Tidak Membiarkan Pikiran Apa pun Yang Membuktikan Kebenaran Diri Sendiri
(Minghui.org) Sore ini saya melakukan
kilas balik perjalanan kultivasi saya. Saya memiliki perasaan ada
sesuatu yang salah tetapi tidak tahu apa. Saya memeriksa pikiran
saya hingga ke akarnya dan menyadari bahwa setiap pikiran hanyalah
tentang diri saya. Pikiran saya tidak fokus pada pelurusan Fa,
malahan terpola untuk membuktikan kebenaran diri sendiri. Ini
merupakan suatu pengungkapan yang amat mengguncang diri saya.
Di masa lalu, saya berpikir saya
telah berkultivasi dengan sangat baik, dan saya sangatlah sibuk
melakukan pekerjaaan pembuktian Dafa. Bahkan di mata rekan-rekan
praktisi, saya sangatlah rajin. Saya selalu berbagi pengalaman
kultivasi dan telah mengoordinasi kegiatan-kegiatan setempat. Saya
memiliki penguasaan teknis yang mantap dan telah memproduksi
materi-materi klarifikasi fakta. Namun, hari ini saya menyadari
bahwa tujuan saya membantu Guru meluruskan Fa adalah tidak
murni.
Sebagai contoh, praktisi A bercerita, praktisi B telah memintanya untuk memancarkan pikiran lurus untuk membantunya mengatasi beberapa masalah kesehatan. Saya segera mengeluh, berkata bahwa kita sangatlah sibuk dengan hal-hal lain. Tambahan, saya mengingat bahwa praktisi B tidak menawarkan bantuan di masa lalu ketika kami memerlukan bantuannya – sehingga bagaimana dia sekarang bisa meminta bantuan kami?
Dalam perjalanan pulang, saya secara berangsur-angsur menenangkan diri dan mencari ke dalam. Saya menemukan keterikatan takut akan kesulitan, keterikatan menyalahkan orang lain dan memandang rendah orang lain. Saya juga kurang sabar dan merasa lebih unggul dari praktisi lain. Saya selalu merasa telah berkultivasi lebih baik dibanding rekan lain dan diri saya telah teruji. Contoh, saya sudah lama tidak melihat praktisi C, dan segera berpikir sudah waktunya memberi dia semangat agar lebih rajin. Jauh di lubuk hati, saya sesungguhnya tengah membuktikan kebenaran diri sendiri.
Saya menyadari bahwa sungguh egois untuk membuktikan kebenaran diri sendiri. Keterikatan ini tersembunyi dan sulit ditemukan. Ini merupakan konsep yang telah menyimpang. Jika kita tidak melepaskan konsep manusia, ini akan membawa kesulitan bagi kultivasi kita dan bahkan dapat menyebabkan konflik antarpraktisi.
Mohon tunjukkan yang tidak pantas.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/1/11/交流--不让证实自己的一思一念存在-234742.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/5/123049.html
Sebagai contoh, praktisi A bercerita, praktisi B telah memintanya untuk memancarkan pikiran lurus untuk membantunya mengatasi beberapa masalah kesehatan. Saya segera mengeluh, berkata bahwa kita sangatlah sibuk dengan hal-hal lain. Tambahan, saya mengingat bahwa praktisi B tidak menawarkan bantuan di masa lalu ketika kami memerlukan bantuannya – sehingga bagaimana dia sekarang bisa meminta bantuan kami?
Dalam perjalanan pulang, saya secara berangsur-angsur menenangkan diri dan mencari ke dalam. Saya menemukan keterikatan takut akan kesulitan, keterikatan menyalahkan orang lain dan memandang rendah orang lain. Saya juga kurang sabar dan merasa lebih unggul dari praktisi lain. Saya selalu merasa telah berkultivasi lebih baik dibanding rekan lain dan diri saya telah teruji. Contoh, saya sudah lama tidak melihat praktisi C, dan segera berpikir sudah waktunya memberi dia semangat agar lebih rajin. Jauh di lubuk hati, saya sesungguhnya tengah membuktikan kebenaran diri sendiri.
Saya menyadari bahwa sungguh egois untuk membuktikan kebenaran diri sendiri. Keterikatan ini tersembunyi dan sulit ditemukan. Ini merupakan konsep yang telah menyimpang. Jika kita tidak melepaskan konsep manusia, ini akan membawa kesulitan bagi kultivasi kita dan bahkan dapat menyebabkan konflik antarpraktisi.
Mohon tunjukkan yang tidak pantas.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/1/11/交流--不让证实自己的一思一念存在-234742.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/5/123049.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org