(Minghui.org) Baru-baru ini anak saya menginap di rumah selama dua minggu. Malam terakhir, kami tetap mengobrol sampai hampir pukul 3:00 pagi. Dia menunjukkan banyak kelemahan saya. Dia berbicara serius dan semua perkataannya benar. Bagaimana dia bisa tahu begitu banyak tentang saya walau kami jarang bersama? Saya menyadari Guru menggunakan kata-katanya untuk memberi tahu saya sesuatu.

Dia berkata pada saya, "Apakah ibu memperhatikan perilaku buruk ibu akhir-akhir ini? Ibu sering menunjukkan kesalahan orang lain yang bukan praktisi. Sementara ibu seorang praktisi. Bukankah itu kesempatan bagi ibu untuk berkultivasi dan meningkat? Ibu tidak mencari ke dalam, sebaliknya mencoba menghindari situasi dengan pindah pekerjaan. Bila ibu berbicara dengan orang lain, ibu berbicara begitu keras dan memaksa. Apakah ada orang dalam kelompok belajar Fa yang menunjukkan hal ini untuk ibu?"Saya menjawab tidak. Kemudian dia bertanya, apa yang kelompok kami bicarakan. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami sering menghitung berapa banyak orang yang telah kami anjurkan untuk keluar dari PKC. Dia bertanya lagi, "Apa gunanya berada dalam sebuah kelompok jika kalian tidak dapat saling membantu untuk meningkat?"

Kemudian ia melanjutkan, "Ibu berperilaku ekstrem. Bangun pagi-pagi dan tidak tidur sampai tengah malam. Ibu sering melakukan berbagai hal sedemikian rahasia dan tampaknya takut orang lain mengetahui. Jika ibu melakukan hal-hal yang baik , kenapa tidak melakukannya secara terbuka penuh martabat? Ketika mengklarifikasi fakta, ibu tidak menjelaskan hal-hal yang baik dan hanya memberi tahu orang, ‘Bencana akan datang, cepat keluar dari PKC agar Anda selamat.’ Orang-orang sama sekali tidak tahu fakta kebenaran, jadi bagaimana mereka bisa percaya ketika ibu mengatakan hal itu? Dan ibu tidak menerima kritik. Setelah 12 tahun kultivasi, ibu belum berkultivasi dengan baik. Bagaimana dapat menyelamatkan orang lain?"

Saya tiba-tiba tersentak sadar dan berkata kepadanya, "Ya, semua yang kamu katakan itu benar. Sekarang ibu tahu mengapa kau tinggal begitu lama di sini. Guru menuntunmu untuk membantu ibu."

Melihat kembali dua tahun terakhir, saya sedemikian sibuk. Saya menganggap ini sebagai tanda tengah berkultivasi secara gigih tetapi kenyataannya,  satu pun dari tiga hal tidak dilakukan dengan baik. Saya belajar Fa tetapi tidak mengingatnya. Ketika saya memancarkan pikiran lurus, pikiran melayang dan tertidur. Saya tidak mencoba untuk melakukan klarifikasi fakta sebanyak mungkin. Di permukaan saya melakukan tiga hal. Tapi apakah berkualitas? Suatu hari suami saya berkata, "Kau begitu sibuk setiap hari. Apa yang kau kerjakan?" Saya berkata bahwa saya harus melakukan segalanya. Dia bertanya bagian mana dari semua itu yang saya lakukan dengan baik. Pada waktu itu saya tidak mengerti Guru sedang menggunakannya untuk memberikan petunjuk.

Ketika saya melihat kekurangan praktisi lain, saya tidak punya belas kasih. Sama seperti kata anak saya: Saya hanya ingin mengubah orang lain, tapi tidak mau mengubah diri sendiri. Saya mengakui bahwa ini adalah benar dan akan memperbaikinya.

Kekuatan lama mengatur segala sesuatu yang mereka inginkan, termasuk pikiran kita. Jika kita tidak belajar Fa dengan baik dan mengikuti perkataan Guru, jika kita tidak menyikapi kultivasi secara serius, maka kita akan berjalan di jalur yang diatur oleh kekuatan lama. Ini adalah kesempatan terakhir kita. Kejahatan mencoba segalanya. Situasi ini mengharuskan kita untuk benar-benar menggunakan Fa sebagai penuntun perjalanan terakhir kita dengan baik. Setelah saya menyadari semua ini, Guru membantu saya membersihkan unsur-unsur buruk. Kondisi kultivasi saya segera meningkat dan sekarang saya merasakan medan energi yang kuat bila memancarkan pikiran lurus. Pikiran saya jernih. Lingkungan saya telah membaik. Suami saya juga bahagia dan pekerjaan saya sekarang berjalan lancar. Saya benar-benar memahami betapa pentingnya untuk mengultivasi diri kita sendiri.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/2/3/217492.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/21/114833.html