Gu Xinfeng Dianiaya Selama 11 Tahun Karena Keyakinannya pada Falun Gong
(Minghui.org) Gu
Xingfeng (wanita) berusia 70 tahun dari Desa Huilong, Kotapraja
Baima, Kabupaten Miyi, Provinsi Sichuan menjadi sehat setelah
berlatih Falun Gong. Namun, dia dianiaya selama 11 tahun karena
keyakinannya. Para pejabat rezim Komunis setempat terus-menerus
mengganggu dia dengan berbagai cara termasuk memenjara,
mencuci-otak, penggeledahan rumah, dan lain-lain Pada suatu waktu,
ia bahkan dipaksa untuk meninggalkan rumah dan tinggal di berbagai
tempat untuk menghindari penangkapan.
Tidak lama setelah penganiayaan dimulai pada Juli 1999, Petugas Kantor Polisi Kotapraja Baima menangkap sejumlah besar praktisi Falun Gong, termasuk Gu, dan berusaha untuk mencuci otak mereka. Dia ditahan di kantor polisi selama satu hari oleh Li Shifen. Kemudian, ketika dia sedang mengklarifikasi kebenaran, Mao Taiming, dan Li Zhengfu dan Wang Yingzhong dari kantor polisi menangkap dan membawanya ke Kotapraja Guabang di mana dia dipaksa untuk menjalani cuci otak selama satu hari dan ditekan untuk menandatangani dokumen agar melepaskan latihan Falun Gong.
Setelah Gu pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong, polisi setempat memasukkan dia ke dalam mobil dengan paksa dan membawanya ke kantor di mana dia ditahan selama satu hari. Pada 14 Januari 2001, ia ditangkap oleh petugas dari Divisi Keamanan dan Politik Kabupaten Miyi termasuk Chai Faxiang, Liao Hongbin, Xiang Jinfa, Yong Gang dan lain-lain karena memasang materi informasi di tempat umum. Petugas-petugas ini memborgolnya di pagar. Petugas Yong Gang meninju dan menendangnya, membiarkan dia diliputi memar. Dia tidak diberi makanan dan air dan tidak boleh menggunakan toilet selama seminggu.
Setelah itu, Gu ditahan di pusat penahanan di mana dia disiksa lebih lanjut. Petugas menginterogasi dia setiap hari dan menuntut untuk mengetahui di mana dia mendapatkan materi informasi Falun Gong, berapa banyak yang dia miliki dan berapa banyak yang telah dipasang di tempat umum. Ketika dia menolak untuk menjawab, mereka memukul dan menyiksanya, memaksanya berdiri menghadap ke dinding dan menuangkan air dingin pada dirinya. Dia ditahan selama delapan bulan dan harus membayar denda ilegal sebesar 200 yuan sebelum dibebaskan.
Pada Desember 2003, seseorang melaporkan Gu saat ia memberikan materi informasi. Akibatnya, petugas menggeledah rumahnya dan mengambil dua buku Dafa, kaset latihan dan poster dengan kalimat "Falun Dafa adalah baik." Mereka bahkan memaksa putri sulungnya untuk menandatangani surat untuk berjanji bahwa Gu tidak akan menyebarkan informasi tentang Falun Gong. Setelah itu, Yuan Guofang, kepala desa, bersama-sama dengan orang-orang lain akan datang ke rumahnya setiap saat untuk mengancamnya.
Suatu hari di bulan Agustus 2004, sekitar pukul 18:00, lima polisi melakukan pengeledahan lagi di rumah Gu, menyita dua buku Dafa, kaset ceramah, kaset musik dan kaset latihan. Putri ketiganya berusaha untuk menghentikan polisi mengambil buku-buku tersebut dan ditangkap serta dibawa ke kantor polisi. Dia diinterogasi tentang asal usul materi tersebut dan dibebaskan pada pukul 21.00 malam itu.
Setelah penangkapan putrinya, pejabat rezim dan polisi sering pergi ke rumah Gu untuk mengganggunya. Akhirnya, Gu terpaksa meninggalkan rumah. Selama waktu ini, ia tinggal bersama dengan seorang praktisi lain. Namun demikian, agen khusus melaporkan praktisi ini dan akibatnya, polisi dari Departemen Kepolisian Xichang melakukan penggerebekan rumah, menyita 515 yuan serta pakaian dan barang-barang lainnya. Sekali lagi, Gu terpaksa mencari tempat untuk bersembunyi. Dia tidak kembali sampai tiga bulan kemudian.
Pada September 2004, ketika dia sedang memberi makan kepada babi, kepala desa Yuan Guofang membawa pejabat dan polisi kotapraja untuk menggeledah rumahnya lagi. Mereka mengambil brosur dan spanduk. Beberapa preman bekerja untuk polisi memaksanya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke kantor polisi. Mereka memborgol dia ke sebuah pohon dari sore sampai jam 12 tengah malam dan membiarkan nyamuk menggigitnya. Dia kemudian dibawa ke sebuah ruangan di mana dia dipaksa untuk berdiri sepanjang malam. Dia dibebaskan setelah tiga hari mengalami kekerasan tersebut.
Selama Sidang Pleno PKC Ke-17, selusin polisi memanjat dinding dan memaksa masuk ke dalam rumah Gu. Mereka membawanya ke kantor polisi di mana dia dipaksa untuk menjalani cuci otak selama sembilan hari.
Praktisi Song Xuemei (wanita) dilaporkan karena memberitahu orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong dan kemudian ditangkap. Pada saat yang sama, polisi Yang Zihua masuk ke rumah Gu tanpa surat perintah dan menggerebek rumahnya, tapi tidak menemukan apa-apa.
Selama Olimpiade Beijing, pejabat partai kembali menggerebek rumah Gu dan menyita materi Falun Gong. Kemudian, mereka menangkap dia di jalan di Kotapraja Guabang dan mengurung dia di Pusat Penahanan Miyi selama 14 hari. Dia kemudian dipindahkan ke sebuah pusat pencucian otak di Kotapraja Guabang di mana dia ditahan selama tiga hari sebelum dibebaskan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/7/23/227420.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/7/29/118925.html
Tidak lama setelah penganiayaan dimulai pada Juli 1999, Petugas Kantor Polisi Kotapraja Baima menangkap sejumlah besar praktisi Falun Gong, termasuk Gu, dan berusaha untuk mencuci otak mereka. Dia ditahan di kantor polisi selama satu hari oleh Li Shifen. Kemudian, ketika dia sedang mengklarifikasi kebenaran, Mao Taiming, dan Li Zhengfu dan Wang Yingzhong dari kantor polisi menangkap dan membawanya ke Kotapraja Guabang di mana dia dipaksa untuk menjalani cuci otak selama satu hari dan ditekan untuk menandatangani dokumen agar melepaskan latihan Falun Gong.
Setelah Gu pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong, polisi setempat memasukkan dia ke dalam mobil dengan paksa dan membawanya ke kantor di mana dia ditahan selama satu hari. Pada 14 Januari 2001, ia ditangkap oleh petugas dari Divisi Keamanan dan Politik Kabupaten Miyi termasuk Chai Faxiang, Liao Hongbin, Xiang Jinfa, Yong Gang dan lain-lain karena memasang materi informasi di tempat umum. Petugas-petugas ini memborgolnya di pagar. Petugas Yong Gang meninju dan menendangnya, membiarkan dia diliputi memar. Dia tidak diberi makanan dan air dan tidak boleh menggunakan toilet selama seminggu.
Setelah itu, Gu ditahan di pusat penahanan di mana dia disiksa lebih lanjut. Petugas menginterogasi dia setiap hari dan menuntut untuk mengetahui di mana dia mendapatkan materi informasi Falun Gong, berapa banyak yang dia miliki dan berapa banyak yang telah dipasang di tempat umum. Ketika dia menolak untuk menjawab, mereka memukul dan menyiksanya, memaksanya berdiri menghadap ke dinding dan menuangkan air dingin pada dirinya. Dia ditahan selama delapan bulan dan harus membayar denda ilegal sebesar 200 yuan sebelum dibebaskan.
Pada Desember 2003, seseorang melaporkan Gu saat ia memberikan materi informasi. Akibatnya, petugas menggeledah rumahnya dan mengambil dua buku Dafa, kaset latihan dan poster dengan kalimat "Falun Dafa adalah baik." Mereka bahkan memaksa putri sulungnya untuk menandatangani surat untuk berjanji bahwa Gu tidak akan menyebarkan informasi tentang Falun Gong. Setelah itu, Yuan Guofang, kepala desa, bersama-sama dengan orang-orang lain akan datang ke rumahnya setiap saat untuk mengancamnya.
Suatu hari di bulan Agustus 2004, sekitar pukul 18:00, lima polisi melakukan pengeledahan lagi di rumah Gu, menyita dua buku Dafa, kaset ceramah, kaset musik dan kaset latihan. Putri ketiganya berusaha untuk menghentikan polisi mengambil buku-buku tersebut dan ditangkap serta dibawa ke kantor polisi. Dia diinterogasi tentang asal usul materi tersebut dan dibebaskan pada pukul 21.00 malam itu.
Setelah penangkapan putrinya, pejabat rezim dan polisi sering pergi ke rumah Gu untuk mengganggunya. Akhirnya, Gu terpaksa meninggalkan rumah. Selama waktu ini, ia tinggal bersama dengan seorang praktisi lain. Namun demikian, agen khusus melaporkan praktisi ini dan akibatnya, polisi dari Departemen Kepolisian Xichang melakukan penggerebekan rumah, menyita 515 yuan serta pakaian dan barang-barang lainnya. Sekali lagi, Gu terpaksa mencari tempat untuk bersembunyi. Dia tidak kembali sampai tiga bulan kemudian.
Pada September 2004, ketika dia sedang memberi makan kepada babi, kepala desa Yuan Guofang membawa pejabat dan polisi kotapraja untuk menggeledah rumahnya lagi. Mereka mengambil brosur dan spanduk. Beberapa preman bekerja untuk polisi memaksanya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke kantor polisi. Mereka memborgol dia ke sebuah pohon dari sore sampai jam 12 tengah malam dan membiarkan nyamuk menggigitnya. Dia kemudian dibawa ke sebuah ruangan di mana dia dipaksa untuk berdiri sepanjang malam. Dia dibebaskan setelah tiga hari mengalami kekerasan tersebut.
Selama Sidang Pleno PKC Ke-17, selusin polisi memanjat dinding dan memaksa masuk ke dalam rumah Gu. Mereka membawanya ke kantor polisi di mana dia dipaksa untuk menjalani cuci otak selama sembilan hari.
Praktisi Song Xuemei (wanita) dilaporkan karena memberitahu orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong dan kemudian ditangkap. Pada saat yang sama, polisi Yang Zihua masuk ke rumah Gu tanpa surat perintah dan menggerebek rumahnya, tapi tidak menemukan apa-apa.
Selama Olimpiade Beijing, pejabat partai kembali menggerebek rumah Gu dan menyita materi Falun Gong. Kemudian, mereka menangkap dia di jalan di Kotapraja Guabang dan mengurung dia di Pusat Penahanan Miyi selama 14 hari. Dia kemudian dipindahkan ke sebuah pusat pencucian otak di Kotapraja Guabang di mana dia ditahan selama tiga hari sebelum dibebaskan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/7/23/227420.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/7/29/118925.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org