(Minghui.org) Praktisi Falun Gong, Liu Hongxia, wanita, dari Kota Jilin, Provinsi Jilin secara ilegal ditahan di pusat pencucian otak di Kantor Kesejahteraan Sishe, Desa Xiaoguang, Kotapraja Shahezi, Distrik Chuanying, Kota Jilin. Pusat pencucian otak itu berada di bawah pengawasan Kantor 610 Kota Jilin dan Komite Hukum dan Politik Partai Komunis China (PKC) Kota Jilin. Pukul 10:00 pada 25 Agustus 2010, lima anggota keluarga Liu pergi ke pusat untuk meminta pembebasan Liu. Keluarga itu kemudian ditahan, dan satu anggota masih ditahan oleh petugas Pusat Penahanan Kotapraja Shahezi.

1. Membuat Segala Kesulitan bagi Keluarga tersebut

Ketika keluarga Liu mengendarai van mereka masuk ke pusat pencucian otak, gerbang yang terkunci itu dibuka untuk mereka tanpa pertanyaan apapun. Seorang petugas menyuruh mereka naik ke lantai tiga. Di sana ada sebuah pintu baja dan para penjaga di tangga lantai tiga. Seorang petugas berseragam berkata, "Kalian semua boleh masuk." Kemudian, ketika keluarga itu masuk ke ruang Kantor 610, staf kantor menjadi sangat kasar. Ada lima petugas Kantor 610 dan Komite Politik dan Hukum di dalam ruangan, semua menyandang lencana berlabel "karyawan."

Staf tersebut bertanya kepada mereka dengan kasar, “Siapa kalian? Siapa yang menyuruh kalian masuk?” Kemudian mereka menelepon. Mereka mendorong keluarga itu ke koridor.

Sepanjang peristiwa ini, keluarga Liu terus bertanya kepada seorang karyawan, "Kami tidak bisa mengerti dan ingin bertanya mengapa Liu Hongxia ditangkap di jalan dan dibawa ke sini." "Karena dia berlatih Falun Gong," jawab karyawan itu. "Berlatih Falun Gong tidak melanggar hukum," kata salah satu anggota keluarga, "Konstitusi menyatakan bahwa warga negara memiliki hak untuk bebas berkeyakinan dan kebebasan berbicara." Kepala Seksi Zhang dari Kantor 610 kemudian berteriak pada anggota keluarga, "Apa yang Anda baru saja katakan menunjukkan bahwa Anda memiliki masalah besar. Apakah Anda juga berlatih Falun Gong? Falun Gong tidak diizinkan untuk dilatih di China." "Itulah Jiang Zemin dan rezimnya berkata," jawab anggota keluarga. Zhang berkata, "Itu tidak diperbolehkan di negara kita. Berlatih adalah melanggar hukum.." "Hukum mana yang dilanggar?" "Pasal 300 dari Hukum Pidana, mengganggu pelaksanaan hukum," jawab Zhang. Anggota keluarga kemudian bertanya, "Implementasi hokum yang mana dia mengganggu? Tolong tunjukkan hukumnya pada kami." Zhang dan lainnya kemudian berdalih lain.

Keluarga meminta untuk bertemu Liu, tetapi staf menolak permintaan mereka. Keluarga itu menjawab, "Kami hanya ingin melihat dan berbicara dengannya." "Anda tidak bisa berbicara dengannya," jawab mereka. "Kami memiliki orang-orang khusus berbicara dengannya, orang-orang khusus untuk melakukan ‘transformasi.’ Itu membutuhkan beberapa ribu yuan untuk 'mengubah' seorang praktisi. Dia akan dibebaskan setelah 'berubah.’” Seorang anggota keluarga bertanya, "Dia berlatih Falun Gong, mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan menjadi orang baik. Mengapa kalian ingin 'mengubahnya’?" Staf tersebut menjawab dengan argumen asal-asalan. Keluarga kemudian memutuskan untuk pergi.

2. Keluarga Ditahan Secara Ilegal

Ketika keluarga Liu menuju ke tangga, penjaga tidak membukakan pintunya. Mereka meminta pintu dibuka agar mereka bisa pergi.

Pada saat itu, sekelompok orang datang dari lantai dua. Seseorang tinggi dan besar membawa kamera video di pundaknya mulai rekaman keluarga Liu, sambil menaiki tangga. Keluarga bertanya, "Apakah Anda sudah mendapat izin kami untuk merekam video? Siapa yang memberi izin kepada kamu untuk merekam kami? Kalian tidak mengizinkan kami bertemu (Liu Hongxia), dan sekarang tidak membiarkan kami pergi? Macam apa ini?" Anggota staf Komite Hukum dan Politik Kantor 610 berkata, "Bagaimana pendapatmu mengenai tempat ini? Apakah kalian pikir bisa datang dan pergi seenaknya?" Mereka tidak membiarkan keluarga itu untuk pergi.

3. Keluarga Ditahan, Dibawa ke Kantor Polisi Kotapraja Shahezi

Sebuah kendaraan kemudian tiba bersama lima petugas, termasuk Luo dan Yao Gang dari Kantor Polisi Kotapraja Shahezi, bersenjata pistol. Petugas lainnya berpakaian biasa. Enam orang dari pusat pencucian otak juga bergabung dengan mereka.

Keluarga itu ditahan dan dibawa paksa ke Kantor Polisi Kotapraja Shahezi. Anggota keluarga dipisahkan ke dalam dua kamar dengan petugas mengawasi setiap kamar. Penjaga lain ditempatkan di lorong. Anggota keluarga diikuti bahkan ketika pergi ke kamar mandi. Staf dan polisi menginterogasi mereka, menanyakan nama, umur, alamat, dan nomor KTP mereka. Para petugas juga mencari informasi di internet. Tujuan sesungguhnya mereka adalah untuk mencari tahu apakah ada anggota keluarga juga berlatih Falun Gong.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/8/28/228910.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/9/11/119944.html