Percakapan Dengan Seorang Profesor Hukum dan Politik dari Universitas China
(Minghui.org) Saya dibawa ke pusat cuci
otak selama Olympiade Beijing 2008 berlangsung. Sementara di dalam
fasilitas cuci otak saya bertemu seorang profesor ilmu hukum.
Wanita ini mengatakan dia dari Universitas Ilmu Hukum dan Politik
China, berada di tempat itu untuk melakukan penelitian hukum dan
agama, serta untuk melakukan survey. Ada orang mengatakan dia
mungkin mata-mata dari Kantor 610 tingkat provinsi. Saya
mendiskusikan hal ini dengan praktisi yang ditahan. Kami semua
setuju apapun peranan yang dia mainkan kami akan memperlakukannya
sebagai mahkluk hidup yang harus diselamatkan.
Kami bekerja sama sebagai satu
tubuh. Sewaktu saya mengklarifikasi fakta kepada dia dari sudut
pandang hukum, yang lain memancarkan pikiran lurus membantu saya.
Sekarang saya mendokumentasikan apa yang terjadi selama percakapan,
dengan harapan bisa membantu praktisi yang menempuh jalur hukum
dalam melawan pelaku kejahatan.
Ketika saya duduk dengan profesor saya langsung saja ke pokok masalahnya: “Pasal 300 Hukum Kriminal China tentang penggunaan organisasi agama sesat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara. Jika mereka ingin melaksanakan hukum ini dengan benar, pelaksana hukum apapun seperti hakim, jaksa umum, pengacara harus mengerti konsep dasar tentang ajaran sesat, apa itu organisasi agama sesat, dan apa sebenarnya makna pelaksanaan hukum Negara tersebut. Kurangnya pemahaman mengenai hal tersebut, dapat membuat praktisi hukum tidak akan bisa mendefinisikan prilaku individu atau organisasi sipil, dan menentukan apakah tindakan mereka merupakan tindak pidana sabotase pelaksanaan hukum negara.
"Partai Komunis China (PKC) sudah lama meracuni pikiran orang dengan pengertian hukum negara yang tidak benar - bahwa hukum mencerminkan kemauan penguasa. Sederhananya itu berarti bahwa siapa yang kuat dia yang kerkuasa, dan apa yang mereka katakan adalah kebenaran, adalah hukum. Anggapan ini tidak lebih dari sebuah kekeliruan yang dominan bahwa kekuasaan adalah kebenaran. Dengan interpertasi hukum yang sudah diputarbalikan seperti itu, bagaimana mungkin setiap orang bisa sama di depan hukum?"
"Sedang untuk ‘ajaran sesat,' saya ingin menawarkan definisi ini: Setiap ajaran yang mendorong orang untuk secara terbuka dan tanpa mengindahkan moral melakukan kejahatan adalah ajaran sesat, dan setiap ajaran yang mendorong orang melakukan kejahatan dengan mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka adalah ajaran sesat. Selain itu setiap ajaran yang merubah orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, yang tidak mengakui saudara mereka serta menghianati hati nurani demi kepentingan pribadi adalah ajaran sesat."
Saya tanya profesor apakah dia setuju dengan apa yang saya katakan. Dia mengatakan ya, tetapi meminta saya untuk menjelaskan definisi yang saya katakan dengan sederhana dan lebih spesifik. Saya setuju.
Pertama, masalah mendorong orang melakukan kejahatan secara terbuka dan tanpa mengindahkan moral, saya sering menggunakan perumpamaan ini: Seseorang mendapatkan warisan tanah yang diturunkan selama tiga generasi. Ia juga bekerja keras selama hidupnya dan mengumpulkan banyak uang untuk generasi berikutnya, termasuk tanah seluas 100 mu (kira-kira 16 are) dan sebuah toko besar di kota. Sudah kaya, keluarganya juga melakukan kerja sosial. Ia membangun sekolah, menyediakan mendidik untuk anak-anak setempat, berdasarkan pada prinsip kebaikan, ketulusan, etika, kebijaksanaan dan kredibilitas. Hasilnya, orang ini mendapatkan kehormatan dan martabat di daerahnya.
Namun, di tahun 1949, kedatangan suatu organisasi membuat orang menjadi miskin. Peminpin organisasi menunjuk jarinya pada pria baik dan kaya ini dan mengatakan kepada orang-orang miskin, "Apakah Anda tahu kenapa kita sangat miskin? Sebabnya adalah karena ada orang-orang kaya, dan karena orang-orang kaya telah mengeksploitasi kita, orang-orang miskin! Jika kita, orang-orang miskin ingin menjadi kaya, kita harus mempersenjatai diri dan menggulingkan orang-orang kaya, memukul mereka sampai mati lalu membagi-bagikan kekayaan mereka."
Seseorang di kelompok orang-orang miskin mengatakan, orang-orang kaya telah bekerja keras, dan jika mereka menggulingkan, memukul mereka sampai mati dan membagi-bagikan kekayaan mereka, bukankah akan sama seperti membunuh dan merampas? Pemimpinnya berkata, "Bagaimana bisa dikatakan pembunuhan dan perampasan? Kita adalah revolusi keadilan! Siapapun yang mengatakan tindakan kita sebagai pembunuhan dan perampasan adalah kontra revolusi."
Lantas, pembunuhan dan perampasan menjadi tindakan yang sah bagi revolusi organisasi ini.
Kedua, sehubungan dengan mendorong orang berbuat jahat dengan mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka: masyarakat China punya sejarah yang berhubungan dengan Ajaran Konghucu, Agama Buddha, dan Ajaran Tao serta percaya adanya Tuhan, Buddha dan prinsip langit. Mereka percaya bahwa kebaikan tidak dibalas dengan kebaikan dan kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan, pasti di sana ada keegoisan. Orang jaman kuno mengerti pentingnya merenungkan diri tiga kali sehari, dan jika dua orang melakukan kesalahan, tidak hanya kedua orang itu saja yang mengetahui hal itu, bumi dan langit juga akan mengetahuinya. Mereka percaya prinsip pembayaran karma dan hukuman tampak jelas dimana-mana. Oleh karena itu orang jaman dulu tidak berani berbuat jahat sementara berpikir bahwa mereka dapat lolos dari hukuman jika beruntung, orang-orang menghormati prinsip langit dan mengkultivasi diri mereka, dengan demikian tentu ada kedamaian sebagai gantinya.
Sesudah 1949, organisasi yang sama mendukung ateisme di seluruh China, dan melarang orang mempercayai Tuhan, Buddha dan prinsip langit - kebaikan akan mendapat balasan kebaikan dan kejahatan akan mendapat balasan kejahatan. Siapapun yang mengatakan kebaikan mendapat kebaikan dan kejahatan mendapat balasan kejahatan akan dikritik menyebarkan tahayul feodal.
Kenapa di China sekarang korupsi terjadi dimana-mana? Alasan utama adalah ateisme sudah membuyarkan kekuatan mengikat alam, hukum kuno yang mencegah orang berbuat jahat. Akibatnya banyak orang jahat dengan pola pikir mereka mungkin bisa beruntung dan lolos dari hukuman.
Ketiga tentang merubah orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, yang tidak mengakui saudara mereka serta menghianati hati nurani demi kepentingan pribadi. Organisasi yang sama yang disebutkan di atas mewujudkan seluruh teori gerakan politiknya, untuk "menyerang dan menghukum" orang. Motif dan gerakan politik ini membuat banyak orang menarik batas yang jelas antara faksi dan orang tua mereka, agar mendapatkan apa yang disebut kemasyhuran politik, dan menjadi "revolusioner, teladan, aktif, dan progresif." Mereka melawan orang tua, menentang guru, berkelahi dengan pasangannya, dan melaporkan teman. Mereka sungguh menurunkan derajat orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak mengakui keluarga mereka!
Pikirkanlah, ketika teori organisasi merubah orang menjadi makhluk yang tidak bermoral dan berandal politik, bukankah itu kejahatan? Bukankah benar jika teori demikian disebut teori palsu? Bukankah teori semacam ini adalah organisasi kejahatan? Saya pikir sangatlah jelas yang manakah organisasi kejahatan itu.
Dari sana, saya bicara singkat tentang tindakan sabotase terhadap hukum negara: Pertama, mari kita bicarakan hukum negara itu apa. Seperti sudah saya katakan sebelumnya, karakter hukum paling fundamental adalah menghukum kejahatan dan membela kebenaran. Dengan kata lain, sabotase terhadap pelaksanaan undang-undang hukum negara berarti menyabot proses penghukuman pelaku kejahatan dan pembelaan yang baik, dan itu adalah proses berkomplot dan melindungi tindakan kejahatan. Dengan demikian sangatlah jelas apa yang menyabot pelaksanaan hukum negara.
Lantas siapakah dia itu, selama bertahun-tahun telah menggunakan organisasi kejahatan untuk berbuat jahat merusak negara dan moral manusia? Para sejarawan menganggap sepuluh tahun Revolusi Besar Kebudayaan sebagai perbuatan yang paling tidak waras dan paling jahat dalam sejarah umat manusia. Berapa banyak orang China kehilangan nyawa mereka selama sepuluh tahun tersebut! Siapa biang kerok yang mencetuskan Revolusi Kebudayaan tersebut? Ia adalah peminpin PKC Mao Zedong yang memakai organisasi kejahatan Partai Komunis mensabotase pelaksanaan hukum negara.
Selama dekade terakhir, sejak Juli 1999 kelompok berandal politik yang dipimpin oleh Jiang Zemin dan kaki tangannya, pertama-tama mencampurbaurkan benar dan salah serta menodai Falun Dafa yang mengajarkan orang untuk menjadi orang baik, mengatakannya sebagai aliran sesat. Para berandal selanjutnya mulai menganiaya praktisi dengan brutal, ditambah lagi dengan menangkap, memenjarakan, menahan, dan mengadili dengan sewenang-wenang. Banyak sekali praktisi, dituduh menyabotase pelaksanaan hukum negara, sehingga dikirim ke kamp kerja Paksa dan dipenjarakan dan banyak yang kehilangan jiwanya karena penyiksaan ini.!
Siapa sebenarnya pelaku kejahatan sesungguhnya yang memakai organisasi jahat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara? Tidak ada rejim atau individu yang boleh memutuskan suatu teori itu merupakan agama sesat atau bukan. Kunci utamanya adalah apakah teori tersebut mengajarkan orang menjadi baik atau mendorong orang berbuat jahat.
Falun Dafa adalah Fa lurus yang mengajarkan orang menjadi orang baik, jutaan praktisi Falun Dafa memperlihatkan kepada dunia tingkah laku mereka yang mulia. Karena Falun Dafa bukan organisasi agama sesat, bagaimana mungkin kepercayaan teguh pengikut Dafa terhadap Dafa dianggap suatu kejahatan yang disebut sebagai "menggunakan organisasi agama sesat"? Watak dasar hukum adalah untuk menghukum kejahatan dan membela kebenaran. Bukankah kepercayaan teguh praktisi Dafa pada prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah tindakan melindungi hukum negara - untuk menghukum kejahatan dan membela kebenaran? Bagaimana bisa dituduh menyabotase pelaksanaan hukum negara?
Sebaliknya, PKC sesungguhnya adalah organisasi kejahatan terbesar di dunia saat ini, dan penganiayaan Falun Gong oleh kelompok berandal politik Jiang Zemin adalah penjahat yang sesungguhnya - yang memakai organisasi kejahatan, PKC, menyabotase pelaksanaan hukum negara. Mereka adalah penjahat yang sesungguhnya.
Pasal 300 undang-undang pidana China khusus dibuat untuk kelompok berandal politik Jiang dan PKC. Tapi disayangkan hukum ini tidak hanya gagal diterapkan untuk membantu membersihkan iblis PKC, yang telah merugikan bangsa China hampir 100 tahun sejak pembentukkannya di China, tapi juga telah dipakai untuk menindas Falun Dafa dan orang-orang yang menjunjung tinggi kepercayaan besar ini. Tak satupun undang-undang China yang ada melarang berlatih Falun Gong. Menghukum praktisi yang melatih kepercayaan mereka, tidak hanya membuktikan bahwa PKC tidak memerintah sesuai dengan aturan hukum, tapi juga memberikan bukti yang paling dapat diterima bahwa PKC tidak menerapkan hukum apapun dalam penganiayaan Falun Gong, tetapi hanya menggunakan cara-cara berandal.
Saya katakan pada profesor. "Saya dulu bekerja di bagian editing berita hukum. Anda adalah seorang profesor ilmu hukum. Tragedi seperti ini sedang terjadi pada waktu kehidupan kita. Ini adalah ejekan bagi semua orang di antara kita yang melakukan penelitian hukum, dan bagi semua orang yang bekerja pada bidang penegakkan hukum!"
Setelah mengatakan hal ini, saya tidak lagi bisa meneruskan dan menatap langsung kepadanya karena air mata berlinang. Dia mengatakan kepada saya, "Inilah pertama kali saya mendengar seseorang menjelaskan apa sebenarnya agama sesat itu dengan cara seperti ini." Saya katakan kepadanya, "Ketika seseorang telah mengetahui siapa sebenarnya organisasi kejahatan yang sesungguhnya itu, dia tidak akan dikelabui lagi dan tidak akan mau berbuat jahat lagi, bahkan dia akan keluar dari organisasi jahat - PKC."
Terakhir dia menyatakan, "Saya mengerti sekarang dan saya tahu apa yang harus dilakukan."
Saya sangat senang untuknya, dia telah mengerti fakta sebenarnya. Pada akhir pembicaraan dia berbicara dengan ramah kepada saya, "Pada waktu bicara janganlah terlalu langsung. Anda harus belajar melindungi diri sendiri"
Saya tahu dia berbaik hati kepada saya, dan saya berterima kasih kepadanya.
Ketika saya duduk dengan profesor saya langsung saja ke pokok masalahnya: “Pasal 300 Hukum Kriminal China tentang penggunaan organisasi agama sesat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara. Jika mereka ingin melaksanakan hukum ini dengan benar, pelaksana hukum apapun seperti hakim, jaksa umum, pengacara harus mengerti konsep dasar tentang ajaran sesat, apa itu organisasi agama sesat, dan apa sebenarnya makna pelaksanaan hukum Negara tersebut. Kurangnya pemahaman mengenai hal tersebut, dapat membuat praktisi hukum tidak akan bisa mendefinisikan prilaku individu atau organisasi sipil, dan menentukan apakah tindakan mereka merupakan tindak pidana sabotase pelaksanaan hukum negara.
"Partai Komunis China (PKC) sudah lama meracuni pikiran orang dengan pengertian hukum negara yang tidak benar - bahwa hukum mencerminkan kemauan penguasa. Sederhananya itu berarti bahwa siapa yang kuat dia yang kerkuasa, dan apa yang mereka katakan adalah kebenaran, adalah hukum. Anggapan ini tidak lebih dari sebuah kekeliruan yang dominan bahwa kekuasaan adalah kebenaran. Dengan interpertasi hukum yang sudah diputarbalikan seperti itu, bagaimana mungkin setiap orang bisa sama di depan hukum?"
"Sedang untuk ‘ajaran sesat,' saya ingin menawarkan definisi ini: Setiap ajaran yang mendorong orang untuk secara terbuka dan tanpa mengindahkan moral melakukan kejahatan adalah ajaran sesat, dan setiap ajaran yang mendorong orang melakukan kejahatan dengan mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka adalah ajaran sesat. Selain itu setiap ajaran yang merubah orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, yang tidak mengakui saudara mereka serta menghianati hati nurani demi kepentingan pribadi adalah ajaran sesat."
Saya tanya profesor apakah dia setuju dengan apa yang saya katakan. Dia mengatakan ya, tetapi meminta saya untuk menjelaskan definisi yang saya katakan dengan sederhana dan lebih spesifik. Saya setuju.
Pertama, masalah mendorong orang melakukan kejahatan secara terbuka dan tanpa mengindahkan moral, saya sering menggunakan perumpamaan ini: Seseorang mendapatkan warisan tanah yang diturunkan selama tiga generasi. Ia juga bekerja keras selama hidupnya dan mengumpulkan banyak uang untuk generasi berikutnya, termasuk tanah seluas 100 mu (kira-kira 16 are) dan sebuah toko besar di kota. Sudah kaya, keluarganya juga melakukan kerja sosial. Ia membangun sekolah, menyediakan mendidik untuk anak-anak setempat, berdasarkan pada prinsip kebaikan, ketulusan, etika, kebijaksanaan dan kredibilitas. Hasilnya, orang ini mendapatkan kehormatan dan martabat di daerahnya.
Namun, di tahun 1949, kedatangan suatu organisasi membuat orang menjadi miskin. Peminpin organisasi menunjuk jarinya pada pria baik dan kaya ini dan mengatakan kepada orang-orang miskin, "Apakah Anda tahu kenapa kita sangat miskin? Sebabnya adalah karena ada orang-orang kaya, dan karena orang-orang kaya telah mengeksploitasi kita, orang-orang miskin! Jika kita, orang-orang miskin ingin menjadi kaya, kita harus mempersenjatai diri dan menggulingkan orang-orang kaya, memukul mereka sampai mati lalu membagi-bagikan kekayaan mereka."
Seseorang di kelompok orang-orang miskin mengatakan, orang-orang kaya telah bekerja keras, dan jika mereka menggulingkan, memukul mereka sampai mati dan membagi-bagikan kekayaan mereka, bukankah akan sama seperti membunuh dan merampas? Pemimpinnya berkata, "Bagaimana bisa dikatakan pembunuhan dan perampasan? Kita adalah revolusi keadilan! Siapapun yang mengatakan tindakan kita sebagai pembunuhan dan perampasan adalah kontra revolusi."
Lantas, pembunuhan dan perampasan menjadi tindakan yang sah bagi revolusi organisasi ini.
Kedua, sehubungan dengan mendorong orang berbuat jahat dengan mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka: masyarakat China punya sejarah yang berhubungan dengan Ajaran Konghucu, Agama Buddha, dan Ajaran Tao serta percaya adanya Tuhan, Buddha dan prinsip langit. Mereka percaya bahwa kebaikan tidak dibalas dengan kebaikan dan kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan, pasti di sana ada keegoisan. Orang jaman kuno mengerti pentingnya merenungkan diri tiga kali sehari, dan jika dua orang melakukan kesalahan, tidak hanya kedua orang itu saja yang mengetahui hal itu, bumi dan langit juga akan mengetahuinya. Mereka percaya prinsip pembayaran karma dan hukuman tampak jelas dimana-mana. Oleh karena itu orang jaman dulu tidak berani berbuat jahat sementara berpikir bahwa mereka dapat lolos dari hukuman jika beruntung, orang-orang menghormati prinsip langit dan mengkultivasi diri mereka, dengan demikian tentu ada kedamaian sebagai gantinya.
Sesudah 1949, organisasi yang sama mendukung ateisme di seluruh China, dan melarang orang mempercayai Tuhan, Buddha dan prinsip langit - kebaikan akan mendapat balasan kebaikan dan kejahatan akan mendapat balasan kejahatan. Siapapun yang mengatakan kebaikan mendapat kebaikan dan kejahatan mendapat balasan kejahatan akan dikritik menyebarkan tahayul feodal.
Kenapa di China sekarang korupsi terjadi dimana-mana? Alasan utama adalah ateisme sudah membuyarkan kekuatan mengikat alam, hukum kuno yang mencegah orang berbuat jahat. Akibatnya banyak orang jahat dengan pola pikir mereka mungkin bisa beruntung dan lolos dari hukuman.
Ketiga tentang merubah orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, yang tidak mengakui saudara mereka serta menghianati hati nurani demi kepentingan pribadi. Organisasi yang sama yang disebutkan di atas mewujudkan seluruh teori gerakan politiknya, untuk "menyerang dan menghukum" orang. Motif dan gerakan politik ini membuat banyak orang menarik batas yang jelas antara faksi dan orang tua mereka, agar mendapatkan apa yang disebut kemasyhuran politik, dan menjadi "revolusioner, teladan, aktif, dan progresif." Mereka melawan orang tua, menentang guru, berkelahi dengan pasangannya, dan melaporkan teman. Mereka sungguh menurunkan derajat orang menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak mengakui keluarga mereka!
Pikirkanlah, ketika teori organisasi merubah orang menjadi makhluk yang tidak bermoral dan berandal politik, bukankah itu kejahatan? Bukankah benar jika teori demikian disebut teori palsu? Bukankah teori semacam ini adalah organisasi kejahatan? Saya pikir sangatlah jelas yang manakah organisasi kejahatan itu.
Dari sana, saya bicara singkat tentang tindakan sabotase terhadap hukum negara: Pertama, mari kita bicarakan hukum negara itu apa. Seperti sudah saya katakan sebelumnya, karakter hukum paling fundamental adalah menghukum kejahatan dan membela kebenaran. Dengan kata lain, sabotase terhadap pelaksanaan undang-undang hukum negara berarti menyabot proses penghukuman pelaku kejahatan dan pembelaan yang baik, dan itu adalah proses berkomplot dan melindungi tindakan kejahatan. Dengan demikian sangatlah jelas apa yang menyabot pelaksanaan hukum negara.
Lantas siapakah dia itu, selama bertahun-tahun telah menggunakan organisasi kejahatan untuk berbuat jahat merusak negara dan moral manusia? Para sejarawan menganggap sepuluh tahun Revolusi Besar Kebudayaan sebagai perbuatan yang paling tidak waras dan paling jahat dalam sejarah umat manusia. Berapa banyak orang China kehilangan nyawa mereka selama sepuluh tahun tersebut! Siapa biang kerok yang mencetuskan Revolusi Kebudayaan tersebut? Ia adalah peminpin PKC Mao Zedong yang memakai organisasi kejahatan Partai Komunis mensabotase pelaksanaan hukum negara.
Selama dekade terakhir, sejak Juli 1999 kelompok berandal politik yang dipimpin oleh Jiang Zemin dan kaki tangannya, pertama-tama mencampurbaurkan benar dan salah serta menodai Falun Dafa yang mengajarkan orang untuk menjadi orang baik, mengatakannya sebagai aliran sesat. Para berandal selanjutnya mulai menganiaya praktisi dengan brutal, ditambah lagi dengan menangkap, memenjarakan, menahan, dan mengadili dengan sewenang-wenang. Banyak sekali praktisi, dituduh menyabotase pelaksanaan hukum negara, sehingga dikirim ke kamp kerja Paksa dan dipenjarakan dan banyak yang kehilangan jiwanya karena penyiksaan ini.!
Siapa sebenarnya pelaku kejahatan sesungguhnya yang memakai organisasi jahat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara? Tidak ada rejim atau individu yang boleh memutuskan suatu teori itu merupakan agama sesat atau bukan. Kunci utamanya adalah apakah teori tersebut mengajarkan orang menjadi baik atau mendorong orang berbuat jahat.
Falun Dafa adalah Fa lurus yang mengajarkan orang menjadi orang baik, jutaan praktisi Falun Dafa memperlihatkan kepada dunia tingkah laku mereka yang mulia. Karena Falun Dafa bukan organisasi agama sesat, bagaimana mungkin kepercayaan teguh pengikut Dafa terhadap Dafa dianggap suatu kejahatan yang disebut sebagai "menggunakan organisasi agama sesat"? Watak dasar hukum adalah untuk menghukum kejahatan dan membela kebenaran. Bukankah kepercayaan teguh praktisi Dafa pada prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah tindakan melindungi hukum negara - untuk menghukum kejahatan dan membela kebenaran? Bagaimana bisa dituduh menyabotase pelaksanaan hukum negara?
Sebaliknya, PKC sesungguhnya adalah organisasi kejahatan terbesar di dunia saat ini, dan penganiayaan Falun Gong oleh kelompok berandal politik Jiang Zemin adalah penjahat yang sesungguhnya - yang memakai organisasi kejahatan, PKC, menyabotase pelaksanaan hukum negara. Mereka adalah penjahat yang sesungguhnya.
Pasal 300 undang-undang pidana China khusus dibuat untuk kelompok berandal politik Jiang dan PKC. Tapi disayangkan hukum ini tidak hanya gagal diterapkan untuk membantu membersihkan iblis PKC, yang telah merugikan bangsa China hampir 100 tahun sejak pembentukkannya di China, tapi juga telah dipakai untuk menindas Falun Dafa dan orang-orang yang menjunjung tinggi kepercayaan besar ini. Tak satupun undang-undang China yang ada melarang berlatih Falun Gong. Menghukum praktisi yang melatih kepercayaan mereka, tidak hanya membuktikan bahwa PKC tidak memerintah sesuai dengan aturan hukum, tapi juga memberikan bukti yang paling dapat diterima bahwa PKC tidak menerapkan hukum apapun dalam penganiayaan Falun Gong, tetapi hanya menggunakan cara-cara berandal.
Saya katakan pada profesor. "Saya dulu bekerja di bagian editing berita hukum. Anda adalah seorang profesor ilmu hukum. Tragedi seperti ini sedang terjadi pada waktu kehidupan kita. Ini adalah ejekan bagi semua orang di antara kita yang melakukan penelitian hukum, dan bagi semua orang yang bekerja pada bidang penegakkan hukum!"
Setelah mengatakan hal ini, saya tidak lagi bisa meneruskan dan menatap langsung kepadanya karena air mata berlinang. Dia mengatakan kepada saya, "Inilah pertama kali saya mendengar seseorang menjelaskan apa sebenarnya agama sesat itu dengan cara seperti ini." Saya katakan kepadanya, "Ketika seseorang telah mengetahui siapa sebenarnya organisasi kejahatan yang sesungguhnya itu, dia tidak akan dikelabui lagi dan tidak akan mau berbuat jahat lagi, bahkan dia akan keluar dari organisasi jahat - PKC."
Terakhir dia menyatakan, "Saya mengerti sekarang dan saya tahu apa yang harus dilakukan."
Saya sangat senang untuknya, dia telah mengerti fakta sebenarnya. Pada akhir pembicaraan dia berbicara dengan ramah kepada saya, "Pada waktu bicara janganlah terlalu langsung. Anda harus belajar melindungi diri sendiri"
Saya tahu dia berbaik hati kepada saya, dan saya berterima kasih kepadanya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/7/12/226891.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/7/20/118716.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org