(Minghui.org) Saya memiliki banyak pemikiran dan perasaan setelah membaca sebuah artikel di Mingguan Minghui mengenai seorang praktisi Dafa ditahan secara illegal, Liu Yongwang (pria), seorang insinyur di sebuah perusahaan asing. Liu sedang menggugat penjaga penjara Zheng Yajun dan lainnya karena telah menyiksanya.

Ada ratusan ribu praktisi Dafa yang ditahan di kamp-kamp kerja paksa. Banyak sekali praktisi telah dianiaya, dan masih terus berlanjut.

Dalam realita yang keras ini, berapa banyak praktisi yang telah dianiaya dapat menyingkap perbuatan-perbuatan jahat atas penganiayaan yang mereka alami? Ada sejumlah aritkel yang dipublikasikan di situs web Minghui untuk menyingkap penganiayaan. Saya melihat ada beberapa praktisi ingin menulis, namun belum juga memulainya, mengatakan Xinxing (watak, kualitas moral) mereka belum cukup baik atau mereka tidak pandai menulis. Jika kita menggali sedikit lebih dalam, ini bukanlah alasan. Hal yang utama adalah rasa takut. Saya pernah mendengarkan praktisi berkatan, “Bukankah seperti menunggu untuk dianiaya, jika kita mengekpos diri kita sendiri kepada kejahatan?” Sebenarnya ini adalah pikiran manusia biasa. Mereka masih memandang penganiayaan ini sebagai manusia menganiaya manusia. Jangan lupa bahwa prinsip alam semesta berlawanan dengan prinsip yang ada di dunia manusia. Kuncinya adalah terletak pada konsep manusia. Masalah utamanya adalah apakah kita 100% percaya Guru dan Fa.

Tentunya saja, ini merupakan proses berangsur-angsur. Ketika Anda mengambil langkah, Anda akan terbebaskan dari beban besar dan merasa ringan secara fisik maupun mental. Kita harus memandang masalah dengan prinsip yang lurus. Saya telah membaca artikel-artikel yang mengekspos penganiayaan jahat di situs web Minghui. Semua ini ditulis oleh banyak orang secara bersama-sama dari satu daerah. Kita mungkin juga berusaha untuk menulis pengalaman penganiayaan kita sendiri dan mempublikasikannya bersama-sama. Tentu akan lebih baik jika kita menyingkap kejahatan yang berhubungan dengan diri kita sendiri. Bentuknya tidaklah penting. Ktia sedang melenyapkan kejahatan asal kita menyingkap mereka. Jika setiap orang membersihkan kejahatan di medan dimensi mereka sendiri, apakah masih ada tempat untuk kejahatan untuk bersembunyi Sebaliknya, jika Anda tidak menyingkap kejahatan, ia akan menetap di medan dimensi Anda. Bukankah itu sama dengan memberi tempat berpijak bagi kejahatan? Maka dari itu, begitu Anda ingin menyingkap kejahatan, ia akan membuat Anda merasa takut, dan Anda mungkin merasa itu adalah rasa takut diri sendiri.

Kita semua tahu bahwa Pelurusan Fa sedang memasuki tahap akhir. Bolehkan kita masih memiliki keterikatan-ketarikan ini? Kenyataannya, penganiayaan tidak hanya sebatas pada penangkapan dan penahanan secara ilegal saja. Juga termasuk hal-hal lain seperti didenda secara ilegal, pemotongan gaji, dan diberhentikan dari pekerjaan, juga diawasi dan dilacak, keluarga dihancurkan, ditekan untuk bercerai dan meninggalkan anak-anak, diganggu, dipaksa untuk menuliskan surat pernyataan, anggota keluarga dipaksa untuk menuliskan berbagai hal, atau orangtua ditakut-takuti dengan penganiayaan.

Terus terang, adalah penganiayaan jika tidak ada kebebasan untuk belajar Fa dan melakukan latihan Gong, adalah penganiaayaan jika tidak ada lingkungan untuk berkultivasi. Kita sedang dianiaya setiap saat. Pikirkanlah, bukankan setiap praktisi terpengaruh olehnya? Bukankah setiap praktisi memiliki tanggung jawab untuk menyingkap penganiayaan? Menyingkap sejumlah kejahatan untuk menyelamatkan makhluk hidup. Memberantas sejumlah kejahatan untuk menyelamatkan makhluk hidup. Bukankah makhluk hidup terselamatkan jika tidak ada kejahatan yang memanipulasi mereka untuk melakukan perbuatan kejahatan untuk menentang praktisi Dafa? Ini bukan masalah menyalahkan; marilah kita bangkitkan pikran lurus kita bersama-sama untuk menyingkap kejahatan sampai terhapus.

Mohon dengan ramah tunjukan jika ada yang tidak tepat.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/9/14/交流--揭露邪恶迫害的重要性-246753.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/25/128328.html