(Minghui.org) Pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa saya sangat bangga menjadi seorang praktisi Falun Dafa, karena sejak menjadi praktisi kehidupan saya menjadi baik dan sehat.

Sebelum bertemu dengan Dafa, kehidupan saya sangat banyak penderitaan, bermacam-macam penyakit seperti migrain, sakit pinggang, sakit maag, dan kaki selalu kram, selalu mengisi hari-hari saya. Namun sejak saya berkultivasi, semua penyakit sudah tidak ada lagi, kalau adapun hanya dalam waktu sekejap menderita, sesudah itu hilang lagi. Semua ini saya pahami sebagai pemurnian yang harus saya jalani, karena dalam pemurnian tubuh - hal-hal yang tidak selaras, termasuk penyakit yang saya derita dahulu, dibersihkan sedikit demi sedikit, dan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya.

Takdir pertemuan saya dengan Falun Dafa adalah melalui siaran radio ‘Sound of Hope.’ Sebagai penggemar radio tersebut, saya selalu mendengarkan acara-acara yang disiarkan setiap harinya, bahkan saya juga sering datang ke studio radio tersebut.

Pertama kali saya datang ke studio radio adalah ingin mengetahui kebenaran tentang berita-berita yang saya dengar selama ini. Karena radio ‘Sound of Hope’ sering memberitakan tentang Falun Gong dengan prinsip dasarnya Sejati–Baik–Sabar, namun di sisi lain saya juga mendengar tentang keburukan Falun Gong dari berita-berita yang berasal dari media-media China, yang membuat saya merasa takut dan sangsi tentang kebaikan dari Falun Gong.

Di studio radio ‘Sound of Hope,’ kebetulan ada seorang teman yang bekerja di sana. Melalui dia saya mendapat penjelasan tentang fakta yang sebenarnya tentang Falun Gong / Falun Dafa. Dari klarifikasi yang dia sampaikan, saya baru menyadari bahwa Falun Gong yang mengajarkan Sejati-Baik-Sabar mendidik manusia untuk menjadi manusia yang berpikiran dan berperilaku lurus dan baik, jadi tidak mungkin jahat seperti yang diisukan atau yang difitnahkan selama ini di masyarakat. Selain memberi penjelasan tentang Falun Gong, teman di radio juga mengajak saya untuk latihan.

Waktu itu tanggal 31 Agustus 2008, pertama kali saya latihan Falun Gong di belakang kantor Walikota. Gerakan dari latihan yang begitu lembut dan terasa agung saya ikuti semua sampai perangkat ke-lima seperti yang diajarkan oleh pembina. Ketika  melakukan meditasi, saya berusaha mengosongkan pikiran, konsentrasi ke musik, tiba-tiba saya melihat suatu pemandangan yang sangat indah, warna hijau dan kumpulan awan berwarna putih yang terpisah-pisah. Di antara pemandangan tersebut, saya juga melihat patung Buddha yang sedang duduk bermeditasi dan dikelilingi lampu-lampu lampion yang bulat dan berwarna merah. Dengan pemandangan alam yang begitu luas dan tanpa batas, sepertinya saat itu saya tidak ingin keluar dari meditasi.

Kehidupan sehari-hari saya sebagai distributor roti keliling. Setelah mengenal Falun Gong, badan terasa segar dan bersemangat dalam bekerja. Atas manfaat yang luar biasa tersebut, saya kemudian mengajak istri dan anak-anak untuk xiulian Falun Dafa. Sebelumnya istri saya menderita kencing manis dan sekujur tubuhnya gatal-gatal karena alergi, tapi kini sudah sembuh, hilang entah kemana.

Selanjutnya saya sekeluarga xiulian Falun Dafa, sampai sekarang dan kehidupan kami  sudah banyak berubah. Dalam perjalanan xiulian, berusaha melepas keterikatan hati. merubah sifat-sifat hati yang tidak baik. Kami sekeluarga sangat bangga dan bahagia dapat bertemu Dafa, yang mengajarkan Sejati-Baik-Sabar, semua berkat belas kasih Shifu.

Kami berharap dapat menjadi praktisi yang baik, dan menghormati segala sesuatu yang diatur dan diberikan oleh Shifu kepada kami sekeluarga. Saya juga meminta kepada teman-teman dan saudara-saudara yang belum menemukan takdir pertemuan dengan Falun Gong, agar dapat menghormati Falun Gong. Karena Falun Gong mengajarkan Sejati-Baik-Sabar yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Demikian sharing pengalaman saya dalam menjalani kultivasi Falun Dafa. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman praktisi yang mungkin baru mengenal Falun Gong. Agar jangan ragu-ragu dalam menapaki kultivasi Dafa dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Meskipun terkadang dalam menghadapi ujian xinxing dan pemurnian dari karma penyakit, seringkali lupa bagaimana berbuat saat derita mendera, namun acapkali saat belajar bersama dan sharing tentang hal-hal yang sedang menimpa, rekan-rekan praktisi membantu mengingatkan prinsip-prinsip Fa yang sempat terlupa, dengan demikian tekad untuk kembali menjalani semua ujian dengan sabar dan ikhlas menjadi kuat kembali.

Menjalani xiulian memang tidak mudah, penuh penderitaan, namun asalkan praktisi tidak kehilangan lingkungan xiulian bersama, niscaya senantiasa akan ada praktisi yang ikut membantu mengingatkan dan menguatkan pikiran lurus diri sendiri di kala ujian penderitaan mendera. Pada saat kehilangan lingkungan xiulian bersama, akan terasa semakin jauh dan larut dalam lingkungan duniawi yang menyesatkan dan mamabukkan, sehingga niat xiulian akan menjadi kendor sementara waktu berlalu dengan cepat tanpa kita sadari, maka betapa sia-sianya kita dalam menjalani hidup kita menjadi manusia.

Di atas adalah pemahaman saya pada tingkat saat ini, mohon ditunjukkan dengan belas kasih bila ada yang tidak sesuai Fa.

Terima kasih kepada Shifu.
Terima kasih kepada semua praktisi.