Para Praktisi dari Provinsi Liaoning dan Hunan Meninggal setelah Menderita Penyiksaan
(Minghui.org)
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/6/5/224901.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/6/19/117928.html
1. Ms. Wei Shuwen dari
Kabupaten Yi, Propinsi Liaoning, Meninggal setelah
Disiksa
Ms. Wei Shuwen adalah penduduk Desa Guandimiao, Kotamadya Chengguan, Kabupaten Yi, Provinsi Liaoning. Dia meninggal pada 15 Mei 2010, pada usia 64 tahun setelah disiksa. Dia dijebloskan ke kamp kerja paksa dan disiksa dua kali.
Ms. Wei Shuwen adalah penduduk Desa Guandimiao, Kotamadya Chengguan, Kabupaten Yi, Provinsi Liaoning. Dia meninggal pada 15 Mei 2010, pada usia 64 tahun setelah disiksa. Dia dijebloskan ke kamp kerja paksa dan disiksa dua kali.
Ms. Wei sebelumnya menderita
sakit perut, mual, radang saluran kencing, vertigo dan penyakit
jantung. Dia menjadi tanggungan ketiga anaknya dan tidak mampu
membayar perawatan medis. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong
pada bulan Juli 1998, ia kembali menjadi sehat.
Pada tanggal 22 September 2001, Ms. Wei dan putra bungsunya pergi ke Beijing untuk menghimbau bagi hak mereka untuk berlatih Falun Gong. Mereka ditangkap oleh polisi Lapangan Tiananmen dan dijebloskan secara terpisah ke kamp kerja paksa.
Di Kamp Kerja Paksa Wanita Beijing, Ms. Wei dilarang tidur maupun menggunakan toilet. Dia dipukuli, dipaksa untuk berdiri dalam posisi tertentu untuk waktu yang lama, serta dipaksa melakukan pekerjaan berat. Tekanan darahnya naik dan dia mengalami koma. Dia berada di rumah sakit selama lebih dari sebulan dan keluarganya tidak diberitahu. Pada tanggal 1 Maret 2003, Ms. Wei dibawa pulang ke anak laki-lakinya.
Empat hari kemudian, pada tanggal 5 Maret, empat petugas dari Kantor Polisi Kota Yizhou di Kabupaten Yi masuk ke rumahnya dan menangkap dia dan suaminya. Polisi mendesak mereka untuk menandatangani pernyataan untuk meninggalkan Falun Gong, tetapi mereka menolak. Setelah putri mereka menandatanganinya, mereka pun dibebaskan.
Pada tanggal 12 Juli 2003, polisi memaksa masuk ke rumahnya lagi dan pasangan suami istri tersebut dibawa ke pusat penahanan kabupaten. Satu bulan kemudian mereka dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang, di mana mereka dipenjarakan selama satu setengah tahun.
Ms. Wei disiksa, dipukuli, dipaksa berdiri untuk waktu yang lama, dilarang tidur dan menggunakan toilet. Dia dipaksa untuk menghasilkan produk yang mengepulkan asap beracun. Enam bulan kemudian, Ms. Wei jatuh koma lagi. kamp itu tidak mau bertanggung jawab dan memulangkannya.
Polisi dari Biro Keamanan Publik Kabupaten Yi terus masuk ke rumahnya, dan mengancam serta melecehkannya. Kesehatan fisik dan mentalnya memburuk. Dia meninggal pada tanggal 15 Mei 2010.
2. Guru Sekolah Menengah Ms. Liang Jianqin dari Fengyang, Provinsi Hunan Meninggal Setelah Diinjeksi dengan Obat-Obat Yang Tidak Dikenal
Ms. Liang Jianqin, seorang guru di Sekolah Menengah Xiaoshui di Kota Fengyang, Provinsi Hunan, ditangkap lima kali, empat kali ditahan, dimasukkan ke dalam kamp kerja paksa selama satu setengah tahun, dan dibawa ke pusat pencucian otak karena dia berlatih Falun Dafa dan ingin menjadi orang yang baik. Dia disuntik dengan obat-obatan yang tidak dikenal di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha. Dia kehilangan penglihatannya dan menjadi lumpuh. hati dan ginjalnya rusak. Dia meninggal pada tanggal 16 Februari 2010, pada usia 46 tahun.
Pada tanggal 22 September 2001, Ms. Wei dan putra bungsunya pergi ke Beijing untuk menghimbau bagi hak mereka untuk berlatih Falun Gong. Mereka ditangkap oleh polisi Lapangan Tiananmen dan dijebloskan secara terpisah ke kamp kerja paksa.
Di Kamp Kerja Paksa Wanita Beijing, Ms. Wei dilarang tidur maupun menggunakan toilet. Dia dipukuli, dipaksa untuk berdiri dalam posisi tertentu untuk waktu yang lama, serta dipaksa melakukan pekerjaan berat. Tekanan darahnya naik dan dia mengalami koma. Dia berada di rumah sakit selama lebih dari sebulan dan keluarganya tidak diberitahu. Pada tanggal 1 Maret 2003, Ms. Wei dibawa pulang ke anak laki-lakinya.
Empat hari kemudian, pada tanggal 5 Maret, empat petugas dari Kantor Polisi Kota Yizhou di Kabupaten Yi masuk ke rumahnya dan menangkap dia dan suaminya. Polisi mendesak mereka untuk menandatangani pernyataan untuk meninggalkan Falun Gong, tetapi mereka menolak. Setelah putri mereka menandatanganinya, mereka pun dibebaskan.
Pada tanggal 12 Juli 2003, polisi memaksa masuk ke rumahnya lagi dan pasangan suami istri tersebut dibawa ke pusat penahanan kabupaten. Satu bulan kemudian mereka dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang, di mana mereka dipenjarakan selama satu setengah tahun.
Ms. Wei disiksa, dipukuli, dipaksa berdiri untuk waktu yang lama, dilarang tidur dan menggunakan toilet. Dia dipaksa untuk menghasilkan produk yang mengepulkan asap beracun. Enam bulan kemudian, Ms. Wei jatuh koma lagi. kamp itu tidak mau bertanggung jawab dan memulangkannya.
Polisi dari Biro Keamanan Publik Kabupaten Yi terus masuk ke rumahnya, dan mengancam serta melecehkannya. Kesehatan fisik dan mentalnya memburuk. Dia meninggal pada tanggal 15 Mei 2010.
2. Guru Sekolah Menengah Ms. Liang Jianqin dari Fengyang, Provinsi Hunan Meninggal Setelah Diinjeksi dengan Obat-Obat Yang Tidak Dikenal
Ms. Liang Jianqin, seorang guru di Sekolah Menengah Xiaoshui di Kota Fengyang, Provinsi Hunan, ditangkap lima kali, empat kali ditahan, dimasukkan ke dalam kamp kerja paksa selama satu setengah tahun, dan dibawa ke pusat pencucian otak karena dia berlatih Falun Dafa dan ingin menjadi orang yang baik. Dia disuntik dengan obat-obatan yang tidak dikenal di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha. Dia kehilangan penglihatannya dan menjadi lumpuh. hati dan ginjalnya rusak. Dia meninggal pada tanggal 16 Februari 2010, pada usia 46 tahun.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/6/5/224901.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/6/19/117928.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org