Denmark: Penonton Menyambut Kembalinya Shen Yun Performing Arts Di Aarhus
(Minghui.org) Shen
Yun Performing Arts menghibur penonton Denmark di Aarhus, pada
pertunjukan utama mereka di Skandinavia, Jumat malam, 2 April 2010
di The Concert Hall Aarhus (Musikhuset Aarhus). Para penonton
dengan antusias menyambut kembalinya perusahaan terkenal yang
berbasis di New York ini dengan memberi tepuk tangan sambil berdiri
di akhir pertunjukan.
"Malam ini seperti mimpi," seru Sukhdev Singh
Kailya, seorang arsitek yang menghadiri pertunjukan untuk pertama
kali bersama dengan istrinya, Gunnor Næsvold, seorang perancang
busana.”
Berasal dari India, Kailya telah tinggal di Aarhus, Denmark, selama 40 tahun terakhir. Dia dan istrinya kelahiran Norwegia, Gunnor Næsvold, datang ke pertunjukan setelah melihat poster Shen Yun.
"Saya melihat poster di Aarhus untuk pertama kalinya. Saya pikir benar-benar menakjubkan, sambil berdiri mengamati. Jadi, saya langsung tertarik dan pulang ke rumah untuk memberitahu istri saya bahwa kita harus pergi dan melihatnya," kata Kailya, "Sangat indah, dan gerakannya - seperti terbang - itu sebabnya kami datang kemari."
Berasal dari India, Kailya telah tinggal di Aarhus, Denmark, selama 40 tahun terakhir. Dia dan istrinya kelahiran Norwegia, Gunnor Næsvold, datang ke pertunjukan setelah melihat poster Shen Yun.
"Saya melihat poster di Aarhus untuk pertama kalinya. Saya pikir benar-benar menakjubkan, sambil berdiri mengamati. Jadi, saya langsung tertarik dan pulang ke rumah untuk memberitahu istri saya bahwa kita harus pergi dan melihatnya," kata Kailya, "Sangat indah, dan gerakannya - seperti terbang - itu sebabnya kami datang kemari."
Penonton di The Concert Hall Aarhus (Musikhuset
Aarhus) memberi penghormatan kepada para seniman dengan bertepuk
tangan sambil berdiri di akhir pertunjukan
Shen Yun Performing Arts berbasis di New York,
dan hanya satu-satunya perusahaan pertunjukan yang membawakan
tarian klasik China otentik di atas panggung secara utuh.
Teknik-teknik dan penampilan para penari telah membuat kagum
penonton di seluruh dunia. Shen Yun memasukkan judul-judul
tariannya yang menggambarkan kisah legenda dari China kuno sampai
ke jaman modern, serta tarian rakyat dari berbagai daerah di
seluruh China.
Di mata seorang perancang busana, Næsvold senang dengan tarian China klasik dari pertunjukan Shen Yun, memuji tentang “musik nan indah, orang-orang yang cantik, dan gaun yang indah!" "Tariannya luar biasa. Saya akan pulang untuk memulai latihan cara mereka berjalan. Sangat fantastis untuk dilihat," katanya dengan senyum berseri-seri di wajahnya saat berbicara.
Kailya sangat suka melihat berbagai tarian daerah China. "Ini sangat mengejutkan, menyaksikan semua keanekaragaman China. Sangat bagus cara mereka memperkenalkan budaya Timur. Ini adalah budaya kuno, yang mereka coba beritahukan kepada dunia." Dia merasa bahwa banyak tarian di Shen Yun dilakukan dengan sepenuh hati. Selain itu, ia menyatakan bahwa Shen Yun cukup menghibur secara visual. "Kami terpesona oleh gambar latar belakang," katanya dan ia menikmati "semua gunung dari bagian utara." Kailya mengingat latar belakang Himalaya untuk "Tarian Tibet untuk Pujian." Dia mengatakan bahwa isi pertunjukan Shen Yun tidak semata-mata menarik untuk ditonton, tapi bermakna dalam. "Saya kira pesan ini sangat bagus," pungkasnya.
Kailya tersentuh oleh pertunjukan terakhir, "Ajaran Buddha Tersebar Jauh dan Luas." Pertunjukan terakhir ini menggambarkan perayaan istana kekaisaran dari adegan novel China klasik, Perjalanan ke Barat. Pada adegan itu, biksu Tripitaka kembali dari ziarah mencari kitab Buddha untuk menghadiahkan pengetahuan berharga kepada Kaisar Tang Taizong, yang memimpin negara dengan sukacita.
"Ya, membuat saya sangat bahagia bahwa pertunjukan diakhiri dengan ajaran Buddha," kata Kailya. "Dan Buddha Sakyamuni datang dari India. Dia lahir di India. Ajaran Buddha menyebar ke China dan Jepang serta bagian lain dari dunia. Saya rasa ini adalah satu-satunya harapan akan perdamaian di dunia, ajaran Sang Buddha," katanya.
Tn. Kailya dan Ny. Næsvold ingin mengundang seluruh tetangga mereka untuk menonton Shen Yun Performing Arts International Touring Company.
Dia mengatakan bahwa sayang sekali teman-temannya pergi ke luar kota pada liburan akhir pekan, "... jika tidak kami bisa mengajak semua tetangga kami, mungkin dua puluh orang," kata Kailya.
Kailya mengatakan bahwa ia akan merekomendasikan pertunjukan ini kepada teman-teman dan tetangganya, "Kami akan memberitahu mereka jika Shen Yun kembali ke Aarhus dan kami akan mengajak para tetangga untuk menontonnya."
Pasangan itu setuju, ”Sangat bagus, malam ini seperti mimpi.”
Pastor Tersentuh Oleh Penganiayaan
Pastor Christian Kruger adalah seorang penonton dan tersentuh oleh tarian yang menceritakan kondisi buruk praktisi Falun Gong di China. “Saya suka bagian tentang penganiayaan karena orang yang dianiaya tidak memukul balik. Malahan, kebaikan akhirnya menang,” katanya.
Di mata seorang perancang busana, Næsvold senang dengan tarian China klasik dari pertunjukan Shen Yun, memuji tentang “musik nan indah, orang-orang yang cantik, dan gaun yang indah!" "Tariannya luar biasa. Saya akan pulang untuk memulai latihan cara mereka berjalan. Sangat fantastis untuk dilihat," katanya dengan senyum berseri-seri di wajahnya saat berbicara.
Kailya sangat suka melihat berbagai tarian daerah China. "Ini sangat mengejutkan, menyaksikan semua keanekaragaman China. Sangat bagus cara mereka memperkenalkan budaya Timur. Ini adalah budaya kuno, yang mereka coba beritahukan kepada dunia." Dia merasa bahwa banyak tarian di Shen Yun dilakukan dengan sepenuh hati. Selain itu, ia menyatakan bahwa Shen Yun cukup menghibur secara visual. "Kami terpesona oleh gambar latar belakang," katanya dan ia menikmati "semua gunung dari bagian utara." Kailya mengingat latar belakang Himalaya untuk "Tarian Tibet untuk Pujian." Dia mengatakan bahwa isi pertunjukan Shen Yun tidak semata-mata menarik untuk ditonton, tapi bermakna dalam. "Saya kira pesan ini sangat bagus," pungkasnya.
Kailya tersentuh oleh pertunjukan terakhir, "Ajaran Buddha Tersebar Jauh dan Luas." Pertunjukan terakhir ini menggambarkan perayaan istana kekaisaran dari adegan novel China klasik, Perjalanan ke Barat. Pada adegan itu, biksu Tripitaka kembali dari ziarah mencari kitab Buddha untuk menghadiahkan pengetahuan berharga kepada Kaisar Tang Taizong, yang memimpin negara dengan sukacita.
"Ya, membuat saya sangat bahagia bahwa pertunjukan diakhiri dengan ajaran Buddha," kata Kailya. "Dan Buddha Sakyamuni datang dari India. Dia lahir di India. Ajaran Buddha menyebar ke China dan Jepang serta bagian lain dari dunia. Saya rasa ini adalah satu-satunya harapan akan perdamaian di dunia, ajaran Sang Buddha," katanya.
Tn. Kailya dan Ny. Næsvold ingin mengundang seluruh tetangga mereka untuk menonton Shen Yun Performing Arts International Touring Company.
Dia mengatakan bahwa sayang sekali teman-temannya pergi ke luar kota pada liburan akhir pekan, "... jika tidak kami bisa mengajak semua tetangga kami, mungkin dua puluh orang," kata Kailya.
Kailya mengatakan bahwa ia akan merekomendasikan pertunjukan ini kepada teman-teman dan tetangganya, "Kami akan memberitahu mereka jika Shen Yun kembali ke Aarhus dan kami akan mengajak para tetangga untuk menontonnya."
Pasangan itu setuju, ”Sangat bagus, malam ini seperti mimpi.”
Pastor Tersentuh Oleh Penganiayaan
Pastor Christian Kruger adalah seorang penonton dan tersentuh oleh tarian yang menceritakan kondisi buruk praktisi Falun Gong di China. “Saya suka bagian tentang penganiayaan karena orang yang dianiaya tidak memukul balik. Malahan, kebaikan akhirnya menang,” katanya.
Pastor Christian Kruger, dengan koleganya,
Karin Rank Gottlieb
Koleganya, Karin Rank Gottlieb mengatakan,
”Sangat indah. Saya adalah seorang umat Kristen, tetapi saya
mendukung semua orang di dunia, yang dianiaya karena
kepercayaannya. Penganiayaan di China sangat kejam.”
Karin dan cucunya juga menonton Shen Yun tahun lalu dan mereka segera menjadi penggemar Shen Yun. Tahun ini ia datang untuk menonton bersama dengan cucunya.
Banyak penonton telah menyaksikan pertunjukan Shen Yun tahun lalu, ketika perusahaan ini datang ke Denmark pertama kalinya. Wang, berasal dari China, menyaksikan pertunjukan tahun 2009, bersama dengan putrinya.
“Saya telah menunggu sepanjang tahun untuk pertunjukan ini. Shen Yun sangat indah di mana saya sulit untuk menggambarkannya. Tema utama tahun ini adalah Tuhan dan Buddha bersama kita,” katanya.
Ove Dahl Jorgensen dan Charlotte Søndergaard melakukan perjalanan jauh untuk menyaksikan Shen Yun lagi, di mana mereka memperoleh tiket sebagai hadiah Natal. Mereka melakukan perjalanan sejauh 150 km (93 mil) guna menghadiri pertunjukan tersebut. Ove mengungkapkan apresiasinya kepada pertunjukan ini.
“Orkestranya sangat bagus. Tidak memfokuskan pada dirinya tetapi mendukung para penari dan penyanyi dengan sangat baik,” tambahnya.
Karin dan cucunya juga menonton Shen Yun tahun lalu dan mereka segera menjadi penggemar Shen Yun. Tahun ini ia datang untuk menonton bersama dengan cucunya.
Banyak penonton telah menyaksikan pertunjukan Shen Yun tahun lalu, ketika perusahaan ini datang ke Denmark pertama kalinya. Wang, berasal dari China, menyaksikan pertunjukan tahun 2009, bersama dengan putrinya.
“Saya telah menunggu sepanjang tahun untuk pertunjukan ini. Shen Yun sangat indah di mana saya sulit untuk menggambarkannya. Tema utama tahun ini adalah Tuhan dan Buddha bersama kita,” katanya.
Ove Dahl Jorgensen dan Charlotte Søndergaard melakukan perjalanan jauh untuk menyaksikan Shen Yun lagi, di mana mereka memperoleh tiket sebagai hadiah Natal. Mereka melakukan perjalanan sejauh 150 km (93 mil) guna menghadiri pertunjukan tersebut. Ove mengungkapkan apresiasinya kepada pertunjukan ini.
“Orkestranya sangat bagus. Tidak memfokuskan pada dirinya tetapi mendukung para penari dan penyanyi dengan sangat baik,” tambahnya.
Sumber:
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/32635/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/32633/
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/4/4/115878.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Shen Yun Performing Arts