambak rambutnya. Banyak rambutnya yang rontok.
Enam atau tujuh giginya telah dirontokkan. Para penjaga juga
menyiksanya dengan "gantungan besar", yang menyebabkan ia
kehilangan kesadaran (gila). Saat ini, Tian Shaoyan penglihatannya
kabur dan bisu. Dia hanya dapat bergumam. Dia kurus kering dan
tidak bisa merawat dirinya sendiri. Penjaga yang terlibat dalam
penganiayaan Tian Shaoyan di antaranya Ren Huaiping, Wang Shuzheng,
Rong Xiue dan Ren Hongzan.
Ms Zhao Shuyun dari Tieling berusia 60-an. Pada bulan Mei 2008, karena ia menolak untuk melepaskan Falun Gong, wakil direktur kamp kerja paksa Zhou Qin dan beberapa lainnya memukulinya. Mereka menjambak rambutnya dan membenturkannya ke dinding. Ia kehilangan kesadaran. Ketika ia terbangun, ia merasakan bahwa kakinya patah dan retak, ia tidak bisa berjalan. Penjaga yang terlibat diantaranya Wakil Direktur Zhou Qin, Zhang Jun, Zhang Zhuohui, Ren Huaiping, Wang Shuzheng, Rong Xiue, dan Ren Hongzan.
Ms. Cui Guohua dari Kabupaten Yi di Jinzhou, berumur 60-an, dipukuli secara brutal karena dia tidak mau melafal 30 aturan penjara. Para penjaga menyiksanya dengan tongkat listrik dan "gantungan besar." Penjaga yang terlibat dalam penganiayan Cui Guohua termasuk Zhang Jun, Zhang Zhuohui, Ren Huaiping, Wang Shuzheng, Rong Xiue, dan Ren Hongzan.
Berikut ini adalah pernyataan dari praktisi Falun Gong Wang Jinfeng, berbicara tentang sebagian dari apa yang dia alami di Masanjia.
"Nama saya Wang Jinfeng, 46 tahun, tinggal di Kota Fuxin. Pada tanggal 5 Maret 2008, untuk kedua kalinya saya dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia. Pada waktu itu saya dikirim ke Cabang Nomor 2 Divisi 3 di gedung keempat, sebuah tempat khusus untuk menganiaya Falun Gong.
"Pertama-tama mereka menggunakan sesi cuci otak agar saya setuju dengan kebohongan partai jahat dan secara sukarela 'berubah'. Karena saya sudah dipenjara dari Mei 2002 sampai Juli 2005, mereka tahu bahwa saya tidak akan berubah. Pada 9 Maret 2008, hari keempat, Wakil Direktur Zhou Qin memimpin beberapa polisi dan mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak akan membiarkan saya pergi jika tidak melepaskan keyakinan saya pada Falun Gong. Zhang Zhuohui (pemimpin regu) berkata, 'Kamu harus membaca 30 butir Kode Etik Prilaku Narapidana." Saya menolak, dan penjaga Zhang Jun menampari muka saya. Saya mengatakan polisi tidak boleh memukuli orang-orang. Lalu polisi menghukum saya dengan membuat saya berdiri menghadap dinding, dan mereka menempatkan 30 butir Kode Etik Prilaku Narapidana di dinding di depan saya.
"Pada hari kelima, penjaga Zhang Zhuohui dan Zhang Jun mendorong saya ke sebuah ruangan berbentuk segitiga. Saya meronta-ronta dan berkata keras, "Falun Dafa baik." Zhang Jun mendekap erat mulut saya dan mengatakan kepada beberapa petugas polisi untuk memborgol satu tangan saya. Zhang Zhuohui memanjat tangga besi dan mengikat sisi lain dari borgol itu. Itu adalah ruang pendingin. Zhang Zhuohui lalu memanjat salah satu rak dan memborgol tangan yang lain di pipa pemanas. Lalu ia menendang kursi. Saya tidak melakukan apa yang mereka tuntut, kemudian mereka mengikat kaki saya. Seluruh tubuh menggantung di udara. Saya dapat merasakan sayatan tajam dari kedua pergelangan tangan dan lengan saya. Borgol memotong daging dan saya tidak bisa menahan tangis dengan suara keras. Saya dipaksa untuk menyalin apa yang disebut 'tiga surat jaminan' agar melepaskan keyakinan saya.
"Pada 20 Maret 2008, saya dikirim ke regu Nomor 2 Divisi Nomor 2. Pada waktu itu, saya tidak mampu mengerjakan apa pun. Pengawal You Ran (pemimpin regu) membawa saya ke ruang pendingin dan menampar wajah lebih dari dua puluh kali. Divisi Nomor 1 dan Nomor 2 dalam Kamp Kerja Paksa Masanjia adalah tempat kerja rodi dimana pakaian dibuat. Mereka memaksa para praktisi Dafa bekerja sangat berat. Setiap orang menderita luar biasa baik secara fisik dan mental. Bengkel kerja ini sangat mencekam. Ma Guimei, pecandu narkoba dan narapidana kriminal, membantu para penjaga. Dia memukul dan dengan sesuka hati melecehkan secara verbal narapidana lain. Beberapa tahanan takut dipukuli, sehingga mereka menyogok para penjaga 500 Yuan.
Pada tanggal 20 Januari 2009, Kamp Kerja Paksa Masanjia mengadakan pesta. Para sipir menggunakan para praktisi yang telah ‘dirubah’ untuk memuji para penjaga dan memfitnah Dafa. Saya berbicara keras, dan mengatakan bahwa Falun Dafa Baik. You Ran dan Wang Shuzheng memanggil saya ke kantor dan menampari wajah saya. Mereka menampari muka saya cukup lama dan gigi menjadi goyang. Sekarang saya telah kehilangan semua gigi bawah. Saya tidak bisa mengunyah sesuatu dan sangat sulit untuk makan.
“Pada tanggal 20 Juli 2009, kami pergi untuk makan malam di kantin. Beberapa praktisi dan saya berkata dengan lantang, "Falun Dafa baik." Para penjaga mulai memukuli dan kemudian mengurung kami, dan mengatakan bahwa kami harus mengingat pelajaran itu. Mereka yang telah dianiaya diantaranya Zhao Shuyun, Wang Jinfeng, Cui Guohua, Chang Xueling, Wang Guiping, dan Lang Dongyue.
"Ini hanya sebagian kecil ulasan mengenai bagaimana Kamp Kerja Paksa Masanjia menganiaya para praktisi Falun Gong. Saya berharap orang-orang baik hati akan memberikan perhatian penuh pada penganiayaan yang masih terjadi di China. Falun Gong mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Hal ini tidak membahayakan siapa pun."
Ms Zhao Shuyun dari Tieling berusia 60-an. Pada bulan Mei 2008, karena ia menolak untuk melepaskan Falun Gong, wakil direktur kamp kerja paksa Zhou Qin dan beberapa lainnya memukulinya. Mereka menjambak rambutnya dan membenturkannya ke dinding. Ia kehilangan kesadaran. Ketika ia terbangun, ia merasakan bahwa kakinya patah dan retak, ia tidak bisa berjalan. Penjaga yang terlibat diantaranya Wakil Direktur Zhou Qin, Zhang Jun, Zhang Zhuohui, Ren Huaiping, Wang Shuzheng, Rong Xiue, dan Ren Hongzan.
Ms. Cui Guohua dari Kabupaten Yi di Jinzhou, berumur 60-an, dipukuli secara brutal karena dia tidak mau melafal 30 aturan penjara. Para penjaga menyiksanya dengan tongkat listrik dan "gantungan besar." Penjaga yang terlibat dalam penganiayan Cui Guohua termasuk Zhang Jun, Zhang Zhuohui, Ren Huaiping, Wang Shuzheng, Rong Xiue, dan Ren Hongzan.
Berikut ini adalah pernyataan dari praktisi Falun Gong Wang Jinfeng, berbicara tentang sebagian dari apa yang dia alami di Masanjia.
"Nama saya Wang Jinfeng, 46 tahun, tinggal di Kota Fuxin. Pada tanggal 5 Maret 2008, untuk kedua kalinya saya dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia. Pada waktu itu saya dikirim ke Cabang Nomor 2 Divisi 3 di gedung keempat, sebuah tempat khusus untuk menganiaya Falun Gong.
"Pertama-tama mereka menggunakan sesi cuci otak agar saya setuju dengan kebohongan partai jahat dan secara sukarela 'berubah'. Karena saya sudah dipenjara dari Mei 2002 sampai Juli 2005, mereka tahu bahwa saya tidak akan berubah. Pada 9 Maret 2008, hari keempat, Wakil Direktur Zhou Qin memimpin beberapa polisi dan mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak akan membiarkan saya pergi jika tidak melepaskan keyakinan saya pada Falun Gong. Zhang Zhuohui (pemimpin regu) berkata, 'Kamu harus membaca 30 butir Kode Etik Prilaku Narapidana." Saya menolak, dan penjaga Zhang Jun menampari muka saya. Saya mengatakan polisi tidak boleh memukuli orang-orang. Lalu polisi menghukum saya dengan membuat saya berdiri menghadap dinding, dan mereka menempatkan 30 butir Kode Etik Prilaku Narapidana di dinding di depan saya.
"Pada hari kelima, penjaga Zhang Zhuohui dan Zhang Jun mendorong saya ke sebuah ruangan berbentuk segitiga. Saya meronta-ronta dan berkata keras, "Falun Dafa baik." Zhang Jun mendekap erat mulut saya dan mengatakan kepada beberapa petugas polisi untuk memborgol satu tangan saya. Zhang Zhuohui memanjat tangga besi dan mengikat sisi lain dari borgol itu. Itu adalah ruang pendingin. Zhang Zhuohui lalu memanjat salah satu rak dan memborgol tangan yang lain di pipa pemanas. Lalu ia menendang kursi. Saya tidak melakukan apa yang mereka tuntut, kemudian mereka mengikat kaki saya. Seluruh tubuh menggantung di udara. Saya dapat merasakan sayatan tajam dari kedua pergelangan tangan dan lengan saya. Borgol memotong daging dan saya tidak bisa menahan tangis dengan suara keras. Saya dipaksa untuk menyalin apa yang disebut 'tiga surat jaminan' agar melepaskan keyakinan saya.
"Pada 20 Maret 2008, saya dikirim ke regu Nomor 2 Divisi Nomor 2. Pada waktu itu, saya tidak mampu mengerjakan apa pun. Pengawal You Ran (pemimpin regu) membawa saya ke ruang pendingin dan menampar wajah lebih dari dua puluh kali. Divisi Nomor 1 dan Nomor 2 dalam Kamp Kerja Paksa Masanjia adalah tempat kerja rodi dimana pakaian dibuat. Mereka memaksa para praktisi Dafa bekerja sangat berat. Setiap orang menderita luar biasa baik secara fisik dan mental. Bengkel kerja ini sangat mencekam. Ma Guimei, pecandu narkoba dan narapidana kriminal, membantu para penjaga. Dia memukul dan dengan sesuka hati melecehkan secara verbal narapidana lain. Beberapa tahanan takut dipukuli, sehingga mereka menyogok para penjaga 500 Yuan.
Pada tanggal 20 Januari 2009, Kamp Kerja Paksa Masanjia mengadakan pesta. Para sipir menggunakan para praktisi yang telah ‘dirubah’ untuk memuji para penjaga dan memfitnah Dafa. Saya berbicara keras, dan mengatakan bahwa Falun Dafa Baik. You Ran dan Wang Shuzheng memanggil saya ke kantor dan menampari wajah saya. Mereka menampari muka saya cukup lama dan gigi menjadi goyang. Sekarang saya telah kehilangan semua gigi bawah. Saya tidak bisa mengunyah sesuatu dan sangat sulit untuk makan.
“Pada tanggal 20 Juli 2009, kami pergi untuk makan malam di kantin. Beberapa praktisi dan saya berkata dengan lantang, "Falun Dafa baik." Para penjaga mulai memukuli dan kemudian mengurung kami, dan mengatakan bahwa kami harus mengingat pelajaran itu. Mereka yang telah dianiaya diantaranya Zhao Shuyun, Wang Jinfeng, Cui Guohua, Chang Xueling, Wang Guiping, dan Lang Dongyue.
"Ini hanya sebagian kecil ulasan mengenai bagaimana Kamp Kerja Paksa Masanjia menganiaya para praktisi Falun Gong. Saya berharap orang-orang baik hati akan memberikan perhatian penuh pada penganiayaan yang masih terjadi di China. Falun Gong mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Hal ini tidak membahayakan siapa pun."
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/3/6/219316.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/3/24/115554.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org