Dari Konferensi Berbagi Pengalaman Kedelapan via Internet Bagi Praktisi di China


(Minghui.org)

Salam kepada Shifu!

Salam kepada rekan-rekan!

Saya perempuan usia 60 tahun dan tinggal di pedesaan di timurlaut. Saya sekarang telah berkultivasi selama 15 tahun. Mengingat perjalanan kultivasi saya, saya tahu Guru telah menuntun tangan saya sepanjang waktu. Kultivasi sangatlah sakral dan serius, dan apa yang kita kultivasikan adalah alam pikiran kita. Dafa tanpa batas, Tao besar tanpa bentuk. Guru hanya menginginkan keyakinan kita.

I. Menyebarkan Dafa ke seluruh desa sekitar

Pada akhir 1996, putri saya menghabiskan lebih dari 12 hari di rumah temannya di kota, di mana dia menonton video ceramah sembilan hari Guru dan belajar perangkat latihan. Dia membawakan saya buku bersampul kuning emas, Zhuan Falun. Putra saya berkata dia pernah melihat buku serupa di rumah temannya dan buku itu sangat bagus. Saya mengambil buku dengan kedua tangan, melihat foto Guru, dan merasa Beliau telah saya kenal dekat. Saya segera membaca Lunyu dan merasakan akhirnya saya menemukannya! Saya membaca seluruh buku tanpa memikirkan memasak atau tidur. Seluruh tubuh terasa sangat hangat. Suami dan anak-anak tidak mengganggu saya, meskipun saya bersikap seperti anak kecil.

Ketika saya membaca Zhuan Falun, seluruh penyakit saya lenyap! Keluarga saya demikian bahagia. Suami berpikir dirinya tidak akan bisa berhenti merokok atau minum, dan putra saya baru saja lulus dan ingin menjadi tukang reparasi alat rumah tangga. Mereka berdua tidak berkultivasi tetapi mendukung putri saya dan saya berkultivasi. Kami membentuk kelompok belajar Fa dan tempat latihan Gong di rumah. Kami memiliki toko penjahit pakaian yang menghadap ke jalan. Pagi hari kami berlatih bersama, sepanjang siang kami mendengarkan rekaman Fa sambil melakukan pekerjaan kami, kemudian membaca Fa bersama di malam hari. Dua dari karyawan kami segera menjadi praktisi. Tidak lama kemudian, kelompok belajar kami bertambah menjadi selusin praktisi.

Sebagai contoh, pasangan muda yang bekerja di sebuah pabrik di kota. Mereka bekerja siang, tetapi bergabung dengan latihan pagi dan belajar Fa malam hari. Putri saya juga berhubungan dengan teman-teman sekolahnya di desa-desa sekitar, di mana kami pergi untuk berlatih Gong untuk menyebarkan Fa. Kami membuat spanduk bertuliskan “Falun Dafa Baik” dan membentuk kelompok sepeda keliling setiap Sabtu. Kami pergi ke setiap desa sekitar dan memasang poster serta spanduk di halaman rumah kenalan kami. Dalam kurun dua tahun Dafa telah dilatih di seluruh desa dan kecamatan terdekat, masing-masing memiliki pembina yang seluruhnya adalah relawan.

Putri saya menjadi pembina umum bagi seluruh wilayah tersebut. Rekan-rekan praktisi sering datang ke toko untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan ceramah Fa Guru yang terbaru. Putri saya juga membantu membentuk pos pembina kabupaten kami. Setiap kelompok desa akan terhubung dengan pos pembina kabupaten, di mana pusat materi berlokasi. Bersama putri saya, saya menghadiri konferensi berbagi pengalaman dengan sekitar sepuluh ribu peserta di kota. Acara ini sangat megah dan sakral – sulit dilukiskan!

II. Percaya pada Guru dan Dafa, menentang penganiayaan

Bagai kilat di hari yang cerah, penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999. Terdapat penangkapan skala besar terhadap para pembina. Polisi menangkap putri saya banyak kali, tetapi dia dengan teguh menolak bekerjasama dengan mereka dan melarikan diri. Polisi berulang kali membubarkan kelompok belajar Fa dan tempat latihan kami. Putri saya dilaporkan ketika dia tengah menggantung spanduk dan dihukum 12 tahun penjara. Sejak itu dia berada di penjara provinsi. Dia tidak pernah menyerah pada cuci otak dan tidak pernah goyah, tidak peduli betapa kejamnya dia telah disiksa.

Saya mengambil inisiatif untuk menghubungi rekan-rekan di sekitar untuk belajar Fa dan mengklarifikasi fakta kepada mereka. Saya ditangkap pada akhir 2001 dan dijebloskan ke kamp kerja paksa untuk dua tahun. Saya tidak pernah menuruti kerja paksa atau menyerah pada cuci otak. Saya melafal Lunyu dan Hong Yin sepanjang hari. Saya tidak akan membuka mulut kecuali untuk mengklarifikasi fakta. Saya berkata dalam hati, “Guru, tolong saya. Keluarkan saya dari sini! Saya tidak seharusnya berada di sini. Saya harus mengklarifikasi fakta.” Saya memberi tahu para penjaga, “Saya bukan tahanan, saya tidak pernah melakukan kejahatan apa pun. Jika saya berhenti berlatih, kesehatan saya akan memburuk.”

Mereka tidak percaya saya dan meminta dokter memeriksa tekanan darah saya, yang melonjak melebihi 220. Mereka tidak berani memaksa saya bekerja. Sesungguhnya tekanan darah saya selalu rendah, maka hal itu pasti disebabkan Guru yang tengah menyelamatkan saya. Juli 2002, kesehatan saya tiba-tiba memburuk. Saya tidak dapat bergerak, makan atau tidur. Sepertinya saya bisa mati setiap saat. Otoritas kamp ketakutan dan membebaskan saya.

III. Suami meninggal di tengah penganiayaan

Setelah kembali ke rumah, rumah dalam keadaan berantakan. Suami saya tergeletak dengan wajah tertelungkup di ranjang, demikian gembira melihat saya kembali, tetapi dia tidak dapat berbicara, hanya air mata mengalir membasahi pipinya. Putra saya berkata dia terkena stroke, tetapi mereka tidak punya uang untuk perawatannya. Dia tidak dapat mengurus diri sendiri. Menantu perempuan melihat situasi kami, dan memutuskan untuk menceraikan putra saya, menjual rumah yang lebih besar, dan lari bersama uang hasil penjualan itu.

Ketika saya masih bertanya-tanya bagaimana keluarga bisa berakhir seperti ini, tiba-tiba saya melihat foto Guru. Guru tengah tersenyum pada saya dengan lingkaran aura keemasan. (Suami dan putra saya menyembunyikan foto ketika penganiayaan dimulai.) Saya segera menyadari, “Guru di sini, Dafa di sini, saya tidak takut apa pun!” Saya melakukan ‘heshi’ untuk berterima kasih pada Guru, menemukan tidak ada makanan di dapur, kemudian menelepon kakak saya, yang membawakan sejumlah beras dan sayur.

Kakak saya menempuh enam mil dengan traktor tangannya, datang bersama keluarganya. Ipar, kakak semua menangis ketika melihat apa yang telah menimpa kami. Kakak berkata dia telah menelepon beberapa kali, tapi tidak ada yang angkat. Telepon kami telah tertutup debu, karena tidak ada yang bayar tagihannya, dan telah lama diputus. Saya termenung: Bagaimana saya bisa menelepon kakak sesaat sebelumnya tanpa masalah? Pasti ini bantuan Shifu!

Kakak berkata, “Adik, kamu terlihat sangat sehat – pipimu segar kemerahan!” Saya menyadari Guru telah membiarkan saya kembali untuk menyelamatkan keluarga ini sehingga kejahatan tidak dapat menggunakan situasi ini untuk mencemarkan Dafa. Saya harus memenuhi tanggung jawab saya. Saya merasa arus panas mengalir di seluruh tubuh. Saya beri tahu kakak, mereka bisa pergi dan saya dapat menangani semuanya. Perlu waktu 15 hari bagi saya untuk membersihkan rumah. Saya mengulangi, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” bersama suami dan membaca Zhuan Falun bersamanya. Dia kembali memperoleh kekuatan untuk mengurus dirinya dan membantu saya dalam beberapa pekerjaan.

Tetapi dia mulai merokok dan minum lagi tidak lama setelah kesehatannya pulih kembali. Dia berkata, “Kultivasi terlalu sulit. Memancarkan pikiran lurus tengah malam, berlatih pagi sekali-saya tidak dapat menahannya, saya tidak bisa berkultivasi.” Dia berhenti bergabung dengan kami dalam belajar Fa dan terkena stroke kembali. Dia penuh penyesalan dan berkata, “Saya minta maaf...” Saya memberi tahu dia untuk senantiasa mengingat Falun Dafa baik, pergilah reinkarnasi dan memperoleh Fa. Dia berkata, “Kali ini saya akan mendengarkanmu!”

Kami tidak berani memberi tahu putri kami di penjara bahwa ayahnya telah meninggal. Putra saya menangis tersedu-sedu. Saya melihat foto Guru bersinar dengan cahaya keemasan. Saya membakar sedikit dupa, melakukan ‘heshi,’ dan berkata lantang, “Guru, tenanglah. Karena Guru mempercayai saya bahwa saya dapat menyelamatkan keluarga ini, saya harus dapat melakukannya dengan baik. Dalam mengatasi kejahatan dan menyebarkan Dafa, saya tidak akan mengecewakan Guru.” Saya berbalik pada putra saya dan berkata, “Kita harus menegakkan kepala kita. Dengan Guru dan Dafa di sini, kita tidak takut apa pun! Kita pasti dapat melewati kesulitan-kesulitan ini.”

IV. Terus gigih maju dalam Dafa

Keluarga saya bukan petani. Karena almarhum suami bekerja sebagai tukang bangunan, sementara putri bersama saya adalah penjahit, kami memiliki pendapatan yang baik. Sekarang toko tukang jahit kami telah hilang, suami telah meninggal, dan putra saya masih belum menyelesaikan sekolahnya. Saya mengirimnya pergi belajar, dan saya membantu para warga desa melakukan segala macam pekerjaan untuk mencari nafkah. Saya menenangkan diri, belajar Fa, berlatih Gong, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta.

Saya telah kehilangan kontak dengan semua pembina dan melakukan tiga hal sendirian. Saat itu, orang tua teman putri saya membawakan ceramah-ceramah Guru sejak 20 Juli 1999, dan beberapa materi lainnya. Itu bagaikan kedatangan keluarga sendiri! Saya berterima kasih pada Shifu atas pengaturan yang demikian cermat. Putri mereka juga berada di penjara provinsi, dan pasangan lanjut usia ini telah dianiaya beberapa kali. Kedatangan mereka memberi semangat besar pada saya, dan mereka berjanji akan membawakan materi bacaan setiap bulan, sampai saya terhubung kembali dengan rekan-rekan di kabupaten. Pasangan lanjut usia, keduanya hampir 80 tahun, menempuh perjalanan 60 mil untuk membawakan materi tersebut.

Saya belajar Fa dengan penuh semangat dan semakin memahami seriusnya kultivasi. Hanya jika kita berkultivasi dengan teguh dan penuh tekad, serta melenyapkan keterikatan hati manusia, baru kita dapat keluar dari tempurung manusia ini. Kita harus belajar Fa dengan baik, melakukan tiga hal dengan baik, dan menyelamatkan lebih banyak makhluk. Saya memandang setiap penderitaan dan kebahagiaan sebagai cobaan dan ujian yang Guru atur untuk saya.

Tahun Baru Imlek pertama terasa berat dilalui. Putra saya melihat diri saya duduk di atas ranjang, terlihat sedih. Saya beritahu dia, “Saya tidak berkultivasi dengan baik. Saya tidak dapat menyelamatkan ayahmu atau menjaga keutuhan perkawinanmu. Saya menyebabkan Guru khawatir. Bukan hanya bagi keluarga kita, banyak keluarga lain tidak dapat berkumpul di hari libur ini. Kita semua adalah anak-anak Guru, Guru pasti sangat sedih! Saya sangat merindukan kakakmu. Bayangkan berapa banyak lagi yang Guru harus tanggung! Semua ini disebabkan karena kita belum berkultivasi dengan baik!”

Sesaat kemudian, saya mendengar suara mobil di luar. Pasangan muda, rekan praktisi, membawakan kami tas besar berisi gandum, minyak, daging, sayur, dan buah, serta uang 500 yuan. Mereka berkata, “Guru menuntun kami ke tempat anda. Kami berdua bekerja, tetapi Anda tidak memiliki pendapatan. Ini Tahun Baru Imlek pertamamu sendirian. Lewatilah dengan baik! Kita tidak seharusnya membiarkan kejahatan menertawai kita, kita ingin Guru tidak lagi mengkhawatirkan kita!” Saya menangis, “Heshi pada Guru!” untuk mengucapkan terima kasih pada mereka atas belas kasih Guru! Mereka pergi setelah membuat kue bola bersama kami.

Setelah upaya beberapa tahun, dengan Guru senantiasa menuntun tangan saya dan membantu saya melewati banyak ujian, saya merasa semakin berbobot di dalam, meskipun saya telah menahan banyak penderitaan. Kami bertemu dua rekan praktisi dan terhubung dengan pusat materi kabupaten kami; kami telah menerima materi-materi klarifikasi itu setiap minggu. Kami dapat berbagi beberapa minggu sekali, dan kadangkala rekan praktisi mengunjungi kami.

Putra saya semakin piawai dalam reparasi. Beberapa teknik dia kuasai dengan mudah, hampir tanpa diajarkan. Dia dapat menabung uang dan memperbaiki rumah kami. Dia secara sukarela memperbaiki barang-barang milik warga desa. Sikap kami telah memengaruhi banyak orang dan menyelamatkan banyak dari mereka. Kami memiliki nama baik di wilayah kami. Warga mendukung dan peduli pada kami, dan sekarang kami memiliki lingkungan yang relatif mudah untuk berkultivasi.

Terima kasih Shifu!

Terima kasih rekan-rekan praktisi!

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/10/明慧法会--突破魔难走神路-坚修大法-248914.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/12/129406.html