Menyadari Fa Melalui Kultivasi Sejati
(Minghui.org) Seorang rekan prakisi
mengatakan bahwa dia kenal beberapa praktisi yang kelihatannya
memahami ajaran Fa Shifu tetapi tidak mengerti bagaimana
berkultivasi. Praktisi-praktisi ini percaya pada Dafa dan belajar
Fa berulang-ulang. Namun, karena mereka tidak mencari ke dalam
ketika cobaan datang dan tidak mengikuti Fa untuk melepaskan
konsep-konsep dan keterikatan hati manusia, mereka tidak dapat
mengingat ajaran Shifu segera setelah meletakkan buku. Bilamana
mereka menemui situasi yang menantang, mereka masih mengikuti
konsep manusia mereka. Jika setelah belajar Fa, seseorang tidak
dapat meluruskan pikiran dan perbuatannya serta situasi yang
dihadapinya setiap hari menurut Fa, lalu bagaimana orang itu bisa
berkultivasi? Pemahamanku adalah bahwa orang tersebut tidak
berkultivasi karena benar-benar tidak tahu bagaimana berkultivasi.
Rekan praktisi tersebut menilai bahwa alasannya adalah mereka tidak
memahami bagaimana memperlakuan diri sendiri mengikuti Fa. Berikut
ini saya ingin berbagi pemahamanku.
Guru mengatakan,
“Yang benar-benar kita maksud sadar, adalah dalam proses kita berlatih Gong terhadap Fa yang diajarkan Shifu, Tao yang diajarkan oleh Shifu aliran Tao, penderitaan yang dijumpai diri sendiri dalam proses Xiulian, dapatkah menyadari bahwa diri sendiri adalah seorang praktisi Xiulian, dapatkah memahami, dapatkah menerima, dalam proses Xiulian dapatkah taat mengikuti Fa tersebut.” (Zhuan Falun)
“Manusia di atas dunia, dia hanyalah menikmati proses kehidupan, dahulu saya katakan manusia sangat mengibakan, manusia di atas dunia ini hanyalah menikmati perasaan yang dihantarkan oleh proses kehidupan bagi manusia. Ungkapan saya ini seyogianya lebih tepat. Apa maksudnya? Manusia merasa dirinya sedang mengendalikan diri sendiri, dia ingin berbuat sesuatu, sesungguhnya adalah sedang mengejar perasaan dari kebiasaan dan keterikatan di tengah suatu kegemaran yang terpelihara pasca lahir, hanya sebatas itu; sedangkan unsur di balik itu, yang benar-benar berperan ingin berbuat sesuatu, niscaya memanfaatkan kebiasaan, keterikatan, konsep dan nafsu keinginan manusia untuk memerankan fungsinya. Tubuh manusia yang sesungguhnya adalah demikian, sekadar menikmati perasaan yang terbawa dalam proses kehidupan, anda diberi yang manis anda tahu itu manis, anda diberi yang pahit anda tahu itu pahit, anda diberi yang pedas anda tahu itu pedas, anda diberi suatu penderitaan anda tahu itu adalah menderita, anda diberi suatu kebahagiaan anda tahu itu adalah menyenangkan.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa -- Ceramah Fa di Konferensi Fa Di Wilayah Metro Washington DC 2011”)
Setelah belajar Fa ini, rekan praktisi tersebut mencari ke dalam, memeriksa pikirannya dan berhasil menemukan keterikatan-keterikatannya, “Ayolah berhenti sejenak dan tunggu hujan berhenti. Bukanlah hal buruk untuk menikmati kacang pada waktu yang bersamaan.” Dia menyadari bahwa semua ini adalah kebiasaan, keterikatan hati, konsep dan nafsu manusia yang belum dia lepaskan serta belum berusaha untuk membuangnya melalui kultivasi. Generasi demi generasi umat manusia dikontrol oleh hal-hal semacam ini. Jika, sebagai seorang praktisi, terus-menerus mengikuti nafsu, konsep, dan keterikatan ini, tubuh seseorang akan menjadi milik mereka. Sungguh memalukan! Pemahamanku adalah orang tersebut gigih maju hanya jika berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti Fa ketika melakukan sesuatu.
Lalu bagaimana kita memahami Fa? Pemahamanku adalah Fa tidak semata-mata berupa teori yang menarik ataupun pengetahuan misterius yang kabur. Pertanyaan fundamental adalah apakah pada situasi apapun, seseorang tahu bagaimana memperlakukan diri sendiri menurut Fa dan apakah dia teringat untuk menyelaras pikirannya mengikuti Fa. Lebih spesifik lagi, jika seseorang ingin mengikuti Fa, dia pertama-tama dan terutama harus menganggap dirinya adalah sebagai praktisi Dafa setiap kali menemui berbagai situasi dan konflik, dia harus mengingat ajaran Guru sebelum melakukan apapun. Kemudian dia harus memeriksa diri sendiri untuk melihat apakah benar-benar memahami dan menerima ajaran Shifu. Jika ia memahami dan menerima ajaran Shifu, Fa akan memberikannya kebijakan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Jika dia tidak dapat memahami dan menerima ajaran Shifu, dia harus mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan hatinya dan membuangnya. Pemahamanku adalah bahwa ketika seseorang tidak ingin mencari ke dalam dan tidak ingin membuang keterikatan hatinya, orang tersebut memilih untuk tidak berkultivasi. Sederhana saja. Dengan cara ini, seseorang akan selalu mencari ke dalam bilamana menemui konflik atau ujian sehingga dia tidak berada dalam situasi tidak tahu apa yang dibicarakan oleh praktisi lain ketika mereka menyebut mencari ke dalam. Dengan cara ini, seseorang tidak akan menemukan dirinya berada dalam situasi tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bingung; malahan akan mengetahui secara tepat apa yang harus dilakukan dan dapat mengenali keterikatan hatinya sendiri.
Saya harap pemahamanku pada tingkat terbatas sekarang ini dapat menjadi pengingat dan membantu rekan-rekan praktisi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/9/2/交流--要悟-246128.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/30/128415.html
“Yang benar-benar kita maksud sadar, adalah dalam proses kita berlatih Gong terhadap Fa yang diajarkan Shifu, Tao yang diajarkan oleh Shifu aliran Tao, penderitaan yang dijumpai diri sendiri dalam proses Xiulian, dapatkah menyadari bahwa diri sendiri adalah seorang praktisi Xiulian, dapatkah memahami, dapatkah menerima, dalam proses Xiulian dapatkah taat mengikuti Fa tersebut.” (Zhuan Falun)
“Manusia di atas dunia, dia hanyalah menikmati proses kehidupan, dahulu saya katakan manusia sangat mengibakan, manusia di atas dunia ini hanyalah menikmati perasaan yang dihantarkan oleh proses kehidupan bagi manusia. Ungkapan saya ini seyogianya lebih tepat. Apa maksudnya? Manusia merasa dirinya sedang mengendalikan diri sendiri, dia ingin berbuat sesuatu, sesungguhnya adalah sedang mengejar perasaan dari kebiasaan dan keterikatan di tengah suatu kegemaran yang terpelihara pasca lahir, hanya sebatas itu; sedangkan unsur di balik itu, yang benar-benar berperan ingin berbuat sesuatu, niscaya memanfaatkan kebiasaan, keterikatan, konsep dan nafsu keinginan manusia untuk memerankan fungsinya. Tubuh manusia yang sesungguhnya adalah demikian, sekadar menikmati perasaan yang terbawa dalam proses kehidupan, anda diberi yang manis anda tahu itu manis, anda diberi yang pahit anda tahu itu pahit, anda diberi yang pedas anda tahu itu pedas, anda diberi suatu penderitaan anda tahu itu adalah menderita, anda diberi suatu kebahagiaan anda tahu itu adalah menyenangkan.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa -- Ceramah Fa di Konferensi Fa Di Wilayah Metro Washington DC 2011”)
Setelah belajar Fa ini, rekan praktisi tersebut mencari ke dalam, memeriksa pikirannya dan berhasil menemukan keterikatan-keterikatannya, “Ayolah berhenti sejenak dan tunggu hujan berhenti. Bukanlah hal buruk untuk menikmati kacang pada waktu yang bersamaan.” Dia menyadari bahwa semua ini adalah kebiasaan, keterikatan hati, konsep dan nafsu manusia yang belum dia lepaskan serta belum berusaha untuk membuangnya melalui kultivasi. Generasi demi generasi umat manusia dikontrol oleh hal-hal semacam ini. Jika, sebagai seorang praktisi, terus-menerus mengikuti nafsu, konsep, dan keterikatan ini, tubuh seseorang akan menjadi milik mereka. Sungguh memalukan! Pemahamanku adalah orang tersebut gigih maju hanya jika berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti Fa ketika melakukan sesuatu.
Lalu bagaimana kita memahami Fa? Pemahamanku adalah Fa tidak semata-mata berupa teori yang menarik ataupun pengetahuan misterius yang kabur. Pertanyaan fundamental adalah apakah pada situasi apapun, seseorang tahu bagaimana memperlakukan diri sendiri menurut Fa dan apakah dia teringat untuk menyelaras pikirannya mengikuti Fa. Lebih spesifik lagi, jika seseorang ingin mengikuti Fa, dia pertama-tama dan terutama harus menganggap dirinya adalah sebagai praktisi Dafa setiap kali menemui berbagai situasi dan konflik, dia harus mengingat ajaran Guru sebelum melakukan apapun. Kemudian dia harus memeriksa diri sendiri untuk melihat apakah benar-benar memahami dan menerima ajaran Shifu. Jika ia memahami dan menerima ajaran Shifu, Fa akan memberikannya kebijakan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Jika dia tidak dapat memahami dan menerima ajaran Shifu, dia harus mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan hatinya dan membuangnya. Pemahamanku adalah bahwa ketika seseorang tidak ingin mencari ke dalam dan tidak ingin membuang keterikatan hatinya, orang tersebut memilih untuk tidak berkultivasi. Sederhana saja. Dengan cara ini, seseorang akan selalu mencari ke dalam bilamana menemui konflik atau ujian sehingga dia tidak berada dalam situasi tidak tahu apa yang dibicarakan oleh praktisi lain ketika mereka menyebut mencari ke dalam. Dengan cara ini, seseorang tidak akan menemukan dirinya berada dalam situasi tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bingung; malahan akan mengetahui secara tepat apa yang harus dilakukan dan dapat mengenali keterikatan hatinya sendiri.
Saya harap pemahamanku pada tingkat terbatas sekarang ini dapat menjadi pengingat dan membantu rekan-rekan praktisi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/9/2/交流--要悟-246128.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/30/128415.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org