Penderitaan Sepasang Guru yang Mengabdikan Diri Mereka untuk Pendidikan
(Minghui.org) Selama
11 tahun penyiksaan rejim komunis terhadap Falun Gong, banyak
keluarga telah hancur, beberapa anggota keluarga ditinggalkan dan
beberapa meninggal dunia. Keluarga Tuan Xioa Sixian adalah satu di
antaranya.
Tuan Xioa Sixian, lahir pada tahun 1968,
tinggal di Shiqiao Town, daerah Jiahe, Kota Chenzhou, Provinsi
Henan. Setelah lulus dari Sekolah Umum Chenzhou jurusan matematika
dia menjadi guru di Sekolah Menengah Shiqiao. Pada akhir tahun 2007
dan permulaan tahun 2008 dia diundang untuk mengajar di
Sekolah Menengah Yuwei di Daerah Xisui, Provinsi Guizhou. Dia
menikahi kepala sekolah, Nyonya Wu Shengying.
Nyonya Wu Shengying yang lulus dari Sekolah Umum Chenzhou jurusan Bahasa China. Dia ditangkap dan di tahan di Pusat Penahanan Anren pada tahun 2003 karena berlatih Falun Gong. Ayahnya membayar beberapa ratus ribu yuan untuk membebaskannya.
Sekolah Menengah Yuwei, tempat kerja mereka berdua, tutup karena bangkrut. Nyonya Wu menginvestasikan satu juta yuan pada tahun 2006 mendirikan sebuah sekolah. Dua tahun kemudian menjadi terkenal di daerah setempat karena peningkatan besar dalam mencetak siswa berprestasi.
1. Nyonya Wu Shengying dipaksa menggugurkan kandungan di usia delapan bulan dan dihukum enam tahun penjara.
Dua siswa melaporkan Tuan Xiao Sixian dan istrinya kepada polisi sebagai praktisi Falun Gong. Tanggal 12 Juli 2008, ketika sepasang suami istri ini merekrut siswa di Kota Praja Erlang, polisi setempat menggeledah sepeda motor mereka dan menangkap mereka. Sepeda motor milik mereka, seharga 5,000 yuan, dirampas. Mereka di tahan di Pusat Penahanan Xishui, lima hari kemudian, Nyonya Wu yang sedang hamil diijinkan pulang ke rumah dengan status tahanan rumah. Banyak orang dari pemerintahan daerah, departemen polisi, dan pemerintah kota menetap di dekat rumahnya untuk mengamatinya dengan ketat. Dia dipaksa untuk menggugurkan kandungannya di usia janin ke delapan bulan dan dihukum enam tahun penjara.
2. Tuan Xiao Sixian ditangkap, dipukul dan dikirim kamp kerja paksa beberapa kali
Tuan Xiao yang ditangkap pada tahun 2000 dan di tahan di Pusat Penahanan Jiahe selama enam bulan. Kemudian dia dikirim ke pusat Pencucian Otak Kota Chenzhou selama satu bulan. Segera setelah pelepasannya dia ditangkap lagi, dan banyak barang berharga pribadinya dirampas. Berikut orang-orang yang terlibat dalam penangkapannya: Wang Sheqing dari Departemen Kepolisian Daerah Jiahe; Ren Leijing, Kepala Panitia Kongres Masyarakat Daerah Jiahe; Wang Zhiqiang, Wakil Politik dan Komisi Hukum; dan O Zhibin, kepala kantor Polisi Shiqiao. Mereka menendang dan menghantam Tuan Xiao serta mengirimnya ke pusat penanahanan. O Zhibin mengambil sepeda motor baru dari rumah Tuan Xiao untuk dirinya sendiri. Pejabat polisi yang lain menyita sepeda motor bekas. Tuan Xiao kemudian menjadi korban kerja paksa dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha selama satu setengah tahun.
Tuan Xiao ditangkap lagi pada 24 November 2005, selagi makan di Sekolah Menengah Shiqiao. Enam agen polisi dan pejabat yang memukulnya: Lei Zhibao, kepala Kantor 610 Daerah Jiahe; Liao Hebin, kepala Divisi Keamanan Domestik; O Zhibin, kepala kantor polisi Shiqiao; dan petugas Liao Sanbing. Tuan Xiao hilang kesadaran dan para penyiksa melemparkannya ke dalam mobil polisi.
Banyak guru dan siswa di sekolah menyaksikan polisi berprilaku liar. Kepala Polisi O Zhibin pergi ke sekolah dan menakut-nakuti mereka agar tidak berbicara. Guru dan murid di sekolah itu menjadi target intimindasi PKC, mengancam mereka akan dicuci otaknya. Kou Mingli, kepala Daerah Xisui; Wang Mengjia, kepala kantor pendidikan daerah, dan pejabat departemen kepolisian daerah mengadakan acara memfitnah Falun Gong. Mereka menuntut kehadiran semua guru dan siswa. Setiap orang dipaksa untuk menanda tangani statemen anti-Falun Gong. Mereka memerintahkan agar sebuah artikel di suatu surat kabar yang mengkritik Falun Gong dipajang secara mencolok di sekolah dan memerintahkan agar diadakan pertemuan sore secara berkala yang menargetkan Falun Gong. Mereka memaksa pengacara sekolah Tuan Du Yueqiang untuk membacakan konstitusi Partai Komunis. Semua telepon guru disadap untuk memeriksa siapa yang berlatih Falun Gong. Delapan orang dari biro pendidikan pergi ke sekolah. Mereka menyelidiki semua siswa yang diajar di kelas Tuan Xiao Sixian, dan menyelidiki kurikulum.
Semua anggota kelaurga Tuan Xiao adalah praktisi Falun Gong. Mereka sering diganggu, termasuk rumah mereka digeledah, ditangkap, dan memeras uang dari mereka. Gaji Tuan Xiao Sixian dibekukan, dan pejabat sekolah menyita apartemen milik pasangan tersebut. Anggota keluarganya ditahan di Pusat Penanahanan Jiahe, Pusat Penahanan Linwu, dan Pusat Penahanan Guiyang.
Istri pertama Tuan Xiao, Luo Qiaohong, meninggal karena disiksa pada tahun 2001. Dia dipenjara di dalam sebuah sangkar metal yang kecil di pusat penahanan sehingga dia tidak bisa berdiri tegak maupun berbaring lurus. Dia meninggal pada tanggal 5 Desember 2001, pada usia 28 tahun.
Tuan Xiao Zibao ayah Tuan Xiao, berusia 68 tahun, dia seorang petani di Kota Shiqiao, Daerah Jiahe. Dia dipuji sebagai panutan tingkat provinsi selama bertahun-tahun. Tuan Xiao telah didiagnosa menderita leukemia yang tak dapat disembuhkan, tetapi sembuh melalui berlatih Falun Gong. Dia dan istrinya pergi ke Beijing pada tahun 2000 untuk memohon atas nama Falun Gong. Mereka ditangkap dan diserahkan ke pejabat dari Kantor Perhubungan Chenzhou di Beijing. Barang pribadi milik mereka dan uang tunai sebesar 900 yuan disita. Chen Bingzhi dan Deng Xin dari Divisi Kemanan Domestik Chenzhou kabarnya telah mencuri barang-barang berharga dan uang beberapa ratus ribu yuan. Tuan Xiao Zhibao dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha.
Sekarang Tuan Xiao dihukum enam setengah tahun penjara dan menjadi tahanan bangsal no. 6 di Penjara Dujun, Provinsi Guizhou. Istrinya, Nyonya Wu Shengying, dihukum selama enam tahun penjara. Dia sekarang ini ditahan di Rumah Sakit Polisi Bersenjata.
Nyonya Wu Shengying yang lulus dari Sekolah Umum Chenzhou jurusan Bahasa China. Dia ditangkap dan di tahan di Pusat Penahanan Anren pada tahun 2003 karena berlatih Falun Gong. Ayahnya membayar beberapa ratus ribu yuan untuk membebaskannya.
Sekolah Menengah Yuwei, tempat kerja mereka berdua, tutup karena bangkrut. Nyonya Wu menginvestasikan satu juta yuan pada tahun 2006 mendirikan sebuah sekolah. Dua tahun kemudian menjadi terkenal di daerah setempat karena peningkatan besar dalam mencetak siswa berprestasi.
1. Nyonya Wu Shengying dipaksa menggugurkan kandungan di usia delapan bulan dan dihukum enam tahun penjara.
Dua siswa melaporkan Tuan Xiao Sixian dan istrinya kepada polisi sebagai praktisi Falun Gong. Tanggal 12 Juli 2008, ketika sepasang suami istri ini merekrut siswa di Kota Praja Erlang, polisi setempat menggeledah sepeda motor mereka dan menangkap mereka. Sepeda motor milik mereka, seharga 5,000 yuan, dirampas. Mereka di tahan di Pusat Penahanan Xishui, lima hari kemudian, Nyonya Wu yang sedang hamil diijinkan pulang ke rumah dengan status tahanan rumah. Banyak orang dari pemerintahan daerah, departemen polisi, dan pemerintah kota menetap di dekat rumahnya untuk mengamatinya dengan ketat. Dia dipaksa untuk menggugurkan kandungannya di usia janin ke delapan bulan dan dihukum enam tahun penjara.
2. Tuan Xiao Sixian ditangkap, dipukul dan dikirim kamp kerja paksa beberapa kali
Tuan Xiao yang ditangkap pada tahun 2000 dan di tahan di Pusat Penahanan Jiahe selama enam bulan. Kemudian dia dikirim ke pusat Pencucian Otak Kota Chenzhou selama satu bulan. Segera setelah pelepasannya dia ditangkap lagi, dan banyak barang berharga pribadinya dirampas. Berikut orang-orang yang terlibat dalam penangkapannya: Wang Sheqing dari Departemen Kepolisian Daerah Jiahe; Ren Leijing, Kepala Panitia Kongres Masyarakat Daerah Jiahe; Wang Zhiqiang, Wakil Politik dan Komisi Hukum; dan O Zhibin, kepala kantor Polisi Shiqiao. Mereka menendang dan menghantam Tuan Xiao serta mengirimnya ke pusat penanahanan. O Zhibin mengambil sepeda motor baru dari rumah Tuan Xiao untuk dirinya sendiri. Pejabat polisi yang lain menyita sepeda motor bekas. Tuan Xiao kemudian menjadi korban kerja paksa dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha selama satu setengah tahun.
Tuan Xiao ditangkap lagi pada 24 November 2005, selagi makan di Sekolah Menengah Shiqiao. Enam agen polisi dan pejabat yang memukulnya: Lei Zhibao, kepala Kantor 610 Daerah Jiahe; Liao Hebin, kepala Divisi Keamanan Domestik; O Zhibin, kepala kantor polisi Shiqiao; dan petugas Liao Sanbing. Tuan Xiao hilang kesadaran dan para penyiksa melemparkannya ke dalam mobil polisi.
Banyak guru dan siswa di sekolah menyaksikan polisi berprilaku liar. Kepala Polisi O Zhibin pergi ke sekolah dan menakut-nakuti mereka agar tidak berbicara. Guru dan murid di sekolah itu menjadi target intimindasi PKC, mengancam mereka akan dicuci otaknya. Kou Mingli, kepala Daerah Xisui; Wang Mengjia, kepala kantor pendidikan daerah, dan pejabat departemen kepolisian daerah mengadakan acara memfitnah Falun Gong. Mereka menuntut kehadiran semua guru dan siswa. Setiap orang dipaksa untuk menanda tangani statemen anti-Falun Gong. Mereka memerintahkan agar sebuah artikel di suatu surat kabar yang mengkritik Falun Gong dipajang secara mencolok di sekolah dan memerintahkan agar diadakan pertemuan sore secara berkala yang menargetkan Falun Gong. Mereka memaksa pengacara sekolah Tuan Du Yueqiang untuk membacakan konstitusi Partai Komunis. Semua telepon guru disadap untuk memeriksa siapa yang berlatih Falun Gong. Delapan orang dari biro pendidikan pergi ke sekolah. Mereka menyelidiki semua siswa yang diajar di kelas Tuan Xiao Sixian, dan menyelidiki kurikulum.
Semua anggota kelaurga Tuan Xiao adalah praktisi Falun Gong. Mereka sering diganggu, termasuk rumah mereka digeledah, ditangkap, dan memeras uang dari mereka. Gaji Tuan Xiao Sixian dibekukan, dan pejabat sekolah menyita apartemen milik pasangan tersebut. Anggota keluarganya ditahan di Pusat Penanahanan Jiahe, Pusat Penahanan Linwu, dan Pusat Penahanan Guiyang.
Istri pertama Tuan Xiao, Luo Qiaohong, meninggal karena disiksa pada tahun 2001. Dia dipenjara di dalam sebuah sangkar metal yang kecil di pusat penahanan sehingga dia tidak bisa berdiri tegak maupun berbaring lurus. Dia meninggal pada tanggal 5 Desember 2001, pada usia 28 tahun.
Tuan Xiao Zibao ayah Tuan Xiao, berusia 68 tahun, dia seorang petani di Kota Shiqiao, Daerah Jiahe. Dia dipuji sebagai panutan tingkat provinsi selama bertahun-tahun. Tuan Xiao telah didiagnosa menderita leukemia yang tak dapat disembuhkan, tetapi sembuh melalui berlatih Falun Gong. Dia dan istrinya pergi ke Beijing pada tahun 2000 untuk memohon atas nama Falun Gong. Mereka ditangkap dan diserahkan ke pejabat dari Kantor Perhubungan Chenzhou di Beijing. Barang pribadi milik mereka dan uang tunai sebesar 900 yuan disita. Chen Bingzhi dan Deng Xin dari Divisi Kemanan Domestik Chenzhou kabarnya telah mencuri barang-barang berharga dan uang beberapa ratus ribu yuan. Tuan Xiao Zhibao dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Xinkaipu di Kota Changsha.
Sekarang Tuan Xiao dihukum enam setengah tahun penjara dan menjadi tahanan bangsal no. 6 di Penjara Dujun, Provinsi Guizhou. Istrinya, Nyonya Wu Shengying, dihukum selama enam tahun penjara. Dia sekarang ini ditahan di Rumah Sakit Polisi Bersenjata.
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2010/5/4/222828.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/5/21/117234.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org