Praktisi Falun Gong Nyonya Cai Rong Menceritakan Kembali Penganiayaan Brutal yang Dialaminya
(Minghui.org) Nyonya Cai Rong dari Kota
Jiamusi, Provinsi Heilongjiang, dianiaya berkali-kali selama
sepuluh tahun terakhir. Dia selalu disiksa dan dianiaya di Kamp
Kerja Paksa Jiamusi selama dua periode. Berikut ini adalah data
pribadinya:
Saya Cai Rong tahun ini berumur 44 tahun. Saya tinggal di Kota Jiamusi. saya dulu egois dan agresif, tapi saya beruntung belajar Falun Dafa pada tahun 1996. Falun Dafa memurnikan pikiran saya yang tercemar, membuat saya berusaha untuk hidup berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mengubah saya menjadi orang yang berpikiran terbuka yang bisa memaafkan orang lain.
Saya Cai Rong tahun ini berumur 44 tahun. Saya tinggal di Kota Jiamusi. saya dulu egois dan agresif, tapi saya beruntung belajar Falun Dafa pada tahun 1996. Falun Dafa memurnikan pikiran saya yang tercemar, membuat saya berusaha untuk hidup berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mengubah saya menjadi orang yang berpikiran terbuka yang bisa memaafkan orang lain.
Setelah rezim Jiang mulai
menganiaya Falun Gong secara terbuka pada tahun 1999, agen yang
dikirim oleh atasan saya dan komite masyarakat mengganggu saya
terus-menerus. Mereka datang ke rumah untuk mengganggu saya hampir
setiap hari, pada saat tertentu dan setiap "tanggal-tanggal
sensitive” (hari libur nasional, rapat politik, hari-hari penting
bagi Falun Dafa). Kadang-kadang agen dari Departemen Keamanan
Jiamusi Flax Mill tempat saya bekerja akan melacak keberadaan saya,
membuat tekanan besar untuk keluarga saya dan saya. Saya dibawa
pergi oleh polisi beberapa kali karena mempertahankan keyakinan
saya. Begitulah bagaimana saya dua kali dimasukan ke kamp kerja
paksa.
1. Ditahan di Beijing
Saya pergi ke Beijing untuk mengajukan keadilan bagi Falun Gong pada bulan Oktober 1999. Staf dari Kantor Pengaduan Jiamusi di Beijing menangkap saya di luar pintu masuk ke Kantor Surat-menyurat dan Banding dan menahan saya satu malam.
Petugas Kantor Pengaduan mengirim saya ke Departemen Kepolisian Distrik Yonghong di hari berikutnya dan saya dipenjara di Pusat Penahanan Jiamusi. Sel saya sekitar sepuluh meter persegi, suram dan basah, serta memiliki toilet di dalam, menyebabkan bau yang busuk. Papan tempat tidur penuh sesak dengan orang, dan kami harus berbaring berdempetan untuk berbagi tempat dengan semua. Kami hanya diberi roti jagung dan air.
Saya dipenjara selama 43 hari. Petugas Shi Xiuwen dari Departemen Kepolisian Yonghong memeras 5.000 yuan dari keluarga saya untuk kebebasan saya.
2. Kantor Polisi Pinggiran Kota Jiamusi Menyita Harta Keluarga Saya
Suatu kali pada tahun 2001, saya membawa anak saya dan keempat anak kakak saya untuk membagikan materi klarifikasi kebenaran di pedesaan. Ketika kami akan pergi kami dilaporkan. Saya bersama kelima anak-anak dimasukkan ke dalam kendaraan polisi dan dibawa ke Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi. Mereka mengancam putri saya, "Ibumu akan ditembak mati jika kamu tidak memberi tahu kami sumber materi." Putri saya sangat kuat dan tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya, anak-anak kakak saya, merasa terancam, mengatakan kepada mereka nomor telepon rumah kami. Suami saya membawa putri bungsu kami, yang baru berusia beberapa bulan, ke Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi. Karena saya masih menyusui, mereka membebaskan saya.
Dipimpin oleh Li Wanyi, banyak agen Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi masuk ke rumah kami di tahun 2002. Mereka menginjak tempat tidur saya dengan sepatu mereka dan menyita kaset rekaman dari meja. Mereka mengacak-acak semuanya dan membiarkannya berantakan. Mereka mengambil audio, video dan buku Falun Gong.
Ketika putri saya yang lebih tua hendak pergi ke sekolah. Mereka merebut tas sekolahnya. Dia begitu ketakutan hingga gemetaran. Dia tidak lagi berani pergi ke sekolah. Putri termuda berusia 17 bulan, menyaksikannya dengan panic. Bahkan hingga saat ini putri saya takut ketika dia melihat seseorang berseragam.
Dua petugas menarik dan mendorong saya ke sebuah kendaraan polisi. Saya bahkan tidak punya waktu untuk memakai sepatu. Mereka membawa saya ke kantor polisi.
Saya tidak bekerja sama ketika ditanya sumber materi. Mereka mengikat saya ke sebuah kursi logam dan menendang kaki saya dengan keras. Sakitnya tidak tertahankan. Setiap detik merupakan penderitaan.
3. Penganiayaan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi
Sore itu juga saya dibawa ke Pusat Penahanan Jiamusi. Saya melakukan mogok makan 11 hari untuk memprotes penganiayaan. Pada hari ke-12 saya dibawa ke Kamp Kerja Jiamusi Xigemu untuk hukuman dua tahun.
Para penjaga memerintahkan kami untuk menulis laporan mingguan. Mereka tidak mengijinkan kami beristirahat selama jangka waktu 24 jam. Mereka memutar video yang menfitnah pendiri Falun Gong, Guru Li, dan speaker digunakan untuk memfitnah Falun Gong. Waktu yang diijinkan untuk menggunakan toilet telah ditetapkan. Jika salah satu melebihi waktu yang ditetapkan, para penjaga akan mencaci maki dengan kencang. Waktu yang diberikan untuk membersihkan diri juga ditetapkan. Para penjaga akan menyuruh kami mencuci mangkuk jika ada seorang dari kami yang terlambat. Mereka juga akan merebut wadah nasi dan melemparkan ke tanah jika ada yang tampak tidak senang dengan makanan berkualitas buruk.
Beberapa praktisi dan saya selalu merobek slogan yang memfitnah pendiri Falun Gong. Para penjaga sangat agresif dalam menyiksa praktisi. Zhu Tiehong membenturkan kepala saya ke dinding. Saya pusing dan melihat bintang-bintang. Penjaga Li Xiujin dan Jiang Jianan memukul saya dengan kasar, menampar pipi dan menendang saya dengan sepatu bot kulit mereka. Saya dipukuli hingga biru lebam di seluruh tubuh. Bahkan setelah beberapa bulan, tubuh saya masih tertutup dengan memar gelap.
Mereka memborgol beberapa praktisi dan saya di belakang punggung kami ke tempat tidur dan kami harus duduk di lantai. Saya dilarang pergi ke kamar kecil. Mereka membawa pispot dan hanya melonggarkan satu borgol saya. Sore hari kami masih diborgol ke tempat tidur dan duduk di lantai sedingin es.
Saya dipaksa berjalan setiap-hari. Praktisi juga diperintahkan untuk menyebutkan nomor kamp mereka keras-keras di kantin. Para penjaga akan menampar praktisi jika ia menolak untuk mematuhi. Kemudian mereka akan di caci maki.
Kepala divisi He Qiang memasang lagi papan nama yang memfitnah Guru Li. Beberapa praktisi berhasil menurunkannya. Beberapa praktisi dan saya lagi-lagi diborgol ke belakang ke tempat tidur dan harus duduk di lantai selama beberapa hari dan beberapa malam.
1. Ditahan di Beijing
Saya pergi ke Beijing untuk mengajukan keadilan bagi Falun Gong pada bulan Oktober 1999. Staf dari Kantor Pengaduan Jiamusi di Beijing menangkap saya di luar pintu masuk ke Kantor Surat-menyurat dan Banding dan menahan saya satu malam.
Petugas Kantor Pengaduan mengirim saya ke Departemen Kepolisian Distrik Yonghong di hari berikutnya dan saya dipenjara di Pusat Penahanan Jiamusi. Sel saya sekitar sepuluh meter persegi, suram dan basah, serta memiliki toilet di dalam, menyebabkan bau yang busuk. Papan tempat tidur penuh sesak dengan orang, dan kami harus berbaring berdempetan untuk berbagi tempat dengan semua. Kami hanya diberi roti jagung dan air.
Saya dipenjara selama 43 hari. Petugas Shi Xiuwen dari Departemen Kepolisian Yonghong memeras 5.000 yuan dari keluarga saya untuk kebebasan saya.
2. Kantor Polisi Pinggiran Kota Jiamusi Menyita Harta Keluarga Saya
Suatu kali pada tahun 2001, saya membawa anak saya dan keempat anak kakak saya untuk membagikan materi klarifikasi kebenaran di pedesaan. Ketika kami akan pergi kami dilaporkan. Saya bersama kelima anak-anak dimasukkan ke dalam kendaraan polisi dan dibawa ke Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi. Mereka mengancam putri saya, "Ibumu akan ditembak mati jika kamu tidak memberi tahu kami sumber materi." Putri saya sangat kuat dan tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya, anak-anak kakak saya, merasa terancam, mengatakan kepada mereka nomor telepon rumah kami. Suami saya membawa putri bungsu kami, yang baru berusia beberapa bulan, ke Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi. Karena saya masih menyusui, mereka membebaskan saya.
Dipimpin oleh Li Wanyi, banyak agen Kantor Polisi pinggiran kota Jiamusi masuk ke rumah kami di tahun 2002. Mereka menginjak tempat tidur saya dengan sepatu mereka dan menyita kaset rekaman dari meja. Mereka mengacak-acak semuanya dan membiarkannya berantakan. Mereka mengambil audio, video dan buku Falun Gong.
Ketika putri saya yang lebih tua hendak pergi ke sekolah. Mereka merebut tas sekolahnya. Dia begitu ketakutan hingga gemetaran. Dia tidak lagi berani pergi ke sekolah. Putri termuda berusia 17 bulan, menyaksikannya dengan panic. Bahkan hingga saat ini putri saya takut ketika dia melihat seseorang berseragam.
Dua petugas menarik dan mendorong saya ke sebuah kendaraan polisi. Saya bahkan tidak punya waktu untuk memakai sepatu. Mereka membawa saya ke kantor polisi.
Saya tidak bekerja sama ketika ditanya sumber materi. Mereka mengikat saya ke sebuah kursi logam dan menendang kaki saya dengan keras. Sakitnya tidak tertahankan. Setiap detik merupakan penderitaan.
3. Penganiayaan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi
Sore itu juga saya dibawa ke Pusat Penahanan Jiamusi. Saya melakukan mogok makan 11 hari untuk memprotes penganiayaan. Pada hari ke-12 saya dibawa ke Kamp Kerja Jiamusi Xigemu untuk hukuman dua tahun.
Para penjaga memerintahkan kami untuk menulis laporan mingguan. Mereka tidak mengijinkan kami beristirahat selama jangka waktu 24 jam. Mereka memutar video yang menfitnah pendiri Falun Gong, Guru Li, dan speaker digunakan untuk memfitnah Falun Gong. Waktu yang diijinkan untuk menggunakan toilet telah ditetapkan. Jika salah satu melebihi waktu yang ditetapkan, para penjaga akan mencaci maki dengan kencang. Waktu yang diberikan untuk membersihkan diri juga ditetapkan. Para penjaga akan menyuruh kami mencuci mangkuk jika ada seorang dari kami yang terlambat. Mereka juga akan merebut wadah nasi dan melemparkan ke tanah jika ada yang tampak tidak senang dengan makanan berkualitas buruk.
Beberapa praktisi dan saya selalu merobek slogan yang memfitnah pendiri Falun Gong. Para penjaga sangat agresif dalam menyiksa praktisi. Zhu Tiehong membenturkan kepala saya ke dinding. Saya pusing dan melihat bintang-bintang. Penjaga Li Xiujin dan Jiang Jianan memukul saya dengan kasar, menampar pipi dan menendang saya dengan sepatu bot kulit mereka. Saya dipukuli hingga biru lebam di seluruh tubuh. Bahkan setelah beberapa bulan, tubuh saya masih tertutup dengan memar gelap.
Mereka memborgol beberapa praktisi dan saya di belakang punggung kami ke tempat tidur dan kami harus duduk di lantai. Saya dilarang pergi ke kamar kecil. Mereka membawa pispot dan hanya melonggarkan satu borgol saya. Sore hari kami masih diborgol ke tempat tidur dan duduk di lantai sedingin es.
Saya dipaksa berjalan setiap-hari. Praktisi juga diperintahkan untuk menyebutkan nomor kamp mereka keras-keras di kantin. Para penjaga akan menampar praktisi jika ia menolak untuk mematuhi. Kemudian mereka akan di caci maki.
Kepala divisi He Qiang memasang lagi papan nama yang memfitnah Guru Li. Beberapa praktisi berhasil menurunkannya. Beberapa praktisi dan saya lagi-lagi diborgol ke belakang ke tempat tidur dan harus duduk di lantai selama beberapa hari dan beberapa malam.
Konstruksi ulang penyiksaan
Konstruksi ulang penyiksaan
Konstruksi ulang penyiksaan
Pejabat Kamp telah menyuruh dua
orang penjaga ke kamp lain khusus untuk belajar teknik-teknik ganas
yang digunakan pada praktisi.
Semua praktisi berkumpul di lantai empat kamp itu dan dipaksa untuk duduk di bangku kecil, tidak ada gerakan yang diperbolehkan. Semua harus melihat lurus ke depan untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong. Beberapa harus duduk selama beberapa bulan, pukul 5:00 pagi sampai setelah tengah malam, atau 2:00 pagi. Pantat mereka hingga terluka, masih dipaksa untuk menonton video. Pemukulan dan caci-makian lebih merupakan rutinitas.
Semua praktisi berkumpul di lantai empat kamp itu dan dipaksa untuk duduk di bangku kecil, tidak ada gerakan yang diperbolehkan. Semua harus melihat lurus ke depan untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong. Beberapa harus duduk selama beberapa bulan, pukul 5:00 pagi sampai setelah tengah malam, atau 2:00 pagi. Pantat mereka hingga terluka, masih dipaksa untuk menonton video. Pemukulan dan caci-makian lebih merupakan rutinitas.
Konstruksi ulang penyiksaan
Penjaga Zhang Xiaodan membawa
saya ke salah satu kaki tangannya dan menyuruhnya untuk menganiaya
saya. Setelah beberapa saat ketika Zhang Xiaodan kembali, kaki
tangan tersebut mengatakan, "Saya tidak bisa merubah dia. Dia
terlalu keras kepala "Zhang Xiaodan memborgol saya ke belakang
punggung ke tempat tidur. Rasa sakitnya cukup untuk merobek isi
hatiku. Saya diborgol seperti itu selama hampir satu jam.
Zhang Xiaodan memaksa saya untuk menandatangani tiga pernyataan yang ditulis kaki tangannya. Saya menulis surat pernyataan khidmat yang menyatakan bahwa saya teguh berlatih Falun Dafa, dan semua yang telah saya tandatangani sebelumnya, pernyataan yang dipaksa tidak masuk hitungan. Saya menyerahkan tekad tertulis saya kepada Zhang Xiaodan. Dia sekali lagi memborgol saya ke belakang punggung ke tempat tidur.
Saya melakukan mogok makan tujuh hari dan ditahan di sebuah ruangan kecil dan gelap. Untuk mencegah orang lain melihat saya, jendela ditutup koran. Saya dilarang pergi ke kamar kecil. Saya diborgol ke belakang punggung ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin.
Beberapa hari kemudian saya dibawa ke Tim yang diawasi dengan ketat di lantai satu. Saya kembali diborgol ke belakang ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin.
Penjaga Li Xiujin memerintahkan kami untuk menulis “pekerjaan rumah.” Kami menolak. Dia menghasut seorang tahanan kriminal untuk memukul saya. Wajah saya biru lebam karena dipukul. Beberapa praktisi dan saya ditahan di ruangan kecil dan gelap. Jendela ditutupi dengan koran. Saya diborgol ke belakang punggung ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin, dengan kaki lurus ke depan. Ini adalah posisi yang sangat menyakitkan. Sepuluh hari kemudian penjaga Yu Wenbin mencubit tangan saya sambil mencaci saya. Tangan saya berubah menjadi biru lebam dan membengkak seperti roti dikukus. Penyiksaan ini berlangsung selama 25 hari.
Saya disiksa dan dianiaya selama dua tahun. Saya memperoleh kebebasan pada bulan April 2004.
Kesehatan saya memburuk akibat penyiksaan yang saya alami di kamp kerja paksa. Saya tidak bisa mengangkat lengan. Bahkan sekarang rasa sakit di punggung bawah ketika bangun di pagi hari paling sulit ditahan. Ketika saya hampir berhasil bangun, rasa sakit itu membuat saya berbaring lagi. Saya harus berjuang lagi dan lagi. Biasanya saya memerlukan waktu lebih dari 40 menit untuk bangun.
4. Pihak berwenang memeras sejumlah besar uang dari keluarga saya
Saya pergi ke rumah seorang praktisi pada bulan Desember 2007. Begitu saya memasuki ruangan, dua agen dari Departemen Kepolisian Xiangyang menangkap saya. Putri praktisi, yang tidak berlatih Falun Gong, juga ditangkap. Kami semua dibawa ke Departemen Kepolisian Xiangyang. Saya ditahan di pusat penahanan selama satu setengah bulan. Keluarga saya terpaksa membayar hampir sepuluh ribu yuan sebelum saya dibebaskan.
Saya pergi ke Rumah Sakit Jiamusi pada tahun 2008 dan ditangkap oleh agen Kantor 610. Beberapa praktisi dan saya dibawa ke Departemen Kepolisian Jiamusi. Saya dibawa paksa ke Pusat Penahanan Jiamusi di malam hari dan dijatuhi hukuman selama satu tahun kerja paksa.
Setelah ditahan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi selama lima bulan, keluarga saya dipaksa untuk membayar lebih dari 10.000 yuan untuk membebaskan saya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/1/10/佳木斯市法轮功学员蔡荣遭迫害经历(图)-234715.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/30/122944.html
Zhang Xiaodan memaksa saya untuk menandatangani tiga pernyataan yang ditulis kaki tangannya. Saya menulis surat pernyataan khidmat yang menyatakan bahwa saya teguh berlatih Falun Dafa, dan semua yang telah saya tandatangani sebelumnya, pernyataan yang dipaksa tidak masuk hitungan. Saya menyerahkan tekad tertulis saya kepada Zhang Xiaodan. Dia sekali lagi memborgol saya ke belakang punggung ke tempat tidur.
Saya melakukan mogok makan tujuh hari dan ditahan di sebuah ruangan kecil dan gelap. Untuk mencegah orang lain melihat saya, jendela ditutup koran. Saya dilarang pergi ke kamar kecil. Saya diborgol ke belakang punggung ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin.
Beberapa hari kemudian saya dibawa ke Tim yang diawasi dengan ketat di lantai satu. Saya kembali diborgol ke belakang ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin.
Penjaga Li Xiujin memerintahkan kami untuk menulis “pekerjaan rumah.” Kami menolak. Dia menghasut seorang tahanan kriminal untuk memukul saya. Wajah saya biru lebam karena dipukul. Beberapa praktisi dan saya ditahan di ruangan kecil dan gelap. Jendela ditutupi dengan koran. Saya diborgol ke belakang punggung ke tempat tidur besi dan harus duduk di lantai yang dingin, dengan kaki lurus ke depan. Ini adalah posisi yang sangat menyakitkan. Sepuluh hari kemudian penjaga Yu Wenbin mencubit tangan saya sambil mencaci saya. Tangan saya berubah menjadi biru lebam dan membengkak seperti roti dikukus. Penyiksaan ini berlangsung selama 25 hari.
Saya disiksa dan dianiaya selama dua tahun. Saya memperoleh kebebasan pada bulan April 2004.
Kesehatan saya memburuk akibat penyiksaan yang saya alami di kamp kerja paksa. Saya tidak bisa mengangkat lengan. Bahkan sekarang rasa sakit di punggung bawah ketika bangun di pagi hari paling sulit ditahan. Ketika saya hampir berhasil bangun, rasa sakit itu membuat saya berbaring lagi. Saya harus berjuang lagi dan lagi. Biasanya saya memerlukan waktu lebih dari 40 menit untuk bangun.
4. Pihak berwenang memeras sejumlah besar uang dari keluarga saya
Saya pergi ke rumah seorang praktisi pada bulan Desember 2007. Begitu saya memasuki ruangan, dua agen dari Departemen Kepolisian Xiangyang menangkap saya. Putri praktisi, yang tidak berlatih Falun Gong, juga ditangkap. Kami semua dibawa ke Departemen Kepolisian Xiangyang. Saya ditahan di pusat penahanan selama satu setengah bulan. Keluarga saya terpaksa membayar hampir sepuluh ribu yuan sebelum saya dibebaskan.
Saya pergi ke Rumah Sakit Jiamusi pada tahun 2008 dan ditangkap oleh agen Kantor 610. Beberapa praktisi dan saya dibawa ke Departemen Kepolisian Jiamusi. Saya dibawa paksa ke Pusat Penahanan Jiamusi di malam hari dan dijatuhi hukuman selama satu tahun kerja paksa.
Setelah ditahan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi selama lima bulan, keluarga saya dipaksa untuk membayar lebih dari 10.000 yuan untuk membebaskan saya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/1/10/佳木斯市法轮功学员蔡荣遭迫害经历(图)-234715.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/30/122944.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org