(Minghui.org) Praktisi Kuta Selatan kembali mengadakan 9 hari menonton ceramah Fa Guru Li di Guangzhou dari tanggal 20-28 Desember 2010. Ini adalah menonton ceramah Guru yang ketiga kalinya.

Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi pagi dan malam guna menyesuaikan dengan kondisi para praktisi yang kebanyakan bekerja di bidang pariwisata. Acara pagi dimulai jam 9:30 sedangkan malamnya pada jam 7:00.


Praktisi menonton ceramah Fa Guru di Guangzhou

Berikut adalah pengalaman beberapa praktisi yang ikut kelas ceramah (yang rata-rata diikuti 60 praktisi sehari).

Gede Mas (25) dari Desa Pecatu, bekerja sebagai supir taksi pertama kali mengikuti kelas belajar 9 hari mengatakan, “Mengenal Falun Dafa dari orang tua satu setengah tahun yang lalu, tetapi hanya membaca Zhuan Falun.  Selama ini saya tidak pernah melakukan latihan gerakan. Belakangan ada praktisi  yang menyemangati saya dan membantu belajar gerakan.”

“Pengalaman saya selama ini, semenjak kelas tiga SMP saya seorang perokok, sudah enam bulan berhenti merokok dan minum-minum,” lanjutnya.

Made Suratman (42)

Dari Tanjung Benoa, mengenal Falun Dafa dari praktisi yang juga seorang dokter. Praktisi memberi brosur karena saya sering berobat kepadanya lantaran sakit. Saya dianjurkan  untuk ikut berlatih Falun Dafa. Saya mengalami  perubahan yang drastis, dulu seminggu tiga kali ke dokter. Selama tiga bulan terakhir saya sudah tidak lagi ke dokter. Menurut saya Falun Dafa ini sangat baik sekali.

Sumiarta (42)

Selesai mendengarkan ceramah Guru bagian ke-empat, saya mau berangkat bekerja siang, motor tidak bisa hidup walau bensin penuh. Saya punya inisiatif memakai cara lain. Jalan keluar rumah berupa jalan menurun, saya pikir cocok. Dengan memasukkan perseneleng kemudian mendorong motor pasti akan otomatis hidup. Benar!  Begitu  motor bergerak dengan perseneleng masuk, langsung hidup. Tetapi tuas pengendali gas tidak berfungsi dan motor tidak bisa dikendalikan dalam posisi tarikan gas penuh. Motor tak terkendali dan saya terpelanting jatuh sangat keras. Tetapi saya hanya mengalami sedikit lecet. Tangan kanan saya tidak bisa saya angkat,  pikiran saya kosong.

Ini mungkin ujian yang saya harus dapatkan, menguji sekilas pikiran saya kuat atau tidak. Beberapa saat saya terdiam, mau kembali ke rumah terjatuh, saya duduk di tengah jalan menenangkan diri. Saya pulang dan rebahan, dalam beberapa jam, tangan kanan saya bisa diangkat, itu saya kira adalah kemujizatan Dafa, saya menghubungi atasan agar bisa diberi ijin tidak bekerja, saya putuskan untuk menonton ceramah yang sama malam harinya.  Sekarang tangan kiri masih agak sedikit ngilu. Mungkin ada  kehidupan yang menagih hutang kepada saya. Saat terjadi kecelakaan itu saya merasakan ada sesuatu yang hilang dari saya, sesuatu yang betul-betul lepas dari tubuh saya.  Hari berikutnya begitu bangun pagi saya merasakan dunia ini lain, kok enak nyaman, saya menatap keluar rumah terasa berbeda. Saya merasakan dunia yang berbeda.

Yusari (42), praktisi wanita.

Saya sendiri merasa terharu, bisa mengikuti ceramah walaupun ada terlewat dua hari.  Setiap putaran ada perbedaan pemahaman. Saya menonton sambil momong bayi. Hari ketiga saya tidak mengajak anak (bayi), saya malah mengantuk tetapi saya lebih terbuka dalam pemahaman. Saya bisa melewati 9 jam kerja, kemudian harus pergi lagi untuk menonton ceramah. Yang menyentuh, saya jadi lebih sabar, dan terbuka setelah menonton.

Seorang mahasiswi Komang Tia (20) yang biasanya selalu datang dengan kembarannya mengatakan ,”Setelah menonton sendiri ceramah ini merasa tersadarkan akan perlunya melepaskan qing dengan kembaran saya.”

Beberapa praktisi mengalami peningkatan dari keadaan mengantuk jika menonton, ada yang mengalami sendiri bagaimana Guru mengatur orang pengganti di kantornya ketika harus meninggalkan kantor tepat waktu, sedangkan beban pekerjaan dari atasan belum selesai. Seorang praktisi juga baru tersadarkan bahwa isi buku Zhuan Falun adalah benar dari ceramah Shifu langsung.

Seorang dosen politeknik Universitas Udayana: “Ini adalah ceramah kedua yang saya ikuti,  saya juga membaca Zhuan Falun dan ceramah-ceramah lain. Saya memahami inilah jalan menuju kesempurnaan. Saya merasa khawatir pada awalnya, apakah saya bisa mencapai kesempurnaan?  Sekarang  saya merasakan kekhawatiran itu telah hilang seiring saya semakin banyak belajar dan menonton ceramah. Tidak khawatir akan mencari nafkah, hidup rasanya nyaman dan tenang.”

Beberapa praktisi juga menyadari selama kelas ceramah tubuh mereka mengalami pemurnian dari tenggorokan sakit sampai keram perut. Praktisi juga merasa mendapatkan pemahaman baru menonton untuk ketiga kalinya.  Sebagian besar paktisi menyarankan untuk dilakukan belajar dengan menonton ceramah Guru secara berkala.