Adegan penutup Perusahaan International Shen Yun Performing Arts, di Daegu, Korea tanggal 21 Januari 2011
Lee Hong, cicit perempuan Kaisar Gojong dan Ratu Myeongseong dari Korea, yang juga seorang model dan bintang film.
Seperti sudah diduga sebelumnya, Ms. Lee berpakaian sangat modis. Dia mengatakan hampir saja tidak datang karena sedang shooting iklan.
Tapi Ms. Lee menyatakan dia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Dia sangat tersentuh dengan penampilan Shen Yun karena menurutnya atmosfer pertunjukan membuatnya merasa seperti berada dalam mimpi, mimpi yang membuatnya merasakan 5.000 tahun sejarah dan kebudayaan China.
“Kostum, tarian dan musik orkestranya sangat berbeda dengan seni Korea. Pertunjukkan ini sungguh brilian dan penuh warna,” kata Ms. Lee.
Ms. Lee mengatakan dia mendapat banyak pelajaran dari lirik-lirik lagu Shen Yun.
“Liriknya seperti moto yang diperlukan dalam kehidupan. Saya yakin saya harus mematrinya dalam hati,” katanya.
Kostum yang mewah mengesankan Ms. Lee, terutama yang digunakan oleh tuan putri Dinasti Qing. “Terlihat menarik. Saya ingin memakai sepatu high heel seperti itu,” ujarnya.
Menurut Ms. Lee, dia merasa sungguh-sungguh bebas dari kekhawatiran dan merasa sangat gembira ketika menonton tarian Bunga Plum Bermekaran, dan ketika dia mendengar penyanyi solo bernyanyi.
Sepertinya setiap bagian mengesankan dia: “Acara terakhir, Terbukanya Pintu Surga, juga sangat fantastis!”
Yang ditangkap Ms. Lee dari pertunjukkan itu adalah cinta dan harapan. “Bagi mereka yang berada dalam bahaya, kita harus membantu dan menyelamatkannya. Meskipun dalam penderitaan, kita tidak boleh kehilangan harapan,” pungkasnya.
Dialog kedua pembawa acara yang memperkenalkan setiap bagian membuat acara sepanjang dua setengah jam ini menarik dan terasa terlalu singkat bagi Lee. Dia mengatakan akan nonton lagi bersama ibu dan putrinya.
Dr. Choi Sangyoon, Presiden Asosiasi Kesenian Busan: “.......menyatukan dengan sempurna tempo, gambar, latar belakang, dan kemampuan super dari para artis.”
Presiden Asosiasi Kesenian Busan, Choi Sangyoon, memuji dengan
mengatakan Shen Yun mempersembahkan seni pertunjukkan jenis
baru.
“Menonton pertunjukan memberikan pengalaman yang luar biasa,” Kata Mr. Choi
Mr. Choi bergelar Ph.D. bidang sastra, seorang Dosen Emeritus di Universitas Asia Timur, dan perwakilan komite organisasi paduan suara Korea Selatan. Dia berkata dengan gembira, “Karena pertunjukan ini sangat istimewa, saya akan merekomendasikan orang lain untuk menontonnya.”
Dia memuji keanekaragaman acara Shen Yun, dan mengatakan keseluruhan tema yang disajikan sangat jelas. “Salah satu tema yang paling simbolis dan konsisten dari pertunjukan ini adalah ‘Sejati, Baik dan Sabar,’ nilai universal dari sejarah manusia.”
“Melalui acara ini, kita dapat melihat orang-orang yang dianiaya tetap mempertahankan kepercayaan mereka, ini membuat masyarakat kita memikirkannya lebih mendalam.” Kata Mr. Choi.
Kritikus dan profesor sastra terinspirasi oleh Shen Yun
Zhen Yingzi, kritikus dan profesor sastra, berada di Shen Yun
Performing Arts di Busan, Korea Selatan.
Ms. Zheng, presiden ke 15 Asosiasi Penulis Busan juga menjabat sebagai wakil direktur Asosiasi Umum Penulis Korea, menghargai persembahan dari 5.000 tahun kebudayaan China yang terinspirasi oleh dewa.
“Pertunjukan dimulai dengan semua dewa mengikuti rajanya turun ke dunia,” ujarnya, dan diakhiri dengan orang yang menjadi raja seluruh bangsa, membangun kebudayaan di seluruh dunia.
Penampilan penyanyi bariton Qu Yue mempesona profesor, liriknya mengingatkan orang untuk melepaskan nama, keuntungan, nafsu dan kebencian. Dia sangat terkesan, hingga menghapalkan kata-kata itu.
Pada tahun 1980, Profesor Zheng Yingzi dikenal karena komentarnya mengenai sastra modern. Tahun 1987 dia memenangkan Penghargaan Kritikus Sastra Korea ke 6, Penghargaan Kebudayaan Busan, dan Penghargaan Sastra Korea kategori Kritik Sastra, dia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Penelitian Sastra Feminis Korea, dan Ketua Institut Persiapan Hadiah Sastra Feminis Busan.
Mantan Walikota Daegu Cao Haining: “Pertunjukan yang indah dan menyentuh.”
Setelah menonton pertunjukan pertama di Daegu tanggal 22 Januari, Mantan Walikota Daegu Cao Haining berkata, “Pertunjukan Shen Yun tidak ada tandingannya.”
Mr. Cao, 67, dua kali menjabat sebagai Walikota Daegu, kini menjadi ketua Komite Kejuaraan Atletik Dunia Daegu tahun 2011. Dia menghadiri pertunjukan Shen Yun bersama istri, karena dia tertarik dengan reputasi Shen Yun yang hebat.
Berbicara mengenai alasan dia menonton pertunjukan, dengan senang dia berkata, dia dan istri mendengar betapa indahnya pertunjukan ini di suatu pertemuan sosial. “Seseorang memberitahu kami bahwa Shen Yun adalah pertunjukan spektakuler yang mengambarkan kebudayaan serta sejarah panjang China. Makanya kami ada di sini.” Katanya.
Menyatakan pertunjukan itu luar biasa, dia memuji Shen Yun dengan mengatakan, “Dari pertunjukan Shen Yun, kami jadi menghargai keindahan tarian klasik China. Mengenai penataan panggungnya, pemrosesan gambarnya, tata panggung dengan gaya kuno dan tempo dari tariannya, membuat pertunjukan Shen Yun tanpa cela dan tanpa tandingan. Latar belakangnya sempurna. Shen Yun benar-benar pertunjukan yang indah dan menyentuh.”
Mr. Cao mengatakan bahwa ada banyak keterkaitan antara kebudayaan China kuno dengan kebudayaannya, dan lima ribu tahun kebudayaan dewa China sangat sempurna digambarkan dalam pertunjukan itu. Karena itulah dia sangat tersentuh. Katanya, “Kisah-kisah legenda yang dibawakan oleh Shen Yun diambil dari sejarah China, saya sangat tersentuh.”
Pemerintah Komunis China Gagal Menghentikan Pertunjukan Shen Yun di Korea
Rencana pertunjukan di Busan, Korea dibatalkan karena tekanan dari pejabat konsulat China, walaupun promotor pertunjukan, Himpunan Falun Dafa Korea Selatan, telah memiliki kontrak dengan teater. Tapi setelah datang perintah dari pengadilan tujuh jam sebelum waktu pertunjukan pada tanggal 19 Januari, tiga pertunjukan pertama di Busan berjalan sesuai rencana.
Himpunan Falun Dafa Korea mengatakan ini bukan kali pertamanya rejim China mengganggu pertunjukan Shen Yun di Korea Selatan.
Pada tahun 2007, panitia setempat harus mengganti teater sebanyak tiga kali karena tekanan dari Konsulat China. Akhirnya pada tahun itu pertunjukan diselenggarakan di Gedung Kesenian Dom di Seoul.
Pada tahun 2008, karena intervensi dari rejim China, TV KBS Busan membatalkan kontrak sewa. Pada tahun yang sama selama pertunjukan Shen Yun di Universitas Kyung Hee, Seoul, Konsulat China mengancam untuk menolak visa China semua siswa Universitas Kyung Hee jika universitas tersebut tidak membatalkan pertunjukan.
Pada tahun 2009, awalnya pertunjukan dijadwalkan di Pusat Kesenian Universal di Seoul, tetapi teater tersebut membatalkan kontrak. Keterlibatan langsung dari Konsulat China sekali lagi terungkap.
Pada tahun 2010, ketika Shen Yun mengadakan pertunjukan di Daegu, Busan pejabat konsulat, Zhang Shuhuao meminta pemerintah Kota Daegu untuk menghentikan pertunjukan Shen Yun. Permintaan tersebut ditolak.
Sumber:
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49795/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49810/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49800/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49802/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49633/
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/23/122820.html
Seluruh konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi ulang yang tidak bersifat komersil harus mencantumkan (Sumber: Minghui.org dan link artikel asli di website kami). Penggunaan yang bersifat komersil, silakan hubungi kontak@id.minghui.org untuk persetujuan.
Kategori: Shen Yun Performing Arts