(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1993 dan saya sangat beruntung dapat menghadiri ceramah Shifu di Kota Zhengzhou dari 10 Juni - 18 Juni 1994. Selain melihat secara langsung Shifu dan mendengarkan ceramah, saya juga menyaksikan banyak keajaiban Dafa dan mendengar cerita kultivasi yang  menyentuh dari sesama praktisi. Sekarang saya akan berbagi beberapa pengalaman saya selama mendengarkan ceramah untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada Shifu.

Banyak praktisi telah berbicara tentang bagaimana Shifu menaklukkan iblis selama ceramah di Kota Zhengzhou. Saya juga ingin berbagi tentang hal ini berdasarkan pemahaman saya. Hari itu adalah sore yang cerah di bulan Juni, tanpa awan atau angin. Semua orang mendengarkan ceramah Shifu dan seluruh tempat itu terasa murni, damai, dan penuh belas kasih. Tiba-tiba dua burung terbang dari luar, mengerik dengan nada yang tidak biasa. Beberapa praktisi merasa terganggu dan mengangkat kepala mereka untuk mengamati burung. Melihat ini, Shifu berhenti berceramah dan bercerita: suatu malam ketika Sakyamuni sedang memberikan ceramah kepada murid-murid-Nya, angin besar tiba-tiba datang dan api penerangan padam. Namun, semua orang tetap duduk dalam kegelapan dan secara diam mendengarkan ceramah, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Menyadari kesalahan kami, kami mengalihkan perhatian kembali ke ceramah dan sekali lagi mendengarkan dengan penuh konsentrasi. Setelah beberapa saat, burung-burung itu terbang menjauh. Sekitar 10 menit kemudian, tiba-tiba langit menjadi berawan dengan angin yang berembus keras, disertai hujan dan hujan es. Listrik padam dan gelap seperti malam. Shifu menghentikan sejenak ceramahnya. Semua orang duduk dengan tenang dan medan seluruhnya masih murni, damai, dan penuh belas kasih. Tidak ada yang merasa terkejut. Belakangan banyak praktisi telah berbagi cerita bagaimana Shifu menaklukkan iblis dan saya tidak akan mengulanginya di sini.

Ada banyak hal seperti ini di kelas ceramah. Sepanjang seseorang bersedia untuk memahami, ia akan tercerahkan dengan banyak prinsip-prinsip Fa. Sekarang saya akan berbagi cerita lain. Setelah Shifu menaklukkan iblis, beliau terus memberi ceramah. Lalu tiba-tiba Shifu berhenti berceramah, mengatakan bahwa tidak ada cukup waktu untuk hari itu dan masalah yang tersisa akan dibahas pada hari berikutnya. Kemudian kami mulai melakukan latihan. Saya terkejut, "Mengapa Shifu berkata tidak ada waktu yang cukup untuk hari ini?" Kira-kira setengah jam kemudian, kami selesai melakukan latihan dan akan meninggalkan ruangan. Ketika hampir semua orang meninggalkan tempat, listrik pun padam lagi. Lalu saya ingat Shifu telah mengatakan sebelumnya bahwa tidak cukup waktu yang tersisa, yang mungkin merujuk pada akan padamnya listrik. Kata-kata Shifu, meskipun terdengar sederhana, benar-benar mengandung banyak makna yang mendalam dan saya belum sepenuhnya memahami beberapa darinya bahkan hingga hari ini.

Sekarang saya ingin berbagi pemahaman tentang menghormati Fa dan Shifu. Selama dua hari pertama, kelas diadakan di sebuah ruang olah raga yang kurang terurus dan kami harus duduk di lantai. Lalu saya melihat seseorang, mungkin seorang praktisi baru, yang tidak membawa tikar atau kertas untuk alas duduk. Dia melihat sekeliling, mengambil spanduk dan duduk di atasnya. Spanduk itu berbunyi, "Kami Mengucapkan Selamat Datang Kepada Shifu Li Hongzhi di Kota Zhengzhou untuk Memberikan Ceramah." Dia duduk di atas tulisan nama Shifu  "Zhi." Melihat itu, saya sangat sedih, seolah-olah seluruh tubuh saya basah kuyup menangis. Pikiran saya kosong, kecuali dengan satu pikiran memberikan koran yang saya duduki kepada praktisi baru tersebut. Saya menghampirinya, tetapi sebelum saya sempat berbicara, praktisi baru tersebut telah berdiri dan berjalan pergi. Saya mengangkat tulisan nama “Zhi," melipatnya dengan baik dan memasukkannya ke dalam tas saya. Setelah belajar Fa, saya melihat karakter tulisan nama Shifu lainnya, tetapi tidak bisa menemukan karakter tulisan yang ketiga. Saya mempunyai dua pengalaman seperti ini di masa lalu di mana rasanya seluruh tubuh saya dibasahi air mata. Kedua kalinya adalah suatu hari ketika saya melihat empat kata pada gantungan kunci, "Penyelamatan bagi semua makhluk dalam perjalanan penuh belas kasih." Pada saat itu, pikiran saya hanya ingin mengikuti Shifu untuk menyelamatkan makhluk hidup. Bertahun-tahun telah berlalu sejak kejadian itu dan saya tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun. Saya berbagi hari ini karena saya terus meningkatkan diri selama kultivasi, saya sangat merasakan bahwa rasa hormat terhadap Fa dan Shifu telah berperan sangat penting di dalam saya melintasi perjalanan yang penuh badai.

Akhirnya, saya juga ingin berbagi sesuatu yang saya sesali. Di kelas ceramah, Shifu meminta masing-masing dari kami untuk menyerahkan ringkasan pemahaman di akhir kelas ceramah, tapi saya tidak melakukannya. Sekarang saat saya terus belajar Fa, saya telah memahami lebih banyak makna dari Dafa dan menyadari bahwa banyak hal yang Shifu minta kita untuk lakukan - sangatlah bermakna. Itulah sebabnya saya menyesal telah kehilangan kesempatan dalam memberikan ringkasan pemahaman, dan tidak mengikuti kata-kata Shifu. Saya harap artikel sharing pengalaman saya hari ini dapat berfungsi sebagai ringkasan pemahaman saya meskipun datangnya amat terlambat. Di sini saya juga berharap bahwa semua rekan praktisi dapat melakukannya dengan baik selama tahap akhir masa pelurusan-Fa dengan memiliki keyakinan kepada Fa dan Guru, serta melakukan tiga hal dengan baik. Jika melewatkan kesempatan ini, kita tidak hanya menyesal dalam hidup tapi itu merupakan penyesalan mendalam yang abadi.