Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet ke-8 untuk Praktisi di China


(Minghui.org) Kutipan: Akhirnya, saya bahkan tidak mempunyai kekuatan untuk duduk. Saya belum mengganti pakaian saya selama satu tahun dan memakai baju, sepatu, dan topi saya siang dan malam. Saya tidak mampu mengurus diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada ibu untuk membantu saya menggunakan kamar kecil. Biasa saya mengonsumsi lebih dari selusin tablet yang berbeda setiap hari. Saya sangat pemilih dengan makanan sebelum saya jatuh sakit, tetapi sekarang, saya memakan apa pun yang orang katakan baik untuk menyembuhkan penyakit saya. Saya bahkan meminum sebaskom penuh empedu babi—yang hanya mengakibatkan penyakit bertambah parah. Saya menemukan keajaiban Falun Dafa dari adik perempuan saya. Setelah adik saya berlatih Falun Dafa selama 7 hari, saya memutuskan bahwa saya juga ingin berkultivasi. Pada hari pertama mulai berlatih Falun Gong, saya mampu menghentikan pengobatan saya, dan kesehatan saya meningkat seiring berlalunya hari. Pada hari ketujuh, saya mencuci semua baju saya untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, dan saya pun mulai menjalankan rutinitas kebersihan pribadi yang lengkap dan sehat. Saya adalah rongsokan tak berdaya karena sakit dan terbaring di tempat tidur selama 3 tahun, tetapi saya memperoleh kesempatan baru dalam hidup setelah berlatih Falun Gong hanya dalam 7 hari.

- Oleh: penulis

Salam kepada Guru agung nan belas kasih!
Salam kepada teman praktisi!

Rongsokan Tak Berdaya Karena Sakit Parah Selama Tiga Tahun; Memperoleh Kesempatan Baru Dalam Hidup Hanya Tujuh Hari Setelah Berlatih Falun Gong

Saya dulu teracuni sangat dalam oleh logika salah dari PKC jahat. Saya adalah seorang remaja saat Revolusi Kebudayaan. Dimulai dari kelas 3, kami tidak diperbolehkan untuk mempelajari buku pelajaran biasa, melainkan, kami membaca, mengingat, atau menyanyikan semua kandungan PKC. Hidup saya dipenuhi frustrasi; ada begitu banyak  kali saya berteriak pada langit, ”Mengapa orang baik tidak menerima hal baik?” Saya merindukan sebuah hidup yang bahagia.

Suami dan saya mempunyai kepribadian yang sangat berbeda. Ia seorang yang cepat marah, menggunakan kata-kata kotor, dan memukul saya terus-menerus. Saya sering kali memar karena pukulannya. Pada tahun 1995,  karena kekecewaan dan kebencian terus-menerus dalam kehidupan selama bertahun-tahun, saya jatuh sakit. Saya menderita hepatitis, peradangan kantung empedu, pankreatitis, pembesaran limpa, TBC ginjal, ulkus, peradangan jantung, dan migren. Suatu hari, suami menampar wajah saya, menyebabkan cedera telinga bagian dalam. Tubuh saya ditutupi oleh cedera. Suami pernah mendorong saya ke lantai, mematahkan 2 tulang rusuk saya. Setelah itu, saya menjadi sakit dan tidak dapat bekerja lagi.

Suatu hari, saya sedang menunggu injeksi di sebuah klinik ketika saya tertidur. Dalam mimpi, saya melihat banyak patung Buddha sebesar manusia, duduk di atas sungai. Di antara mereka, ada satu Buddha yang sangat khusus. Setelah saya bangun, saya menceritakan mimpi saya kepada dokter. Dokter tersebut berkata melihat Buddha dalam mimpi adalah pertanda baik. Saya merasa sangat senang mendengar hal ini, jadi saya berkata, ”Apakah ini artinya saya tidak akan meninggal?”

Bahkan setelah saya jatuh sakit, suami terus membuat saya marah setiap hari, seperti biasa. Sebagai akibatnya, penyakit saya bertambah parah. Ibu saya telah berumur 72 tahun, tetapi ia masih perlu mengurus saya. Saya kehilangan sumber pendapatan dan suami benar-benar mencampakkan saya. Setelah saya pergi, ia membawa wanita lain ke rumah saya. Putra saya yang berumur 17 tahun mulai bekerja untuk menghasilkan uang untuk membantu menutupi biaya pengobatan saya. Putri saya yang berumur 15 tahun juga bekerja magang di sebuah toko. Mereka lahir dalam lingkungan keluarga yang seperti ini, dan harus mengurus diri mereka sendiri. Pada awalnya, saya masih dapat berjalan dan pergi mengambil obat sendiri. Saya sering pergi ke rumah sakit, dan setiap saya membeli sebuah botol obat, saya berharap bahwa itu merupakan botol dan kunjungan terakhir saya. Gaji putra saya hanya 500 yuan, yang tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan saya. Kemudian, putra saya kembali ke kampung halaman saya untuk memulai bisnis; kehidupan saya bahkan terlihat semakin tidak ada harapan.

Saya menggantungkan harapan pada putri saya, dan memintanya untuk mencari beberapa macam pekerjaan, akan tetapi, toko di mana ia bekerja magang tidak ingin ia pergi. Pemilik toko menawarkannya 200 yuan setiap bulan, yang adalah sangat rendah. Ia menabung selama 4 bulan untuk membelikan saya sebuah alat fisio-terapi, yang saya gunakan siang dan malam. Namun, kulit pada perut saya terbakar karena saya membiarkannya bekerja terlalu lama. Kulit saya terlihat seperti dipatuk oleh seekor ayam, dan cairan kekuningan mengalir dari luka tersebut. Akhirnya, saya bahkan tidak mempunyai kekuatan untuk duduk. Saya belum mengganti pakaian saya selama satu tahun dan memakai baju, sepatu, dan topi saya siang dan malam. Saya tidak mampu mengurus diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada ibu untuk membantu saya menggunakan kamar kecil. Biasa saya mengonsumsi lebih dari selusin tablet yang berbeda setiap hari. Saya sangat pemilih dengan makanan sebelum saya jatuh sakit, tetapi sekarang, saya memakan apa pun yang orang katakan baik untuk menyembuhkan penyakit saya. Saya bahkan meminum sebaskom penuh empedu babi—yang hanya mengakibatkan penyakit bertambah parah. Saya mendengar memakan belut hidup dapat mengurangi penyakit kuning, jadi demi kelangsungan hidup saya, saya menutup mata dan menelan belut tersebut, satu per satu. Selama masa 3 tahun penuh penyakit ini, saya telah menelan 2-3 baskom belut. Semua yang saya coba tidak membantu. Saya bertanya pada diri saya, ”Haruskah saya mati seperti ini, dan kapan hidup dalam neraka ini akan berakhir?”

Masalah lainnya juga terjadi. Adik perempuan saya juga jatuh sakit disebabkan oleh cairan selaput paru-paru (air dalam paru-paru), jadi ia juga pindah ke rumah ibu saya (yang telah diceraikan). Ia sekamar dengan saya, dan kesehatannya juga memburuk. Dalam dingin, musim dingin yang menggigit, ia berbaring di tangga beton di luar rumah dengan perut terbuka, karena itu merupakan satunya-satunya cara agar merasa lebih baik. Para pejalan berpikir bahwa ia menderita penyakit mental. Ibu yang sudah berusia lanjut harus menjaga 2 putrinya yang sakit-sakitan. Para tetangga sangat khawatir dengan ibu. Itu benar-benar tertimpa bencana setelah bencana lainnya.

Suatu hari pada tahun 1998, adik saya melihat beberapa praktisi Falun Gong memeragakan lima perangkat latihan di sebuah taman kecil tidak jauh dari tempat kami tinggal. Ia tersentak oleh kata-kata pada spanduk yang bertuliskan,”Tubuh Vajra yang tidak bisa rusak.” Ia mengatakan hal itu pada saya, tetapi saya tidak tergerak. Saya telah tercuci otaknya oleh ideologi PKC, jadi saya tidak mempercayai hal seperti itu dapat terjadi. Setelah saya jatuh sakit, 5 orang mencoba memengaruhi saya untuk masuk agama Kristen, tetapi saya menolak. Pada hari saat adik saya pergi ke tempat latihan untuk mencoba belajar latihan adalah agak hangat, tetapi ia menggunakan sebuah jaket yang sangat kotor, jadi para praktisi mengira ia mungkin punya masalah mental. Mereka mengajukan beberapa pertanyaan untuk memastikan apakah ia mampu atau tidak berlatih.

Setelah ia kembali dari tempat latihan, ia mengumumkan bahwa ia telah memutuskan untuk menghentikan semua pengobatannya. Saya sangat terkejut, karena ia tidak pernah melewati bahkan satu dosis sebelumnya. Saya berpikir mungkin saya akan percaya padanya apabila ia tetap baik-baik saja tanpa obat selama 24 jam. Keesokan harinya, adik saya turun dari ranjang dan berjalan masuk dan keluar rumah – seperti orang normal. Ia membantu ibu saya dengan beberapa pekerjaan rumah, dan bahkan membawa dan mengosongkan sebuah ember yang penuh dengan air; mengambil kapak dan memotong papan pemujaan yang ia beli setelah jatuh sakit menjadi kepingan, karena papan pemujaan itu menggunakan setan serigala, musang, hantu dan ular untuk menyembuhkan. Saya lagi-lagi terkejut, karena hanya seorang yang sehat yang mampu mengangkat kapak tersebut. Saya menyaksikan kehebatan Falun Dafa.

Setelah adik saya berlatih Falun Dafa selama 7 hari, saya memutuskan bahwa saya juga ingin berkultivasi. Karena saya belum keluar dari rumah selama lebih dari 1 tahun, saya takut saya tidak dapat berlatih, tetapi Guru melihat keinginan saya untuk berkultivasi, dan mengatur sebuah kelompok belajar Fa di seberang rumah saya malam itu. Saya berjalan keluar dari rumah dengan susah payah, dan memohon Guru untuk membantu saya agar sampai di tempat (saya telah mendengar ceramah Guru yang adik saya bawa pulang ke rumah). Pada saat itu, saya menderita busung, dan perut saya bengkak seperti ibu hamil. Melihat praktisi lain duduk dalam posisi sila ganda, saya mencoba untuk mengikutinya. Saya berkeringat di mana-mana, tetapi akhirnya, saya dapat duduk dalam posisi lotus penuh. Ini merupakan pertama kalinya saya melangkah ke dalam jalan kultivasi. Setelah belajar Fa selesai, saya pulang ke rumah. Cuaca sangat berangin, tetapi itu tidak mengganggu saya, meskipun tubuh berkeringat. Saya dulu mudah masuk angin karena sangat
lemah.

Saya tidak memakan obat apa pun, dan juga tidak menggunakan alat fisio-terapi sejak hari pertama saya mulai melakukan latihan. Kesehatan saya meningkat setiap harinya. Pada hari ketiga, meskipun mata saya tertutup, saya melihat buku Zhuan Falun terbang di depan saya; lalu ia terbang pergi setelah beberapa detik. Saya mengerti bahwa Guru ingin saya mengambil buku itu. Pada hari ke-5, saya sedang berdiri di tempat latihan dan menutup mata saya, ketika saya melihat sebuah sinar cahaya merah mengitari kepala saya 4 atau 5 kali. Saya mengerti bahwa Guru sedang memurnikan otak saya. Pada hari ketujuh, saya mencuci semua baju saya untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, dan saya pun mulai menjalankan rutinitas kebersihan pribadi yang lengkap dan sehat. Saya adalah rongsokan tak berdaya karena sakit dan terbaring di tempat tidur selama 3 tahun, tetapi saya memperoleh kesempatan baru dalam hidup setelah berlatih Falun Gong hanya dalam 7 hari. Saya berterima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkan hidup saya. Hidup kami dikembalikan kepada kami oleh Dafa. Ibu berkata dengan gembira, ”Terima Kasih Guru! Guru sangat mengagumkan! Ia menyelamatkan hidup dua putri saya.”

Melalui belajar Fa, saya mulai menyadari bahwa menyebarkan Falun Dafa bukan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi untuk memurnikan tubuh praktisi, memungkinkan mereka untuk berkultivasi. Saya juga belajar bahwa ada persyaratan xinxing (kualitas moral) tinggi bagi para praktisi. Saya memutuskan untuk berkultivasi, jadi saya belajar Fa, melakukan latihan, menyebarkan ajaran Falun Dafa dan mengambil bagian dalam konferensi berbagi pengalaman setempat. Saya bergabung dalam sebuah kelompok latihan dengan ribuan orang yang berpartisipasi – pemandangan ini sangat menakjubkan.

Saya telah bergelut dalam penderitaan sepanjang hidup saya, dan melayang-layang antara hidup dan mati selama 3 tahun sebelum saya menemukan makna sesungguhnya dari hidup. Saya memahami alasan datang ke dunia ini, dan mengapa saya begitu menderita, Semua pertanyaan tak terjawab ini dengan cepat terselesaikan. Setelah itu, hidup saya tenang, penuh makna, dan kebahagiaan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya.

Seluruh keluarga saya menyaksikan keajaiban Falun Dafa, dari manfaat yang adik dan saya peroleh. Selanjutnya, lebih dari 20 diantara mereka mulai berkultivasi. Sebagai tambahan, beberapa tetangga juga mulai berlatih Falun Gong. Suatu pagi ketika saya pergi ke sebuah taman untuk melakukan 5 perangkat latihan, cuaca sangat dingin dan jari-jari saya menjadi kaku. Saya merasa mual ketika berlatih perangkat ke-2 “Memeluk Roda diatas Kepala,” bagaimanapun, saya tetap melanjutkan dan menyelesaikan latihan. Dalam perjalanan pulang, jari saya sangat beku sampai saya tidak dapat melepaskan sarung tangan saya. Beberapa waktu kemudian, saya akhirnya dapat melepaskan sarung tangan tetapi jari terasa sangat sakit. Tidak lama kemudian, mereka kembali berfungsi dengan benar seperti tidak terjadi apa pun. Tidak ada tanda radang dingin. Jari seorang yang bukan praktisi mungkin telah rusak. Falun Dafa sangatlah mengagumkan!

Setelah beberapa waktu, putra saya datang untuk membawa saya kembali ke rumah. Saya agak enggan untuk meninggalkan lingkungan kultivasi, tetapi lalu berpikir bahwa ini mungkin saja sebuah pengaturan Guru agar saya pulang menyebarkan Falun Gong, maka saya kembali dengan putra saya. Ia tahu bahwa ayahnya telah berhubungan dengan wanita lain selama 3 tahun, jadi saya tidak dapat kembali ke rumah. Ia menyewa sebuah rumah kecil untuk saya. Mulanya, saya tidak tahu ada sebuah tempat latihan di dekatnya, jadi saya berlatih sendiri di rumah. Lalu, saya mendengar ada sebuah tempat latihan yang jauh dari rumah. Saya mulai melakukan latihan pukul 5:00 pagi, dan pergi ke tempat latihan setelah menyelesaikan perangkat ke-5 (meditasi). Saya juga menemukan kelompok belajar Fa setempat. Saya belajar Fa dan berlatih setiap hari, pergi ke pedesaan untuk menyebarkan Fa dan membimbing praktisi baru untuk belajar Fa dan berlatih. Saya merasa sepenuhnya terbebas dari kekhawatiran, dan sangat bahagia.

( Bersambung ke bagian 2 )

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/11/明慧法会--我的命是大法给的-走回来了(1)-248921.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/24/129679.html